Suami Misterius - Bab 1066 Gungun Sayangku

Diana tertegun sejenak, kemudian memandang ke arah Desta. Hanya terlihat, dia menutup rapat bibirnya, suhu di sekitar sepertinya menjadi rendah.

Diana menatap pada gelas transparan di depannya, hatinya mulai berdoa. Bukan untuk dirinya, tapi untuk Direktur Owl.

Karakter Desta terlihat sangat dingin, tapi sebenarnya mewarisi kesombongan dari keluarga Sunarya, dulu para pria yang selalu mengejarnya di universitas kedokteran, semuanya dihajar olehnya.

“Nona Zhou ?” Melihatnya tidak berkata, Direktur Owl mengerutkan kening dan mengingatkannya dengan tidak puas.

Diana hendak menolak, tapi sebelum dia berkata, langsung melihat Desta mengambil gelas, dan tersenyum berkata pada Direktur Owl, “ Direktur Owl, pertama kali bertemu, mari kita bersulang.”

Direktur Owl agak kaget, segera mengambil kembali gelas yang terentang di depan Diana, dan mengarah pada Desta.

“Oh tidak, tidak......” Sebelum dia selesai berkata, langsung melihat gelas yang dipegang Desta tiba-tiba memiring, segelas alkohol tertuang di tubuh Direktur Owl.

Celana Direktur Owl hampir basah semuanya, dia mengambil tisu dan menyeka dengan gelisah, seluruh wajahnya memerah, tapi tidak berdaya.

Telapak tangan Desta juga tertetes beberapa tetesan alkohol, dia meletakkan gelas, mengambil selembar tisu dan menyeka dengan santai, sikapnya dingin dan anggun, “Maaf, tanganku licin.”

Direktur Owl : “.......”

Wajah Direktur Owl pucat dan memerah, sepasang matanya yang cerdik memandang ke arah Diana, dan diam-diam mengamati Desta, seolah-olah mengerti sesuatu, dia memaksa dirinya berdiri dari tempat duduknya, “Maaf, aku akan kembali dulu.”

Selesai berkata, Direktur Owl membawa sekretaris pergi terburu-buru.

Melihat penampilannya yang buruk, Almira tidak menahan diri mendengus: Mentang-mentang kaya selalu membully gadis, akhirnya tertendang pelat besi.

Sedangkan Diana duduk di samping, menahan diri untuk tidak tersenyum.

Desta benar-benar berbohong tanpa mengedipkan matanya. Tangannya licin? Tangannya licin hingga menuangkan segelas alkohol ke tubuh orang.

Suasana menjadi canggung, orang-orang di dalam ruangan semuanya sangat pintar, seolah-olah telah mengerti sesuatu. Sangat jelas, Tuan muda Sunarya sengaja menuangkan alkohol ke tubuh Direktur Owl, alasannya karena Direktur Owl memaksa produser Zhou dari Big Zhou Movie meminum alkohol.

Kalau begitu, pasti ada hubungan yang tak terkatakan diantara Tuan muda Sunarya dan produser Zhou.

Kemudian, Diana merasakan bahwa sikap orang-orang di dalam ruangan padanya langsung berubah, sangat sopan hingga membuat orang merasa tidak nyaman.

“Maaf, aku pergi ke toilet dulu.” Diana tersenyum berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan menuju ke luar ruang pribadi.

Pintu ruang pribadi tertutup di belakangnya, Diana menghela nafas lega. Dia menginjak sepatu hak tinggi, berjalan menuju ke toilet.

Dia berdiri di depan wastafel, membuka tas tangan, dan merias wajahnya, kemudian membuka keran air, menundukkan kepala mencuci tangannya, lalu sepasang lengan memeluknya dari belakang, ada bau maskulin yang familiar, aroma maskulin yang samar dicampur dengan sedikit bau tembakau.

Diana tersenyum, mengeringkan air di tangannya, dan menyandarkan tubuh padanya, dia mengangkat dagu, dan sengaja bercanda: “Maaf Tuan muda Sunarya. Meskipun aku sedang mencari investor, tapi menolak untuk melakukan hal tidak senonoh.”

Desta menyipitkan mata menatapnya, tatapannya gelap dan mendalam, sudut bibirnya terangkat, dan bertanya dengan ekspresi serius: “Bagaimana baru bisa menerima?”

Diana : “.......”

Dia benar-benar terlalu terus terang, membuat Diana tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Desta tersenyum, sepertinya sama sekali tidak membutuhkan jawabannya, dan berkata dengan lembut: “Di dalam terlalu ribut, mari kita kembali, sisanya serahkan kepada Almira.”

Diana mengangguk, dia juga menginginkannya.

“Aku kembali pamit dengan mereka dulu, kamu menungguku sebentar.” Diana menaikkan tumit kaki, dan mencium di pipinya, kemudian menginjak sepatu hak tingginya berjalan menuju ke ruang pribadi.

Tuan muda Sunarya dapat pergi tanpa pamit, tapi dirinya baru saja memasuki bidang industri ini, benar-benar tidak memiliki wajah yang begitu besar.

Diana kembali ke ruang pribadi, Desta mengambil mobil, dan menunggunya di luar pintu.

Sebelum masuk ke ruang pribadi, langkah kaki Diana masih sangat lembut, tapi ketika kembali sudah terhuyung-huyung, langsung menyandar di tubuh Desta.

Desta memeluknya, dan mencium bau alkohol yang kuat. Desta langsung mengerutkan kening.

“Siapa yang menyuruhmu minum?”

“Pamit duluan, memang seharusnya meminum 3 gelas, ini adalah peraturan.” Lengan Diana merangkul lehernya, dan tersenyum berkata. Kata-katanya sangat jelas, tetapi sepasang matanya yang jernih sudah menjadi kabur.

Desta sedikit tidak berdaya, dia menggendongnya dan langsung memasukkannya ke dalam mobil.

Diana tidak terlalu pandai meminum, dan setelah mabuk, sikapnya tidak terlalu baik.

Dia duduk di bagian depan mobil, mengikat sabuk pengaman di tubuhnya, dan tidak berhenti sembarang bergerak. Diana menurunkan jendela mobil, angin tidak berhenti masuk dari luar jendela, menerbangkan rambutnya yang panjang, ujung rambutnya tidak berhenti mengenai wajah Desta.

Desta tidak berdaya, jadi menutup jendela mobil.

Diana menjeratnya lagi, meletakkan dagu di pundaknya, mencibir dan sengaja meniup telinganya, lalu terkikik tanpa henti.

Desta benar-benar tidak tahu harus menangis atau tertawa, dia bersumpah tidak akan membiarkannya minum lagi dalam hidup ini. Setiap kali setelah meminum alkohol, seperti tempat terjadinya bencana.

Desta membawanya pulang dan meletakkannya di sofa. Sambil melepaskan sepatunya, dia bertanya: "Mandi dulu, kamu mandi sendiri atau aku membantumu?"

Diana duduk di sofa, menopang pipinya, dan menatapnya dengan mabuk, lalu tersenyum berkata, "Suamiku, apakah kamu sedang mengundangku untuk mandi bersama?"

Tindakan Desta membantunya melepaskan sepatu tiba-tiba berhenti, dan menatapnya dengan mata menyipit, tatapannya sangat mendalam.

‘Suami’ setelah tiga tahun berlalu, kata ini keluar dari mulutnya lagi, ini membuatnya merasa ingin menangis.

Desta membantunya melepaskan sepatu dan kaus kaki, mengulurkan tangan mengelus kepalanya, dan berkata dengan lembut, "Hei, pergi mandi."

“Oh.” Diana berdiri dari sofa dengan patuh, berjalan terhuyung-huyung ke kamar mandi, langsung membuka keran mandi dan membasahi seluruh tubuhnya, kemudian baru teringat bahwa dirinya belum melepaskan pakaiannya.

Dia melepaskan pakaiannya, lalu membasahi kepala dan wajahnya lagi, kemudian menarik jubah mandi dan mengenakan di tubuhnya.

Diana mengulurkan tangan, membuka pintu kamar mandi, kepalanya langsung membentur pada dadanya yang kokoh, hidungnya terasa sakit.

“Hati-hati.” Desta memeluknya dan berkata dengan tak berdaya.

"Oh." Diana menjawab, menyandar dalam pelukannya dengan lembut.

Desta mengulurkan tangan, mengelus kepalanya, lalu menggendongnya kembali ke kamar dan meletakkannya di ranjang.

Lengan Diana masih merangkul lehernya, dan tersenyum serta mencium kening dan pipinya.

“Sudahlah, berhenti membuat masalah, cepat tidur.” Desta berkata dan menarik tangannya yang tidak bisa diam.

"Tidur denganku." Diana berkata dengan lembut dan tidak ingin melepaskan tangannya.

Desta tidak berdaya, melepaskan sepatu dan berbaring di ranjang bersamanya.

Diana berbalik dan tidak berbaring dalam pelukannya seperti biasanya, sebaliknya, dia mengelus kepalanya dengan kuat, dan menepuk wajahnya, memeluk kepalanya, tersenyum, dan bergumam, " Gungun, cepat tidur, jangan membuat masalah."

“Apa yang kamu panggil?” Desta mengerutkan kening bertanya dengan suara rendah.

Diana sudah memejamkan mata dan berkata dengan rendah, “ Gungun sayangku.” Kemudian, dia berbalik dan tertidur.

Desta selalu mengerutkan kening memandangnya, dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

Setelah Diana tertidur, dia turun dari tempat tidur dengan lembut, membuka pintu balkon, dan berdiri sendirian di luar balkon.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu