Suami Misterius - Bab 1285 Bodoh Malah Bertindak Seenaknya

Keyra diam-diam duduk di ruang baca untuk baca buku, pada sore harinya, Lena dan Ahyon sama-sama datang dan kemari.

Lena dan Ahyon datang berkunjung, tentu saja dikarenakan masalah pernikahan Keyra, mereka datang untuk mengucapkan selamat dan juga mengantar hadiah.

Hadiah yang diberikan oleh Lena dan Ahyon adalah aksesori permata, aksesori mutiara dan juga aksesori emas yang lengkap, Keyra merasa dia tidak akan pernah habis memakainya lagi.

Akan tetapi dalam menghadapi permata dan aksesori, wanita tidak akan pernah mengeluh jumlahnya yang terlalu banyak.

Keyra menyimpan hadiah dari Lena dan Ahyon, kemudian tersenyum dan mengucapkan terima kasih, kesannya sangat penurut dan pengertian.

Ahyon menggenggam tangan Keyra, hatinya bahkan hampir meleleh.

Dia tidak memiliki anak perempuan, oleh sebab itu dia sangat menyukai anak perempuan orang lainnya.

Ahyon menarik tangan Keyra dan menatap ke arah Clara, kemudian mengeluh “Benar-benar iri sekali padamu, anak laki-laki ada, anak perempuan juga ada. Anak laki-laki pengertian dan dewasa, anak perempuan imut dan manja.”

“Seberapa baiknya anak perempuan, tetap saja anak menjadi menantu orang lain, membesarkan untuk orang lain.”

Clara tersenyum dan berkata.

“Menantu juga termasuk anak kita. Alfy anak yang baik, ke depannya pasti juga akan menjadi suami yang baik, kamu sudah mendapatkan menantu yang begitu unggul, sudah harus bersyukur.”

Penilaian Ahyon terhadap Alfy selalu tinggi, oleh sebab itu dia terus memuji Alfy dari ujung ke ujung, kemudian merasa cemburu dengan Clara yang telah menemukan menantu yang begitu baik.

Clara juga hanya bisa berkata dengan rendah hati “Kamu jangan puji lagi, dia sudah hampir melonjak ke langit.”

Sementara pada kenyataannya, kesan Clara terhadap Alfy juga sangat baik.

Dalam waktu dekat ini, Clara semakin menyukai Alfy, dia merasa menantu dirinya benar-benar unggul di semua sisi, sulit menemukan menantu yang seperti ini lagi.

Keluarga Sunarya jarang sekali dapat begitu ramai, beberapa wanita duduk di dalam ruang tamu sambil minum teh dan juga membahas masalah rumah tangga.

“Waktu dekat ini Sugar bagaimana kabarnya ? Penyakit menantunya sudah membaik belum ? Bagaimana dengan Gerald ? Lukanya sudah sembuh ?”

Clara tidak bisa bertahan dan terus bertanya, waktu dekat ini dia hanya sibuk tentang masalah pernikahan Keyra, sehingga tidak terlalu ada waktu untuk ke rumah sakit.

“Gerald masih muda, dasarnya masih kuat, setelah menginap satu bulan di rumah sakit, sekarang sudah sembuh total.

Gejala Shakira sudah stabil, sudah bisa mengendalikan emosional diri, kesadarannya juga sangat jelas, sekarang sudah bisa menjaga anak, gerakannya sangat ahli meskipun baru menjadi ibu.

Ke depannya asalkan menyesuaikan pengobatan dari dokter, tidak akan bermasalah lagi. Kemarin aku sudah mengajukan prosedur keluar rumah sakit untuk ibu dan anak.”

Lena selesai bicara dan tersenyum, kemudian lanjut berkata “Sugar sudah bilang, suruh kita menyiapkan hadiah dulu, pada saat cucunya penuh seratus hari, dia mau mengadakan acara dan mengundang kita.”

“Acara ini tentu saja harus hadir dan juga harus memberikan hadiah yang mewah. Setelah melalui keributan kali ini, kehidupan Gerald akhirnya bisa tenang kembali.”

Clara juga ikut menghela nafas.

Lena mengangguk dan mengeluh “Sugar bahkan sudah menjadi nenek.

Waktu memang cepat berlalu, hanya berkedip mata saja kita semua sudah tua, anak-anak juga sudah besar, semuanya sudah berkeluarga.

Aku masih saja tidak mau mengaku tua, pada akhirnya, sudah menginjak masa menikmati hidup.”

“Iya, Key kita bahkan sudah mau menikah.”

Ahyon menepuk tangan Keyra dengan gerakan ringan, namun tatapannya malah melekat pada tubuh Lena “Kalau Remon bagaimana ? Masih belum pacaran ya ?”

“Kamu mau comblang lagi ya ?”

Lena tersenyum dan menggeleng kepala “Sayangnya sudah terlambat, beberapa waktu yang lalu Remon baru saja mendapat pacar, aku pernah bertemu sekali, gadis itu lumayan imut dan juga sangat sopan.”

Keyra hanya tersenyum dan mendengar percakapan orang tua.

Rimi bahkan sudah pacaran, tetapi tidak kasih tahu dia pula, benar-benar tidak bersahabat sekali.

Lena selesai berkata dan balik menanya Ahyon “Mahen sudah tunangan setengah tahun kan, kapan mau menikah ?”

Namun setelah mengungkit tentang Mahen, Ahyon merasa hatinya sangat menyesakkan.

Dia melahirkan dua orang anak kembar, waktu kelahiran Maul dan Mahen hanya selisih belasan menit saja, namun sikap dan kepribadian kedua anak tersebut malahan berbeda jauh.

Sejak kecilnya Maul Sutedja adalah anak yang baik dan penurut, dia seolah-olah dibesarkan berdasarkan target pertumbuhan, mulai dari sekolah, kuliah, menikah dan melahirkan anak dan bahkan hingga rutinitas kehidupan biasanya, semuanya akan sangat disiplin dan sesuai peraturan.

Sementara Mahen sudah menjadi iblis kecil pada saat lahir, semua tingkah lakunya akan sesuai dengan suasana hati sendiri dan juga terlalu dimanjakan oleh Hyesang.

Pada saat ini, anaknya Maul bahkan sudah hampir masuk sekolah TK, Ahyon langsung mengejar Mahen mengenai masalah pernikahan dirinya, namun Mahen hanya menjawab dengan sembarangan “Hidup sendirian lebih bebas, buat apa mesti mencari masalah sendiri untuk menikah.”

Ahyon “……” Pada saat itu apabila dirinya tidak mencari masalah, maka tidak akan ada lagi budak degil yang memancing amarahnya.

…… Pada detik ini, tuan muda Mahen yang menyesakkan hati Ahyon juga sedang memendam amarah.

Sebenarnya mau mengakuisisi perusahaan investasi seperti Keluarga Bone yang berkelas rendah, seharusnya merupakan masalah yang sangat gampang diatasi.

Namun hasilnya, dia tidak tahu apa yang dilakukan oleh anak buahnya, setelah menginvestasikan dana yang besar, Keluarga Bone bukan hanya tidak bangkrut, bahkan masih terus berusaha bertahan.

Mahen tidak percaya kalau ayah dan anak Keluarga Bone itu memiliki kelihaian seperti ini dan bahkan dapat melakukan serangkaian penyerangan terhadap dirinya.

Seandainya mereka memiliki kemampuan seperti ini, maka juga tidak akan menghancurkan pengelolaan perusahaannya.

Mahen merasa di balik semua ini, pasti ada orang yang mengendalikannya, oleh sebab itu dia memerintahkan bawahannya untuk menyelidiki hal tersebut.

Pada akhirnya, hasil penyelidikannya menera bahwa orang tersebut adalah nona besar di keluarga Maveris.

Mahen bertumbuh di kota A, pada saat pindah rumah, dia sudah sekolah di luar negeri dan baru saja kembali dalam dua tahun ini, sehingga tidak terlalu mengenal dengan keluarga berkedudukan di kota tersebut, hanya saja pernah mendengar kabar kalau nona besar keluarga Maveris tersebut adalah seorang genius.

Dia tidak peduli apakah Diva adalah genius atau bukan, namun wanita ini bahkan berani merusak perencanaan dirinya, sehingga Mahen juga tidak mungkin berdiam diri lagi.

Mahen telah lama beraksi di pasar modal, dia juga pertama kalinya kalah di bidang tersebut.

Sejak kecilnya Mahen tidak akan pernah mau rugi, semua orang yang pernah bertentangan dengan dirinya, dia pasti akan membalas dengan tanpa terkecuali, oleh sebab itu Diva tentu saja akan menjadi sasarannya.

Pada saat Mahen sedang merenung tentang cara menyerang Diva, tetapi bawahannya yang bodoh malahan salah menangkap maksudnya, mereka bahkan menangkap Diva dengan menggunakan obat bius, kemudian bahkan langsung mengantar ke tempat kekuasaan Mahen.

Mahen yang sangat geram dan emosi juga langsung menendang bawahan tersebut.

Seorang anak buah jatuh tergeletak di lantai, namun tetap saja tidak mengerti keadaan, sehingga bertanya dengan wajah kebingungan “Tuan muda, anda jangan emosi, jangan emosi.”

Jangan emosi ?

Bagaimana tidak emosi ! Bodoh bukan sebuah kesalahan, tetapi bodoh malah bertindak seenaknya, sudah merupakan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan.

Menculik adalah tindakan kriminal di dalam negeri, sepertinya beberapa orang tersebut sudah tidak tahan terhadap dirinya dan berniat mengantar dirinya ke penjara ya ?

Pada saat ini, anak buah sepertinya juga menyadari permasalahan dan pengaruh dari kasus penculikan Diva, sehingga langsung berkata “Atau begini saja, kami memulangkan Diva saja “

“Menangkap ke sini, lalu antar kembali, kamu anggap ini permainan anak-anak ya ! Kamu merasa Diva adalah wanita yang lemah ya !”

Mahen melirik anak buah dengan tatapan dingin, kemudian memerintah “Tinggalkan saja dulu orangnya di sini, sisanya ke depannya baru atur.”

Setelah selesai berkata, Mahen melambaikan tangan dan mengisyaratkan anak buahnya agar keluar, dia merasa muak apabila melihat mereka.

Anak buah juga menyadari suasana hati bos mereka yang kurang baik, sehingga langsung pergi dalam waktu berkedip mata.

Mahen duduk sendirian di ruang utama, kemudian menatap halaman rumah dengan tatapan dingin.

Mansion tersebut adalah bangunan yang dibeli dirinya pada saat pulang negeri, harga pembeliannya hampir mendekati dua ratus miliar.

Akan tetapi dalam persepsi Mahen, hanya ada suka atau tidak, harga sama sekali tidak pernah menjadi masalah.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu