Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 669 Pasti Akan Muncul Lagi

Jessi pun mengatakan bahwa selama aku dapat menyelesaikan tujuanku, mau seberapa lama pun, dia akan menungguku.

Sebenarnya dia tidak hanya sekali atau dua kali mengatakan hal yang sama ini, tetapi saat orang terkasih yang mengatakan perkataan ini, bahkan jika itu dikatakan setiap hari sekali pun, aku juga masih akan sangat tersentuh. Aku pun berkata, "Jessi, terima kasih."

"Lagi-lagi mengucapkan terima kasih," gumam Jessi.

Aku tersenyum dan berkata, "Ini sudah menjadi kebiasaan. Baiklah, istirahatlah, ini sudah malam."

Setelah mematikan ponselnya, aku pergi mandi terlebih dahulu dan berbaring di ranjang. Aku pun memikirkan rencana besar ini dalam benakku dan perlahan-lahan masuk ke dalam dunia mimpi.

Keesokan harinya, aku menghubungi Widya dan memberitahunya bahwa aku telah merobek kontrak kerjasama itu. Aku tentu saja tidak memberitahunya alasan sebenarnya aku menolak menandatangani kontrak tersebut, melainkan hanya mengatakan bahwa aku tidak akan menginginkan barangnya. Industri yang termasuk menjadi miliknya di Nanjin, pada saat ini dan seterusnya akan selamanya menjadi miliknya. Ini adalah sebagai tanda terima kasihku atas perbuatannya.

Setelah mendengarkan perkataanku, Widya yang berada di sisi ponsel tersebut tidak berkata apa-apa untuk sementara waktu. Aku tentu saja tahu apa yang sedang dia pikirkan, tetapi aku hanya bisa berpura-pura tidak tahu, tersenyum dan bertanya kepadanya, "Kenapa? Tiba-tiba menyadari bahwa dirimu bisa menghasilkan uang dengan keuntungan yang besar sampai-sampai dirimu menjadi sangat girang, bukan? "

Widya pun baru tersenyum dan berkata, “Alwi, apakah kamu beneran menganggapku sebagai orang bodoh?”

Aku tersenyum dengan lemah dan bertanya apa maksudnya. Dia pun mendengus dengan dingin dan berkata, "Aku dari awal memintamu untuk jangan berpikir sembarangan. Tenang saja, aku sama sekali tidak tertarik dengan bajingan sepertimu. Hanya saja karena kamu tidak rela menginginkan lima puluh persen saham ini, nantinya jangan menyesal ya. Aku pun akan merasa senang karena kamu tidak menginginkannya. "

Setelah Widya selesai membicarakannya, dia pun langsung mematikan teleponnya. Aku pun melihat ponsel dengan bunyi sibuk itu, merasa sedikit tidak enak sambil meraba hidungku dan menghela napas.

Masalah ini pun terjadi begitu saja. Hari berikutnya pun dilewati dengan cukup tenang. Karena Nody tidak ada, aku dan Dony Yun yang sibuk mengurusi pernikahannya. Selain itu, akulah yang juga menyediakan waktu luang untuk terbang ke Hangzhou agar mengunjungi Sulistio dan kak Mondy. Aku pun juga bertemu dengan anak-anak mereka, dimana mereka memiliki rupa yang elok dan terlihat kuat. Anak mereka pun sangat lucu.

Lebih dari setengah bulan berlalu dalam sekejap mata dan tidak lagi ada kecelakaan yang terjadi selama waktu ini. Bisnis di lapangan tinju bawah tanah pun masih sangat terkenal dan dua hari kemudian adalah upacara pernikahannya Nody dan Dony Yun.

Malam itu, aku sedang memeriksa daftar tamu yang diundang oleh Nody di upacara pernikahannya. Di dalam daftar tersebut terdapat Jessi dan ibuku. Aku melihat daftar tersebut dan tidak dapat menahan diri untuk terbengong.

Pada saat ini, ada orang yang menepuk pundakku dan bertanya, "Saudaraku, daftar ini juga bukanlah bunga ataupun rumput. Kamu pun melihatnya sampai begitu pesona."

Hatiku seketika menjadi senang, menoleh wajahku dan langsung melihat Nody yang berdiri di sebelahku dengan senyuman di wajahnya. Tidak melihatnya dalam beberapa bulan ini, dia malah terlihat sedikit lebih gelap, rautnya semakin lebih ceria, dan seluruh orang ini terlihat lebih semangat dan tajam, seperti sebuah pedang.

Aku pun tersenyum dan berkata, "Nody, jika kamu tidak lagi kembali, aku akan meminta Samuel untuk pergi menangkapmu. Apakah kamu tahu atau tidak bahwa Monica beberapa hari yang lalu kembali dari Hangzhou. Aku khawatir dia mencariku seakan seperti ingin mencari orang, sehingga aku selama beberapa hari ini bersembunyi darinya. "

Ini tentu saja adalah lelucon, karena Monica akan mendukung keputusan Nody tanpa syarat apapun.

Nody pun terbahak-bahak dan berkata, "Tenang saja, aku pergi menemuinya dulu, baru pergi mencarimu. Kalau tidak, besok dia pasti akan mengunciku di kamar dan memintaku untuk berlutut sepanjang malam, bukan? "

Nody berkata, melaui daftar di tanganku, aku dengan segera dapat melihat nama ibuku dan Jessi di daftar itu. Dia pun berhenti tersenyum dan berkata, “Jangan sembarangan memikirkannya. Besok kita baru akan tahu apakah mereka akan datang atau tidak.”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dengan senyuman pahit, "Mereka tidak akan datang. Aku telah menelepon untuk memastikannya. Aku baru saja akan mencoret nama mereka dari daftar tersebut."

Nody menghela nafas dan dengan lembut menepuk pundakku. Aku pun tersenyum dan berkata, "Aku baik-baik saja. Yang penting kita pasti akan bertemu. Namun, cepat atau lambat itu hanya masalah waktu."

Setelah selesai mengatakannya, aku sekilas melihat waktu dan berkata, "Ini sudah malam. Ayok kita bersama-sama pergi makan. Oh iya, dimana para saudara yang lainnya? Mereka sudah bekerja keras selama sebulan ini, dan mungkin saja pada lelah. Cepatlah panggil mereka untuk pergi ke restoran. , aku mau baik-baik menghadiahi mereka dengan makanan dan minuman. "

Nody berkata, “Aku sudah meminta Samuel untuk mengurusnya. Mereka adalah prajuritku dan aku juga tidak bisa membiarkan mereka kelaparan. Oh iya, Benny yang kamu bawakan itu sangat pekerja keras. Tidak hanya dalam latihan penembak saja, di latihan stamina dan latihan bergulat pun juga berjuang dengan keras. Kamu memang tidak salah memilih orang.”

Aku dengan lembut berkata, “Dia memang adalah orang yang bisa bertumbuh dengan cepat menjadi kuat. Makanya dia pasti akan berusaha keras. Besarkan dia dengan baik ya, dia adalah bakat yang jarang ditemukan.”

“Tenang saja.”

Pada malam hati, kami, beberapa saudara, pada pergi makan. Di meja makan tersebut sedang berbincang percakapan mengenai kejadian yang telah terjadi akhir-akhir ini. Nody pun bertanya kepadaku, “Apakah masih belum ada kabar dari Tianjing sana?”

Aku mengangguk kepalaku dan berkata, “Untuk apa terburu-buru? Walaupun kita menggenggam rahasia terbesar keluarga Yang, tapi bukti bukanlah hal yang mudah didapatkan di tangan. Sekarang orang-orang kami dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan kemampuan mereka untuk masuk ke dalam pusat pembuatan semua bagian bahan kedirgantaraan keluarga Yang dan kelompok yang satu lagi mendekatkan diri dengan nyonya muda keluarga Huo. Orang yang sebelumnya telah memenangkan kepercayaan keluarga Yang melalui kemampuannya yang ahli dan mungkin tidak tahu seberapa lama dia baru akan ditugaskan dari bagian pinggiran pusat pembuatan hingga menjadi bagian dalamnya. Mengenai nyonya kedua keluarga Huo, wanita ini memang dilahirkan untuk mencintai pria tampan dan tindakannya tidak keruan. Orang yang kukirimkan adalah orang yang memiliki wajah tampan, memiliki karisma dan yang terpenting harus bertahan untuk, Uhuk…uhuk… ehm… dia pun sudah melemparkan dirinya. Percayalah bahwa dengan cepat, kedua sisi ini akan membawakan berita yang bagus kepada kita.”

Ketika mendengarkan perkataan ini, Nody pun tersenyum dan berkata, “Kamu sungguh sangat sabar ya. Bagaimana dengan keluarga Wang dan keluarga Chu disana?”

Aku membukakan setengah mataku dan berkata, “Keluarga Wang dan keluarga Chu pada setengah bulan yang lalu berhasil membentuk persekutuan. Widya pada waktu bersamaan juga berhasil ‘bersekongkol’ dengan Galvin. Widya memberitahuku bahwa saat ini, Galvin ingin menggunakan informasi Yang yang digenggamnya dan pada waktu bersamaan menggunakan informasi keluarga Yang dan keluarga Chu, supaya membuat kesempatan yang akan merugikan keluarga Yang dan keluarga Chu. Dengan demikian akan melemahkan kekuatan keluarga Yang dan juga pada waktu bersamaan membiarkan keluarga Chu yang memiliki kerugian besar untuk semakin bergantung kepada keluarga Wang dan kemudian akan berjuang untuk mendapatkan keuntungan demi keluarga Wang.”

“Si Galvin ini sungguh adalah pengkhianat ya. Namun, ini juga akan menjadi kesempatan buatmu. Jika kamu kali ini membantu keluarga Chu melewati malapetaka tersebut, aku merasa bahwa keluarga Chu pasti tidak akan menerima kebaikanmu itu. Apakah mereka tidak bisa bekerja sama lagi dengan keluarga Wang yang melukai mereka itu?” kata Nody dengan lembut.

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata, “Aku tidak akan bersiap-siap untuk ikut campur dalam masalah ini.”

“Mengapa?” Tiga orang di seberang pun serentak menanyakannya.

Aku mengangkat bahuku dan berkata, “Disana ada Widya. Aku pernah bertanya kepadanya dan dia bilang bahwa jika dia bisa, dia yang akan sendiri menyelesaikan masalah ini dan memintaku untuk tidak perlu mencemaskannya. Aku pun merasa sangat tenang dengan adanya dirinya.”

Nody sedikit mengangkat alisnya dan berkata dengan lembut, “Aku tahu bahwa kemampuan gadis itu sangat hebar. Tapi, ini adalah masalah yang besar.”

Aku berkata, “Tenanglah. Aku ada orang yang diam-diam membantunya, sehingga pasti akan baik-baik saja.”

Samuel mengangguk kepalanya dan berkata, “Tidak salah lagi, sekarang orang-orang kami pada masuk ke lapangan tinju bawah tanahnya. Tampaknya seperti pertarungan tinju yang pada umumnya, tapi sebenarnya dikhususkan untuk melindungi dan membantu dia.”

Orang-orang kami yang dikatakan Samuel itu tidak hanya sekelompok anak buahnya, melainkan juga sekelompok orang baru yang diutuskan oleh Kimi.

Nody pun mengangguk kepalanya. Aku pun menganggkat gelas winenya, tersenyum dan berkata, “Baiklah, izinkan calon pengantin prianya untuk tidak lagi mencemaskan masalah ini. Mulai dari saat ini, yang perlu kamu cemaskan adalah bagaimana menyelesaikan pernikahanmu pada lusanya.”

Nody pun tersenyum dan berkata, “Apa bagaimana menyelesaikannya? Bukankah hanya naik ke atas panggung menyatakan sejenak perasaanku, minum-minum dan makan sebentar, bukan? Ini sangat mudah.”

Perkataan yang diucapkan memang tidak salah lagi. Tapi saat dia berkata demikian, dia pun masih terasa sedikit gugup dan menarik-narik dasinya. Aku pun tidak dapat menahan diri dan tertawa. Aku tahu bahwa dia sedang gugup, lucu dan pada waktu bersamaan juga merasa sangat ajaib. Mungkin saja setiap pria akan merasa sangat gugup pada hari sebelum pernikahan mereka, tidak peduli siapakah orang itu ataupun apa yang sudah pernah dialaminya.

Ketika memikirkan ini, aku pun sedikit mengharapkan diriku yang akan menikah dengan Jessi pada suatu saat. Hanya saja, seketika memikirkan Jessi memakai baju pengantin dan lain-lainnya dan saat aku pergi menggandeng tangannya, aku pun juga malah merasa sedikit gugup.

Setelah selesai makan, kami pun pergi bernyanyi ke tempat karaoke. Kami pun bermain dengan puas hingga subuh dan baru pulang kembali. Ketika tiba di Splendid, sudah jam tiga subuh. Aku yang sedikit mabuk, dengan terhuyung-huyung berjalan ke depan pintu masuk. Ketika pintunya dibuka, aku pun langsung merasakan aura pembunuhan yang begitu dingin. Karena melalui naluriku, aku pun mundur dan jatuh ke belakang, dan tiba ke papan yang digunakan untuk bela diri. Tembakan peluru itu membuat sebuah lubang besar di pintu kamar, melewati kepalaku dan masuk ke dalam lantai , dimana terlihat beberapa kilatannya.

Meskipun aku tidak terluka, tapi pada saat ini, kepalaku terasa sakit, bagian belakangku terasa dingin dan aku begitu lama merasa tidak nyaman. Aku hampir saja melupakan perasaan kematian yang berada dalam ajang pintu. Pistol ini tiba-tiba mengingatkanku bahwa kau masih memiliki begitu banyak keluarga yang dendam denganku. Aku pun tentu tidak akan tahu kapan akan ada orang yang datang kemari untuk diam-diam membunuhku.

Setelah mendengar ada pergerakan, Nody yang kembali ke kamar pun bergegas keluar. Perasaan mabukku pada saat ini sudah lama menghilang. Aku seorang mangsa, sedang mempertimbangkan untuk bangkit berdiri dari lantai. Karena lukaku sudah lumayan membaik, makanya kecepatanku semakin cepat. Aku dengan satu kaki mendobrak buka pintu tersebut, bersembunyi di sebelah dinding, menghadapkan tempat yang gelap tersebut dan seketika sembarangan menembak.

Di dalam kamar sudah tidak ada pergerakkan lagi dan aura pembunuh itu juga sudah menghilang. Aku pun menahan napasku dan berkonsentrasi. Saat sudah memastikan bahwa orang itu sudah pergi dari kamar, aku pun baru menyalakan lampunya dan bergegas masuk ke kamar.

Nody pun menanyakan keadaanku. Aku pun menggelengkan kepalaku dan berkata bahwa aku baik-baik saja. kemudian, aku berjalan ke depan jendela dan melihat ada jejak darah dalam depan jendela dan juga sebenang tali. Di bawah, terdapat seseorang seperti seekor monyet yang berlari dengan lincah, setelah melewat beberapa, dia pun langsung menghilang. Tampaknya orang ini dari awal sudah mempersiapkan jalan untuk kabur. Jika tanpa tali ini, dia kemungkinan juga tidak akan kabur dengan begitu cepat.

Dari belakang terdapat orang yang mendobrak masuk. Leo membawa segerombolan orang bergegas kemari. Melihat lubang di lantai, wajahnya pun seketika menjadi pucat ketakutan.

Aku dari dalam kamar berjalan keluar dan Leo pun segera berkata, “Kak Alwi, apakah kamu baik-baik saja?”

Aku berkata, “Aku baik-baik saja. Si pembunuhnya ada luka di lengannya, memakai topi snapback, memakai kemeja abu, celana panjang hitam dan sepatu Nike hitam. Dia pun pergi arah sana.”

Aku pun menunjuk arah orang itu melarikan diri.

Leo mengangguk kepalanya dan segera berkata, “Aku sekarang akan membawa orang untuk pergi mengejar dia.”

“Dapatkan semua rekaman CCTV-nya dan pada waktu bersamaan halangi semua jalan persimpangan di Nanjin. Adakan pemeriksaan yang ketat,” kataku.

Leo segera memanggil orang untuk melaksanakannya. Aku dan Nody duduk di atas sofa dan dia menyeduhkan teh untukku. Aku pun berkata, “Sudah lama aku tidak lagi dibunuh. Sejujurnya, jika bukan karena naluriku yang tajam, aku kemungkinan sudah akan terbunuh. Selain itu, orang ini seharusnya adalah pembunuh profesional. Kekuatannya juga sangat kuat. Kalau tidak, dia juga tidak akan berani mengambil risiko untuk masuk ke markas musuh dan berdiam diri di kamarku. Ini jelas membuktikan bahwa dia adalah pembunuh yang ahli kan.”

Nody dengan dingin berkata, “Ini sungguh tidak masuk akal. Untung saja kamu baik-baik saja. Jika kamu benar-benar meninggal, aku juga tidak akan melaksanakan pernikahanku. Aku pasti akan mencari dia dan satu per satu menghajar dia!”

Melihat Nody yang sedang marah, aku pun tersenyum dan berkata, “Jangan terlalu bersemangat. Bukankah aku disini baik-baik saja? Kamu nikah dengan tenang saja. Jika sesuai dengan dugaanku, orang ini pasti akan muncul lagi.”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu