Suami Misterius - Bab 1072 Sama Seperti Anak Pungut

Seluruh proses dari awal terjadinya kejadian ini sampai Calming membawa staf administrasi kebun binatang dan staf medis tiba di tempat mereka tidak sampai tiga puluh menit.

Namun, bagi Desta dan Diana, waktunya benar-benar sangat lama.

Ketika Calming tiba, pemandangan yang dilihatnya adalah mereka berdua yang sedang dalam kesulitan. Desta hanya mengenakan kaos pendek dan kemejanya digunakan untuk membungkus tubuh Diana sambil memeluknya.

Tatapannya sangat dingin, tetapi cara dia memeluk Diana sangat lembut.

Ketika staf medis ingin memeriksa luka Diana, tanpa sadar Desta memeluk gadis di pelukannya dengan erat, seolah-olah takut akan dirampok.

“ Tuan Sunarya, Nona Zhou mengalami demam tinggi, kami perlu memeriksa lukanya. ” Dokter berkata dengan canggung.

Desta melihat jas putih di tubuh dokter dan kembali tersadar, lalu dia pun melepaskan lengannya.

Setelah itu, Desta dan Diana naik ke ambulans dan mobil ambulans itu langsung melaju ke rumah sakit.

Sebenarnya, luka kedua orang itu hampir sama, bahkan luka Desta lebih serius. Tetapi daya tahan tubuhnya kuat, setelah perawatan bedah luka dan suntikan vaksin rabies, dia pun dirawat di rumah sakit untuk diobservasi.

Tetapi infeksi pada luka Diana membuatnya demam tinggi tak mereda dan tidak sadarkan diri. Ketika keluarganya tiba, prosedur penginapan di rumah sakit juga sudah selesai diurus.

Ketika menerima kabar ini, Clara langsung bergegas ke rumah sakit. Dan pada saat dia tiba, ruang pasien Desta kosong dan pasiennya telah menghilang.

“ Perawat, di mana pasien di ruangan ini? ” Clara menghentikkan perawat di koridor dan bertanya.

“ Apakah dia tidak ada di dalam? ” Perawat tertegun sejenak dan kemudian berkata : “ Oh, mungkin dia pergi menemui pacarnya. Pacarnya ada di ruang pasien lantai bawah. ”

Pacar? Clara merasa kebingungan. Bagaimana dia mendapatkan pacar setelah digigit oleh harimau?

Clara menaiki lift untuk turun ke lantai bawah dan melihat putranya di area ruang pasien lantai itu.

Desta berdiri di depan ruang pasien, ekspresi wajahnya tenang dan memandang ke ruang pasien dengan fokus dan tanpa bergerak, benar-benar seperti patung.

Clara berjalan menyampirinya, lalu berdiri di sampingnya dan mengikuti arah matanya. Dari jendela kecil di pintu, dapat terlihat situasi di dalam ruang pasien.

Diana sedang berbaring di ranjang rumah sakit dan masih koma. Wajahnya sangat pucat dan infus menetes ke dalam tubuhnya.

Di samping ranjang rumah sakit, Susana sedang menangis dengan suara rendah dan Vivi terus membujuknya di samping.

“ Bibi, dokter mengatakan bahwa Diane hanya terinfeksi luka dan demamnya akan segera mereda. Bibi tidak perlu khawatir. ”

“ Bagaimana bisa aku tidak khawatir? Dokter mengatakan bahwa itu akan meninggalkan bekas luka. Akan sangat jelek bagi seorang gadis yang memiliki bekas luka di tubuhnya. Bagaimana bisa di mengenakan gaun backless dan gaun pengantin... Kenapa anak ini selalu suka ikut campur urusan orang lain... ”

Ruang pasien penuh dengan tangisan. Meskipun suasana hati Desta sangat sedih, namun dia selalu mengerutkan keningnya.

Clara menghela nafas dan menepuk pundaknya.

Desta melihat ibunya dan berkata : “ Ayo kita kembali. ”

Clara hanya mengangguk dan tidak banyak bertanya.

Kemudian, mereka berdua naik lift dan kembali ke ruang pasien.

Desta duduk di samping ranjang rumah sakit dan Clara berdiri di depannya sambil memegang tangannya yang diperban dengan perasaan yang sangat sedih.

Meskipun dokter mengatakan bahwa lukanya tidak parah, tetapi itu sangat menyakitkan di hati seorang ibu. Bagaimana bisa Clara tidak merasa sedih.

Tetapi dia tidak bisa menangis seperti Susana dan menyalahkan putranya karena telah ikut campur. Bagaimanapun, seragam tentara Wilson menandakan sebuah tanggung jawab.

“ Lain kali kamu harus berhati-hati. Seorang pria dewasa diselamatkan oleh seorang gadis kecil, benar-benar sangat memalukan. ”

Desta : “..... ”

Setelah mendengarkan perkataan Clara, dia mengangguk sambil tertawa sedih.

“ Ayahmu sedang dalam perjalanan bisnis. Pada saat dia kembali, tanganmu juga sudah akan lebih baik. Aku tidak akan memberitahunya tentang hal ini, jadi dia tidak akan khawatir. ” Kata Clara.

Desta mengangguk dan tidak keberatan. Jika masalah ini diketahui ayahnya, dia pasti akan dikritik.

“ Dalam beberapa hari ini, kamu akan nginap di rumah sakit untuk di observasi. Aku akan meminta Key untuk mengemasi beberapa pakaian dan membawanya untukmu. ” Clara berkata sambil meletakkan termos di atas meja, lalu menuangkan semangkuk sup dan berkata : “ Makanlah terlebih dulu. Ketika Sus Rani mengetahui bahwa kamu terluka, dia langsung pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan dan memasaknya sepanjang hari. ”

Desta meminum sup itu dan terlihat sangat diam.

Dia tidak berbicara, tetapi Clara merasa bahwa putranya sepertinya memiliki masalah.

.....

Diana telah koma selama dua hari dan akhirnya bangun di pagi hari ketiga.

Dia membuka matanya dan penglihatannya masih sedikit kabur, tetapi dia dapat mendengar suara tangisan di telinganya dan dia sangat akrab dengan suara tangisan itu.

Sejak kecil hingga dewasa, bahkan jika Jay hanya mengerutkan keningnya, ibunya akan menangis sepanjang hari. Wanita itu terbuat dari air, kalimat ini sangat cocok untuk mengibaratkan Susana.

“ Diane, kamu sudah bangun. ” Ketika melihat putrinya bangun, Susana tampak sangat senang dan kemudian menangis.

Diana merasa sakit kepala karena sangat berisik, tenggorokannya juga terasa sakit dan dia berkata dengan suara serak : “ Air. ”

“ Oh, kamu ingin minum air? ” Susana menyeka air mata di pipinya, lalu berdiri dengan panik, pergi ke tempat dispenser dan menuangkan segelas air hangat untuknya.

Diana meminum setengah gelas air dalam sekali tegukan dan raut wajahnya tampak lebih baik.

Dia memaksakan dirinya untuk bangkit dan duduk di tempat tidur, Susana pun bergegas mengambil bantal dan menaruhnya di belakangnya.

“ Bu, aku baik-baik saja. Aku hanya dicakar oleh harimau kecil dan aku juga telah melepas dagunya. ” Diana berkata.

“ Dasar, masih bisa kamu bercanda. Aku benar-benar sangat ketakutan. Itu adalah harimau, bukan kucing. Kamu benar-benar sangat pemberani, apakah kamu tidak takut akan dimakan oleh harimau! Jika terjadi sesuatu padamu, aku juga lebih baik mati saja! ” Susana berkata dan mulai menangis lagi.

“ Bu, bisakah kamu berhenti menangis? Orang yang tidak tahu akan mengira bahwa kamu sedang berduka. ” Diana mengulurkan tangannya dan menekan pelipisnya yang sakit.

“ Kenapa kamu sangat banyak omong kosong. ”

Susana menyeka sudut matanya, lalu menghela nafas dan menegurnya : “Apakah kamu tahu bahwa kamu telah menyebabkan begitu banyak masalah. Bahkan Daria tidak tahu bagaimana cara memberitahu ayahmu. Ayahmu mengira bahwa kamu yang membuat masalah ini dan sampai membuat Daria ketakutan. Kamu telah berada di rumah sakit selama dua hari dan ayahmu tidak datang untuk menjengukmu sama sekali. Dia hanya berada di rumah untuk menjaga Daria dan secara khusus mengundang psikolong karena takut akan terjadi gangguan mental padanya. Ketika kamu kembali, kamu akan dimarahi oleh ayahmu. ”

Diana duduk di tempat tidur, diam tak berbicara dan air matanya mulai mengalir sambil tersenyum menyeringai.

Ya, selain ejekan dan sindiran, dia telah terbiasa dengan Jay.

Ketika dia masih kecil, dia masih belum bisa berpikir dan selalu mengharapkan kasih sayang ayahnya. Tetapi Jay selalu acuh tak acuh padanya dan bahkan tidak pernah bersikap baik padanya.

Dia juga pernah menangis karena ayahnya tidak menyukainya. Dia bahkan bertanya kepada ibunya : ‘ Apakah aku adalah anak kandung ayah? Mengapa ayah tidak menyukaiku? ’ Dan setiap kali, Susana hanya bisa memeluknya dan menangis bersama.

Dibandingkan dengan Daria, dia benar-benar sama seperti anak pungut.

Suasana di dalam ruang pasien sedikit kaku. Mata Susana kembali memerah, dia merasa bersalah pada Diane. Dia benar-benar tidak berguna, bahkan sampai melibatkan putrinya.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu