Suami Misterius - Bab 857 Alasan Membunuhnya

Rudy dengan tubuhnya yang sedikit kaku mengulurkan tangannya dan mendorongnya, lalu berkata : “ Nyonya Sunarya, sebaiknya kamu menjaga jarak dariku. Dalilku tidak sebaik yang kamu kira. ”

“ Oh, aku mengerti. ” Dia berdiri dan berkata sambil tersenyum. Selama mereka tidur bersama dalam satu ranjang, dia pasti akan berubah menjadi seperti binatang buas dalam sesaat.

“ Apakah kamu juga bersikap seperti ini terhadap wanita lain? ” Clara bertanya sambil mengangkat alisnya.

Rudy tersenyum dan mengelus hidungnya, lalu berkata : “ Makhluk yang dapat bergairah terhadap semua wanita bukanlah manusia, melainkan binatang. ”

Mendengar jawabannya, Clara pun mengangguk.

“ Keringkan rambutmu dan tidur lebih awal. Besok kita masih harus kembali ke rumah Keluarga Sunarya. ” Kata Rudy.

“ Apakah harus bangun pagi? ” Tanya Clara.

“ Aku tahu kamu tidak bisa bangun pagi, jadi kita akan makan malam bersama besok. ” Jawab Rudy.

“ Selama kamu tidak menggangguku malam ini, aku pasti bisa bangun pagi. ” Clara bergumam sambil menjulurkan lidah padanya.

Rudy tersenyum tak berdaya dan mengetuk dahi Clara dengan jarinya.

Malam ini Rudy tidur dengan sangat teratur. Mereka berdua tidur di ranjang yang sama, tetapi tidak saling menganggu.

Hanya saja, Clara tidak bisa tidur dengan nyenyak malam itu. Jadi ketika dia sampai di rumah, dia pun langsung memeluk tempat tidurnya dan dirinya merasa sangat nyaman.

Ketika dia dikurung di gubuk oleh orang-orang tersebut, dia sama sekali tidak berani memejamkan matanya sepanjang malam.

Clara tidur sampai keesokan harinya.

Tentu saja dia akan tidur lebih tenang jika tidak ada yang menganggunya.

Ketika Wilson bangun, dia mengetahui bahwa orang tuanya telah kembali, jadi dia pun langsung melompat turun dari tempat tidur. Dia bahkan lupa memakai sepatunya dan langsung berlari memasuki kamar utama.

Dia masih mengenakan piyama kartunnya dan langsung masuk ke selimut ayah dan ibunya sambil memeluk leher Clara.

Ibu dan anak saling berpelukan dengan penuh kasih sayang.

“ Wilson, sudah saatnya bangun. Sarapanlah dan kemudian pergi ke sekolah. ” Rudy berdiri di samping tempat tidur dan berkata sambil melihat mereka berdua.

Wilson bersandar di pelukan ibunya dan berkata : “ Ayah, aku ingin beristirahat hari ini. ”

“ Tidak boleh. Kamu sudah besar, kamu harus mematuhi peraturan. Kamu harus pergi ke taman kanak-kanak dari hari Senin sampai Jumat dan hanya boelh beristirahat di akhir pekan. ” Rudy berkata dan tidak membiarkannya untuk menawar lagi.

Wilson mengerut bibirnya, tetapi dengan patuh mengeluarkan sandal dari bawah tempat tidur dan kemudian mengikuti Rudy ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan sarapan, Sus Rani dan Clara mengantar Wilson ke taman kanak-kanak. Rudy masih ada urusan yang perlu diselesaikan, jadi dia pun tetap berada di ruang kerjanya.

Setelah putranya dewasa, maka dia sudah bukan miliknya lagi.

Setelah mengantar Wilson ke taman kanak-kanak, Sus Rani pergi ke pasar untuk berbelanja, tetapi Clara tidak mengikutinya.

Clara duduk di mobil, lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Markal.

Setelah berdering beberapa saat, terdengar suara seorang laki-laki.

“ Aku sudah kembali ke Beijing. ” Kata Clara.

“ Iya, aku juga baru kembali dua hari yang lalu. ” Kata Markal.

“ Jika kamu tidak sibuk, ayo kita bertemu. Satu jam kemudian, aku menunggumu di Island Kafei di jalan XX. ” Kata Clara.

Markal terdiam sejenak dan kemudian menyetujuinya.

Clara menyalakan mesin mobil dan mulai berjalan. Karena ini adalah jam kerja, jadi jalanan macet dan membutuhkan waktu empat puluh menit menuju kesana. Dan dia pun tiba di kafe tepat waktu.

Pada saat itu, Markal belum tiba.

Dia memilih tempat duduk di dekat jendela. Begitu dia duduk, angin dari luar bertiup dari pintu kafe dan ternyata itu adalah Markal yang berjalan masuk dengan mengenakan mantel berwarna hitam.

“ Maaf, sudah membuatmu menunggu. ” Markal tersenyum dan meminta maaf, lalu duduk di hadapannya.

Jarak dari tempatnya menuju ke kafe ini jauh. Dan karena macet, dia pun menaiki kereta bawah tanah menuju ke sini.

“ Jalanan macet, jadi aku juga baru sampai. ” Clara tersenyum dan mengambil menu yang diberikan pelayan. Setelah menanyakannya kepada Markal, dia pun akhirnya memesan dua cangkir Bourbon .

Mereka berdua duduk berhadapan dan dari ekspresi Markal tampak seperti sudah mengetahui tujuan Clara menemuinya.

Clara memegang cangkir kopi porselen dan melihat uap yang keluar dari cangkir kopi sambil mencium aroma kopinya.

Bibirnya yang merah bergerak dan berkata dengan tenang : “ Kak Markal, aku sangat berterima kasih padamu karena telah menyelamatkanku dan juga menjagaku. ”

Markal menaikan sudut mulutnya dan berkata : “ Kita adalah saudara. Kamu bahkan sudah memanggilku dengan panggilan kakak dan aku juga menganggapmu sebagai adikku sendiri, jadi kamu tidak perlu sungkan. ”

Clara mengangguk sambil tersenyum, tetapi pandangannya tiba-tiba menjadi sengit.

“ Aku juga memanggil Bibi Chen dengan panggilan bibi. Selama beberapa tahun ini, keluarga kita juga saling bersilahturahim, dan aku merasa bahwa aku tidak pernah menyinggungnya. Mungkin aku tidak bisa memahaminya sewaktu aku kecil, dan mungkin aku telah menyinggung orang-orang tanpa sepengetahuanku. Tetapi, Bibi Chen adalah penatua, seharusnya tidak akan bertikai denganku, bukan? Aku tidak dapat mengerti mengapa dia ingin membunuhku. ”

Markal tiba-tiba memegang cangkir kopinya dengan erat sehingga jari-jarinya pun memerah karena terbakar cangkir kopi yang panas.

“ Clara, mungkin kamu salah paham. . . ”

“ Aku tidak salah paham. ” Clara menyela pembicaraannya dengan dingin : “ Aku tidak menjadi bodoh, tetapi aku hanya amnesia sementara. ”

“ Sepertinya sekarang kamu sudah mengingatnya kembali. ” Markal tersenyum pahit. Dia tahu bahwa cepat atau lambat Clara pasti akan mengetahuinya dan menanyainya, hanya saja dia tidak menyangka bahwa ini terjadi begitu cepat.

“ Sebenarnya ibuku tidak bermaksud jahat. . . ” Markal terdiam sebelum dia selesai berbicara, mungkin dia tidak dapat mengatakannya lagi.

Jika perilaku ibunya yang hampir membunuh Clara tidak termasuk jahat, berarti semua hal di dunia ini hanya ada kebaikan.

“ Kak Markal, aku dapat memahami kesulitanmu menjadi seorang putra. Aku mencarimu bukan untuk menyudutkanmu, tetapi aku hanya ingin mengetahui kebenarannya. Aku ingin mengatahui siapa yang benar-benar menginginkan kematiannku. ” Kata Clara.

Markal mengangguk dengan sedikit kaku.

“ Ibuku sudah tua, jadi dia menjadi sangat mudah terpengaruh. Su Loran menghasutnya dengan beberapa kata dan kemudian. . . Dengan itu, aku ingin meminta maaf atas kesalahan ibuku. Clara, dia juga sudah tua, tubuhnya juga tidak lagi sehat, dia benar-benar tidak bisa menanggung hukuman itu. Clara, aku tidak memintamu untuk memaafkannya, aku hanya berharap kamu tidak memperpanjang masalahnya.

Clara, aku mohon. ”

Clara mengerutkan bibirnya dan dia tidak bisa berkata tidak kepada Markal. Walau bagaiamanapun, Markal telah menyelamatkannya.

“ Untuk masalah bibi, aku perlu memikirkannya lagi. Dan apakah kamu yakin bahwa Su Loran yang menghasut bibi? ”

“ Iya. ” Markal mengangguk dan berkata : “ Ibuku sendiri yang mengatakannnya. ”

“ Baiklah. Terima kasih telah bersedia untuk memberitahuku.” Clara menarik sudut mulutnya.

Sejujurnya, jika Markal menyangkalnya dengan tegas, dia tidak akan membiarkan Bibi Chen begitu saja. Lagipula, tidak ada orang ketiga yang hadir di dalam pembicaraan mereka dan juga tidak ada yang merekamnya.

Dari sudut pandang ini, Markal masih termasuk sopan.

Tapi, Su Loran?

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu