Suami Misterius - Bab 904 Sangat Menginginkan Mimpi Menjadi Kenyataan

Rudy tidak ingin meninggalkan Beijing dan bersembunyi di dalam militer, selama mereka tidak dapat menemukan orangnya, itu sudah aman.

"Jika paman kedua dan tante kedua datang berkunjung, kamu tidak perlu menghiraukan mereka, katakan saja kamu sedang tidak enak badan, biarkan Sus Rani yang melayani mereka." Rudy memperingatkannya.

Clara menganggukkan kepalanya dengan patuh untuk menunjukkan bahwa dia mengerti.

Lalu, biarkan Rudy menggendongnya kembali ke kamar.

Tidur siang Clara berlangsung dari siang hingga malam.

Setelah dia bangun, dia bertanya kepada Sus Rani apakah paman kedua dan istrinya ada datang.

Ternyata sangat tidak terduga, paman kedua dan istrinya tidak datang, tetapi tamu lain yang datang.

"Nona Jiang datang mengunjungi kamu, aku bilang kamu sedang tidur siang, dia tidak pergi, dia telah menunggu di ruang tamu selama lebih dari dua jam."

“Nona Jiang? Sugar ?” Clara sangat terkejut.

Hubungannya dengan Sugar hanya sekedar kenal dan mengobrol-ngobrol saja, tidak dekat sampai bisa datang kerumah untuk bertamu.

Jadi, Sugar pasti memiliki sesuatu, baru datang mencarinya.

Clara mengganti baju untuk bertemu dengan tamu dan turun kebawah.

Di ruang tamu di lantai pertama, Sugar duduk dengan kaku di sofa dengan kepalanya sedikit terkulai, wajahnya tersembunyi dalam bayang-bayang, membuat orang tidak bisa melihat ekspresinya.

Clara duduk di seberangnya, kemudian, Sus Rani datang dengan sebuah nampan, dia menyiapkan teh untuk Sugar dan jus segar untuk Clara.

"Aku tidak menganggu Nyonya Sunarya untuk beristirahat, kan?" Nada bicara Sugar sopan dan agak kaku.

Clara hanya sedikit mengernyit, tidak menunjukkan emosi terlalu banyak, masih tersenyum, menjawab: "Tidak, aku membuatmu menunggu lama. Kamu datang secara pribadi, apakah ada masalah?"

Mendengar ini, Sugar tidak basa-basi lagi, langsung menunjukkan ponselnya di depan Clara, layar ponsel adalah foto, foto tidur, yang masih relative terbuka.

Dalam foto itu, Petty dan Delton berbaring di tempat tidur, Delton sedang tidur dengan mata tertutup dan tubuh bagian atasnya telanjang.

Petty bersandar di dalam pelukannya, bahu telanjang dan setengah dari dadanya.

Kedua orang itu ditutupi dengan selimut, dibawah selimut bisa dibayangkan sendiri.

Clara adalah orang yang pintar, begitu dia melihat foto ini, dia langsung mengerti garis besarnya.

Foto ini seharusnya dikirim oleh Petty kepada Sugar, ini jelas ingin memperlihatkan kepadanya.

Karakter Petty jelas tidak hanya akan menjadi wanita di belakang Delton .

Sebenarnya, hal semacam ini, semakin cepat diperlihatkan, semakin baik.

Sugar masih muda, jadi belum terlambat untuk mebalikkan jalannya.

Takutnya dia akan dikurung dalam kegelapan seperti orang bodoh seumur hidup. Itu akan sangat disesalkan.

Ibunya bodoh sepanjang hidupnya, sampai akhir dia tidak bisa meninggal dengan baik.

"Kamu sudah tahu masalah ini sejak awal, bukan? Itu sebabnya kamu mengatakan kata-kata itu untuk mengingatkanku pada hari upacara penghargaan kemarin." Suara Sugar gemetar hebat, jelas terlalu bergairah.

Clara mengangguk.

"Sepupumu Petty itu yang menggoda Delton, bukan? Pasti, pasti seperti itu. Kalau tidak, bagaimana mungkin Delton akan mengkhianatiku!"

Sugar agak tidak terkendali dan mengulurkan tangannya untuk meraih lengan Clara.

Clara melihat penampilannya yang kuyu dan matanya yang kemerahan, dia menghela nafas dalam.

"Seorang pria yang dapat digoda hanya dapat membuktikan bahwa dia tidak cukup setia. Terlebih lagi, yang aku tahu adalah bahwa karena hubungan antara Petty dan Delton, keluarga Sunarya baru maju untuk membantu keluarga Zheng mengambil alih proyek. Menurut aku, Delton dan Petty hanya ingin mengambil apa yang mereka butuhkan. Aku tidak tahu tentang Delton, tetapi menurutku, seorang pria yang dapat memanfaatkan perasaan orang lain, benar-benar tidak dapat diandalkan. "

"Tidak, tidak seperti itu. Delton ku bukan seperti apa yang kamu katakan …… kami adalah kekasih sejak masa kecil, tidak ada yang mengenalnya lebih baik dariku, dia mencintaiku. Dia pasti akan menikahiku!"

Sugar menutupi wajahnya dengan tangannya dan menangis terisak-isak.

Mereka memiliki hubungan yang baik sejak mereka masih muda dan mereka bertunangan ketika mereka dewasa, hubungan ini berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dan restu dari kedua orang tua.

Sugar benar-benar sangat mencintai Delton, bahkan jika dia sukses besar di industri hiburan, dia tidak akan pernah mengabaikan Delton .

Ketika Delton sakit, Sugar meninggalkan iklan yang sedang dalam proses pemotretan dan kembali untuk menemaninya, karena pengiklanan mengklaim keterlambatan pemotretan.

Bahkan jika dia sibuk, dia pasti akan meluangkan waktu untuk berkencan dengannya, dia mencuci pakaian dalam dan kaus kakinya sendiri dan mencuci seprai dan selimut.

Dia merasa pakai mesin cuci tidak bersih, jadi dia cuci dengan tangan dan tangannya yang cantik memerah.

Dia belajar memasak demi Delton, mencuci piring dan sayuran, memasak untuknya secara pribadi.

Dia bahkan mengatakan kepada Delton bahwa ketika mereka menikah, dia akan keluar dari industri hiburan, berkonsentrasi merawat suami dan anak dan menjadi istri yang baik.

Merupakan hal yang betapa indah untuk merubah selera hanya membuat sup untuknya.

" Sugar, karena kamu sangat percaya padanya. Kamu seharusnya tidak datang kepadaku, tapi bawa foto ini pergi cari Delton dan minta dia untuk menjelaskan kepadamu apakah foto ini adalah ‘kesalahpahaman’." Clara berkata dengan acuh tak acuh.

Sugar mengambil foto datang untuk bertanya pada Clara, tampaknya sudah memiliki keraguan terhadap Delton.

Foto tidur ini secara pribadi telah dikirim, jika Sugar masih menipu dirinya sendiri bahwa Delton masih mencintainya, maka gadis ini tidak hanya bodoh tetapi juga mentalnya bermasalah.

Sugar menangis terisak-isak untuk sekian lama dan kemudian pergi dengan ponselnya.

Clara khawatir dia akan mengalami kecelakaan, dia secara khususnya meminta sopir dirumah untuk mengikuti Sugar, setelah sopir melihat Sugar pulang dengan selamat, lalu kembali untuk melaporkan pekerjaan.

Clara merasa sedikit lelah dan hendak kembali ke kamarnya untuk beristirahat, tetapi tidak sangka ada tamu lain datang lagi.

Tidak tahu hari ini hari apa, para tamu datang satu demi satu dan rumahnya hampir menjadi pasar.

Orang yang datang saat ini adalah Astrid, juga tidak tahu hembusan angin mana yang membawa orang ini datang.

Sejak Astrid memasuki pintu, Sus Rani terus berada disisi Clara, seperti tidak bisa dipisahkan, dia takut Astrid akan membahayakan Clara.

Sampai Clara pun merasa sedikit gugup.

Kemarin, Astrid berlari mendekat untuk menabrak perutnya dengan kasar.

Jika kali ini dia bertindak seperti itu sekali lagi, Clara benar-benar tidak tahu apakah dia harus menghindar atau tidak.

Tampaknya di mata Nenek Sunarya, dia menghidar ataupun tidak, itu tetap salah.

Namun, kenyataan mencerminkan bahwa, ternyata Clara terlalu banyak berpikir kali ini.

Sikap Astrid sangat baik, tidak hanya membawa kembali mantel yang dicuri Petty, tetapi juga dengan sungguh-sungguh meminta maaf kepadanya atas masalah Petty .

Clara benar-benar tersanjung, dalam sekejap, dia berpikir bahwa apakah tante ini telah mengkonsumsi obat yang salah hari ini.

Tapi kemudian, Astrid mengajukan syarat, berharap Clara menarik Kembali gugatan terhadap Petty .

Clara ingin tertawa, jika pencuri mengembalikan barang-barang yang dicuri dan meminta maaf dan langsung tidak bersalah, maka takutnya polisi akan kehilangan banyak pekerjaan.

Clara tidak setuju dengan permintaan Astrid, Astrid segera mengubah wajahnya dan berteriak, "Clara, aku di sini untuk meminta maaf kepada kamu secara pribadi, hanya ingin memberi kamu muka, aku harap kamu bisa mengaggap masalah ini sebagai tidak ada apa-apa, terserah kamu ingin menunjukkan mukamu atau tidak. kamu pikir kamu benar-benar dapat membuat Petty masuk penjara, jangan bermimpi lagi!"

"Aku memang suka bermimpi dan sangat ingin membuat mimpiku menjadi kenyataan.

Terlebih lagi, ketika orang lain memberi aku muka, aku akan menerimanya jika aku ingin, begitupula sebaliknya. Jika ingin memberiku muka, kamu mungkin tidak memiliki kemampuan ini. " Clara menjawab tanpa basa-basi.

"Kamu, kamu……" Astrid menunjuk ke hidungnya dan tersedak untuk waktu yang lama dan tidak bisa berbicara.

Clara malas menghiraukannyanya, meregangkan pinggangnya dengan malas dan langsung membiarkan Sus Rani untuk mengantar tamu.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu