Suami Misterius - Bab 413 Suami Istri Yang Hanya Mementingkan Keuntungan

“Jangan banyak berkata ketika menonton pertunjukan.” Rudy tersenyum dan mengulurkan tangan memeluknya. Menempel di telinganya, berbisik, "Tidak peduli apakah itu munafik atau bukan, belajarlah dengan lainnya, pria paling tertarik dengan ini."

“Tertarik dengan ini, kalau begitu segera menceraikan diriku, dan pergi menikahi teratai putih.” Selesai berkata, Clara mengulurkan tangan, mencubit pinggangnya.

Rudy menarik tangannya, tersenyum memeluknya ke dalam pelukan.

Di sisi lain, Revaldo sedang mengatur sopir untuk mengantar Wanda dan anaknya pergi.

Wanda berpenampilan sangat patuh. Gadis kecil memeluk paha Revaldo dan berteriak menangis, “Ayah, maukah kamu pulang bersama kami? Ayah, aku merindukanmu.”

“ Lili , kamu dan ibumu pulang dulu, ayah akan pergi melihatmu lain kali.” Revaldo mengelus kepala gadis kecil dengan lembut dan menghiburnya.

Nalan Vi menatap mereka, pandangannya menjadi sangat tajam, dan tersenyum dingin, “Kalau merasa enggan, kamu bisa tinggalkan anak ini, membawanya menguji DNA dulu, setelah menentukan ini adalah anak kandung Revaldo, kami keluarga Sutedja akan merawatnya.”

Ketika mendengar ini, wajah Wanda segera berubah dan terburu-buru menarik anak ke dalam pelukannya, dan menjaga jarak dengan Revaldo. “Terima kasih atas kebaikan Nyonya, anak ini sangat berisik, mana berani menyusahkanmu.”

“Mengapa kamu begitu takut, apa mungkin ini adalah seorang anak haram, dan kamu sengaja mengandalkan pada Revaldo.” Nalan Vi mengangkat dagunya dan berkata dengan tajam.

“Bukan, bukan begitu.” Wanda memeluk anak itu, air mata tidak berhenti mengalir, sepasang mata menatap Revaldo dengan air mata berlinang, dan penuh dengan keluhan.

“Nalan Vi, jangan ribut.” Revaldo menghela nafas.

Nalan Vi menggerakkan bibirnya, tidak berkata.

Kemudian, Wanda dan anak pergi mengikuti supir. Sebelum pergi, mereka memandang Revaldo dengan enggan.

Setelah mereka pergi, nenek berwajah suram memanggil Revaldo dan Nalan Vi ke sana.

“Revaldo, kamu segera jelaskan apa yang telah terjadi?”

Revaldo duduk di samping nenek, batuk parah, dan berkata dengan putus-putus: “ Wanda , dia adalah seorang wanita yang kasihan, sejak kecil tidak punya ibu, ibu tiri memaksanya menikah dengan seorang pria tua. Dia sendirian melarikan diri, lalu begitu tiba di Kota A, uangnya dicuri oleh pencuri. Aku tidak sengaja bertemu dengannya, karena melihatnya kasihan, dan sendirian, jadi aku mengaturnya bekerja di perusahaan.....”

“Kasihan? Ada begitu banyak orang kasihan di dunia ini, mengapa tidak melihatmu menghabiskan uang untuk beramal?” Nalan Vi memotong pembicaraannya dengan dingin, dan penuh ironis, “Mengaturnya bekerja di perusahaan, lalu mengapa bisa sampai ke ranjang, dan melahirkan anak haram?”

“Nalan Vi, jangan berkata seperti ini. Masalah ini memang salahku. Aku berbuat kesalahan setelah mabuk, awalnya aku berencana mengantarnya kembali ke kota asalnya, tetapi Wanda tiba-tiba hamil. Dokter mengatakan dinding rahimnya tipis, kalau tidak melahirkan anak ini, mungkin tidak akan ada kesempatan lagi untuk menjadi seorang ibu di masa depan.

Ini awalnya memang salahku, aku tidak boleh membuatnya kehilangan haknya untuk menjadi seorang ibu, jadi aku membiarkannya melahirkan anak ini.

Setelah Lili dilahirkan, selain mengirimkan biaya hidup bulanan untuk mereka, aku jarang berhubungan dengan mereka.

Nalan Vi, kalau kamu tidak senang, aku akan menyuruh orang mengantar mereka pergi jauh-jauh, tidak akan menghalangi pandanganmu.......”

Setelah mendengar, Nalan Vi tersenyum dingin tidak berkata. Karangannya benar-benar cukup seru, tidak menjadi seorang penulis skenario benar-benar sayang. Melakukan kesalahan setelah mabuk, lalu tiba-tiba hamil dan dinding rahim yang tipis. Mengapa semuanya terjadi begitu kebetulan?

Berdasarkan usia Revaldo saat itu, bisakah langsung hamil hanya dengan melakukannya sekali, kalau tubuhnya benar begitu kuat, maka tidak akan jatuh sakit. Revaldo benar-benar memperlakukannya sebagai orang bodoh.

“Nalan Vi, karena Revaldo sudah mengakui kesalahannya, mari kita lupakan saja. Kalian pasangan suami istri, tidak perlu menyakiti hubungan kalian karena orang luar.” nenek berkata.

“Nenek, anak itu bukan orang luar, itu adalah darah daging Revaldo.” Nalan Vi berkata dengan nada menyindir. Demi seorang anak haram, Revaldo menampar wajah putrinya sampai bengkak, Nalan Vi tidak bisa menelan ini.

“Dia hanyalah seorang gadis kecil tidak akan menghalangimu. Nalan Vi, meskipun kamu kesal, kamu juga harus memikirkan Gevin dan Viona, kalau kamu bertengkar dengan Revaldo tidak ada keuntungan bagi anak-anak.”

Nalan Vi sedang marah, tapi dia tidak bodoh, dia tentu tidak akan bercerai dengan Revaldo dan memberi kesempatan untuk wanita itu.

Situasi Revaldo saat ini, paling lama hanya bisa bertahan satu atau dua tahun, dia memang tidak perlu memperhitungkan dengan orang yang sekarat. Setelah dia meninggal, wanita di luar bahkan bukan apa-apa.

“Nenek, apa yang kamu katakan benar.” Nalan Vi menyerah, kemudian memapah Revaldo kembali.

Adegan berakhir seperti ini, tidak mencapai harapan idealnya, Clara agak kecewa.

Karena tidak ada pertunjukan untuk ditonton lagi, Rudy juga pergi meninggalkan keluarga Sutedja bersama Clara.

Dalam perjalanan kembali, Clara duduk dalam mobil, dengan tangan memegang pipinya, dan berwajah penuh keraguan.

“Revaldo memiliki anak haram di luar dan sudah berusia tujuh atau delapan tahun, Nalan Vi malah bisa menahannya. Dia benar-benar adalah kura-kura ninja.

Aku melihat teratai putih itu bukanlah karakter yang sederhana. Hubungannya bersama Revaldo jelas tidak sesederhana yang dikatakan Revaldo. Memiliki pergelangan tangan yang begitu lihai, dia malah tidak berjuang dan tidak merebut, diusir pergi dengan begitu patuh, benar-benar tidak masuk akal.

Dalam adegan ini, gong terdengar sangat keras tapi malah berakhir secara diam-diam, itu merupakan drama yang berakhir buruk!”

Selesai berkata, Rudy melengkungkan sudut bibirnya tersenyum.

“ Wanda Moran memang tidak sederhana, hidupnya memang kasihan. Ibunya meninggal di usia muda dan ibu tirinya tidak baik. Pertama kali datang ke Kota A, dia tidak punya uang dan bekerja di klub malam, selama setengah tahun dia baru tertarik dengan Revaldo.

Perangkap wanita indah dan bersikap lembut, tidak lama kemudian Revaldo jatuh ke dalam, memperkerjakannya ke dalam departemen sekretaris perusahaan, sebagai sekretaris pribadi. Setelah hidup bersama selama dua tahunan, Wanda melahirkan seorang putri, Revaldo sangat menyayangi mereka.

Mengapa Wanda Moran tidak merebut? Dia tahu tidak ada yang bisa dia rebut. Dia sangat jelas keluarga Sutedja tidak akan mengizinkan seorang wanita yang pernah bekerja di klub malam memasuki keluarga, apa yang bisa dia lakukan hanyalah memperjuangkan kepentingan pribadi secara maksimal.

Mereka selalu tinggal di sebuah vila tunggal di Gebang, ada mobil khusus untuk mengantar jemput, dan ada seorang pengasuh yang melayaninya. Setiap bulan Revaldo akan mengirimkan biaya hidup dalam jumlah lumayan besar. Lili saat ini belajar di sekolah dasar swasta terbaik di Kota A.”

Clara mengangguk, “Dapat dilihat pasangan ibu dan putri Wanda sangat disayangi. Viona hanya mendorong Lili , Revaldo langsung menamparnya. Sama-sama sebagai putri kandungnya, benar-benar terlalu nemihak, kalau aku adalah Nalan Vi, aku pasti akan bertarung dengan Revaldo.”

“Mereka suami dan istri sama-sama mementingkan keuntungan, tentu saja mereka harus sepakat saat ini, tidak akan membiarkanku mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasangan yang penuh cinta belum tentu bisa menjadi tua bersama, karena hidup bersama pasti akan terjadi perselisihan. Tetapi pasangan yang memiliki keuntungan bersama cenderung bertahan lebih lama. Karena mereka hanya tertarik dengan keuntungan, perselisihan malah menjadi tidak begitu penting.”

"Tapi dengan begini, meskipun bisa bersama selamanya juga tidak berarti.” Clara berkata.

“Jadi bagaimana baru berarti?” Rudy bertanya sambil tersenyum.