Suami Misterius - Bab 908 Memperlihatkan Kemesraan

“Semuanya cantik.”

Rudy mengatakan yang sebenarnya.

Dan kata-kata “Semuanya cantik” ini, bagi wanita, menjadi maksud yang rumit.

Clara mengerutkan bibir merahnya dengan tidak puas, meliriknya, berkata : “Tidak boleh menyulitkanku, pilih satu.”

Tatapan Rudy tampak serius melihat gaun satu per satu dengan hati-hati, “Hmm, warna biru saja.”

Warna biru, yang paling sedikit terbuka.

Clara mengambil rok fishtail warna biru, juga lebih puas.

Lalu, menganggukkan kepala, “Kalau begitu pakai ini saja.”

“Apakah mau menghadiri acara lagi?” Rudy bertanya.

Baru-baru ini dia sedikit banyak menghadari acara, seorang wanita hamil berdandan memakai sepatu hak tinggi, dia sakit kepala melihatnya.

“Tidak ada acara, besok menemani Tamtam menghadiri pesta ulang tahun para senior.

“Clara menjawab: “Tamtam tidak punya pacar, memintaku berpura-pura menjadi teman wanitanya, yang menyedihkan, aku hanya bisa menemaninya untuk ikut bersenang-senang.

Paling lama setengah hari, setelah makan siang aku akan kembali.”

“Baik, besok sore aku akan menjemputmu.”

Setelah Rudy selesai berbicara, gaun yang dilemparkan diatas ranjang satu per satu dikembalikan ke ruang ganti.

Kemudian, memeluk dia kembali ketempat tidur.

“Tidur.”

Sebelumnya berkata dengan nada lembut, kali ini membawa nada memerintah.

Clara berbaring ditempat tidur dengan patuh, menutup menggunakan selimut, menutup matanya.

Rudy membungkuk, mencium dahinya dengan lembut, berkata, “Selamat malam.”

Sekarang kualitas tidur Clara sangat tinggi, baru saja menutup mata tapi sudah tertidur dan tidur sangat nyenyak dan manis.

Saat bangun, itu sudah hari kedua dini hari.

Clara berdiri dari ranjang, biasanya saat bangun selalu merentangkan tangannya, merengangkan pinggang.

Rudy tersenyum menarik tangannya, berkata dengan lembut: “Pelan-pelan, jangan menganggu gadis kecilku.”

Clara mengerutkan bibir merahnya dengan tidak puas, “Mengapa putrimu sangat cerewet!”

“Wanita memang harus sedikit cerewet.”

“Rudy tertawa, sudah terbiasa saat bangun mengulurkan tangan dan menyentuh perut Clara.

Clara disentuh oleh dia merasa sedikit gatal, dengan wajah memerah memukul tangan dia.

Dia membuka selimut ditubuhnya dan bangun dari ranjang, baru saja kakinya menyentuh tanah, pintu kamar itu diketuk oleh orang dari luar dengan lembut, pada saat yang sama terdengar suara Wilson bertanya dengan sopan, “Papa mama, apakah kalian sudah bangun?”

Bocah kecil tidak tahu sejak kapan, berubah menjadi sopan, tidak lagi menerobos pintu.

“Wilson, masuklah.” Clara berkata.

Wilson baru mendorong pintu dan masuk kedalam, mengenakan seragam biru taman kanak-kanak, seperti seorang gentlemen kecil yang tampan dan imut.

Clara tidak bisa menahan memeluknya, mencium keningnya.

Wilson tersenyum, kemudian, pandangannya jatuh ke perut Clara, melambaikan tangan pada perutnya, “Selamat pagi adik.”

Clara: “….” Dia merasa diri sendiri seperti akan kehilangan rasa sayang, bahkan putranya juga sudah menyukai adiknya.

“Minum air.” Seperti biasa Rudy memberikan air hangat ke tangan Clara.

Clara sudah minum setengah cangkir air hangat, kemudian, membersihkan diri dengan sederhana, berdandan ringan, bersama Rudy dan Wilson ayah anak turun kebawah untuk makan.

Sarapan yang sangat mewah.

Karena kadang-kadang Clara masih memiliki reaksi kehamilan, seleranya masih dipilih-pilih.

Kali ini sudah menyusahkan Sus Rani, setiap hari bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan, makanan Cina digabung dengan makanan Barat, gayanya sangat mewah.

Situasi diatas meja makan juga sangat hidup, sekeluarga tiga orang berbicara dan tertawa.

Saat sedang berbicara dan tertawa, tiba-tiba bel pintu berbunyi.

Sus Rani pergi membuka pintu, kemudian, Tamtam perlahan-lahan berjalan masuk.

“Kakak ipar, selamat pagi, si imut kecil, pagi.”

Tamtam berjalan masuk ke ruang makan, menarik sebuah kursi kosong duduk sambil tersenyum, dia duduk disebelah Wilson, secara alami mengulurkan tangan mencubit pipi Wilson.

“Wilson, kamu merindukan paman tidak?”

“O.” Wilson tersenyum menganggukkan kepala, lanjut makan.

“Kenapa sangat cepat datang kemari.” Clara berkata, meminta Sus Rani menambahkan sepasang mangkuk dan sumpit.

“Tidak perlu, aku sudah makan.”

Tamtam melambaikan tangan berkata: “Mamaku meminta orang untuk membeli banyak suplemen dari luar negeri, memesankan kamu harus tepat waktu memakannya.”

Saat Tamtam masuk dari pintu, membawa kotak hadiah yang besar dan kecil, semuanya bertumpuk dipintu.

“Gantikan aku berterimakasih pada bibi.” Clara sedikit tersenyum dan berkata.

“Tidak perlu berterimakasih, satu keluarga jangan bertindak asing. Aku berbaik hati mengingatkan : “Jangan mengisi terlalu berlebihan, takutnya terlalu gendut dan buruk dilihat, kakak ipar tidak menyukaimu.”

“Suamiku tidak akan tidak menyukaiku.” Clara berkata sambil tersenyum.

Rudy mengambil sepotong ikan kukus menaruhnya di mangkuk Clara dengan sumpitnya, dengan tenang berkata: “Kamu lebih baik gendut sedikit baru cantik, sekarang sudah terlalu kurus.”

“Suamiku yang terbaik.” Clara dengan manis, tersenyum menatap dia.

Rudy mendengar itu, mengulurkan tangan memanjakan dia dengan menggosok kepalanya, lanjut mengambil sayur.

Tamtam melihat itu, berpura-pura gemetar berlebihan.

Pagi-pagi sudah memperlihatkan kemesraan, tidak makan juga sudah kenyang.

Setelah makan, Rudy mengantar Wilson ke taman kanak-kanak, Tamtam membawa Clara pergi menghadiri acara ulang tahun.

Senior yang dikatakan oleh Tamtam ini, adalah ayah dari teman kuliahnya Ezra, kakek tua itu dulu sangat ahli dalam bidang kepegawaian, sekarang sudah berumur delapan puluh tahun, tubuhnya masih sangat sehat.

Karena kakek tua sudah pensiun, jadi, tidak ada banyak larangan, diulang tahun ke 80 ini, hanya ingin bersenang-senang, menghibur banyak tamu terhormat.

Clara membawa Tamtam berjalan masuk dari gedung kecil, baru menyadari bahwa itu sudah penuh sesak dengan orang.

Dunia masyarakat kelas atas tidak kecil juga tidak besar, melihat sekeliling, banyak adalah wajah yang dikenal, Clara menyapa beberapa kenalan, saat berbalik, kebetulan melihat Sugar sendirian duduk disudut.

Sugar memegang anggur merah ditangannya, dia mengangkat mata melihat sekeliling, tentu saja, juga melihat dia.

Keduanya saling memandang sebentar, kemudian, Sugar duluan memalingkan wajah, tidak ada niat untuk menyapa dia.

Karena masalah Petty, akhirnya diantara kedua orang itu ada kesenjangan, tidak mungkin bisa berhubungan secara alami seperti dulu lagi.

Sebenarnya, Clara benar-benar merasa sedih, Petty gadis kecil ini, dia sama sekali tidak akrab, namun harus menderita dari masalah yang bukan dia lakukan.

Clara juga tidak ada rencana berbicara dengan Sugar, dia dari dulu tidak akan pergi menyenangkan orang lain.

“Kak, kita pergi menyapa Kakek Araya dulu.”

Tamtam membawa Clara bersama pergi menyapa Kakek Araya.

Kakek Araya diusia seperti ini tidak pernah mengejar artis, juga baru pertama kali bertemu Clara, melihat kedua orang berjabat tangan, secara tidak sadar berpikir bahwa Tamtam datang bersama pacarnya.

“Ini adalah pacarnya Tamtam ya, gadis kecil sangat cantik.” Kakek Araya tertawa sambil berkata.

Menantu laki-laki dan perempuan Keluarga Araya semuanya ada disamping, mendengar kata-kata itu langsung menjelaskan : “Pa, jangan sembarangan menjodohkan.

Ini adalah kakak sepupunya Tamtam, juga menantu cucu Tuan Besar Sunarya.

“Menantu Keluarga Bahron, keluarganya sangat beruntung, menikahi menantu yang begitu cantik.” Kakek Araya tertawa sambil berkata.

“Kakek Araya, anda terlalu memuji.” Clara tersenyum sopan.

Clara dan Tamtan kakak adik dengan Keluarga Araya hanya bersalaman sederhana, apalagi, para tamu datang berturut-turut, dengan sopan, akan menyapa pemiliknya terlebih dahulu.

Clara dan Tamtam bersiap menemukan tempat yang agak tenang untuk duduk, ketika mengangkat kepala, kebetulan melihat kearah pintu, Petty membawa Delton masuk。

Kedua orang itu sudah mendapatkan banjiran makian di internet, tetapi masih begitu tidak rendah diri, dua orang berpasangan muncul ditempat umum.

Dan hal yang lebih konyol, diacara hari ini, Sugar juga ada.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu