Suami Misterius - Bab 612 Satu Kali Saja,Menjadi Yang berharga Dalam Hidup

Arania diam-diam menyukai teman satu kelasnya, yang juga tokoh pria kedua dalam film ini.

Tokoh pria kedua Drerosa merupakan seorang anak laki-laki yang begitu ceria, tampan dan menonjol, merupakan pria idaman disekolah yang sudah diakui semua orang.

Ia memiliki nilai yang bagus, keluarga yang kaya, juga hebat dalam olah raga.

Sebenarnya tidak aneh jika Arania menyukai Drerosa .

Karena dalam cerita ini Clara menyukainya, namun tidak berani mengungkapkannya, Arania seperti rumput yang tumbuh di tempat rindang dan tidak terlihat, ia hanya menghadap matahari yang bersinar.

Dan Drerosa bagaikan matahari itu, matahari yang selalu bersinar dengan terang dimata Arania .

Sementara yang disukai oleh Drerosa adalah teman sebangku Arania yang bernama Belanis , ia merupakan tokoh wanita kedua dalam film ini.

Belanis merupakan seorang gadis yang cantik dan penurut, kedua orang tuanya merupakan orang yang berpendidikkan, memiliki keluarga yang begitu baik dan juga sangat terdidik.

Drerosa bisa menyukai Belanis sama sekali tidak aneh, karena mereka adalah orang yang berada di dunia yang sama.

Dan mereka berdua terus berada dalam hubungan yang penuh rahasia seperti itu.

Sementara tokoh utama Jack adalah anak pindahan, dan kemunculannya seolah mengubah semua nasib dan jalan hidup semua orang, termasuk dirinya sendiri.

Jack sudah kehilangan ibunya sejak kecil, ayahnya seorang pebisnis yang sukses, karena pekerjaannya yang sibuk, ia jarang mengurus Jack dan juga berinteraksi dengannya.

Didalam lingkungan yang seperti ini membuat Jack tumbuh dengan karakter yang yang brutal dan arogan.

Dia adalah seorang pria tampan, tidak tahu akan malu, brutal dan berani, dia pintar namun tidak suka belajar, dan ia sangat hebat dalam bermain bola.

Dan dia dengan cepat menjadi salah satu anak yang terkenal di sekolah.

Para gadis yang awalnya mengelilingi Drerosa , langsung terbagi menjadi dia kelompok, satu kelompok menjadi fans setia Drerosa , sebagiannya lagi menjadi pemuja sikap arogan Jack yang dianggap keren.

Belanis juga masuk dalam anggota pemuja Jack , dia juga menyukai Jack .

Untuk gadis seperti Belanis , sejak kecil disayang dan dimanjakan oleh orang tuanya, memiliki kehidupan yang begitu lancar dan aman, hidupnya bisa dikatakan sama dengan Drerosa , mungkin mereka terlihat sangat cocok, namun Drerosa sama sekali tidak menarik perhatiannya, malah Jack yang begitu bertolak belakang dengannya yang berhasil menarik perhatiannya.

Dan yang berhasil merebut hati Jack sama sekali bukan Belanis , gadis yang ia suka adalah tokoh utama dalam film ini, Arania .

Dan menurut Clara, kehidupan Arania dan Jack cukup mirip, sangat mudah menciptakan percikan api asmara.

Bahkan Jack bisa menemukan bayangan dirinya dalam diri Arania .

Sifat melnkolisnya, ketidakberdayaannya, sangat mudah membuat Jack iba padanya, membuatnya merasa ingin melindunginya.

Dan perasaan pria yang ingin melindungi seorang wanita itu mudah berevolusi menjadi rasa suka, bahkan menjadi rasa cinta.

Clara mengeluarkan jarinya menghitung hubungan manusia diantara mereka.

Arania (tokoh utama wanita)menyukai Drerosa (tokoh kedua pria), Drerosa menyukai Belanis (tokoh kedua wanita), Belanis menyukai Jack (tokoh utama pria),sementara Jack menyukai Arania 。

Berputar dalam hubungan cinta segiempat ini sungguh rumit.

Ending film 《 Satu Kali Saja 》 ini sungguh menyedihkan, film tentang kisah cinta masa sekolah seperti ini, tidak banyak yang memiliki ending bahagia, karena masa muda dan kenangan memang perih adanya, cukup untuk mendapatkan airmata dan simpati dari penonton.

Akhir cerita, Jack meninggal, Arania berdiri didepan makamnya, mengungkapkan isi hatinya.

Dalam hati berkata : Jack , terima kasih karena kamu mengajarkanku apa itu cinta, namun perasaan ini terlalu pahit. Mungkin, setelah cinta merasakan kepahitan baru bisa terukir dalam. Aku akan mengingatmu seumur hidupku, namun kamu sudah tidak ada lagi, apakah semua itu masih bermakna.

Kalimat ini memancing airmata menetes di sudut mata Clara.

Satu Kali Saja , menjadi yang berharga dalam hidup.

Ada banyak orang dan juga hal yang hanya bisa ditemui satu kali dalam hidup, dimiliki satu kali, sehingga harus dihargai.

Namun didunia ini terlalu banyak orang yang tidak tahu caramenghargai.

Hanya sekejap saja, menjadi akhir yang tidak akan bisa kembali.

Clara sedang membaca naskah dengan penuh penghayatan, naskahnya tiba-tiba direbut oleh seseorang.

Rudy melempar naskahnya ke atas meja disamping ranjang, “Masih belum tidur, tidak lelah?”

“Lelah, tapi aku sedang menunggumu untuk tidur bersama, karena bosan menunggu sehingga membaca naskah.” Alasan Clara ini sungguh tidak memuaskan.

Dia menarik selimutnya sampai keatas kepala, setengah menutupi mata sambil menatapnya, memasang ekspresi mengantuk, seolah takut Rudy akan mengajaknya olahraga diatas ranjang kalau tahu dia belum mengantuk.

Tenaga dan juga stamina Tuan muda Rudy ini, begitu melakukannya bisa sepanjang malam, dan dia hari ini sudah sibuk selama satu harian, tubuh kecilnya sama sekali tidak kuat menanggungnya.

Namun kali ini Clara sudah salah sangka.

Rudy sama sekali tidak berniat menyentuhnya, dia hanya duduk di tepi ranjang, lalu menatap naskahnya dengan datar, “Naskah kali ini kamu membacanya sampai begitu banyak kali, apakah sangat menarik?”

“Temanya tentang cinta kalangan muda dan kenangan, sangat menyentuh, lebih mudah menarik minat penonton.” Clara menjawab.

Rudy melihat judul yang tertulis diatas naskah 《 Satu Kali Saja 》, lalu berkata, “ Satu Kali Saja , menjadi yang berharga dalam hidup.”

Nada bicaranya begitu datar tanpa ekspresi apapun.

“Kamu tahu?” Clara menatapnya dengan ekspresi terheran.

“ Satu Kali Saja merupakan kiasan dalam pembuatan teh di Jepang. Si pak tua cukup tertarik dengan teknik pembuatan teh Jepang, pernah mendengarnya mengatakan ini beberapa kali.” Rudy berkata.

Ketika Bahron mengucapkan ini, ekspresi wajahnya penuh dengan ekspresi yang begitu sedih.

Namun bagi Rudy, ini sama sekali tidak membuatnya tergerak.

Mungkin itu karena dia tidak pernah merasakan apa yang dialami oleh Bahron.

Bagi Rudy, apa yan dia inginkan akan ia genggang dengan erat di tangannya, apa yang ia alami dan jalani, pilihan salah yang ia ambil, dia tidak akan menyesalinya.

Dan Clara membelalakkan matanya sambil mengerjap, terlihat ingin mengungkapkan sesuatu.

“Apa yang ingin kamu katakan?” Rudy terbiasa mengangkat alis dan tersenyum ringan.

Clara sedikit mengkerutkan bibirnya, ada nada bangga dalam ucapannya, “Tentu saja ingin kamu menghargaiku dengan baik. Bisa menikah denganku pasti karena kamu sudah menabung karma baik di ribuan kehidupan yang lalu, bukankah sudah seharusnya kamu menghargaiku dengan baik?”

“Aku masih kurang baik padamu?” Rudy mengulurkan tangan dan merangkulnya, suaranya yang hangat dan lembut penuh dengan kasih.

“Memanjakanmu, mencintaimu, menuruti semua maumu, semua uang yang kudapatkan kuberikan padamu, apakah itu masih kurang? Apakah kau perlu membelah hatiku untuk ku perlihatkan padamu?”

Clara sangat puas dengan jawabannya, ia mengangkat wajahnya dan tersenyum, jarinya yang lentik dan putih menyentuh dadanya dengan lembut.

Rudy mencengkram tangannya yang nakal, bibir mendekat ke telinganya, lalu berkata dengan penuh peringatan : “Kalau ingin tidur dengan nyenyak jangan usil, pengendalian diriku tidak sebaik yang kamu bayangkan, hm?”

Tatapan matanya yang hangat membuat Clara langsung bergidik, ia menarik kembali tangannya dengan menurut, meringkuk dalam selimutnya dan memejamkan mata.

Rudy menundukkan kepala dan mengecup ringan keningnya, lalu berkata dengan lembut : “Selamat malam.”

Paginya Clara mengejar pesawat pagi, turun ari pesawat ia dan Rudy langsung menuju ke club, setelah kocar kacir seharian, ia sungguh lelah.

Begitu memejamkan mata langsung tertidur.

Kali ini ia tidur dengan begitu tenang, kalau tidak ada nada dering ponselnya yang berisik, maka tidurnya akan menjadi lebih sempurna.

Di pagi hari seperti ini, Luna sudah menelepon untuk mengejarnya.

Saat ini, Clara sedang merangkul Rudy dibalik selimutnya yang hangat, ia sedang tertidur dengan nyenyaknya.

Alis Clara yang indah mengkerut erat, ia berbalik lalu bertanya dengan suara tidak jelas :”Sudah jam berapa?”

Rudy duduk di ranjang, mengulurkan tangan mengambil jam tangan dan melihat waktu, “Jam 7.30.”

Setelah mengatakannya, ia menyerahkan ponsel padanya, “Telepon dari Luna.”

Clara tetap meringkuk dalam selimut dan tidak ingin keluar, ia menerima teleponnya dengan malas.

Dan dari balik telepon malah terdengar suara yang begitu menggebu-gebu.

“Tiba-tiba aku mendapat kabar kalau hari ini mulai syuting, jangan tidur lagi, cepat bangun, setengah jam lagi aku jemput.”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu