Suami Misterius - Bab 258 Jebakan Untuknya

Clara memelototinya dan bertanya, "Tuan Muda Keempat Sutedja adalah orang yang sangat sibuk, bagaimana mungkin hanya ada beberapa orang di alamat kontak ini?"

"Ponsel ini adalah milik pribadi, dan ponsel kantor biasanya ada di tangan Johan." Rudy selesai bicara, kemudian mengingatkannya, "Apakah kamu masih belum memesan tiketnya?"

Clara menjawab ‘oh’, kemudian membuka WeChat, dan memesan tiket dengan mata hitam yang bercahaya.

Tanpa ragu-ragu, dia memesan dua tiket "Pernikahan yang Gagal" pada jam sepuluh.

“Ke bioskop hanya untuk menonton film yang kamu bintangi?” Rudy mengangkat alisnya.

“Kenapa? Tidak boleh?” Clara berkata dengan tegas dan menyerahkan ponselnya.

Rudy tersenyum dan menarik lengannya yang melingkari pinggangnya, "Pergi dan ganti baju."

Clara pergi ke kamar dengan patuh dan berganti pakaian kemudian keluar, Rudy juga sudah berpakaian rapi. Dia tidak mengenakan setelan jas, tetapi mengenakan celana jeans gelap dan mantel panjang berwarna abu-abu, tidak seserius saat memakai jas, saat ini dia tampak seperti lelaki remaja yang berumur dua puluh lima atau enam tahun.

Clara berpakaian lebih santai, mengenakan mantel merah muda dibalik gaun dan memakai masker berwarna hitam, rambutnya terurai.

“Ayo.” Dia menggandeng tangan Rudy dan keluar.

Rudy mengemudi, keduanya tiba di teater pada jam 9:40, waktunya sangat pas.

Menukar tiket, membeli minuman dan makanan ringan, semuanya dilakukan oleh Rudy. Clara hanya bersembunyi di belakangnya.

Tidak begitu banyak orang yang menonton film pada jam sepuluh, hanya ada beberapa orang di dalam ruangan bioskop.

Clara memesan ruangan pasangan. Dia dan Rudy duduk bersama. Hanya ada satu pasangan di kursi belakang, dan hampir tidak ada seorang pun di kursi depannya.

Tepat jam sepuluh, semua lampu di ruang bioskop padam dan hanya layar besar yang menyala. Suasananya sangat mendukung untuk menonton film.

Sebagian besar film yang diproduksi oleh Dongyu Media mengutamakan komedi, termasuk "Pernikahan Yang Gagal". Meskipun film ini menceritakan alur penggeledahan seorang pria bajingan, serangkaian hal konyol terjadi selama penggeledahan. Suara tawa terus terdengar di ruangan itu.

Karena selama syuting, Clara sudah melihat adegan konyol itu, jadi tidak terlihat begitu lucu lagi saat ini. Sedangkan, Rudy adalah tipe orang yang sulit ketawa, dia tidak cocok menonton film komedi.

Keduanya melihat ke layar lebar dan relatif tenang, Clara menggigit sedotan dan meminum teh susu, Dia mendengar suara nafas terengah-engah dari belakang

Pipi Clara sedikit memerah, dia melirik Rudy tanpa sadar, dan hanya melihat wajahnya yang tampan, sepasang mata yang berwarna hitam seperti tinta dan menatap layar lebar dengan serius.

Adegan di layar lebar saat ini menampilkan Clara keluar dari air. Dengan sepasang kakinya yang indah dan ramping, dia berjalan keluar dari kolam dan tetesan air yang menetes dari tubuhnya. Seperti siluman air yang cantik dan indah, sangat menarik perhatian orang.

Tak lama setelah film itu dirilis, Aldio berkumpul di depannya dan mengeluh bahwa perhatian para netizen terhadap film itu hanya fokus pada keindahan Clara. Saat ini, yang paling banyak dikomentari di film online adalah: Kakak kecil itu sangat cantik.

Sepanjang film, kaisar Gusti Rai dan wanita pemeran utama Rosa seolah-olah telah menjadi pemeran pendamping.

Rudy menyipitkan matanya sedikit, dan melihat Clara tertawa di layar lebar. Senyuman itu terlihat sangat indah dan cantik.

Rudy menarik kembali pandangannya dan melihat wanita kecil yang duduk di sisinya, dia sedang menunduk dan menggigit sedotan. Yang bisa dia lihat hanyalah dahinya yang cerah dan bibir merah yang berwarna merah muda.

Suara nafas yang berat sesekali terdengar dari kursi belakang menembus ke telinganya, Clara tiba-tiba menoleh dan matanya saling berhadapan.

Clara melihat api gelap yang membara di matanya. Kebiasaannya menggigit sedotan di antara giginya jatuh ke dalam gelas teh susu. Bibir merahnya sedikit bergumam, tatapan mata yang indah terlihat sedikit naif.

Rudy mengambil gelas teh susu yang tersisa setengah dari tangannya dan meletakannya ke rak minuman. Lalu, meletakkan satu tangannya di pinggangnya dan tangan yang lainnya di lututnya, menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya.

Mulut Clara masih terasa manis teh susu, Rudy menciumnya sangat serius, dan ada sebuah rasa keinginan untuk tidak mau berhenti.

Kemudian, saling berciuman, lampu di atas kepala mereka tiba-tiba menyala, dan kemudian, film ini sudah berakhir, orang-orang di dalam ruangan mulai keluar satu persatu.

Clara menggulurkan tangan dan mendorongnya, pipinya merah seperti udang, dan memelototinya dengan tajam.

"Apakah kamu ingin aku menjadi berita utama?"

Rudy menyeringai, ujung jari yang sedikit kasar menggosok beberapa kali lagi di bibir merahnya yang cerah. "Aku juga akan menemanimu jika masuk di berita utama."

Clara: "..."

Dia berpikirdi dalam hati, lebih baik sendirian masuk berita utama, setidaknya sensasi yang ditimbulkannya akan lebih kecil.

Setelah film berakhir, Rudy dan Clara berjalan keluar sambil berpegangan tangan.

Angin di malam hari terasa lebih sejuk, tetapi mereka berdua masih hangat dan tidak terasa dingin.

Clara berdiri di tangga, memandangi jalanan yang kosong dan dingin, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di beberapa anak tangga.

Setelah dia menuruni tangga, dia menarik Rudy belok ke kiri.

“Tempat parkir di sebelah kanan.” Rudy berhenti dan memandangnya dengan sedikit bingung.

"Rumah ada di sebelah kiri." Clara mengangkat dagunya dan berkata. "Lagipula, mobilnya ada di sana, orangnya ada di sini. Kamu pilih sendiri, pilih mobil atau pilih orang."

“Jalan kaki pulang?” Rudy tersenyum, “Dari bioskop ke apartemen itu berjarak empat kilometer dan 11 kilometer ke vila. Apakah kamu yakin bisa jalan ke sana?”

Saat dia berbicara, dia bahkan melirik sepatu hak tinggi Clara yang tingginya 10cm.

“Kamu meremehkanku!” Clara melompat menuruni tangga dengan tidak senang, kemudian belok ke kiri dan berjalan lurus ke depan.

Rudy hanya bisa mengikutinya dengan senyuman hangat diwajahnya, kemudian memegang tangannya dari belakang, keduanya saling berpegangan tangan dan berjalan di sepanjang jalan yang panjang. Lampu jalan yang berwarna oren menampilkan bayangan panjang di belakang mereka. Bayangan itu terlihat saling tumpang tindih sesekali, sulit untuk dipisahkan.

Langkah Clara kecil, jadi langkah Rudy menyesuaikan dengan dirinya. Dia sesekali mendongak dan tersenyum padanya.

“Rudy, apakah filmnya cukup seru?”Clara bertanya tiba-tiba.

“Kamu terlihat cantik,” Rudy menjawabnya dengan serius.

"..."Clara tidak bisa berkata apa-apa, dan mengubah pertanyaannya lagi, "Apakah kamu tidak memiliki pendapat lain tentang film itu?"

"..." Rudy tidak fokus pada film. Dia tidak menonton film itu secara keseluruhan, dan juga selama setengah waktu dia gunakan untuk mencium Clara. Dia hanya tahu secara umum bahwa film tersebut mengisahkan tentang perselingkuhan seorang lelaki yang kurang berhasil, dan akhirnya menciptakan kehancuran pernikahan.

“Bagaimana pendapatmu, Clara, ceritakan dulu.” Rudy tidak menjawab pertanyaan darinya.

Alis Clara yang indah terlihat sedikit berkedut, bagaimana pendapat dia? Tentu saja sangat banyak.

"Karakter Gusti benar-benar muncul dalam film ini, sama seperti pemeran utama pria, dia adalah lelaki bajingan yang tidak berkelas. Seorang lelaki yang sudah menikah masih berhubungan dengan mantannya, ini adalah perbuatan yang tidak terpuji.Mengapa mereka harus putus kalau mereka begitu saling mencintai? Setelah mereka putus, lelaki itu menikah dengan wanita lain dan wanita itu juga menikah dengan pria lain, harusnya bisa menjalani hidup msing-masing dengan baik. Mengapa harus berpura-pura penuh kasih sayang dan seperti tidak ingin melupakan masa lalu, memangnya mau diperlihatkan ke siapa? Lihatlah istrinya, apa tidak kasihan? Apakah dia pantas mendapatkan perlakuan seperti itu dari suaminya? "

Rudy mendengarkannya dengan sabar dan tidak berkomentar. Dia tidak pernah mengekspresikan emosinya tentang kehidupan orang lain.

Clara selesai berbicara, kemudian tiba-tiba berbalik dan bertanya, "Rudy, kamu tidak berhubungan lagi dengan mantanmu, kan?"

Rudy berhenti dan menatapnya dengan mata menyipit. Gadis kecil itu berkata begitu banyak, ternyata ingin menjebaknya.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu