Suami Misterius - Bab 869 Baik-Baik Menghargai

"Ahmed dan Su Loran, pria bajingan dan wanita murahan. Tidak ada satupun yang baik."

Clara mengangkat bahunya dan tidak meneruskan topik pembicaraan ini. Dia mengulurkan tangan menyentuh dan mengelus perut Lena.

Lena akan segera melahirkan, perutnya sudah cukup besar. Bayi di dalam perutnya juga tidak terlalu tenang dan suka sekali bergerak.

“Perutmu sudah sebesar ini. Raymond menjagamu dengan baik ya. Aku hanya khawatir nanti waktu melahirkan agak susah. Ketika aku melahirkan Wilson dulu susah sekali dilahirkan dan hampir saja tidak berhasil dilahirkan. “

Sebenarnya ketika Wilson lahir dulu dia tidak termasuk bayi yang berat. Tapi karena Clara masih muda jadi tubuhnya sangat ramping, ditambah lagi dengan beban mental yang dia punya sehingga menyebabkan pendarahan.

Lena menyentuh perutnya dengan satu tangan dengan tatapan dan sikap yang santai. “Aku berencana melahirkan di rumah sakit di dalam negeri, sehingga bisa lewat jalan belakang. Begitu tidak bisa dilahirkan dengan normal maka langsung di cesar. Sebenarnya, aku sendiri ingin sekali langsung melahirkan dengan cara cesar, tapi Rayomond tidak setuju.”

“Em, melahirkan secara normal lebih baik untuk ibu dan bayi.” Kata Clara.

“Sebenarnya, teknologi perkembangan melahirkan secara cesar sudah sangat maju sekarang, operasi cesar sudah masuk kategori operasi cukup kecil. Sebenarnya, aku paling takut kesakitan. Dulu waktu pertama melakukan itu dengan Raymond saja, aku hampir saja pingsan.

Lena menompang pipinya dengan tangan lalu tampak sangat kesal sekali.

Clara, “...”

“Ya ampun, pertamamu itu apakah dengan Tuan Rudy?” tanya Lena sambil menyenggol Clara dengan tangannya.

Wajah Clara langsung memanas, langsung menyentuh tangan Lena dan tak mengatakan apapun.

“Ya ampun, masih malu-malu saja. Kelihatannya pertamamu memang dilewati bersama dengan tuan Rudy. Bagaimana dengan keahlian dan ketrampilan tuan Rudy? Apakah sakit hah? Hei, ayo berbagi pengalaman dong.”

Telinga Clara langsung memerah ketika ditanya seperti ini, dia pun dengan tak berdaya berkata, “Lena, bisa tidak pikiranmu itu yang bersih dan polos sedikit.”

“Makanan dan seks adalah kebutuhan manusia. Kita juga bukan lagi anak gadis, perlu bersih dan polos untuk apa coba. Sekarang kita ini sudah jadi seorang ibu. Clara, kenapa kamu jadi malu-malu begini. Bagaimana cara suamimu melatihmu.” Kata Lena terus-menerus dengan percaya diri.

“Jika kamu membahas dan bicara mengenai ini lagi, aku tidak mau memedulikanmu loh.” kata Clara bangkit dari duduknya dan berpose ingin pergi.

“Iya iya iya, aku tidak bicara ini lagi.” kata Lena buru-buru meraih tangan Clara tapi masih dengan menyeringai menggodanya.

Clara pun duduk kembali ke tempatnya, melihat tawa di wajah Lena, dia pun berkata, "Lihat itu tawamu kelihatan senang sekali. tiba-tiba ada perasaan seperti sudah hidup dengan tenang dan damai saja.”

Selesai mendengar ini, Wajah Lena masih tersenyum, tapi menghela napas dan berkata, “Masyarakat sekarang ini, mana ada begitu banyak hidup yang tenang dan damai. Tapi, jika ada seseorang yang melindungi kita dan selalu berada di depan menanggung segala beban, itu sudah cukup. Clara, sebenarnya dari dulu aku selalu iri denganmu.”

“Apa yang perlu diirikan dariku. Aku kira kamu malah akan iri dengan Ahyon.” Kata Clara sambil tersenyum”

Hyesang memang benar-benar suami yang sangat menyayangi dan memanjakan istri. Dengar-dengar ulang tahun Ahyon bulan lalu, Hyesang menggambar sendiri satu kumpulan komik, mulai dari proses pertemuan pertama mereka, mulai mengenal, mulai mencintai. Semua itu dia gambar sendiri. Ditambah lagi, ketika di tempat pertama kalinya mereka bertemu, berteriak dengan keras: Ahyon, Aku mencintaimu.

Rasanya seolah ingin seluruh dunia tahu.

Pada saat itu, Aku menceritakan hal ini pada Rudy. Tapi pada akhirnya, Rudy malah membalas dengan santainya : tidak ada gunanya berteriak sekeras apapun, yang paling penting itu bagaimana melakukan dan membuktikan semuanya.

Clara sampai marah dan kesal tidak karuan. Semua di diri Rudy itu bagus tapi hanya tidak tahu bagaimana bersikap romantis saja.

“Apanya yang harus di irikan dari Ahyon? Hyesang pria bajingan itu apanya yang bagus. Jika saat itu dia bersedia untuk percaya kepada Ahyon sedikit saja, Ahyon juga tidak akan sampai mengalami kecelakaan mobil. Ahyon sudah berkorban begitu banyak untuknya, kehilangan tangan kanannya, menyerah dengan mimpi dan cita-citanya, bahkan dia berani menaruhkan nyawa hanya untuk memberikan Hyesang seorang anak. Jadi sudah seharusnya Hyesang bersikap baik padanya. Jika tidak bersikap baik padanya, dia harus disambar geledek.

Tuan Rudy berbeda. Dia memang sudah bersedia dan ikhlas untuk memberikan dirinya di tanganmu. Di matanya semuanya adalah kamu. Tidak peduli kamu ada berita apa dengan aktor lainnya, dia akan percaya padamu tanpa syarat. Dan selalu mendukungmu, ini baru yang benar-benar kekuatan dalam menyayangi dan memanjakan istri.”

Kata Lena dengan ekspresi iri dan kagumnya.

Clara tersenyum, senyumnya begitu manis dan menenangkan. Rudynya itu memang tidak sempurna seratus persen, tapi suaminya itu adalah pria yang pasti sulit didapatkan meski mencari di dunia dan di langit.

“Suamimu tidak baik ?” tanya Clara sambil tersenyum.

“Suamiku tentu saja sangat baik. Kalau tidak, mana mungkin aku sampai tidak punya malu ingin menikah dengannya.” Kata Lena sambil menutup wajahnya, tampak ekspresi malu di wajahnya.

Ketika mereka berdua sedang asik mengobrol, tiba-tiba ada suara pintu terbuka, Raymond sudah pulang.

Dia harusnya baru saja kembali dari pasukan. Dia masih mengenakan pakaian tentara yang belum sempat dilepaskannya.

“Sedang mengobrol apa sampai begitu bahagianya.” Katanya sambil berjalan menghampiri mereka berdua. Lalu dia menyapa Clara, “Kakak ipar kecil.”

Bagaimana pun, dia tidak akan pernah melepaskan kata ‘kecil’ ketika memanggil Clara.

“Kami sedang mengobrolkanmu.” Kata Lena dengan terbukanya.

“Mengobrolkan aku apa” tanya Raymond mulai tertarik.

“Suamiku adalah pria terbaik sedunia.” Kata Lena dengan manjanya sambil bersandar ke dekapan Raymond.

“Baguslah kalau kamu tahu itu. menikahi pria sebaik diriku, kamu pasti harus baik-baik menghargainya. Tahu tidak?” kata Raymond dengan serius.

Clara, “....”

Clara benar-benar tidak kuat melihat lagi adegan mesra yang menggelikan untuknya ini. Dia pun segera pergi dari sana. Jika terus melihat semua adegan itu, dia khawatir matanya akan timbilan.

Hingga Clara sudah pergi meninggalkan rumah Lena, mereka sudah tidak lagi membicarakan masalah Su Loran dan Ahmed. Tapi kenyataannya, Clara masih saja menunggu apa sikap yang akan diambil oleh Talia.

Istri sah menghadapi orang ketiga. Talia yang sangat pandai itu, pasti akan menghadapi orang ketiga dengan cara yang menakjubkan.

Clara tampak seperti sedang menantikan pertunjukkan yang sangat menakjubkan. Tapi yang tidak disangka adalah Talia benar-benar orang yang pandai sekali. Dia tidak langsung berhadapan dengan Su Loran, tapi menarik Melanie menjadi senjatanya.

Ketika Clara tahu kabar ini, Melanie sudah bertengkar dan berkelahi hebat dengan Su Loran di perkumpulan nyanyi dan tari. Pada akhirnya, karena dengan sengaja melukai orang, Melanie pun dimasukkan ke dalam penjara.

Clara padahal sangat marah, emosi dan kesal sekali dengan Melanie. Tapi, dia tetap saja tidak bisa tidak memedulikannya.

Clara mengendarai mobilnya menuju ke penjara. Dia pun menjelaskan situasi dan keadaan ingin bertemu dengan Melanie kepada penjaga penjara.

Tapi alhasil, setelah melalui beberapa pertanyaan dari penjaga penjara, penjaga itu malah berkata, “Maaf, Nona Melanie tidak ingin bertemu dengan anda.”

Clara langsung emosi dan marah, dia pun menelepon Rudy.

Efisensi Rudy melakukan sesuatu sangat cepat dan selalu berhasil. Tidak lama kemudian, Clara pun dibawa oleh penjaga penjara ke ruang tunggu. Selang beberapa saat, Melani pun dibawa datang oleh dua polisi wanita.

Melanie pun duduk di kursi di depan Clara. Dia mengenakan seragam penjara dan borgol dingin di tangannya. Senyum di wajahnya penuh sarkasme.

"Tidak heran ya nyonya Sunarya, kekuatan dan kekuasaannya besar. Mau bertemu siapa saja begitu mudahnya. Aku yang hanyalah seorang tahanan, bahkan tidak punya hak untuk menolak.” Melanie dengan sikap dan ekspresi yang terlihat jahat sekali, dia pun lanjut berkata, “Kalau kamu ingin maki aku, cepat maki saja sampai puas. Aku mau segera kembali tidur.”

Clara marah sekali sampai matanya merah sekali. Jika bukan karena tempat yang salah ini, dia pasti sudah tidak bisa menahan diri menampar Melanie.

“Kamu kira aku ingin datang ke tempat setan seperti ini? Jika bukan karena Bibi Wulan yang meneleponku, menangis terisak memohonku untuk membantumu. Aku malas sekali peduli dengan hidup dan matimu. Kesehatan tubuh bibi Wulan dari dulu selalu kurang baik. Sekarang dia masuk ke rumah sakit karena marah sekali mengenai masalahmu ini. Melanie, kamu ini benar-benar anak yang cukup berbakti ya!”

Begitu mendengar kabar ibunya masuk rumah sakit, Suasana hati Melanie akhirnya tergerak, matanya memerah.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu