Suami Misterius - Bab 1209 Tidak Memberimu Makan

Cangkir teh jatuh ke lantai, teh tertumpah dan membasahi lantai.

Sandal di kaki Clara juga menjadi basah, dia tidak menahan diri mengerutkan kening dan berkata: “Kamu bahkan tidak kuat memegang cangkir teh? Apakah ada tanda aneurisma otak? Perlukah meminta dokter datang dan melakukan pengecekan?”

Rudy mengulurkan tangan memegang dahi, meskipun aneurisma juga karena tersinggung. Beberapa tahun ini, istrinya ini tidak ada kemajuan apapun, tapi semakin ceroboh.

“Putri yang dididik olehmu, dia telah melakukan hal seperti itu dengan putra dari keluarga Sanusi, kamu masih begitu tenang!”

Clara melepaskan sandal basah dengan sangat tenang dan berkata dengan santai: “Emangnya bisa kenapa lagi kalau tidak bersikap tenang? Menangkap menantumu dan memukulnya? Kalau dia menjadi cacat, putrimu juga yang dirugikan.”

“Menantu? Tidakkah terlalu cepat mengatakan kata-kata seperti ini?” Rudy mendengus dingin.

Kesan awal Rudy terhadap Alfy cukup bagus, tapi masih jauh untuk menjadi menantunya. Lagipula, anak-anak muda sekarang sangat mudah berpisah. Kalau Alfy dan Keyra putus di masa depan, pihak perempuan pasti akan dirugikan.

Rudy merasa Alfy adalah orang yang cerdas, seharusnya mengerti tujuannya membatasi waktu akses untuk mengingatkannya agar tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah dengan Key, tapi Alfy sengaja melakukannya dan menentangnya.

Saat ini, Rudy sangat tidak sabar ingin menghancurkan Alfy.

“Sekarang kamu menangkapnya ke sini, memarahi dan memukulinya, tidakkah ini terlalu cepat?” Clara bertanya kembali, “Sudah zaman apa sekarang? Melakukan seks sebelum menikah adalah hal yang sangat normal, mereka melakukannya dengan kemauan sendiri, kamu menangkap Alfy ke sini dan memukulinya, jelas kita sedang menekan orang menggunakan kekuatan keluarga Sunarya, bagaimana kalau mengejutkan menantu dan kabur? Tidakkah kamu takut Key akan menyalahkanmu di masa depan?”

“Aku melakukan ini demi kebaikannya, aku khawatir dirinya dirugikan.” Rudy berkata dengan wajah dingin. Masalah ini benar-benar menyebalkan.

“Bukannya sekarang baik-baik saja? Aku melihat Alfy sangat baik pada Key, tidak sabar ingin memetik bintang dan bulan untuknya.

“Ketika merayu anak gadis, para pria selalu tidak sabar ingin memetikkan bulan dan bintang.” Rudy berkata dengan dingin.

Clara: “……”

Clara ingin sekali mengingatkan pria di depannya ini, tolong perhatikan jenis kelaminmu sendiri. Dulu kamu juga sebagai pria yang merayu anak gadis.

“Adakah Key mengatakan kapan bocah keluarga Sanusi ingin menikah?” Rudy bertanya lagi.

Clara menggelengkan kepala, “Mereka tidak mengatakannya, aku juga tidak bertanya. Hari ini Alfy menemani Key kembali, kelihatannya ingin memberikan penjelasan, tapi aku tidak menyetujuinya.”

Rudy mengangguk sebagai tanda menyetujuinya, dia masih ingin mengatakan sesuatu, tapi dihentikan Clara.

“Terlalu dini untuk mengatakan apakah Alfy merayu Key. Kalau seorang pria dapat merayu wanita selama seumur hidup, itu tidak hanya merayu, tapi tulus. Mungkin Alfy tulus terhadap Key. Dengan kata lain, kalau dia benar-benar menipu perasaan Key, menunggu setelah mereka putus, kita baru memukulinya, memukulinya sampai cacat tanpa bertanggung jawab.”

Saran yang dikatakan Clara, telah disetujui Rudy. Karena keduanya sama-sama sangat memihak.

……….

Pada saat bersamaan, Keyra tertidur nyenyak, sama sekali tidak tahu orang tuanya sedang merencanakan bagaimana memukul Alfy, begitu mereka putus.

Setelah bangun, Keyra merasa seluruh tubuhnya sangat lega. Sepertinya seluruh rasa pegal di tubuhnya menghilang.

Dia menggosok matanya dan duduk dari ranjang, tepat ketika ingin bangkit dari ranjang, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan terdengar suara Diane dari luar pintu.

“Key, sudah bangun?”

“Masuklah.” Keyra berkata.

Diana membuka pintu dan masuk, dia membawa semangkuk sarang burung walet di tangannya.

“Minumlah selagi panas.” Dia menyerahkannya pada Keyra.

Keyra tidak makan siang, dia tidur sepanjang hari, perutnya telah berbunyi. Dia mengambil sarang burung walet yang hangat dan langsung menghabiskannya.

Setelah menghabiskan semangkuk sarang burung walet, Diana menuangkan setengah gelas air hangat dan menyerahkan dua biji obat pil berwarna putih padanya.

Keyra mengambil obat, langsung memasukkannya ke dalam mulut tanpa mengatakan apapun, obatnya tersangkut di tenggorokan, rasanya sangat pahit, Keyra mengerutkan kening, lalu meminum setengah gelas air, rasa pahitnya baru menghilang.

“Obat ini diresepkan Guru Tahar, efek sampingnya sangat kecil. Tapi namanya obat pasti bahaya, kalau untuk sementara waktu, kamu dan Tuan Muda Sanusi belum ingin memiliki anak, sebaiknya melakukan pencegahan.”

Keyra mengangguk dan mulai sembarang berpikir, bagaimana membicarakan masalah tentang pemakaian kondom di saat bermesraan dengan Alfy.

Begitu terpikir, wajah Keyra memerah. Dia menggelengkan kepalanya, menatap ke arah Diana dan bertanya dengan santai: “Mengapa kamu dan kakak tidak melakukan pencegahan?”

Diana mengangkat bahunya, menjawab: “Karena kakakmu ingin melahirkan anak kedua, lalu aku tidak ingin dia tahu, aku mungkin tidak dapat hamil lagi.”

Diana tidak dapat hamil, tidak diragukan lagi bahwa ini adalah gejala sisa dari cedera kemarin. Dia tidak ingin Desta tahu, tentu karena tidak ingin dia merasa lebih bersalah.

Keyra mengulurkan tangan menepuk bahu Diana, “Diane, kamu benar-benar sangat mencintai kakakku.”

“Kamu juga sangat tulus terhadap Tuan muda Sanusi, kalau tidak kamu juga tidak akan menyerahkan dirimu padanya.” Diana berwajah penuh kemesraan, lalu mengulurkan tangan menarik kerah bajunya.

Masih ada bekas ciuman di leher Keyra yang ditinggalkan Alfy. Saat ini, dia mengenakan pakaian yang tidak berkerah, sama sekali tidak dapat menutupinya.

“Itu, bagaimana perasaan semalam?” Diana bertanya lagi.

“Apanya bagaimana?” Keyra mengulurkan tangan menutupi wajahnya, telinganya sudah memerah.

“Jangan pura-pura bodoh, bagaimana dengan penampilan Alfy? Bagaimana kemampuannya?” Diana tersenyum bertanya, terlihat sangat gosip.

Keyra tidak sabar ingin mencari sebuah lubang dan bersembunyi ke dalam. Dulu dia juga pernah menanyakan kata-kata ini pada Diane.

Saat itu, usianya masih muda tidak mengerti apapun dan sangat penasaran dengan masalah antara pria dan wanita. Tapi, sepertinya dia telah menggali sebuah perangkap untuk dirinya.

Wajah Keyra terasa panas seperti demam dan pikirannya yang kacau sepertinya kembali ke semalam.

Mengatakan yang sebenarnya, hal yang tersisa dalam ingatannya hanyalah kesakitan, ketika Alfy masuk ke dalam sangat sakit, kemudian setiap kali dia bergerak juga sungguh menyakitkan. Mungkin dirinya terlalu sensitif terhadap kesakitan.

Kalau harus mengatakan perasaan, itu mungkin adalah kepuasan. Kepuasan setelah saling memiliki.

Diana melihatnya malu-malu, jadi tidak terus bertanya, “Ayo turun dan makan, ibu meminta Sus Rani menyiapkan banyak hidangan, semuanya adalah makanan kesukaanmu.”

Keyra sangat lapar, begitu membicarakan makanan, matanya langsung bersinar. Dia mengenakan pakaian dan bangkit dari ranjang, mengikuti Diana keluar dari kamar.

Hampir semua anggota keluarga ada di ruang makan lantai pertama. Mejanya penuh dengan hidangan dan makan malamnya sangat meriah.

Keyra langsung duduk di kursinya, mengambil sumpit dan memasukkan sepotong ikan ke mulutnya. Dia makan, sambil menyapa orang lain, "Makan, makan, aku benar-benar sangat lapar."

Desta duduk di sebelahnya dan mengambilkan makanan untuknya, tapi mulutnya berkata dengan nada dingin, "Bagaikan hantu kelaparan, kenapa? Emangnya tinggal di keluarga Sanusi selama satu malam, mereka tidak memberimu makan?"

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu