Suami Misterius - Bab 1205 Cinta Tidak Punya Alasan

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Tuan muda Sanusi mengajak seorang gadis untuk menyewa kamar dan dia merasa sangat malu. Namun, yang lebih memalukan adalah ketika dia diberitahu pekerja hotel bahwa hotel tersebut sudah penuh.

Mereka berdua dalam keadaan mabuk dan tidak bisa mengemudi. Dan ini adalah satu-satunya hotel di sekitar sana.

Pada akhirnya, Alfy hanya bisa membawa Keyra kembali ke apartemennya. Apartemen yang ditinggalinya hanya berjarak satu blok, jalan kaki juga tidak jauh.

Akhir-akhir ini, Alfy sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia tidak kembali dalam beberapa hari terakhir. Apartemennya yang besar terasa dingin dan bersih.

Setelah mereka berdua memasuki ruangan, Alfy pergi ke dapur untuk menuangkan segelas air hangat untuk Keyra, “ Minumlah, lalu pergi mandi dan istirahat lebih awal. ”

Keyra tidak berbicara. Dia meminum setengah gelas air tersebut, lalu berjalan ke kamar mandi. Kemudian, suara percikan dari kamar mandi pun terdengar.

Ketika Keyra mandi, Alfy pergi ke kamar tamu untuk membersihkannya dan kemudian menggantinya dengan sprei baru.

Keyra tidak ada pakaian ganti, jadi Alfy mengambil sebuah kemeja yang tidak pernah dipakainya dan menggantungnya di pintu kamar mandi. Lalu, dia mengulurkan tangannya dan mengetuk pintu dua kali.

“ Key, aku menggantung bajunya di pintu. ”

Tidak terdengar suara respon dan hanya ada suara air yang mengalir dari dalam kamar mandi. Tetapi Alfy tahu bahwa Keyra pasti mendengarnya.

Dia diam sejenak, lalu menghela nafas dan berbalik untuk berjalan pergi.

Alfy pergi ke ruang tamu dan berdiri di depan jendela. Di luar jendela terlihat malam yang gelap dan sunyi.

Alfy secara tidak sadar mengeluarkan kotak rokok dan korek api. Ketika dia menyalakan rokok dan baru mengisapnya dua kali, dia tiba-tiba teringat bahwa Keyra tidak menyukai aroma rokok, jadi dia pun segera mematikan rokok di asbak.

Malam yang sangat tenang dengan suara air mengalir yang keras. Kemudian, suara air berhenti, tetapi Keyra tidak keluar dari kamar mandi.

Alfy merasa khawatir. Dia pun berjalan ke kamar mandi dan mengetuk pintu.

“ Key, apakah kamu sudah selesai mandi? ”

Masih belum ada respon, tetapi beberapa saat kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan Keyra keluar dengan rambut panjang yang masih basah dan dibungkusi handuk putih.

Alfy tidak menyangka dia akan keluar hanya dengan dibungkus handuk, dengan aroma yang harum dan sepasang kaki yang ramping.

Alfy tertegun sejenak. Dia merasa bahwa darah di tubuhnya sepertinya mengalir lebih cepat dan mengalir ke bagian tubuh tertentu.

Alfy tidak berani menatap tubuhnya dan dalam sekejap, dia pun berbalik dan berdiri diam di tempatnya.

Keyra melihat ke arah punggungnya dan tersenyum menyeringai. Pria yang disukainya benar-benar merupakan pria yang sejati. Apakah jika dia berdiri telanjang di depannya, dia juga tidak akan melihatnya?

Suasananya hening sejenak, seolah-olah udara di sekitar pun berhenti.

Jelas-jelas Keyra tidak mabuk, tetapi pikirannya sangat kacau dan perasaannya juga sangat berantakkan. Ketika sedang dalam kebingungan, tiba-tiba dia teringat apa yang dikatakan Dina.

Dian berkata : Pria seperti Alfy, sangat mudah untuk mengetahui apakah dia mencintaimu atau tidak.

Kalimat ini seperti terus teriang di telinganya dan tidak bisa dihilangkan.

Keyra menundukkan kepalanya, ragu sejenak dan sepertinya dia telah membuat tekad yang sangat besar. Kemudian, dia pun langsung memeluknya dari belakang.

Keyra melingkari pinggang Alfy. Ketika dia memeluknya dengan erat, dia merasa bahwa tubuhnya tiba-tiba tampak kaku.

Alfy berbalik dengan kaku dan mendorongnya. Dia mengambil kemeja yang digantung di pintu dan melemparkan ke tubuhnya.

“ Key, kamu sudah mabuk. ” Dia menundukkan kepalanya dan berkata.

“ Aku tidak mabuk. ” Keyra berkata dengan keras kepala dan menjeratnya lagi.

Tangannya melingkari leher Alfy, lalu berjinjit dan berinisiatif mencium bibirnya yang tipis.

Gadis yang paling dicintainya yang bertubuh lembut dan wangi, hanya Alfy yang tahu bahwa dia pasti sangat menderita ketika didorongnya.

Keyra yang didorongnya pun sedikit terhuyung ke belakang dan matanya tampak basah seketika.

Dia memegang handuknya dengan erat, menundukkan kepalanya dan membiarkan air matanya menetes. Itu adalah situasi yang sangat memalukan baginya. Nona Sunarya belum pernah mengalami kemunduran seperti ini.

Keyra menertawakan dirinya sendiri, tetapi air matanya terus mengalir. Dia berlari masuk ke kamar mandi dan kemudian membanting pintu kamar mandi.

Ketika Keyra menangis, Alfy pun merasa kebingungan. Dia berdiri di depan pintu sambil mengerutkan keningnya dan mengetuk pintu, “ Keyra, kamu sudah mabuk dan sedang tidak tenang. Aku tidak ingin mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan orang lain dan aku tidak ingin kamu menyesal di kemudian hari. ”

Namun, Keyra jelas tidak bisa mempercayai perkataanya lagi.

Dia bergegas mengganti pakaiannya. Rambutnya yang masih basah, meneteskan air dan membasahi roknya.

Keyra tidak peduli akan hal ini. Dia keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah pintu. Dia hanya ingin pergi dan melarikan diri dari tempat yang membuatnya merasa sangat malu itu, lalu bersembunyi dan mengobati luka yang dirasakannya.

Namun, ketika dia membuka pintu apartemen, Alfy langsung memeluknya dari belakang dan menghentikannya untuk pergi.

Sampai pada saat ini, Alfy masih belum kepikiran apa yang harus dilakukannya setelah menghentikannya. Tetapi dia tahu bahwa jika dia membiarkannya pergi seperti ini, maka hubungan di antara mereka pun akan berakhir.

Keyra berbalik dan terjebak di antara pintu yang dingin dan dada Alfy yang hangat.

Ekspresinya terlihat sangat tenang. Hanya saja wajahnya terlihat pucat dan menatapnya dengan mata yang berbinar.

“ Alfy, kita pu. . . ”

Namun, sebelum dia selesai berbicara, Alfy tiba-tiba menciumnya.

Alfy tidak ingin mendengar kata putus dari mulutnya sehingga dia pun langsung menciumnya.

Dia tidak ingin putus dengannya, sama sekali tidak. Sepertinya sejak dia jatuh cinta padanya, Alfy baru menyadari bahwa ada berbagai cara untuk hidup. Dan setiap hari bersamanya seperti hari-hari yang baru.

Dia benar-benar merasakan jantungnya berdebar dan juga merasakan perasaan yang mendalam. Bahkan hanya berpisah satu detik, dia akan sangat merindukannya pada detik berikutnya.

Dia sangat menyukai gadis ini, jadi dia tidak rela berpisah dengannya seperti ini.

Alfy tidak menyangka bahwa dia akan begitu takut kehilangannya. Ketakutan itu sama seperti ketika dia kehilangan ibunya.

Bibir mereka menempel satu sama lain dan ciuman itu semakin mulai di luar kendali.

Alfy menggendong Keyra dan langsung menuju ke kamar tidur.

Dia meletakkannya dengan hati-hati di tempat tidur, lalu setengah berlutut dan memandangnya dengan tatapan dalam dan penuh kasih sayang.

“ Key, apakah kamu sudah yakin? Ada beberapa hal yang tidak bisa kembali lagi setelah kamu melakukannya. ” Dia berkata dengan suara seraknya.

Jawaban Keyra adalah mencium bibirnya. Kemudian, mereka berdua pun berguling di tempat tidur yang besar itu.

Mungkin pada saat itu, mereka berdua tidak cukup rasional. Tetapi cinta itu memang seperti ini, sering kali tidak ada alasan.

Karena ini adalah pertama kalinya bagi mereka berdua, sehingga kemampuan mereka masih sangat tidak terampil. Keyra juga mengenakan rok yang membuat Tuan muda Sanusi kebingungan cara membuka kancing rok tersebut.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu