Suami Misterius - Bab 521 Alasan Mengapa Tidak Setuju

Setelah Saras tertidur, Ahyon meninggalkan bangsal.

Dia menutup pintu kamar dengan lembut, berbalik dan melihat Hyesang berdiri di koridor.

Punggungnya yang tegak bersandar di dinding, tangan kiri dimasukkan dalam saku, tangan kanan memegang sebatang rokok, samar-samar terlihat asap rokok di koridor yang agak gelap.

Ahyon menatapnya dengan tatapan tenang, namun sepasang kakinya seolah-olah disolder timah, terasa sangat berat, tidak dapat mengambil langkah maju.

Dan pada saat yang sama, Hyesang menyipitkan matanya, pandangannya juga tertuju fokus padanya.

Matanya memerah, masih berlinang air mata.

Seperti seekor kelinci yang terkejut, terlihat sangat kasihan dan tidak berdaya.

Hyesang mengangkat sudut bibirnya dengan dingin, lengkungan di sudut bibirnya penuh ironis.

“Ahyon, apakah menikah denganku sangat merugikanmu?”

Setelah mendengar, ekspresi di wajah Ahyon tetap tenang, hanya menurunkan bulu matanya, dan pandangannya berkedip.

“Hyesang, apakah kamu menyukai anak-anak?”

“Apa?”

Hyesang tertegun, sangat jelas dia telah mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat tidak nyambung.

Ahyon tetap terlihat tenang, tangannya telah mengepal erat, dan tubuhnya bergetar tak terkendali.

“Kalau menikah denganku, kamu selamanya tidak akan memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ayah.”

Setelah dia berkata, suasana dalam koridor tiba-tiba menjadi hening, bahkan udara di sekitar juga menjadi tertekan.

Hyesang berdiri di sana, seluruh tubuhnya seolah-olah menjadi kaku.

Dia tertegun berdiri di sana, tidak berkata, hanya menatap Ahyon dengan tatapan mendalam.

Setelah mengatakan ini, Ahyon merasa seluruh kekuatannya seolah-olah terkuras, dan bahkan hatinya juga dikeluarkan, hanya tersisa tubuh yang bahkan tidak terasa sakit sama sekali.

Waktu perlahan-lahan berlalu, akhirnya Hyesang berbalik dan pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Melihat sosok kepergiannya, Ahyon tetap tenang.

Tapi pandangannya semakin kabur, air matanya mengalir keluar tak tertahankan.

Sebenarnya bagus juga seperti begini, membiarkannya menyerah sendiri dan tidak lagi berkaitan.

...... setelah Hyesang meninggalkan rumah sakit, dia langsung mengendarai mobil kembali ke rumah.

Tary tidak menyangka putranya akan mendadak kembali, senyuman di wajah tidak dapat disembunyikan, terlihat jelas dia sangat senang.

“Mengapa pulang pada saat ini?

Apakah hari ini tidak sibuk?

Mengapa tidak memberitahuku lebih awal, aku bisa menyuruh pembantu menyiapkan lebih banyak makanan favoritmu.”

Hyesang meletakkan jas di samping, Tary tersenyum mendekatinya, mengambil jas, dan berencana ingin menggantung di gantungan pakaian, tapi samar-samar mencium bau desinfektan dari pakaian.

“Kamu pergi ke rumah sakit hari ini?”

“Ya.”

Hyesang menjawab dengan sangat tenang.

“Ada apa? Sakit?”

Alis Tary berkerut, menatap putranya dan bertanya dengan penuh khawatir.

“Bukan, pergi menjenguk seseorang.”

Selesai berkata, Hyesang bertanya, “Di mana Ayah dan kakak?”

“Ayahmu sedang tidur siang, kakakmu memiliki urusan di kantornya, mungkin akan kembali sebentar lagi.

Dia tidak sesibuk dirimu, selalu berada di luar dan jarang kembali.”

Selesai berkata, Tary berbalik memasuki dapur, kemudian keluar membawa semangkuk sup kacang hijau.

“Baru saja dimasak tadi siang, minumlah. Akan segera masuk musim panas, cocok untuk membuang panas.”

“Terima kasih Bu.”

Hyesang menerima mangkuk dari tangannya, mengambil sendok dan meminumnya, dia minum sambil bertanya dengan acuh tak acuh.

“Bu, berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengadakan pernikahan?

Dan apa saja yang harus disiapkan?”

Hyesang tiba-tiba bertanya.

Pernikahan Demian dan Seika dilaksanakan oleh Tary, dan mengadakannya dengan sangat meriah.

Kemudian, ada anak saudara yang menikah juga meminta Tary pergi membantu.

Oleh karena itu, membicarakan pernikahan, Tary benar-benar sangat berpengalaman.

"Itu tergantung pada jenis pernikahan apa yang ingin dilaksanakan. Kalau hanya pernikahan berskala kecil, dapat meminta perusahaan Perencanaan pernikahan untuk menyelesaikan semuanya."

Tary menjawab dengan santai.

Hyesang tidak tahu tentang ini. Pernikahan terakhir yang dia hadiri adalah pernikahan Rudy dan Clara.

"Pernikahan seperti Rudy."

Hyesang berkata.

"Upacara pernikahan mewah semacam itu sangat merepotkan."

Tary berkata sambil tersenyum, "Harus memilih hotel, memilih Perusahaan Perencanaan Pernikahan, untuk menghitung daftar tamu teman dan saudara, mengirim undangan, untuk rinciannya sangat banyak, harus menyesuaikan gaun dan pakaian pernikahan sesuai dengan gaya pernikahan, memilih jamuan dan anggur merah, membeli serangkaian barang pernikahan terkait, serta pengiring pria dan pengiring pengantin.... harus melakukan banyak hal, persiapan setidaknya membutuhkan waktuf dua atau tiga bulan. "

Dua atau tiga bulan?

Hyesang mengerutkan kening, tidak tahu apakah Saras dapat bertahan sampai saat itu?

Untuk apa kamu menanyakan ini?

Siapa yang ingin menikah?

Tary tersenyum bertanya, dia menyangka putranya ingin menjadi pengiring pria temannya lagi.

“Aku ingin menikah.”

Hyesang menjawab.

“Kamu ingin menikah?”

“Dengan siapa?”

Tary sangat terkejut.

“Bersama Ahyon.”

Hyesang menjawab.

Senyuman di wajah Tary tiba-tiba menjadi kaku, tertegun sejenak kemudian, dia berkata dengan pelan-pelan, “Bukannya kamu telah lama putus dengan Ahyon?”

“Bisa kembali bersama meskipun telah putus, setelah bercerai juga bisa menikah kembali.”

Hyesang berkata dengan santai, mengambil sendok, dan meminum beberapa sup kacang hijau, dia mengangkat kepala dan terus berkata, “Dua atau tiga bulan terlalu lama, tidak tahu berapa lama penyakit Bibi Yang dapat bertahan, dia ingin melihat aku dan Ahyon menikah, baru bisa merasa tenang.

Aku tidak terlalu mengerti tentang pernikahan, batalkan hal-hal rumit yang dapat diabaikan, usahakan selesai dalam waktu sebulan.”

Tary menjadi bingung, dan berkata, “Hyesang, aku tahu kamu merasa kasihan terhadap bibi Yang .

Tetapi pernikahan bukanlah permainan anak kecil, karena merasa kasihan dengan pasangan ibu dan anak, kamu malah menaruhkan kebahagiaan hidupmu sendiri.”

“Bu, apa yang kamu katakan?”

Aku sangat tulus ingin menikahi Ahyon.

Hyesang meletakkan sendok, dan berkata dengan tegas.

Tary mengulurkan tangan memegang dahi, dia merasa sangat sakit kepala, dan berkata dengan tegang, “Aku tidak setuju.”

“Mengapa tidak setuju?

Bukannya kamu juga sangat menyukai Ahyon, dulu kamu juga pernah bilang ingin Ahyon menjadi menantumu.

Sekarang aku menikahinya, kamu seharusnya merasa senang, mengapa tidak setuju?”

Hyesang mengerutkan kening bertanya.

“Itu masa lalu, berbeda dengan sekarang.

Pokoknya aku tidak akan setuju kamu menikah dengan Ahyon.

Tidak hanya aku, ayahmu dan Demian, kami sekeluarga tidak akan setuju.

Kamu sebaiknya menyerah secepat mungkin.”

“Tidak setuju?

Baiklah, kalau begitu setidaknya harus memberiku sebuah alasan mengapa tidak menyetujuinya.

Sebenarnya apa kesalahan Ahyon membuat kalian begitu tidak menyukainya?”

Hyesang menatap Tary dengan tatapan dalam dan dingin.

Tary berwajah suram tidak berkata.

Hyesang agak cemas, sehingga suaranya tanpa sadar menjadi lebih keras, dan terdengar kekesalan dalam nada suaranya, “Aku bertanya mengapa, ayo katakan!”

Dia berteriak, dan membangunkan Dimas yang sedang tidur siang.

Dimas berdiri di dekat tangga, berwajah suram memandang putranya sendiri, “Mengapa kamu berteriak keras! Semakin tidak sopan, seperti apa sikapmu berbicara dengan ibumu!”

Hyesang menggerakkan bibirnya, dan mengendalikan emosinya.

Ketika berbicara lagi, nada suaranya sudah jauh lebih tenang, “Bu maaf, tadi sikapku terlalu buruk.

Sekarang, aku bertanya padamu dengan tenang, mengapa kamu tidak menyetujui pernikahanku bersama Ahyon?”

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu