Suami Misterius - Bab 858 Lebih Sakit Jika Memotong Dengan Pisau Tumpul

Dalam perjalanan pulang, Clara terus memikirkannya. Tetapi dia masih saja tidak mengerti alasan mengapa Su Loran ingin membunuhnya.

Bahkan jika dia meninggal, Keluarga Tang tidak akan membiarkan Su Loran untuk memasuki keluarganya, terlebih lagi Rudy.

Ketika Clara sedang memikirkannya, mobil pun perlahan berhenti di garasi di bawah komunitas. Setelah selesai memarkirkan mobil, dia pun turun dan naik ke lift.

Kunci pintu apartemen menggunakan sidik jari. Clara memasuki apartemen dan kemudian mengganti sepatunya di teras.

Pada saat ini, Sus Rani sedang membersihkan kamar di lantai atas, sedangkan Rudy dan Raymond sedang mengobrol di sofa di ruang tamu lantai pertama.

Clara memandang mereka dengan heran.

“ Sudah kembali? ” Rudy bertanya sambil tersenyum dan memanggilnya untuk mendekat.

Clara dengan patuh berjalan ke sisi Rudy, lalu menggenggam tangannya dan berkata : “ Aku mengira kamu pergi ke balatentara, ternyata kamu di rumah. ”

Rudy tersenyum dan berkata : “ Aku dan Raymond sedang membahas sesuatu. ”

Raymond duduk di harapan mereka sambil menyilangkan kakinya dan tertawa. Lalu dia melambai ke Clara dan berkata : “ Halo kakak ipar. ”

Mendengar perkataannya, Clara bertanya dengan sungguh-sungguh : “ Siapa kakak ipar? ”

Raymond : “ . . . ”

Dia tersenyum canggung sambil mengelus kepalanya dan berkata : “ Kakak ipar menjadi semakin lucu setelah amnesia. ”

Rudy meliriknya dan Raymond pun langsung menutup mulutnya.

“ Kalian mengobrol saja, aku akan naik ke atas untuk ganti pakaian. ” Clara berkata sambil tersenyum, lalu berbalik dan berjalan ke atas.

Di dalam kamar ada Sus Rani yang sedang membersihkan karpet menggunakan penyedot debu. Penyedot debu itu terus mengeluarkan suara mendesing.

“ Clara sudah kembali. ” Sus Rani mematikan penyedot debunya dan berkata sambil tersenyum : “ Aku telah memasakkan sarang burung untukmu dan masih dihangatkan di wajan. ”

“ Oh, terima kasih Sus Rani. ” Setelah berterima kasih, Clara berbalik dan memasuki ruang ganti. Di sisi kiri kabinet berisi pakaian bermusim dan digantung sesuai dengan warna, sedangkan di sisi kanan adalah pakaian rumah yang dilipat dengan rapi.

Clara mengeluarkan satu set pakaian berwarna merah muda dan mengganti roknya.

Setelah mengganti pakaiannya, dia pun bersiap ke dapur untuk mengambil sarang burung itu. Begitu dia berjalan melewati sudut tangga, dia mendengar suara Raymond.

“ Aku sudah memeriksa rekaman video pengawasan di bandara. Untungnya Ahmed tidak dapat ikut campur dalam masalah ini. Jika tidak, mungkin rekaman video pengawasannya tidak dapat diperiksa. ”

“ Apa yang kamu temukan dari rekaman itu? ” Rudy bertanya dengan nada bicara tidak sabar. Raymond tidak memiliki kekurangan lain, hanya saja dirinya terlalu banyak omong kosong.

“ Tidak ada bukti substansial. Rekaman video pengawasan hanya mendapatkan dua wajah dari samping yang kabur. Aku sudah meminta departemen teknologi untuk melakukan pengenalan wajah, dan mereka sudah mengkonfirmasi identitasnya. ”

“ Salah satunya dari mereka bekerja sebagai pelatih seni bela diri dan juga pernah membuka sekolah seni bela diri. Tetapi ditutup karena manajemen yang buruk dan kemudian dia dipenjarakan karena perampokan dengan pisau. Dia bertindak baik di penjara, oleh karena itu dia dibebaskan lebih awal. ”

“ Dibebaskan lebih awal? ” Rudy mengerutkan kening.

Konsep ‘ bertindak baik ’ benar-benar sangat membingungkan. Pada dasarnya, kejadian seperti ini pasti ada alasannya.

“ Aku sudah memeriksa kepala penjara pada saat itu, dan orangnya adalah sepupu jauh Ahmed. ” Kata Raymond.

“ Dan orang satunya lagi? ” Tanya Rudy.

“ Dan yang satunya lagi adalah yang lebih hebat. Dia pernah menjadi juara taekwondo nasional. Kemudian, dia masuk ke pusat kendali narkoba karena penyalahgunaan narkoba, dan istri dan anak-anaknya melarikan diri bersama orang lain. Setelah bebas, dia bekerja sebagai pelatih taekwondo, dan dikatakan bahwa hidupnya sangat menderita. Tetapi dia dapat mengendarai mobil mewah dan juga menafkahi seorang wanita cantik.

Setiap bulan dia juga menerima uang di dalam akunnya, jumlahnya bervariasi, tetapi jumlahnya sangat objektif. Setelah menghabiskan waktu yang lama, akhirnya kita berhasil mengetahui sumber uang itu adalah seorang wanita bernama Hufei , dan suaminya pernah menjadi ajudan Ahmed. ”

Setelah selesai berbicara, Raymond melihat ekspresi wajah Rudy. Dan dia hanya terlihat biasa saja tanpa emosi sedikit pun.

Dua orang di dalam rekaman video pengawasan itu memiliki hubungan dengan Ahmed. Orang yang cerdas tidak akan percaya bahwa ini semua hanyalah kebetulan. Oleh karena itu, masalah ini pasti ada hubungannya dengan Ahmed.

Sangat jelas bahwa kembalinya Rudy telah menggangu kepentingan pribadi Ahmed. Setelah sekian lama, akhirnya Ahmed bertindak juga.

“ Lalu bagaimana dengan Markal? ” Rudy bertanya lagi.

Raymond menggelengkan kepalanya dan berkata : “ Hanya menemukan bahwa kakak ipar memiliki kontak singkat dengan ibu Markal sebelum kecelakaan. Selain pihak yang terlibat, tidak ada yang tahu apa yang dibicarakan mereka. Kita juga tidak dapat menemukan hal lainnya. Bagaimana jika kamu menanyakannya kepada kakak ipar? ”

Setelah selesai berbicara, Raymond baru menyadarinya dan dia pun mengelus keningnya, lalu berkata : “ Oh, aku hampir lupa. Kakak ipar telah amnesia, mungkin dia tidak dapat mengingatnya kembali. ”

Rudy tidak berbicara dan pikirannya buntu untuk sesaat.

Tak lama kemudian, Raymond bertanya lagi : “ Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Bukti yang kita dapatkan sekarang bukanlah bukti nyata, jadi kita tidak dapat menggugat Ahmed. Dia juga tidak bodoh, dia telah mengirim mereka berdua ke luar negeri sehingga tidak mudah bagi kita untuk menangkap mereka. ”

Mendengar perkataannya, Rudy pun terdiam lagi. Dia mengulurkan tangan dan mengambil kotak rokok dan korek api di atas meja teh, lalu menyalakan rokoknya.

“ Tidak masalah jika tidak ada bukti, cukup mengetahui siapa pelakunya. Apakah kamu tidak pernah mendengar bahwa akan lebih sakit jika memotong dengan pisau tumpul? ”

Setelah mendengar perkataannya, Raymond tersenyum dan terlihat sangat tertarik.

“ Jadi, apa rencanamu? Aku akan mempersiapkannya. ”

“ Cari seseorang yang cocok untuk mengekspos hubungan antara Su Loran dan Ahmed. Jangan sampai menyebar, cukup orang sekitar yang mengetahuinya. Ketika masalah ini sampai ke telinga Talia, dia tidak akan acuh tak acuh. Dia bukanlah wanita yang sederhana, Su Loran seharusnya tidak dapat mengalahkannya. ”

“ Apakah kamu yakin? ” Raymond bertanya : “ Talia tidak pernah memperdulikan masalah hubungan Ahmed. Pada waktu itu, Ahmed dan Melanie membuat keributan besar sehingga Talia tidak bisa membiarkannya. ”

“ Talia hanya menginginkan status sebagai Nyonya Sunarya, sedangkan Melanie hanyalah mainan Ahmed yang tidak penting, jadi tentu saja dia tidak memperdulikannya. Tetapi Su Loran berbeda, dia adalah seorang wanita terkenal dan juga cinta lama Ahmed. Oleh karena itu, Talia tidak akan mengabaikannya. ” Rudy menghembuskan asap rokok dan berkata dengan tenang.

“ Baiklah, biarkan mereka bertengkar terlebih dahulu, lalu Ahmed pasti akan kesal dan hidupnya tidak akan tenang lagi. ” Raymond mengangguk.

Jari Rudy yang panjang menjetikkan rokok di ujung jarinya, lalu bertanya : “ Posisi Ahmed akan dipromosikan ke tingkat yang sama dengan Markal, bukan? ”

“ Ya, benar. ” Raymond mengambil apel dari nampan buah di atas meja dan mengunyahnya sambil berkata : “ Kamu tidak akan mempromosikannya lagi, bukan? ”

“ Aku berencana seperti itu. ” Rudy mengangkat sudut bibirnya.

Hanya dengan meninggikan posisi Ahmed baru dapat membiarkan Su Loran bersaing dan memperebutkan posisi Nyonya Sunarya.

Bukankah Ahmed suka bermain dengan para wanita? Maka kita akan membiarkannya tahu bagaimana rasanya mati di tangan wanita.

“ Pergi dan lakukan pekerjaanmu, aku akan beristirahat untuk sementara waktu. ” Kata Rudy.

Raymond mengangguk dan tidak keberatan sama sekali. Clara sedang amnesia dan masih dalam masa pemulihan, jadi tidak ada salahnya bagi Rudy untuk menemani istri dan anaknya.

Raymond berdiri sambil memegang apel yang sudah dimakannya, lalu melambaikan tangannya ke sudut tangga dan kemudian berkata sambil tersenyum : “ Sampai jumpa lagi kakak ipar. ”

Pada saat ini, Clara sedang duduk di tangga. Dia mengira bahwa dia telah bersembunyi dengan baik, tetapi tanpa diduga, mereka telah menyadarinya dalam waktu yang lama. Dia pun langsung merasa sangat malu.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu