Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 789 Membuat masalah (1)

Ariel mengatakan bahwa Jessi membuat dirinya sebagai taruhan karena dia ingin mengambil kesempatan untuk menjadi Ratu.

Aku tercengang, bertanya: “Nona, apakah kamu tahu mengapa kamu hanya bisa bernyanyi dibar kecil ini?”

Ariel berkata dengan marah: “Kenapa? Kamu meremehkanku sebagai penyanyi dibar? Aku beritahu kamu, jika bukan karena aku tidak suka mengejar ketenaran dan kekayaan, dari awal aku sudah lebih populer daripada idolamu itu.”

Lumayan narsis. Ketika aku masuk, aku masih berpikir bahwa kriteria wanita ini lumayan baik, sebenarnya orang hebat punya dasar bangga, manusia, tidak masalah jika sedikit bangga pada diri mereka sendiri, tetapi aku paling membenci orang yang menganggap dirinya hebat lalu mengatakan orang lain pasti lebih buruk darinya.

Aku tersenyum dingin dan berkata: “Aku memberimu minus seribu poin untuk jawaban ini, perusahaan Felicia tidak akan membuat kontrak denganmu, karena selera perusahaan itu bagus, dan sekarang mereka mungkin tidak berani mengungkit kata ‘Felicia’, dan apalagi mengungkit ingin membuatmu 10 kali lebih populer daripada Felicia.”

Aku sambil berbicara, sambil berjalan ke panggung, lalu melanjutkan: “Jadi, izinkan aku memberitahumu jawabannya. Alasan mengapa kamu tidak begitu populer, pertama, karena meskipun suaramu memiliki ciri khas, tetapi bukan arus utama masyarakat, kamu seharusnya sudah belajar vokal, kamu sangat memperhatikan teknik dalam bernyanyi, tetapi malah sedikitpun tidak memiliki perasaan. Kamu tidak tahu bahwa perasaan lebih mengetarkan hati orang-orang daripada teknik.”

Eksperi Ariel semakin buruk, aku lanjut berkata: “Kedua, kamu terlalu narsis, sombong, berpikiran sempit, dan memandang rendah orang, tatapan matamu sangat buruk.”

Aku sambil berkata, menunjuk Jessi, lalu menunjuk diriku sendiri, lalu tersenyum sinis menunjuk Bang Ricky yang menyebut dirinya sendiri adalah pemilik wilayah disini, meskipun tidak mengatakan apapun, tetapi aku pikir mereka juga seharusnya mengerti maksudku, itu adalah aku dan Jessi memandang rendah Bang Ricky ini.

Wajah Bang Ricky semakin merah, dan bawahannya akan segera memukuliku, hanya pemilik bar yang tidak berbicara sepanjang waktu itu menatapku dengan mata curiga, lalu berkata: “Saudara…..kamu terlihat familier.”

Aku menurunkan topiku, lalu sambil tersenyum berkata: “Iyakah? Kalau begitu kamu pikirkan dengan baik, apakah pernah berjumpa denganku.”

Perkataanku ini, secara tidak langsung mengakui bahwa bos pernah melihatku, dan memberitahu kepada mereka bahwa aku mungkin adalah tokoh masyarakat. Untuk sementara waktu, beberapa orang menatap wajahku dengan penasaran, dan sementara Bos itu memiliki otak bisnis, dia hanya melihatku sekilas lalu dengan segera keluar berbicara dengan beberapa pelayan di pintu.

Tiba-tiba, aku mendengar mereka berteriak keras, berkata: “Semua mari merapat, ada seorang penyanyi misterius yang datang untuk menantang Nona Ariel kita yang merupakan penyanyi cantik dan digemari banyak orang.”

Ariel sangat terkenal didaerah ini, begitu orang-orang ini berteriak, ada beberapa tamu yang penasaran datang dari bar sebelah, namun, karena setiap bar memiliki minimum konsumsi, jadi beberapa dari mereka yang telah membayar di bar sebelah, sedikit yang memasuki bar ini lagi, dan berdiri diluar dengan penasaran memandangku yang sedang berdiri di panggung lalu mengatur ketinggian mikrofon.

Namun situasi ini segera berubah, karena mereka semua melihat Jessi, dalam sesaat, banyak tamu berdesakan masuk kedalam bar, tidak lama kemudian, sudah tidak ada tempat kosong didalam bar, di luar juga sama, Bos dengan langsung tersenyum ceria.

Melihat semua pria itu menatap Jessi seperti serigala, aku berpikir dalam hati, kalian lihatlah, mau bagaimana melihatnya, dia juga adalah istriku.

Saat ini, Jessi berkata: “Kamu jangan bernyanyi dulu, biarkan gadis itu bernyanyi terlebih dahulu.”

Ariel tersenyum dingin dan berkata: “Kenapa? Takut dia kalah?”

Jessi berkata dengan datar: “Ini tidak perlu, hanya saja Steak kita sudah akan dingin, aku takut dia lapar.”

Setelah mendengar perkataan ini, Ariel sangat marah, lalu memalingkan matanya dan mengatakan sudah saat seperti apa dan masih memikirkan untuk makan, dan sementara orang lain melihat Jessi begitu perhatian terhadapku, mereka semua mengeluarkan tatapan iri.

Aku berjalan turun dari panggung sambil tersenyum, berkata: “Sudah saat seperti apa? Ini hanyalah pertandingan kecil, dan lagipula adalah pertandingan yang akan menang, mengapa aku harus membuat perutku kelaparan? Selain itu, ketika makan ada orang yang bernyanyi, ini juga merupakan menikmati.”

Selesai berkata, aku tidak memandang wajah Ariel yang sudah sangat marah dibuat olehku, dengan pandangan publik aku duduk dihadapan Jessi, kemudian makan dengannya seperti tidak ada orang disamping, dan Ariel dengan marah naik keatas panggung, lalu musik mulai terdengar, kemudian dia mulai bernyanyi.

Ariel menyanyikan lagu yang belum pernah kudengar sebelumnya, tetapi lagu ini sangat cocok dengan suaranya, membuat orang yang mendengarnya merasa nyaman.

Semua tamu di bar terfokus dalam nyanyiannya, sambil dengar sambil menunjuk kearahku, suara kecil yang sengaja diturunkan itu bahkan menjadi lebih kecil ditutupi oleh musik, tetapi bagi orang yang pernah berlatih secara khusus sepertiku, masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Seseorang berkata dengan meremehkan: “Pria ini benar-benar tidak tahu kemampuannya sendiri, Ariel adalah penyanyi hebat kita disini, dan bocah ini malah ingin bertanding dengannya, benar-benar.”

Kemudian seseorang yang lain berkata: “Apa yang kamu tahu? Pertandingan ini diajukan oleh pacar dewinya itu, dia mungkin takut pacarnya mengatakan dia pecundang, jadi mau tidak mau harus bertanding, dan tadi Ariel juga mengatakan, bahwa pacarnya itu pasti berharap dia kalah.”

“Mengapa berharap dia kalah?”

“Kamu datang terlambat, tentu saja tidak tahu, taruhan mereka adalah pacar dewinya. Jika bocah itu kalah, maka pacar dewinya akan menjadi milik Bang Ricky.”

“Anjir, benar atau tidak? Dewi itu sudah terlalu percaya diri terhadap bocah itu.”

“Percaya diri apa, bukankah aku sudah mengatakannya? Dia mungkin menginginkan pacarnya kalah. Wanita cantik seperti itu tidak bisa dinikmati oleh orang-orang biasa, mungkin saja dia ingin naik kapal pesiar mewahnya Bang Ricky, dan baru berpikir untuk mengusir bocah itu.”

“Tidak mungkin, kan? Aku melihat wanita cantik itu bukan orang seperti ini.”

“Mengenal orang mengenal wajahnya belum tentu mengenal hatinya, selain itu, hati wanita adalah yang paling beracun.”

“……”

Aku menghela nafas tanpa daya, lalu menatap Jessi dihadapaku, berpikir dalam hati, pemikiran orang-orang ini benar-benar sangat luas, Jessi mengedipkan mata kepadaku, sedikitpun juga tidak terpengaruh oleh orang lain, dan malah tetap santai.

Dan yang tidak jauh disana, ada sebuah tatapan yang selalu mengikutiku seperti bayangan, aku tahu bahwa itu adalah tatapan mata Pemilik bar ini, Bos ini mungkin merasa bahwa aku sangat familier, tetapi tidak tahu apakah akhirnya dia bisa teringat.

Memikirkannya, sudut mulutku terangkat, merasa ini merupakan sebuah hal yang sangat menarik.

Ketika aku sudah selesai makan, nyanyian Ariel juga sudah berhenti, tepuk tangan yang meriah juga terdengar disekitar, dan Bang Ricky yang bodoh itu mengatakan ‘Baik’ 3 kali berturut-turut, dan mendatangi kami dengan gembira, kemudian berkata kepadaku: “Bocah, kamu sudah pasti kalah.”

Setelah dia selesai berbicara, dia menggosok kedua tangannya lalu tersenyum kepada Jessi, senyumannya itu sangat cabul.

Aku tertawa dingin, lalu mendengar Ariel berkata: “Hei, giliranmu.”

Aku bangkit, lalu mengambil gelas anggur dimeja sebelah, kemudian memberikannya ke Bang Ricky, berkata: “Minum segelas anggur untuk menurunkan api.”

Bang Ricky tersenyum sambil mengambil gelas itu, awalnya mengira bahwa aku sedang melembut, namun, tepat ketika dia mengambil gelas itu, gelas itu tiba-tiba pecah, dan pecahannya itu jatuh ditangannya, dan ada beberapa yang langsung menancap didagingnya, dia dengan langsung kesakitan, aku sambil tersenyum berkata: “Tampaknya nasibmu sedang tidak baik, hari ini mungkin akan kalah.”

Aku sambil mengatakan, berbalik badan dan berjalan menuju panggung dengan tatapan mata buruk Bang Ricky dan sekelompok bawahannya.

Saat ini, bar terdiam, tatapan mata Bos juga berubah sepenuhnya, Bang Ricky juga memelototiku dengan tatapan yang tidak percaya.

Mereka bukanlah orang bodoh, sebaliknya, mereka bisa terkenal diseluruh jalan ini, maka orang-orang lumayan pintar, jadi mereka pasti sudah bisa menduganya, alasan mengapa gelas itu bisa hancur, itu adalah aku yang memecahkannya.

Bang Ricky bahkan tidak melihatku melakukannya, aku bahkan bisa mengubah sebuah gelas menjadi berkeping-keping, mungkin sekarang mereka sangat marah juga kesal, dan juga takut.

Aku datang ke atas panggung, topi yang rendah masih menutupi mataku, dan tetapi itu tidak mempengaruhi kontak mataku dengan Jessi, dia tersenyum padaku, aku langsung merasa keterampilanku meningkat, dan berkata dengan datar: “Lagu yang akan kunyanyikan hari ini, bernama , aku ingin mempersembahkan lagu ini untuk tunanganku yang paling cantik paling imut dan paling baik sedunia, aku ingin memberitahumu bahwa aku ingin bernyanyi untukmu sampai rambut kita telah berwarna putih sepenuhnya.”

Jessi memandangku dengan tersenyum, dan menggerakkan mulutnya, meskipun tidak bersuara, tetapi aku tahu dia mengucapkan kata ‘baik’.

Aku meminta sound sistem memainkan iringan musik untukku, perlahan menutup mataku, didalam benakku penuh dengan badai dan topan yang kulalui bersama Jessi, kemudian, aku mulai bernyanyi dengan perlahan.

“Di saat kamu sudah tua, rambut sudah memutih, dan lebih banyak tertidur.”

“Di saat kamu sudah tua dan sudah tidak bisa berjalan, mengantuk di samping hangatnya api, teringat kenangan masa muda.”

“Berapa banyak orang yang pernah mencintaimu disaat suka dan duka di masa muda, yang mengagumi kecantikanmu, berpura-pura ataupun yang tulus.”

“Hanya ada seorang saja yang tetap mencintaimu dengan segenap jiwanya, mencintaimu sampai tua dengan wajahmu yang sudah berkeriput….”

…….

Bar yang semula sangat ribut sedikit demi sedikit menjadi tenang dalam nyanyianku, semua orang mendengarkanku dengan seksama, aku harus mengatakannya bahwa ternyata perasaan menjadi penyanyi lumayan bagus, aku bahkan merasa diriku sendiri bisa berpindah bidang, bukannya sekarang orang-orang suka berpindah bidang?

“Di saat kamu sudah tua, alismu sudah mulai turun, lampu juga sudah mulai meredup.”

“Angin yang berhembus kemari mengantarkan kabar darimu, ini adalah lagu di dalam hatiku.”

“Di saat aku sudah tua, aku sungguh berharap, lagu ini di nyanyikan untukmu.”

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu