Suami Misterius - Bab 1176 Memikirkan Kamu

Keyra menerima telepon, di seberang telepon ada suara marah Desta: “Di mana ?”

“Di pinggiran kota, lihat bintang.” Keyra menjawab.

“Bersama Alfy ?” Desta bertanya lagi, nada bicara lebih menurun.

“Sudah tahu masih bertanya.” Keyra menjawab sepatah.

“Cepat pulang. Jika kamu berani bermalam di luar sana……” Desta masih belum selesai bicara, langsung dihentikan oleh Keyra.

“Aku sudah tahu, tutup dulu.” Keyra mematikan telepon, mengangkat kepala melihat ke arah Alfy, sambil mengangkat bahu mengatakan: “Sudah terlalu malam, aku harus pulang.”

“Baik.” Alfy mengangguk dengan lembut, satu tangan menopang di kap mesin, melompat turun dari mobil dengan gesit.

Dia berdiri di bawah, mengulurkan tangan padanya, ingin menariknya turun ke bawah. Keyra malah tidak meletakkan tangan ke telapak tangannya, melainkan meniru tindakannya, dengan gesit membalikkan badan, ujung roknya membentuk lekukkan indah di udara, rambut panjang sedikit terangkat, benar-benar seperti seekor kupu-kupu yang sedang menari.

Keyra berdiri di hadapannya dengan mantap, mengibaskan rambut dengan pelan, lalu mengangkat dagu sambil melihatnya dengan bangga.

Alfy mengatupkan bibir dan tersenyum, dia sangat ingin memberitahunya, dia jauh lebih cantik dibandingkan bintang yang memenuhi langit.

Dalam perjalanan pulang, satu sama lain tetap tidak bicara.

Sudah lewat jam sibuk di malam hari, jalanan sangat mulus, satu setengah jam kemudian, mobil dengan stabil berhenti di depan villa keluarga Sunarya.

Keyra turun dari mobil, mengembalikan mantel padanya, “Kencan hari ini sangat menyenangkan, terima kasih.”

Alfy memegang mantel, tampaknya di mantel masih tersisa suhu dan aroma tubuhnya, aroma samar sepertinya memiliki sihir yang memikat hati orang.

Dalam keadaan termenung, Alfy merasa dia benar-benar berubah menjadi seorang siluman kecil yang berkemampuan menggoda jiwa orang.

“Aku juga sangat senang, Key, sampai jumpa.”

Dirinya melihat dia berjalan ke dalam villa,setelah sosok punggung menghilang dalam pandangan, baru menjalankan mobil dan pergi.

……

Keyra berjalan ke dalam villa, di dalam ruang tamu, selain Gungun yang sudah kembali ke kamar untuk tidur, semuanya ada di sana. Rudy dan Clara saling bergandengan duduk bersama, di sofa sebelah kiri, Desta dan Diana suami istri.

“Begitu banyak orang, apakah berencana melakukan rapat keluarga ?” Keyra duduk di sofa sebelahnya, membungkuk dan mengambil teko yang ada di atas meja, menuangkan segelas teh hangat untuk meminumnya.

Desta melihat gaun tanktop di tubuhnya yang tipis, tidak bisa menahan diri untuk marah, “Sudah begitu malam, mengenakan pakaian yang begitu terbuka untuk keluar bersama pria, bagaimana kalau sampai kamu dirugikan !”

Diana mendengarnya, tanpa sadar mengulurkan tangan menutup wajahnya, rok yang ada di tubuh Keyra dipilihkan olehnya.

Keyra sangat setia tidak mengkhianatinya, mencicipi teh sambil mengatakan: “Kak, seharusnya yang kamu khawatirkan adalah aku merugikan orang lain.”

“Semakin bicara semakin ngawur. Kelak, batas pulang jam sepuluh malam, sebelum jam sepuluh sudah harus pulang ke rumah.” Desta langsung mengatakannya tanpa basa basi.

Keyra mendengarnya, tanpa sadar melirik sejenak ke arah ayahnya Rudy, namun, Rudy dan Clara tidak bicara, Diana menundukkan kepalanya ke samping, tampangnya seperti hal ini tidak ada kaitan dengannya.

Sangat jelas sekali, ini adalah sesuatu yang sudah mereka putuskan bersama, sekarang hanya memberitahunya saja.

“Sudah selesai bicara ?” Dia mengangkat-angkat alis, meletakkan cangkir teh di tangannya. “Aku lelah, kembali ke kamar dulu.”

Keyra kembali ke kamar, lalu mandi dan ganti pakaian, duduk di depan jendela sambil melamun.

“Mama mengatakan bahwa akhir-akhir ini raut wajahmu tidak terlalu baik, khusus buatkan untukmu. Buah dibeli oleh kakakmu pas malam, semua adalah kesukaanmu.” Diana duduk di hadapannya dan berkata.

Keyra tidak bicara, mengambil sup sarang walet, makan dengan suapan kecil menggunakan sendok. Tidak menghiraukan Diana.

Diana tahu dia pasti sedang marah, memohon ampun mengatakan: “Masalah batas jam pulang malam, itu adalah maksud dari ayah dan Desta, ibu tidak menentangnya, aku sendirian yang menentang juga tidak berguna.”

Satu mangkok sarang walet habis, Keyra mengambil tisu untuk menyeka sudut bibir, mengatakan: “Ketika kamu pacaran dengan kakakku, dia sangat berharap kamu tinggal di rumahku, kenapa giliran aku malah ada jam pulang malam. Benar-benar, orang berkuasa melakukan kesalahan masih tidak apa-apa sedangkan orang biasa bahkan melakukan aktivitas biasa saja dibatasi.”

“Kamu adalah seorang gadis, dalam hubungan pria dan wanita, mudah dirugikan. Mereka mengkhawatirkanmu.” Diana selesai bicara, tidak bisa menahan diri mendesah: “Sayang sekali, aku tidak memiliki ayah dan kakak yang begitu peduli padaku. Jadi, saat aku bersama dengan kakakmu, untung saja dia tidak mempermainkanku lalu ditinggalkan. Kalau tidak, walau dirugikan, aku juga hanya bisa menerimanya.”

Keyra mengambil garpu kecil dan menusuk sepotong nanas lalu memakannya.

Diana mendekat ke sampingnya, wajah penuh raut bergosip menanyakan, “Kamu dan Alfy, sebenarnya sudah berkembang hingga tahap apa ?”

“Ada suamimu yang mengganggu situasi, aku rasa aku tidak mungkin akan ada kemajuan.” Keyra menghela nafas, jelas sekali tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan ini, bertanya secara asal-asalan: “Kenapa tidak melihat kakakmu si pengacau itu di pesta perayaan malam ini ?”

“Daria ya ? Kemungkinan sudah merasa malu untuk keluar. Masalah dia dan CEO Li diam-diam berselingkuh sudah diketahui oleh tuan muda Keluarga Cheng .” Diana berkata.

“Sering melakukannya bagaimana mungkin tidak ketahuan, Daria masih mengira dirinya bisa mengendalikan kedua belah pihak dengan baik, sebenarnya cepat atau lambat pasti akan terjadi masalah. Tuan muda Keluarga Cheng diselingkuhi, kemungkinan juga tidak akan diam begitu saja.” Keyra berkata.

Diana mengangguk, “Benar. Keluarga Cheng langsung membatalkan pertunangan. Daria berselingkuh, memang sudah bersalah, tapi tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Jay, bahkan membawa Novanya pergi ke Keluarga Cheng untuk membuat keributan, ribut hingga sangat memalukan, kedua keluarga awalnya sudah lama saling berhubungan baik, sekarang langsung putus hubungan. Daria tidak ada ikatan pernikahan lagi dengan Keluarga Cheng, sepenuh hati ingin mendapatkan CEO Li, sayang sekali, putri CEO Li bersikeras menentangnya, sekarang keluarga Li panik hingga berantakan.”

“Aih, dia yang melakukannya dan harus menanggungnya sendiri.” Keyra menghela nafas mengatakannya.

“Pokoknya, bagaimanapun dia berulah juga tidak ada hubungannya dengan kita. Kamu istirahat lebih awal, aku kembali ke kamar dulu.” Diana berdiri, mengatakannya.

Keyra tetap meringkuk di sofa sambil menopang dagu dengan tangan, “Tergesa-gesa kembali untuk menghangatkan ranjang untuk kakakku ya.”

“Iya.” Diana melemparkan sebuah bantal ke sana, Keyra tidak sempat menghindar, bantal langsung terlempar ke dirinya.

Dia mengusap keningnya yang sakit, melompat turun dari sofa, kembali ke tempat tidur, lalu mengeluarkan ponsel untuk mengirim pesan kepada Alfy.

Keyra: “Sudah tidur belum.”

Alfy sangat cepat membalas: “Belum.”

Keyra bertanya lagi: “Sedang melakukan apa ?”

“Bersiap akan tidur.” Alfy balas.

“Masih belum tidur ?” Keyra bertanya lagi.

“Memikirkan sesuatu.” Alfy menjawab.

“Memikirkan apa ?” Keyra terus bertanya.

Alfy hanya menjawab separah kata: “Kamu.”

Keyra tanpa sadar memegang erat ponselnya, membenamkan wajah ke bantal yang lembut, mulai tertawa dengan bodoh.

Ternyata, tuan muda Sanusi yang dingin juga bisa mengucapkan kata cinta.

Keyra melihat-lihat ponsel, setelah tertawa bodoh agak lama dan selesai, lalu menguap.

Ujung jarinya yang ramping dan halus perlahan bergerak di layar ponsel, membalas: “Tidurlah, selamat malam.”

“Selamat malam, mimpi indah.” Alfy membalas.

Keyra menyimpan ponsel ke bawah bantal, benar-benar bisa tidur nyenyak.

Keyra tidur hingga pagi.

Setelah langit terang, jam weker masih belum bunyi, dia sudah dibangunkan oleh suara berisik di luar sana.

Dia mengucek mata lalu duduk di tempat tidur, mengenakan pakaian dan buka pintu. Di luar sana, Sus Rani sedang membawa Gungun turun ke bawah.

“Sus Rani, pagi-pagi kenapa begitu berisik ?” Keyra bersandar di pintu, bertanya sambil mengikat rambut.

“Tadi Diane terburu-buru keluar, tidak tahu apa yang telah terjadi. Pagi-pagi Gungun tidak bertemu dengan ibunya, terus menangis, baru saja menenangkan dia.” Sus Rani menjawab.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu