Suami Misterius - Bab 1090 Sangat Cool

Gungun barulah mengulurkan tangan, mengambil mainan dan makanan ringan, lalu memeluknya dalam pelukan.

Gungun sepertinya sangat menyukai mainan ini, dia mengambilnya dan memainkannya tanpa mengangkat kepala, meskipun tidak ada ekspresi yang berlebihan di wajahnya, tapi sepasang matanya bersinar terang.

Diana mengulurkan tangan memeluk bahu Gungun, dan memperingatkannya: “Gungun, paman memberikan hadiah untukmu, apa yang seharusnya kamu katakan?”

Gungun mengangkat kepala dan berkata: “Thank you, uncle.”

Dia mengatakan kalimat ini dengan sangat lincah.

Tapi Diana malah mengerutkan kening, dan berkata: “Gungun, berbahasa Indonesia.”

Gungun mencibir, dan berpenampilan tidak puas, tapi tetap berkata dengan patuh: “Telima kaci.” Mungkin Gungun juga tahu bahasanya tidak terlalu jelas, untuk menunjukkan keramahan, dia tersenyum pada Calming, dan senyumannya sangat imut.

Calming: “........”

Tidak heran dia tidak ingin mengatakan bahasa Indonesia, bahasa Indonesianya benar-benar sangat hancur.

“Gungun baru saja kembali, bahasa indonesianya tidak terlalu pas.” Diana tersenyum menjelaskannya.

“Tidak apa-apa, belajar bahasa membutuhkan lingkungan, belajarlah perlahan-lahan.” Calming tersenyum berkata, dan mengobrol sebentar dengan Diana.

Meskipun Calming belum menikah, tapi saudara keluarga Senior sangat banyak, anak-anak juga banyak, dia sering bermain bersama anak kecil, dan mengobrol dengan senang bersama Diana.

Desta selalu berdiri di samping, dia diabaikan secara terang-terangan.

Lumayan lama kemudian, Desta tidak menahan diri berkata, “Mengapa kamu datang? Di mana sekretaris?”

“Departemen sekretaris memiliki banyak kerjaan, jadi aku datang untuknya.” Calming berkata.

Sekretaris memiliki banyak kerjaan, dia sebagai asisten Presdir malah santai. Desta merasa mungkin dia terlalu memanjakan Calming, sehingga memberikannya gaji tinggi dan tidak ada kerjaan.

Desta berjalan ke depan Gungun, membungkukkan tubuhnya, dan saling memandang dengan Gungun yang sedang berduduk di sofa.

Tadi si kecil menangis histeris, dan mengompol di tubuhnya, Desta bahkan belum sempat memandangnya dengan teliti. Si kecil sangat mirip dengan Diane, dia adalah seorang anak laki-laki, tapi fitur wajahnya sangat mempesona.

“Gungun, apakah ayah bisa menggendongmu?” Desta berkata dengan sedikit gemetar, dia belum dapat mengendalikan suasana hatinya.

Namun, Gungun hanya mengangkat kepala meliriknya, dan mengerutkan kening. Panggilan “Ayah” terlalu asing bagi Gungun.

Gungun menundukkan kepala, tidak berkata, terus memainkan mainan Superman di tangannya, dan sama sekali tidak melihat pria yang mengakui sebagai ayahnya.

Desta diabaikan begitu saja.

Melihat sosoknya yang agak kaku, Calming tiba-tiba tertawa. “Desta, bagaimana boleh datang bertemu anakmu dengan tangan kosong, tidak heran Gungun tidak melayanimu.”

Calming sangat bangga, setidaknya Gungun memanggilnya paman dan tersenyum padanya. Terhadap ayah kandungnya, dia benar-benar mengabaikannya.

Mungkin Diana juga merasakan suasana agak canggung, dia mengulurkan tangan mengelus kepala Gungun, dan berkata: “Gungun, ini adalah ayah, mengapa tidak memanggil ayah?”

Gungun sepertinya berusaha keras berpikir, kemudian memutar kepala memandang Diana, dan bertanya dalam bahasa Inggris yang lincah: “Ayah seperti Dokter Ri?”

Dokter Ri adalah salah satu dokter yang merawat Diana ketika di rumah sakit, berusia sekitar empat puluhan, orang Amerika serikat, memiliki 3 anak, anak yang paling kecil lebih besar dua tahun dari pada Gungun, Nyonya Xu sangat sering membawa putra datang mengunjungi Dokter Ri.

Ketika melepaskan jubah putihnya, Dokter Ri paling suka membawa putranya bermain sepak bola di taman rumah sakit, dan menggunakan kumis mengelus pipi putranya, kemudian pasangan ayah dan anak tersenyum senang, Gungun sepertinya sangat iri dan mengharapkannya.

“Ya, Dokter Ri adalah ayahnya Prasta, dan dia adalah Ayahnya Gungun. Dia akan seperti Dokter Ri dan Prasta, menemani Gungun bermain sepak bola, menceritakan cerita untuk Gungun dan membawa Gungun ke taman bermain.

“Oh.” Setelah mendengar, Gungun hanya menjawab, loncat menuruni sofa, dan berjalan kembali ke kamar.

Diana: “.......”

Desta: “.......”

Baiklah, dia diabaikan putranya lagi.

Calming: “....... Haha, Bocah ini benar-benar sangat cool, mirip kamu.”

“Jangan menyindir, dan kamu sudah boleh pergi.” Desta berkata dengan dingin.

Memang ada banyak urusan di dalam perusahaan yang sedang menunggu Calming kembali untuk menanganinya, Presdir Sunarya sibuk mengenali putra, dia sebagai asisten harus membantunya mengurus urusan pekerjaan.

Calming berdiri dari sofa, dan tersenyum melambaikan tangan pada Diana, “Diane, aku akan kembali dulu, kita mengobrol lagi lain kali.”

Ketika Calming pergi, Gungun sengaja bergegas keluar dari kamar, dan berkata dengan sangat sopan: “Paman, selamat tinggal.” Ini membuat Calming sangat terharu.

Setelah Calming pergi, Diana meminta Kak Li mengemas barang, sudah hampir tiga tahun, akhirnya dia dan Gungun boleh kembali ke rumah.

Barang mereka lumayan banyak, Kak Li menggemas hampir setengah hari baru selesai.

Setelah kembali ke Villa Indah, Diana dan Kak Li sibuk membongkar barang dan menyusunnya.

Dulu ketika Diana hamil, hasil diskusi dari kedua keluarga adalah membiarkan mereka tinggal di keluarga Sunarya setelah mereka menikah, dengan begini setelah melahirkan, Sus Rani dan Clara dapat membantu merawatnya dan menjaga anak.

Oleh karena itu, Keluarga Sunarya ada kamar anak yang sudah direnovasi, dan di Villa Indah tidak ada, jadi untuk sementara waktu hanya bisa meletakkan pakaian dan mainan Gungun di ruang tamu.

Ketika Diana dan Kak Li sedang menyusun barang, Desta mengendarai mobil keluar, dalam rumah tiba-tiba bertambah tiga orang, dua dewasa dan satu anak-anak, pasti harus menambahkan sedikit barang.

Desta pergi berbelanja sesuai dengan daftar barang yang telah dituliskan Diana, ketika di perjalanan kembali, kebetulan melewati sebuah toko perlengkapan bayi.

Desta segera menghentikan mobil di depan toko, kemudian mendorong pintu dan masuk.

Toko perlengkapan bayi tidak terlalu ramai, pelayannya menyambut dengan sopan, dan bertanya apa yang dia perlukan.

Desta pertama kali datang ke tempat seperti ini, pandangannya menyapu dalam toko. Toko tidak terlalu besar, sekitar 200 meter persegi, membagi menjadi beberapa bagian, ada produk maternitas dan produk bayi, susu bubuk dan makanan bayi menempati area yang luas, kemudian ada pakaian bayi, dan sisanya snack dan mainan.

“Aku, ingin membeli barang-barang yang disukai anak-anak.” Desta berkata dengan kaku.

Pelayan tersenyum bertanya: “Berapa usia anakmu, putra atau putri?”

“Dua setengah tahun, putra.” Desta menjawab.

“Oh, ikuti aku ke sini.”Pelayan membawa Desta datang ke area mainan, anak laki-laki tentu menyukai mobil-mobilan, pesawat, transformers, dan beberapa mainan edukasi.

Desta tidak jelas apa yang disukai Gungun, jadi dia membeli semuanya.

Senyuman di wajah Pelayan semakin ramah, dia dapat melihat Desta adalah Tuan yang tidak kekurangan uang, jadi segera menunjukkan beberapa makanan impor kelas atas yang lebih populer di kalangan anak-anak dan harganya lumayan mahal.

Setelah melakukan pembayaran, Desta keluar dari toko perlengkapan bayi dengan membawa dua kantong mainan dan makanan ringan, kemudian mengendarai mobil pulang ke rumah.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu