Suami Misterius - BAB 797 Dia Ternyata Digoda

Dia benar-benar berharap, bentuk yang dibuat miring dan jelek ini bukan dia.

Tapi dengan cepat, harapan dia dihancurkan.

Clara berkata dengan wajah puas, “Apakah mirip denganmu? Sangat tampan.”

Rudy:”....” dibawah tatapan tulus Clara, dia hanya bisa menganggukkan kepala, “Em, lumayan mirip.”

Dia baru saja selesai mengatakan lumayan mirip, Clara sudah mengambil pisau, ingin memotong dan memakan ‘dia’.

Rudy dibuat tidak bisa berkata-kata olehnya.

Clara menusuk kue tart yang sudah dipotong, menyodorkan ke mulut Rudy.

Rudy lalu membuka mulut untuk memakan.

Kue tart yang dibuat sendiri oleh Clara, mengoleskan krim yang tebal diatasnya, tidak hanya manis, juga sedikit membuat muak.

Tapi, Rudy masih memberi wajah dan berkata, “Rasanya lumayan.”

Selesai dia berbicara, melihat Clara menutup mulutnya, tertawa seperti seekor rubah kecil.

“Kenapa?” Rudy bertanya dengan sedikit penasaran.

Lalu, lengan Clara dengan lembut bergantung di lehernya, bibir merah dan lembutnya menunduk, menjilat sudut bibir Rudy.

Rupanya, sudut bibirnya ada sedikit krim.

“Em, rasanya lumayan.” Dia mengatakan dengan pura-pura serius, matanya yang indah penuh dengan minat dan menggoda.

Rudy merasakan, dia ternyata digoda oleh bocah kecil ini.

Rudy melengkungkan bibirnya, tersenyum dengan sangat lembut, lalu, sebuah tangan kokoh melingkari pinggang ramping dia, menariknya dengan kuat kedalam dada, lalu menciumnya dengan kuat.

Rambut panjang Clara terbuka, terbuka seperti rumput laut, matanya menyipit, seperti seekor kucing.

Tubuhnya seperti tidak ada tulang, semua sangat lunak, seperti genangan air didalam pelukan dia.

Keduanya berciuman, tangan familiar Rudy dengan ringan masuk kedalam pakaiannya, telapak tangan Clara meraba dada dia, kebetulan menyentuh kain putih yang terlilit di atas bahu dia.

Kesadaran Clara kembali, sedikti terengah:”Lukamu sudah sembuh?”

“Kamu akan tahu sudah sembuh atau belum ketika mencobanya.” Bibir Rudy menempel padanya.

Setelah percintaan yang penuh gairah berakhir, Clara berbaring di atas lengan Rudy, ujung jarinya yang ramping menelusuri garis bibir dia yang indah.

Sudut bibir Clara tersenyum, alisnya terangkat, bagaimana dilihat pun seperti sedang menggoda Rudy.

Rudy menangkap tangan kecil Clara, lalu, membalikkan badan, menekan dia dibawah tubuhnya lagi.

Clara takut dia datang lagi, membungkus dirinya dengan erat, menghindar dengan panik.

Mereka berdua diatas ranjang, tertawa, membuat keributan, Clara menjadi ceroboh, langsung berguling jatuh dari tempat tidur.

Rudy dengan terbiasa mengulurkan tangan untuk menariknya, tidak disangka malah ditarik turun ke bawah olehnya.

Mereka berdua berguling turun dari ranjang, Rudy memeluk Clara, punggungnya menyentuh lantai, dan Clara berada di dadanya.

Dia hanya merasa bahunya sakit, ketika menunduk melihat kain seputih salju sudah berwarna merah.

Lukanya robek.

Hidung Clara sangat hebat, mencium bau darah, langsung panik.

Dia buru-buru bangkit dari pelukan Rudy, wajahnya terkejut sampai pucat.

Seperti sudah akan menangis.

Rudy bangkit duduk dari lantai, ekspresi wajahnya masih terlihat ringan, jika bukan karena warna merah yang mencolok di kain putih ini, benar-benar tidak terlihat jika dia adalah orang yang memiliki luka.

“Aku, aku segera telepon untuk menyuruh dokter kemari.”

Clara membungkus dirinya dengan selimut, dengan panik mencari ponselnya, tapi tangannya ditarik oleh Rudy.

“Tidak apa-apa, mengeluarkan sedikit darah saja, jangan bersikap berlebihan.”

Dia begitu panik memanggil dokter datang, akan membuat semua orang di villa tahu.

Jika nenek, dan orang tua mereka tahu mereka berbuat ceroboh begini, pasti tidak akan senang.

Rudy awalnya berencana pergi ke rumah sakit, menggunakan alasan mengganti obat, ini adalah cara paling aman.

Tapi luka robek ditubuhnya sedikit parah, darah tidak berhenti mengalir.

Clara terkejut sampai menangis, tidak memikirkan di pukul atau dimarahi lagi, bersikeras menyuruh Rudy pergi ke rumah sakit.

Keduanya pergi ke rumah sakit, mengganti ulang obat, membungkus ulang, lalu saat pulang ke rumah Sunarya, hari sudah pagi.

Untung saja, mereka berdua keluar diam-diam, lalu kembali dengan diam-diam, tidak mengganggu siapapun.

Rudy dan Clara kembali ke atas ranjang, kali ini sudah bersikap baik.

Clara bersandar di pelukan Rudy, tadi sudah menguap beberapa kali, bersiap untuk masuk ke dunia mimpi, ponsel yang di letakkan di atas meja berdering.

Clara dengan sedikit kesal menjawab teleponnya, dari sana terdengar suara Luna yang marah dan tidak berdaya, “Selamat, kamu masuk ke pencarian teratas lagi.”

“Apa situasinya?”

Clara bingung, dia hanya syuting sebuah v dengan raja musik, topik pembicaraan memang ada, tapi tidak begitu berlebihan sampai masuk ke pencarian teratas.

“Kamu membuat skandal lagi, dengan raja musik. Kita mencegah Samara melakukan tindakan licik saat sedang syuting di lokasi, tapi akhirnya, dia dengan terbuka memegang ponsel memotret, lalu, mencari reporter dan menulis dengan asal, ditambah dengan foto, ada foto ada kebenaran, skandal kamu dan raja musik Xie sudah tersebar keluar.”

Juga tidak menyalahkan mereka bodoh, sebenarnya Samara yang terlalu licik.

Dia memakai kedok mengejar idola, memegang ponsel memotret raja musik Xie, tapi Clara dan raja musik Xie bersama, dia juga mengambil foto saat mereka berdua.

Samara juga dibawa oleh Altria ke lokasi syuting, semua orang menganggap dia sebagai pekerja, tentu saja tidak akan ada yang memeriksa ponselnya.

Samara yang begitu terang-terangan ini, dengan terbuka mempermainkan Clara, tapi Clara maalah tidak bisa melakukan apa-apa terhadap dia.

Clara memutuskan telepon, memegang ponsel dan melihat di internet, membuka berita.

Berkat Samara, skandal dia dengan raja musik Xie sudah menjadi topik panas di internet.

Clara adalah orang yang sudah bersuami, penggemar wanita raja musik Xie juga banyak, ditambah lagi orang-orang yang disewa oleh Samara untuk mengambil keuntungan di saat krisis, membuat Clara dimaki dengan sangat keterlaluan.

Clara malas untuk melihatnya, takut mengotori mata.

Tapi, beberapa foto diperbesar yang di ambil di lokasi syuting, terlalu mencolok jika dilihat dari layar ponsel.

Kebetulan adalah saat raja musik Xie mencium dia.

Rudy berbaring di sebelah Clara, tentu saja melihat foto dilayar ponselnya, dengan kebiasaan mengernyit.

Clara melihat dia mengernyit, langsung tertarik untuk menghiburnya.

“Samara ini benar-benar disayangkan jika tidak pergi menjadi fotografer, posisi memfoto ini, hasilnya benar-benar sangat bagus. Sebenarnya, posisi aku dan pria ini sangat jauh.”

Rudy melihat dia dengan ekspresi begitu hati-hati, tidak tahan untuk tersenyum, “Aku tidak mengatakan apapun, kamu sudah menjelaskan panjang lebar. Seperti aku sangat berkecil hati saja.”

“Hati kamu memang tidak besar. Jangan kira aku tidak tahu, adegan ciuman dan ranjangku dulu, kamu yang menghapusnya. Benar-benar laki-laki pencemburu.”

“Jika tidak, kamu masih ingin syuting adegan ciuman dan ranjang dengan artis pria itu?”

Lengan Rudy memeluk pinggangnya, dengan kuat menariknya kedalam pelukan, menyipitkan mata menatap dia.

Clara tersenyum menyeringai, seperti seekor kucing yang berada dalam pelukannya, cakar kecilnya terus menggaruk dadanya.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu