Suami Misterius - Bab 1150 Gampang Dirawat Karena Tidak Pilih Makan

Keyra berperan sebagai anak berusia sepuluh tahun, yang jarang bangun dan tidur awal.

Tidur nyenyak semalam, dia berdiri di depan jendela, berjemur di bawah sinar matahari, meregangkan tubuhnya.

Tok tok tok, pintu kamar diketuk ringan, pembantu rumah mendorong masuk, memegang piring makan di tangannya, itu adalah sarapan Keyra.

Sarapan pagi sangat bagus, Keyra makan bubur dengan sendok porselen dan bertanya, "Dimana Alfy? "

" Tuan Muda, keluar sejak pagi, mungkin akan kembali pada siang hari. " Jawab pembantu itu.

Setelah mendengarkan, Keyra mengangguk. Proyek Taman Waterfall sudah mendekat, Alfy mungkin akan agak sibuk.

Setelah sarapan, Keyra meminjam ponsel dengan pembantu dan menelepon Dina dan bertanya tentang kasus Zaenal.

"Semalam, tengah malam, sekelompok pemabuk pergi mengetuk pintu rumah Zaenal dan membuat takut istri dan anaknya, untungnya rekan kerja Zaenal yang tinggal di sekitar membantu menghubungi polisi. Polisi datang, juga tidak berdaya dengan pemabuk-pemabuk itu, hanya membawa mereka pulang dan mempenjarakan mereka sehari, pagi ini baru dibebaskan. " Kata Dina.

"Mereka berpura-pura bodoh dengan alkohol, kita juga tidak menemukan bukti untuk membuktikan bahwa masalah ini terkait dengan Rando, tentu saja tidak berdaya terhadap mereka. "Keyra menghela nafas ringan.

"Mereka itu, membully anak yatim dan janda, memang keterlaluan. "Dina berkata dengan marah di seberang telepon.

"Bagamaimana dengan Nina ? " tanya Keyra lagi.

"Takut sekali dan berkata ingin pulang kampung. Jika mereka benar pulang, maka tujuan Rando tercapai. Apa rencanamu, Key? " tanya Dina.

" Nina mereka adalah pihak yang lemah, kasus seperti ini, jika dibawa ke pengadilan, belum tentu bisa berakhir selama satu atau dua tahun, butuh uang untuk melawan gugatan, Nina makan saja sudah menjadi masalah besar bagi mereka. Jika Rando sengaja menunda, juga bisa membuat mereka tidak bisa menahan hidup. Sejauh ini, yang paling bagus untuk mereka bukanlah pergi ke pengadilan, tetapi berdamai. “

" Rando mungkin tidak mau berdamai. "kata Dina.

Keyra mengerutkan bibirnya, berkata dengan sinis : "Berdamai atau tidak,bukan dia yang tentukan. Kamu pergi dan memeriksa Rando dengan baik, aku dengar, dia pernah berkata tidak ada wanita yang tidak bisa dia tiduri. Bajingan seperti ini, pasti pernah memaksa wanita. Jika kita menemukan pegangan ini, akan mudah untuk berdamai. "

"Aku mengerti, aku akan segera pergi memeriksanya. " Jawab Dina, kemudian mengakhiri percakapan telepon ini.

Sepanjang pagi hari, Keyra diam di kamar. Pada saat makan siang, Paman Sanusi menyuruh pembantu mengundangnya makan di ruang makan.

Alfy tidak ada, Rando juga tidak ada dirumah, meja makan sepanjang dua meter hanya diduduki dua orang Paman Sanusi dan Keyra, meskipun meja itu dipenuhi dengan hidangan mewah, tetapi masih terlihat sepi.

Paman Sanusi kelihatan sakit, tetapi senyumannya sangat ramah.

"Nona Sunarya pertama kali datang ke rumah, aku tidak tahu seleramu. Ini semua hidangan khas koki Kak Tar , silahkan kamu mencobanya. "

"Sudah merepotkanmu. " Kata Keyra dengan senyum, mengambil sepotong ikan dengan sumpit dan memasukkan kemulutnya.

Keluarga Sanusi tidak punya aturan bahwa tidak berbicara pada saat makan, Paman Sanusi sangat suka berbicara.

Paman Sanusi dan Keyra mereka berdua, satu tua satu muda, sambil makan sambil mengobrol, sangat menyenangkan.

Di tengah makan, Alfy pulang.

Dia memakai setelan abu-abu yang dijahit rapi, tinggi dan tampan. Karena baru kembali dari lokasi konstruksi, sepertinya dipenuhi dengan debu.

"Alfy sudah kembali. " Paman Sanusi tersenyum dengan kasih sayang, melihat Alfy dan berkata, "Cepat pergi cuci tangan, paman Tar kamu yang memasak, semua makanan kesukaanmu. "

Alfy tersenyum lembut dan mengangguk, pergi ke lantai atas mengganti baju rumah dan kembali ke ruang makan.

Dia duduk disamping Keyra, Keyra mengambil sendok sup, memberikannya semangkok sup ikan.

"Sup ikan ini enak. " Keyra mengedip matanya yang besar dan jernih, berkata seperti menunjukkan hartanya. Benar seperti seorang anak perempuan kecil.

Alfy menjawab dengan senyum, "Kamu memang pandai makan. Sup ikan ini adalah makanan khas paman Tar . Dia adalah koki tingkat pertama, banyak hotel besar ingin memintanya menjadi konsultan mereka. Dia sudah tua, sudah jarang memasak. Hari ini kita benar ada kesempatan untuk merasakan makanannya. "

Alfy minum sup ikan itu dan bertambah nasi. Saat makan, juga sambil makan sambil berngobrol.

Yang dikatakan Alfy dan Paman Sanusi hampir semua mengenai perusahaan dan teknik, Keyra tidak begitu mengerti, dia diam-diam dan tidak berbicara. Banyak berbicara akan banyak berbuat salah, bagaimana jika dia diketahui.

Setelah makan, pembantu menyimpan meja dan menggantikan dengan set teh.

Keyra tidak begitu mengerti tentang teh, tapi ruang makan dipenuhi dengan bau harum teh, tidak perlu mencicipi juga mengetahui bahwa ini teh yang bagus. Ini menunjukkan bahwa keluarga Sunasi sangat memperhatikan kualitas hidup.

Keyra mengambil cangkir teh, mencicipinya, ketika dia sedang melamun, Paman Sanusi yang duduk didepannya bertanya : "Apa makanan kesukaan nona Sunarya, biarkan Kak Tar membuatnya untukmu. Kak Tar ini cukup malas, tidak pernah memasak jika tidak ada tamu di rumah, aku juga dapat merasakan makanannya karena kalian. "

"Aku tidak pilih makan. " jawab Keyra dengan senyuman.

Paman Sanusi mengangguk dengan puas, "Anak gadis sekarang, ini tidak mau makan, itu tidak mau makan, sudah kurus seperti tulang dan ingin diet, sehingga tubuh menjadi tidak sehat. Tidak pilih makan itu bagus, mudah dirawat. "

Keyra sedang meminum teh, ketika mendengarkan hal ini, dia hampir memuntahkan tehnya. Matanya merah karena tersedak dan terus membatuk.

Alfy mengangkat alisnya dan melihatnya, kemudian, mengeluarkan tangannya dan menepuk punggungnya dengan pelan-pelan.

Tubuh Paman Sanusi juga tidak begitu baik, dia menunjukkan wajah lelah dan lemah ketika berbicara banyak.

"Sudah tua dan tidak berguna. " kata Paman Sanusi dengan senyuman yang tidak berdaya.

“Waktunya tidur siang, Pak Tua. "pembantu mengingatkannya.

Paman Sanusi mengangguk, berdiri dengan bantuan pembantu, sebelum pergi, dia tidak lupa memberitahu Alfy, "Nona Sunarya jarang sekali ke rumah, kamu bawa dia keliling. "

Paman Sanusi kembali ke kamar untuk tidur siang, Alfy membawa Keyra berjalan-jalan di halaman untuk mencerna makanan yang barusan mereka makan.

Keluarga Sunasi adalah keluarga arsitek dan memiliki perusahaan konstruksi sendiri di dalam negeri. Kakek buyut Alfy juga pernah belajar desain arsitektur di Eropa. Setelah beberapa generasi manajemen, baru ada Grup Sanusi hari ini.

Bahkan kediaman Paman Sanusi juga menunjukkan pesona keluarga arsitektur. Keseluruhan bangunannya unik dan indah, di depan villa ada taman kecil, kebetulan hijau dan subur pada musim ini, memberikan orang perasaan yang dalam tentang halaman ini.

Keyra dan Alfy berjalan berdampingan di jalan batu biru di bawah beranda, cahaya matahari menembus pada pohon yang rindang, memberikan bayangan belang-belang pada mereka, perasaan asmara dan ketenangan yang tidak bisa digambarkan.

Sebuah pohon tua yang tinggi ditanam di tengah halaman dan sebuah ayunan diikatkan di dahan yang tebal.

Keyra duduk di ayunan dengan senang, melambaikan tangannya memanggil Alfy untuk mendorongnya. Sangat wajar ketika dia menyuruh Alfy.

Alfy berjalan mendekat, berdiri dibelakangnya, meletakkan telapak tangan ke punggungnya dan mendorong dengan pelan-pelan.

Berayun di ayunan, Keyra mengangkat wajahnya, merasakan sinar matahari dan angin sepoi-sepoi dan tiba-tiba merasakan kedamaian dan ketenangan.

Tanpa sadar, ayunan berhenti pelan-pelan, Alfy berjalan kedepannya, matanya yang dalam menatap Keyra dan bertanya dengan nada tenang, "Apakah kamu mengingat sesuatu beberapa hari ini, Keyra? "

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu