Suami Misterius - Bab 1267 Sedikitpun Tidak Sakit

Ketika Clara dan Keyra tiba di rumah sakit, Gerald Ron masih bertaruh nyawa di ruang operasi.

Lampu di atas pintu ruang operasi terus menyala, warnanya sedikit menyilaukan mata. Di luar Ruang operasi sudah penuh dengan orang.

Sugar dan Aldio Vosh suami istri juga ada, Sugar sudah menangis tidak tahu seperti apa lagi, mata Aldio juga merah.

Ahyon dan Mahen Sutedja baru saja tiba, sedang dengan dokter untuk mengetahui situasinya.

Shakira duduk sendirian di pojokan, wajahnya pucat dan benar-benar tidak ada warna darah lagi. Tatpan matanya kacau, tubuhnya tidak berhenti gemetar.

Keadaan di luar ruang operasi sedikit kacau, Clara langsung berjalan kedepan Sugar, meraih tangan dinginnya dan menghiburnya tanpa henti.

Keyra berjalan ke tempat Mahen dan Bersama bertanya kepada dokter tentang kondisinya.

Dokter berkata: "pisau ditusuk ke perut bagian atas sekitar dua inci. Pada awalnya diperkirakan bahwa limpa dan organ pencernaan terluka. Namun, situasi spesifik masih harus melalukan laparotomi pada saat operasi. Kalian jangan khawatir, ahli di rumah sakit kami yang melakukan operasi untuk Tuan Ron, dengan keterampilan medis yang sangat baik. "

"Apakah bisa membahayakan hidup?" Keyra bertanya, suaranya sedikit serak.

"Lukanya sangat serius, kami tidak bisa menjamin untuk saat ini, tapi kami akan melakukan yang terbaik." Dokter selesai bicara, masuk ke dalam ruang operasi.

Keyra melihat baju putih dokter yang hilang di dalam ruang operasi, hatinya berat. Dalam posisi keluarga Ron, dokter sangat berhati-hati dalam setiap kata yang mereka ucapkan. Oleh karena itu, dokter berkata bahwa "lukanya serius", pasti lebih serius dari yang dia bayangkan. Situasinya sangat berbahaya.

Keyra mengerutkan kening dalam-dalam, bertanya kepada Mahen, "Bukankah Gerald selalu ada di rumah sakit? Bagaimana bisa terluka? Balas dendam?"

Keahlian Gerald terbilang tidak buruk. Sulit bagi orang biasa untuk menyakitinya.

Mahen menggelengkan kepalanya dan dengan tatapan mata yang tajam melihat ke arah Shakira.

Keyra tersentak, jangan-jangan, yang menikam Gerald adalah Shakira?

Bagaimana kondisi di ruang operasi tidak ada yang tahu, hanya bisa menunggu lama di luar.

Satu jam kemudian, lampu di atas pintu ruang operasi tiba-tiba padam. Pada saat lampu padam, orang-orang yang menunggu di luar ruang operasi merasakan sesak sesaat.

Kemudian pintu ruang operasi terbuka, dokter keluar lebih dulu.

Orang-orang segera berkumpul. Aldio memeluk istrinya yang tidak berhenti gemetar dan bertanya kondisi Gerald Ron dengan suara parau. Yang lainnya ikut menahan napas.

Dokter melepas masker biru di wajahnya. Seperti baru saja melakukan operasi yang besar. Dahi dokter masih ada keringat, tampak sedikit Lelah, sedikit menghela nafas dan berkata, "Pasien menderita banyak kerusakan organ, mengalami pendarahan organ dalam yang serius. Organ-organ tersebut telah diperbaiki melalui operasi, tetapi masih belum membuatnya keluar dari bahaya untuk saat ini. Perlu melakukan observasi di ICU selama kurang lebih seminggu untuk mencegah komplikasi dan Kegagalan organ. "

Ketika dokter berbicara, ekspresi dan nadanya sangat serius, bahkan sedikit parah. Perasaan orang-orang juga ikut merasa khawatir dan tidak berani untuk rileks.

Sugar menggunakan tangn membekap mulutny dengan erat, baru tidak mengeluarkan suara tangisan.

Kemudian, Gerald dipindahkan ke ICU, untuk sementara waktu tidak diizinkan dikunjungi oleh kerabat.

Melalui jendela kaca tebal, Shakira berdiri di luar jendela, menatap orang yang terbaring di dalam.

Dia terbaring di sana tak berdaya, sekujur tubuhnya ditutupi dengan mesin medis yang dingin, Shakira perpikir, dia pasti sangat kedinginan dan kesakitan, tetapi ketika dia menacapkan pisau ke tubuhnya, dia masih terus menghiburnya: Shakira, jangan takut, tidak masalah, aku tidak sakit.

Air mata perlahan mengaburkan padangannya. Shakira tidak bisa menahan tangisnya. Dia tidak tahu keadaan bisa menjadi seperti ini. Dia bahkan tidak ingat bagaimana dia menancapkan pisau ke tubuh Gerald. Dia pernah sangat mencintainya, bagaimana dia bisa sangat tega menyakitinya?

Shakira berpikir bahwa mungkin dia benar-benar sakit, masih sakit.

Mata Shakira kabur, dia tidak bisa melihat apa pun, pikirannya dipenuh dengan gambaran yang terjadi tadi pagi.

Dia tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini, setelah berjuang untuk tidur sebentar di pagi hari, malah dibangunkan oleh tangisan anak.

Shakira membuka matanya dan melihat Gerald berdiri di depan jendela, sedang menggendong anak itu dengan lembut. Gerald melihat Shakira bangun dan memintanya untuk memberikan susu, si kecil pasti sudah lapar.

Shakira turun dari tempat tidur dengan kaku. Dengan kaku mengambil botol susu, menuangkan air dan susu bubuk ke dalam botol. Dia tidak tahu bagaimana tangannya gemetar begitu parah. Susu bubuk dituang hingga tumpah, air juga tumpah, tumpah di punggung tangannya karena panas jadi punggu tangannya jadi merah.

Gerald melihat ini, dia meletakkan kembali anak itu di ranjang, berjalan dengan cepat ke samping Shakira, meraih tangannya, ingin memeriksa luka bakar di punggung tangannya, tetapi Shakira dengan kuat melepaskannya.

Kemudian… kemudian, bagaimana mereka berdebat, Shakira tidak dapat mengingat dengan jelas. Beberapa hari ini, ingatannya semakin lama semakin buruk, sering melupakan banyak hal. Dia bahkan tidak dapat mengingat bagaimana dia mengambil pisau buah di atas meja dan menikam tubuhnya.

Pisau dingin yang ditusuk ke dalam tubuh hangat, dia pasti sangat sakit. Shakira ingat wajah Gerald yang kesakitan dan tangannya yang sudah berlumuran berdarah.

Gerald mengangkat lengannya, mungkin untuk menyentuhnya, dan juga takut darah di tubuhnya akan membuat Shakira takut, jadi lengannya berhenti di udara dan tanpa bersuara diturunkan kembali.

Dia menatapnya dengan mata lembut. Dia terus berkata padanya, "Shakira, jangan takut. Aku tidak sakit, sedikitpun tidak sakit. Hanya keluar sedikit darah saja. Maukah kamu membantuku membunyikan bel untuk memanggil dokter kesini?"

Gerald tidak berani sembarang bergerak, pisau tertancap di tubuhnya. Jika dia bergerak, pisau tajam itu bisa terus melukai organ-organnya, dan dapat memperparah lukanya. Jadi dia meminta Shakira memanggil dokter untuknya.

Shakira tidak tahu ada apa dengannya saat itu, mungkin itu adalah iblis. Dia melihat darah segar mengalir tidak berhenti dari tempat pisau yang ditancap, membuat pakaian Gerald menjadi merah semua.

Darah segar merah menodai kedua mata, dia merasa bahwa seluruh dunia sudah berubah menjadi warna merah, merah yang menyilaukan dan membuat pusing.

Darah, kematian, dua kata ini terus berulang di benaknya, seperti ada seseorang yang berkata di telinganya: Shakira, kamu hidup sangat lelah, bukan? Bukankah kamu sangat kesakitan? Hanya ada kematian, hanya ada kematian yang bisa membuatmu bebas, tidak harus terlalu keras, juga tidak ada lagi rasa sakit.

Shakira pupilnya sedikit demi sedikit menjadi kendur, dengan kaku membuka kakinya dan berjalan menuju jendela.

Ketika dia melewati tempat tidur bayi, dia tiba-tiba mendengar tangisan bayi dari tempat tidur kecil itu. Anak itu menangis terus dalam waktu lama, menangis sampai matanya merah dan bengkak, menangis sampai suaranya parau, tangan kecilnya terus melambai, berusaha menemukan pelukan orang tuanya.

Shakira berjalan ke samping tempat tidur kecil itu, melihat anak kecil yang ada di dalamnya. Kemudian, dia dengan lembut mengangkatnya dan memeluknya, lal menundukkan kepalanya untuk menciumnya dan membujuknya dengan lembut.

Dia berpikir, dunia ini terlalu pahit, bagaimana dia bisa tega meninggalkannya sendirian.

“Jangan takut, jangan takut, ibu akan membawamu pergi, kita, bisa mendapatkan kebebasan…” Shakira menggendong bayi itu dan berjalan selangkah demi selangkah menuju jendela.

Di belakangnya, Gerald memperhatikan Shakira berjalan ke jendela dengan menggendong bayinya, mengulurkan tangan ingin membuka jendela. Dia tidak peduli dengan pisau yang ada di tubuhnya, dengan langkah cepat berjalan ke tempat Shakira dan anaknya, dengan tangannya menghentikan mereka.

Dia mengulurkan tangannya dan memeluk Shakira dan anaknya dengan erat. Karena kesakitan, ada keringat dingin di dahinya. Dia memeluknya dengan sangat erat dan tidak dilepas, lalu berkata, "Shakira, apa yang mau kamu lakukan? Jangan melakukan hal-hal bodoh, ya! Lihatlah anak kita. Dia masih sangat kecil. Dia baru saja datang ke dunia ini. Dia belum ada waktu untuk benar-benar melihat dunia yang penuh warna ini ... "

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu