Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 30 Melahirkan Anak

Felicia lantas tertawa, Ia lekas berjalan menuju ke arah Claura, lalu mengulurkan tangan dan dengan lembut menepuk-nepuk bokongnya, Ia tertawa sembari berkata:"Ini baru benar kan, Clau, Kamu tenangkan diri dulu, Malam ini biar Feli yang temanin Kamu."

Kemudian Felicia merangkul bahu Claura dan mereka berdua lekas naik ke lantai atas.

Pada saat berjalan sampai ke arah tangga, Felicia diam-diam mengerling padaku, tatapannya penuh dengan arti, senyumannya tipis menawan, tepat seperti sedang berkata padaku:"Adik kecil, Kakak tidak bohongin Kamu kan, sudah Kakak bilang bisa nyelamatin Kamu, Kamu pasti akan baik-baik saja."

Waktu itu ingin sekali rasanya Aku berlari dan bertanya padanya apa itu plan B, karena perasaanku berkata plan ini pasti ada hubungannya denganku, namun akhirnya Aku tahan dan diam saja.

Dipikir-pikir lagi kita dalam satu rumah, ditambah lagi Felicia dan Aku sekarang adalah satu komplotan, pasti akan ada kesempatan untuk menanyainya.

Akhirnya demi menghindari masalah yang tidak diperlukan, malam ini Aku tidak jadi pergi ke lantai atas untuk menguping, lebih baik tidur di lantai bawah saja, karena rasaku kalau memang terjadi sesuatu, Felicia diam-diam akan memberitahuku.

Keesokan harinya, pada saat Aku bangun hari sudah siang, pertama-tama Aku mencoba menguping situasi dari lantai bawah, namun sekarang ini tidak ada gerak-gerik sedikitpun. Aku pikir-pikir mereka berdua mainnya pasti sangat ganas semalam, jadi sekarang masih molor karena kecapekan.

Tiba-tiba semangatku menyala, dan berpikir apakah sebaiknya Aku memasak untuk dua wanita ini ya, kelihatannya demi minta maaf pada Claura dan meredakan hubungan kami berdua, namun sebenarnya diam-diam juga demi berterimakasih pada Felicia yang sudah melindungiku.

Oleh sebab itu Aku pun keluar untuk membeli sedikit sayur, namun sesampainya di rumah tetap tak terlihat gerak-gerik mereka, pada saat Aku naik ke lantai atas, baru tersadar ternyata mereka berdua sudah pergi daritadi.

Aku masuk ke kamar dan melihat-lihat sesaat, mungkin dikarenakan imajinasiku sendiri, kamar ini terasa dipenuhi aroma yang menggairahkan, bisa dibayangkan betapa ganasnya mereka bermain semalam.

Dalam hati terasa sedikit kecewa, akhirnya Aku memasak untuk diriku sendiri.

Seusai makan, Claura akhirnya pulang, Ia masih membawa seorang wanita bersamanya.

Wanita itu bukanlah Felicia, ini yang membuat perasaanku agak heran, jangan-jangan mereka berdua berantem dan putus gara-gara Aku?

Saat menampak wajah wanita tersebut, Aku benar-benar tercengang, mulut pun ternganga dibuatnya dan sekejap tidak bisa berkata apa-apa.

Ternyata Aku mengenali wanita ini, seusia denganku, Ia berasal dari kampungku, satu desa denganku, hanya saja keluarganya memiliki peternakan besar dan cukup kaya.

Namanya cukup menarik, Selin, waktu kecil Aku kurang mengerti, tapi sekarang kalau dipikir-pikir orang tuanya benar-benar tidak berpendidikan dan juga buta huruf, hanya saja dengar-dengar akhirnya Ia mengganti namanya menjadi Selina.

Ketika itu Selin berdiri tepat dihadapanku, Aku pun hampir tidak mengenalinya, tingginya kira-kira 170 cm, rambutnya bergelombang merah terang, berpakaian tanktop putih dan jins robek yang berwarna cyan, terlihat seperti wanita nakal, tapi tetap cantik, hanya saja bukan tipeku.

Semestinya Selin kuliah di Nanjing, kenapa bisa muncul disini?

Dalam hati diam-diam Aku merasa matilah, pasti identitasku telah terkuak, Claura sudah tahu bahwa Aku hanya berpura-pura tuli dan bisu, Ia membawa orang dari kampung halamanku agar Aku langsung tertangkap basah dan lalu menghabisiku.

Tidak habis Aku pikir Claura benar-benar lihai, sampai-sampai hal ini pun bisa ketahuan olehnya. Pada saat itu perasaanku sudah tidak karuan, melihatnya pun Aku tidak berani, dengan keras Aku memutar otak untuk mencari solusi.

"Wah, ternyata Kamu, Kak Alwi?" Mendadak Selin berbicara padaku dengan nada terkejut.

Mendengar perkataannya, Aku langsung menangkap dua buah poin. Pertama, sepertinya Aku belum tertangkap basah, Selin datang ke rumahku hanyalah sebuah kebetulan. Kedua, Aku harus mencari cara agar Selin membantuku menjaga rahasia.

Aku melirik ke arah Claura, sekarang ini Ia sedang menatap Selin dengan penuh kebingungan, jelas Ia tidak menyangka ternyata Selin mengenaliku.

Ketika itu Aku juga cemas dan berpura-pura seperti tidak mendengar apapun, sekejap Aku lekas mengetik dengan ponsel, mempertaruhkan segalanya dan langsung mengetik satu kalimat sederhana: Aku lagi pura-pura tuli dan bisu, jangan bocorkan rahasiaku!

Saat ini, Claura bertanya pada Selin:"Kenapa, Kamu kenal dia?"

Saking paniknya, seketika Aku bergegas ke arah mereka dan langsung memeluk Selin, seolah-olah kerabat sendiri, bersamaan dengan wajah yang bersemangat, Aku menyodorkan ponsel padanya.

Claura juga ikut menilik, namun pesannya sudah Aku hapus, pada saat yang sama Aku juga mengetik sebuah kalimat untuk Claura baca, Aku bilang: Dia adalah adik tetanggaku di kampung, hubungan kami sangat baik, tapi sudah dua tahun ini tidak bertemu, tak disangka bisa berjumpa lagi, senang sekali rasanya, terimakasih istriku.

Melihatku memanggilnya istriku, Claura dengan tatapan kejam memelototiku, tatapan itu rasanya hampir bisa memakanku.

Untungnya respon Selin sangat cepat, Ia cukup mengerti keadaanku dan tidak bilang apapun, malah justru membantuku:"Iya, Kak Claura, Aku adik dari kampung Kak Alwi, Dia suamimu?"

Claura jelas tidak ingin bercakap terlalu banyak tentangku, hanya mengangguk dengan wajah tidak sabaran, lalu Ia berkata lagi pada Selin:"Ya sudah, lebih bagus kalau kalian sudah saling kenal. Kalian ngobrol dulu, Aku ke atas siap-siap dulu."

Setelah mengatakannya, Claura langsung naik ke lantai atas, meninggalkan Aku dan Selin di ruang tamu lantai bawah.

Aku terperanjat melihat ke arah Selin, ingin rasanya berbicara padanya, namun tidak tahu harus mulai darimana, karena kami berdua benar-benar sudah bertahun-tahun tidak bicara, walaupun waktu kecil hubungan kami termasuk dekat, tapi wanita yang sudah beranjak 18 tahun berubah drastis, sekarang Ia menjadi sangat langsing dan menawan, namun Aku malah terlihat sangat menyedihkan karena tidak percaya diri.

Selin justru kebalikannya, Ia mendongak dan melihat ke sekeliling dengan berani, kemudian barulah Ia merapat ke arahku dan berbisik:"Kak Alwi, sebenarnya apa yang terjadi sih, tidak ada kabar kalau kamu sudah menikah, malah dapat yang berduit, setiap hari terasa nyaman kan, tinggalnya pun di vila."

Aku menghela napas lega, untuk jaga-jaga, Aku tetap menggunakan ponsel untuk mengetik: pakai ponsel sajaya, semuanya tidak seperti yang Kamu lihat. Aku tak punya banyak waktu untuk menjelaskannya, intinya pernikahanku ini seperti sebuah kontrak, bukan karena cinta. Waktu itu Claura karena alasan tertentu mencari suami yang tuli dan bisu, karena kekurangan uang akhirnya Aku berpura-pura tuli dan pergi kencan dengannya, alhasil kami menikah.

Selin saking terkejutnya sampai mulutnya pun menganga, jelas sekali Ia tidak menyangka bisa terjadi hal seperti ini di dunia ini.

Aku lekas mengetik dan bertanya padanya: Kamu sendiri, bagaimana bisa kenal dengan Claura, Kamu ke rumahku mau ngapain?

Wajah nakal Selin yang lancip itu tiba-tiba merona merah, Aku tahu dia adalah wanita yang pemberani, berpikiran terbuka, namun Ia justru tersipu malu sekarang, pasti ada sesuatu hal yang tidak enak untuk Ia bicarakan.

Aku curiga jangan-jangan Selin adalah PSK yang diundang Claura ke rumah? Karena marah dengan Felicia, jadi Claura mencari wanita yang lain?

Selin lekas menjawabku, ternyata Aku salah duga. Namun jawabannya justru membuatku lebih terkejut lagi, Ia bilang:"Aku kesini untuk membantunya melahirkan anak."

Ternyata Claura mencari wanita lain untuk membantunya melahirkan anak? Tiba-tiba Aku baru tersadar, inilah plan B-nya! Ia tidak bisa menerima pria tidur dengannya, jadi sekarang Ia mencari wanita lain untuk menggantikannya!

Terpikir hal ini, kemudian Aku memandang Selin sekali lagi, badannya sungguh mulus dan langsing, parasnya pun sungguh cantik sekali, Aku marah, tapi samar-samar juga muncul perasaan yang aneh, jangan bilang Aku harus melakukan hal itu dengan Selin?

Selin kelihatannya telah menebak apa yang sedang Aku pikirkan, Ia membalikkan matanya ke arahku dan berkata:"Kak Alwi, apa yang Kamu pikirin sih, dasar gak sopan. Pengganti ngerti gak, bukan berarti Aku akan ngelakuin itu dengan Kamu, Aku bakal jadi Ibu pengganti, langsung masukin telur yang sudah dibuahi ke dalam rahimku."

Mendengar ini, Aku baru tersadar, ternyata seperti itu ya. Kalau begitu, meskipun anaknya Selin yang lahirkan, tapi DNA tetap milikku dan Claura, tetaplah keturunan kami, kalau begitu, Mawar juga pasti bisa menerimanya, ini termasuk cara Claura menghadapi Mawar.

Aku tidak tahan dan bertanya pada Selin:"Selin, keluargamu kaya raya, kenapa Kamu mau melakukan hal ini? Kalau sampai tersebar keluar pasti akan menghancurkan nama baikmu, Kamu bukannya sedang kuliah?"

Selin menghela napas dan meniup-niupi poninya, Ia tampak mirip sekali seperti seorang PSK, Ia langsung menjawabku:" Kak Alwi, Kamu gak usah urusin Aku, Aku pasti punya alasan tersendiri, hal ini jangan sampai Kamu sebarin, jangan sampai ketahuan keluargaku."

Tadinya Aku bermaksud untuk membujuknya, jangan sampai menghancurkan hidup sendiri, namun tepat pada saat itu Claura turun dari lantai atas.

Ia langsung berkata pada Selin:"Lin, Gimana, sudah selesai ngobrolnya?"

Selin lekas menjawab:"Kak Clau, tak apa, Aku bisa menerimanya."

Selin mengangguk, bilang:"Baiklah, pas sekali hari ini adalah masa ovulasiku, Aku juga sudah atur jadwal dengan pihak rumah sakit, ayo kita berangkat sekarang."

Kemudian kami pun berangkat, dari awal sampai akhir Claura tidak mendiskusikannya denganku soal ibu pengganti kehamilan ini, seperti Aku tak punya hak untuk berpendapat sama sekali, apapun yang Ia putuskan harus Aku ikuti, dan memang benar kenyataannya, Aku hanyalah anjing yang bisa Ia panggil kesana kemari sesukanya.

Tidak lama kami sudah sampai ke sebuah rumah sakit swasta, tampak seperti sebuah rumah bangsawan dari luar, setelah masuk ke dalam barulah terlihat tempat ini adalah rumah sakit swasta yang berspesialisasi untuk bidang ibu pengganti kehamilan.

Aku dibawa ke sebuah ruang khusus, di dalamnya terdapat peralatan kedokteran, dan juga ada banyak 'buku' yang dibaca orang dewasa, pasti untuk membantu pengeluaran mani, saat itu masih ada suster kecil yang imut dan lucu menanyaiku apakah perlu bantuannya, Aku jadi sangat canggung, akhirnya Aku lakuin sendiri.

Setelah ngeluarin harta pusakaku, Claura menyuruhku untuk pulang sendiri, sementara Ia dan Selin tinggal disana, seharusnya masih ada tahap yang lebih lanjut lagi.

Akhirnya Aku pulang sendirian, berbaring di atas sofa, sekujur tubuhku seperti bola yang kempes, tidak bersemangat sama sekali, masalah tentang Claura hamil dan melahirkan, boleh dikatakan ini adalah hal yang paling memotivasiku selama ini, namun pada akhirnya berakhir seperti ini, sesaat Aku sungguh tidak dapat menerimanya.

Aku merasa Claura memang membenciku, membenci pria, oleh karena itu Ia memilih Ibu pengganti kehamilan, terhadapku, terhadap pria, ini adalah penghinaan yang sangat besar sekali, namun Ia malah menyukai Aku yang bertopeng buruk rupa ini.

Sembari berbaring disana, merokok habis sebatang rokok, akhirnya muncul sebuah ide gila dalam kepalaku.

Aku akan membuat Claura jatuh cinta sungguhan denganku yang bertopeng buruk rupa ini, dan pada saat Aku benar-benar mendapatkannya, akan Aku buat Ia mabuk cinta kepayang, sampai saat itu akan Aku buat Ia terjun dari ketinggian, biar Ia rasakan apa itu rasa sakit karena dipermainkan.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu