Suami Misterius - Bab 271 Pernyataan cinta di depan umum

"Maaf, Tuan Hanzel. Yang kamu bicarakan itu harga bulan lalu. Bulan ini, aku telah menaikkan harga aku."

"Apa?" Tuan Hanzel terkejut dan melotot padanya.

Clara takut dia tidak mendengar dengan jelas dan menekankannya lagi. "Jika kamu ingin mendapatkan surat nikah dalam bulan ini, harga awalnya menjadi dua kali lipat. Tentu saja, jangka waktunya adalah akhir bulan, dan kalau telat, aku tidak akan menunggu lagi."

Wajah Tuan Hanzel menjadi merah lalu pucat setelah mendengar itu. Menatap Yanto sambil mencibir, "Wakil Walikota Yanto, apakah putrimu tidak terlalu mahal tuh?"

Di depan semua orang, Yanto merasa sangat malu, Dia merasa seperti menjual putrinya. Wajah tuanya langsung dingin. "Clara, jangan konyol."

"Aku konyol?" Clara berkata sambil tersenyum, "Bukankah ayah yang menunggu mahar pernikahan aku, mengambil keuntungan dari mahar tertinggi?"

"Kamu..."

"Jika kamu mengatakan tidak, aku akan menikahi seseorang yang aku cintai sesuai dengan pilihan hatiku." Clara berkata.

Apa yang dia sukai belum tentu memuaskan bagi ayahnya. Yanto bisa mendengar bahwa Clara sedang mengancamnya.

Seluruh tubuh Yanto bergetar. Sebelum ngamuk, ponsel Clara berdering. Luna mendesaknya untuk cepat naik ke panggung.

"Maaf, sudah waktunya aku tampil." Clara berdiri dan melihat Yanto dengan santai. Dia menambahkan, "Ayah, jika kamu ingin menjual aku, kamu harus menjual aku dengan harga yang lebih tinggi. Paman Hanzel ini, oh..salah, Tuan Hanzel ini. Usia dia juga tidak jauh lebih muda dari Anda."

Wajah Yanto terlihat sangat marah dan tak bisa berkata-kata.

Lagipula, ada juga wakil sekretaris Li ditempat. Rina dengan cepat tersenyum dan mencoba mencairkan suasana, "Clara, apa yang kamu bicarakan. Kita sebagai orang tua pastilah berbuat untuk kebaikanmu."

"Benarkah? Kalau begitu, calon suami yang begitu baik ini, lebih baik dijodohkan kepada Elaine saja. Dia juga anak perempuan ayahku."

"Ini..." Rina tersedak dan tidak bisa bicara lagi. Wajah Elaine juga menjadi jelek sekali.

Clara menyaksikan ibu dan putrinya malu dan frustasi, moodnya jadi sangat bagus dan berjalan ke atas panggung.

"Clara ini, pintar dan suka bikin kejutan ya." Tuan muda Li mendekat ke telinga ibunya dan bergumam.

Nyonya Li dari tadi menahan diri untuk tidak tertawa, hampir saja mengalami cedera internal dan luka dalam karena menahan tawa. Dia mengangguk setuju.

Di ujung lain, Clara melangkah ke atas panggung.

Sesuai permintaan, dia harus menyanyikan tiga buah lagu.

Dua lagu pertama adalah lagu-lagu dari album barunya. Yang pertama adalah lagu utama dari album baru "Rindu" dan yang lainnya adalah lagu tema film "Mencintai Satu Orang ". Kedua lagu ini dipilih dengan cermat oleh Luna untuknya. Para pimpinan tidak bisa dan tidak cocok menikmati lagu dengan tempo cepat atau musik rock, dan lirik lagunya juga jangan terlalu berani.

Dua lagu baru Clara ini lebih populer, dan melodinya lembut dan indah, dan liriknya juga lebih implisit. Lagu terakhir adalah pilihan Clara sendiri. Luna lihat lagu pilihannya Clara itu cocok dan bagus, jadi dia setuju saja.

Lagu terakhir adalah "Dunia" oleh Faye Wong, sebuah lagu lama yang dulunya adalah kesukaan Evi. Kemudian, meskipun Evi dirawat di rumah sakit, Clara tetap taruh CD lagu "Dunia" di bangsal Ibunya itu.

"Langit dan bumi, jika itu benar-benar layak dipuji, itu karena kamu, baru menjadi ramai. Dunia lebih besar dari yang kamu pikirkan. Aku tidak tega menipu kamu lagi, tapi aku harap kamu bisa mengerti........"

Clara juga sudah sangat cermat dan teliti, baru menjatuhkan pilihannya pada lagu ini, karena lagu ini juga merupakan lagu favorit ibunya. Menggunakan lagu ini untuk menjelaskan perasaannya tehadap Rudy, tampaknya paling tepat.

Karena ada Rudy, kehidupan ini baru memiliki arti dan makna yang berbeda di matanya.

Melodi yang indah masih bergema di aula perjamuan makan. Clara memegang mikrofon dan berkata dengan suara rendah, "lagu “Dunia” ini adalah lagu favorit ibuku. Sekarang, aku juga ingin menyanyikan lagu ini untuk orang yang paling kucintai."

Kata-kata Clara menyebabkan kegemparan di tempat itu, penyanyi muda yang sedang terkenal di dunia hiburan, apakah ini adalah ritme mengungkapkan cinta kepada kekasihnya?

Ditengah kerumunan orang yang masih penasaran, Clara melanjutkan, "Ayahku merasa bahwa aku sudah cukup umur untuk menikah dan beliau sedang mengkhawatirkan masalah pernikahan aku. Sekarang, hampir semua anak muda yang berbakat dari kota A ada disini, aku ingin memilih satu untuk diri aku sendiri."

Para hadirin tiba-tiba mulai menyadari dan mengerti, bahwa penyanyi muda ini sedang menyatakan cintanya di depan umum.

Yanto melihat Clara berdiri di atas panggung dan berbicara omong kosong. Tangannya yang sedang memegang sumpit itu terus bergetar. "Omong kosong, ini omong kosong semua. Apakah dia pikir ini adalah kontes pernikahan jaman kuno?"

Tepat setelah Yanto selesai berbicara, Clara berjalan dari panggung dan langsung ke meja VIP di mana para pimpinan berada. Yanto hampir saja berdiri saking kagetnya. "Dia, dia, dia terlalu berani!"

"Ayah, tenang dan lihat dulu." Yunita juga sampai keluar keringat dingin. Dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Clara. Dia berdoa dalam hatinya agar Clara tidak libatkan dia.

Di ujung lain, Clara sudah sampai ke depan Rudy.

Meskipun Rudy duduk, dia juga terlihat seperti raja yang berdiri tinggi di atas. Sepasang matanya yang hitam dan tatapan matanya yang dalam, dengan senyum tipis, Rudy hanya mengamati Clara tanpa bersuara.

Clara juga menatapnya, sama seperti ketika dia berdiri di atas panggung bernyanyi tadi, mata mereka selalu beradu.

"Aku ingin berpacaran denganmu, boleh?" Clara menjulurkan tangannya yang putih dan halus ke depan Rudy.

Tindakan Clara mengejutkan semua orang di meja sana. Meja utama penuh dengan orang-orang berpangkat tinggi. Mereka masing-masing ada kehebatan dan keahlian tersendiri. Tidak ada yang membuka mulut, mereka hanya mengamati dengan santai dan diam-diam.

Sekretaris Provinsi Yu adalah tuan rumah perjamuan makan kali ini, dan dia juga tahu Bahron adalah ayah kandung Rudy.

Suasana menjadi hening sejenak.

Sekretaris Yu mencoba mengamati Bahron, dan melihat bahwa tidak ada ketidaksenangan di wajahnya. Lalu dia memecah kesunyian dan bercanda, "Gadis jaman sekarang jauh lebih berani dari kita dulu. Rudy, apakah ini adalah hasil dari tebar pesona kamu selama ini?”

Rudy mengangkat alisnya sedikit, dan bibirnya yang tegas menunjukkan semacam senyum yang penuh perhatian. "Paman Yu, kamu jangan fitnah aku, sudah jelas dia yang tebar pesona kepadaku."

Sesudah itu, Rudy meraih tangannya Clara yang berada di depan matanya, "Sudah cukup belum?"

"Serius." Wajah kecil Clara terlihat sangat serius, ekspresi wajah dan nada bicaranya juga sangat serius. Tapi ketika dia semakin serius, dia terlihat semakin lucu, seperti anak kecil yang sengaja berperan seperti orang dewasa, lucu dan manis.

Rudy memberi isyarat kepada staf disana dengan matanya. Segera, staf menambahkan sebuah kursi ke meja utama sana. Rudy meraih pergelangan tangannya dan mempersilahkan Clara duduk di sampingnya.

Meja utama ini bukanlah untuk orang biasa, Hampir selusin orang yang duduk di sini adalah kader setingkat menteri atau lebih.

Rudy mengambil keputusan sendiri. Meskipun orang-orang di meja sana tidak mengatakan apa-apa, mereka semuanya diam-diam mengamati Bahron.

Pada saat ini, Bahron sendiri juga tidak tahu apa yang sedang terjadi diantara mereka berdua, tetapi jika membutuhkan dukungan dia, dia pasti akan mendukung.

"Nona, Jangan terlalu sungkan. Silahkan ambil sendiri makanan kesukaan kamu." Setelah itu, Bahron secara pribadi mengambil ikan Abalone kecap dan menaruhnya ke piring makan Clara.

"Terima kasih." Clara menjawab sambil tersenyum. Dia merasa ayah kandung Rudy sangat baik.

Jika bukan karena momen yang kurang tepat ini, sebenarnya Clara ingin mengobrol dengan calon ayah mertuanya. Bicara tentang putranya, cucunya. Dengan cara ini, dia dan pimpinan besar bisa memiliki topik pembicaraan yang sama.

Clara bisa duduk di meja utama, tentu saja mengejutkan anggota keluarga Santoso lainnya.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu