Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 139 Apakah Kalian Bisa Menandingi Ku?

Bagaimana aku bisa mengalahkan mereka yang licik ini dan membiarkan mereka tahu siapa aku sebenarnya?

Aku melirik ke Jessi, aku melihatnya sedikit mengerutkan keningnya, ia tampaknya tidak tahu orang-orang ini akan mempersulitnya ketika bertemu dengannya. Aku mengambil satu langkah ke depan, hanya satu langkah ini saja sudah membuat wajah semua orang terlihat seolah-olah aku akan mengeluarkan trik yang besar. Aku mengeluarkan rokok, menyalakannya, mengambil napas dalam-dalam, dan kemudian berteriak: "Leo."

Leo tiba-tiba seperti rajawali yang membentangkan sayapnya, dia langsung bergegas ke arah orang tua itu dalam sekejap, memukul siku dan lututnya, dan membuat nya langsung terjatuh ke bawah.

Semua orang tertegun, lalu semua orang menjadi sangat marah, mereka bertanya apa maksud ku ini?

Aku berdiri tegak dan berkata dengan perlahan: "Jangan pikir aku tidak tahu, tanpa Paman Lei, kalian melakukan tugas kalian masing-masing, semua bisnis juga akan terus berjalan seperti biasanya, jadi sejujurnya, siapa pun yang menjadi pemimpin itu tidak jadi masalah, ingin menyulitkan ku, tetapi tidak menggunakan alasan yang kuat, maaf, orang yang kasar seperti ku ini, tidak ingin memainkan permainan ini."

Setelah mengatakan itu, aku menepuk tangan, empat puluhan bawahanku langsung bergegas masuk. Orang-orang ini dikelilingi dalam sekejap, semua orang menatapku dengan ekspresi terkejut, mungkin mereka tidak menyangka aku akan menggunakan metode seperti ini.

Aku melirik wajah semua orang dan berkata: "Gimana? Apa kalian merasa aku tidak tahu malu?"

Tidak ada yang berbicara.

Aku membuang puntung rokokku dan berkata dengan dingin: "Teman-teman, bagian mana kalian bertanggung jawab, maka kalian akan tahu bawahan kalian memiliki kemampuan apa. Aku tahu jelas, dan aku juga tahu jika aku benar-benar berkelahi dengan kalian, aku tidak bisa mengalahkan kemampuan kalian, tetapi, kalian percaya atau tidak, walaupun kalian meminta bala bantuan malam ini, aku juga bisa membuat kalian pergi ke neraka sebelum mereka datang, Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian ingin mencobanya? "

Setelah mendengar apa yang aku katakan, beberapa orang yang mengeluarkan ponsel mereka untuk memanggil teman mereka, langsung kembali memasukkan ponsel mereka ke dalam saku.

Pada saat ini, ada seseorang yang berkata dengan tidak senang: "Aku tidak percaya kamu berani membunuh orang."

Aku tertawa, aku pikir orang ini memahamiku, aku berkata: "Yang kamu katakan ini benar, aku tadi hanya menakut-nakuti kalian saja, aku biasanya tidak membunuh orang. Aku tidak akan menggerogoti saraf-saraf mereka, mematahkan tulang mereka, jika dia wanita aku akan memotong payudaranya, jika dia seorang pria aku akan memotong kelaminnya, membuatnya hidup dengan penuh kesedihan, diejek dan dipermalukan oleh orang lain. "

Ekspresi wajah beberapa orang telah berubah, mereka adalah para penakut yang tidak bisa ditakut-takuti, ada juga beberapa orang yang mencibir dan menatapku seperti melihat seorang badut.

Aku menunjuk seorang pria yang tampak paling meremehkanku dan berkata: "Apakah kamu tidak percaya?"

Pria itu mengerutkan keningnya, dan berkata dengan waspada: "Aku tidak percaya, kenapa?"

Aku mengambil pisau kecil dari sakuku dan berjalan perlahan ke arah orang itu, Toba dan Leo berada di sisiku. Aku melangkah beberapa langkah dan berjalan ke depan pria itu, aku meminta Leo untuk memegangnya, menyuruhnya mengangkat tangan pria itu dan kemudian menusukkan pisau itu ke telapak tangannya dengan ganas, mempelajari penampilan aiko, dan menggores telapak tangannya dengan pisau, seketika, tangannya dijatuhkan kebawah dan darah menetes, kulitnya terbuka dagingnya kelihatan, pria ini menjerit kesakitan.

Aku bertanya: "Apakah kamu percaya sekarang?"

Pria itu mengangguk, aku mencabut pisaunya, menjilat darah di pisaunya, di ekspresi orang-orang yang sangat ketakutan, aku menggesek-gesekkan pisau itu di tubuhnya, pada saat ini, tatapan orang-orang di sekelilingku sudah berubah, mereka seolah-olah melihat monster.

Meskipun orang-orang ini sangat kuat, tetapi bagi mereka, hari-hari yang penuh dengan darah sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu, mereka telah terbiasa dengan kehidupan yang kaya dan makmur, stabil dan damai, selain kesombongan akan jabatan mereka, tidak ada lagi keberanian seperti dulunya, dan mereka juga sangat menyayangi hidup mereka, itu sebabnya aku berani mengambil risiko dan menggertak mereka dengan cara ini. Kalau tidak, hanya akan ada kekacauan disini.

Kembali ke depan Jessi, aku menyalakan kembali rokoknya, menyesapnya dengan perlahan, melirik ke kerumunan yang gemetaran, lalu berkata: "Aku tahu kalian tidak senang, kalian pikir aku hanyalah sesorang yang merayap keluar dari perut seorang wanita miskin, merasa aku tidak memiliki apa-apa, aku tidak pantas berdiri di sini untuk berbicara dengan kalian, tetapi sekarang jika Jessi tidak memintaku menjadi pemimpin, apa yang akan kalian lakukan? Apakah harus menyatukan tujuan dan misi diri sendiri dengan orang banyak, hanya demi memperjuangkan nama bos, berkelahi hidup dan mati, tidak mempedulikan apapun? "

Ekspresi wajah orang-orang tiba-tiba sangat tidak enak dilihat, tidak ada yang mengatakan apa pun untuk membantahnya, karena kata-kata ku dapat dikatakan telah menembus hati mereka.

Aku meneruskan perkataanku: "Terlebih lagi, siapa yang memberitahu kalian bahwa aku tidak memiliki apa-apa? Aku Alwi masih memiliki nyawa, memiliki nyawa yang bisa terus berjuang untuk naik keatas; Aku masih memiliki sekelompok saudara yang baik, sekelompok saudara yang akan balas dendam untukku jika aku mati; Aku masih memiliki teman yang bernama Dony Yun, tuan muda keluarga Yun yang baru-baru ini sangat terkenal dan akan menjadi kandidat keluarga Yun; Aku masih memiliki seorang kakak perempuan yang dipanggil oleh orang-orang sebagai 'Siluman penggoda', seorang wanita yang dapat membunuh orang tanpa mengedipkan matanya. "

Mengatakan itu, hatiku penuh dengan kebanggaan, seperti yang dikatakan Jessi, sebenarnya aku tidak lebih buruk dari siapa pun, mengapa aku harus memandang rendah diriku?

Aku melihat ke Jessi dan berkata dengan penuh kasih sayang: "Selain itu, aku masih memiliki Jessi."

Kalimat yang paling lembut ini membuat seluruh ruangan ribut, bagaimanapun, meskipun semua orang terus menebak hubunganku dengan Jessi, tetapi karena latar belakang kami yang berbeda, tidak ada yang mengira aku adalah orang yang disukai Jessi.

Jessi menatapku sambil tersenyum, tidak ada tatapan merendahkan di matanya, hanya ada dorongan. Aku langsung sangat percaya diri. Aku menunjuk ke pakaianku dam berkata: "Ini adalah pakian yang dipilihkan oleh Jessi untukku, hubungan kami, aku pikir kalian dapat melihatnya dengan jelas jika kalian tidak buta. Aku disini mengatakan sesuatu hal yang tidak tahu malu hari ini, aku memang tidak pantas, kenapa? Siapa suruh aku adalah orang nya Jessi? dan siapa yang menyuruhku menjadi menantu dari keluarga Song? Bisakah kalian membandingi ku? "

Setelah selesai mengatakannya, seluruh ruangan sepi, semua orang menatapku dengan tatapan kagum. Di mata mereka, pria yang bisa menaklukkan Jessi tentu bukan pria yang gampang.

Aku berpikir, pada saat ini, orang-orang ini mungkin diam-diam memarahi Jessi, atau mereka berpikir aku adalah seorang babi yang sedang berpura-pura, Apakah aku sebenarnya memiliki latar belakang identitas atau tidak? Bagaimanapun, orang yang disukai Jessi bukanlah orang biasa.

Faktanya, orang-orang ini tidak tahu. Pada saat ini, aku sedang berkeringat dingin. Bukan hanya itu, aku sangat tidak tenang, aku takut Jessi akan membongkar kebohongan ku, jika begitu, aku akan sangat malu, Untungnya, Jessi tidak membongkarnya, ia bahkan memicingkan matanya dan tersenyum, wajahnya juga terlihat seperti gadis muda yang sangat manis, ini membuat mereka semakin mempercayaiku.

Aku melihat keadaanya sudah pas, aku berkata dengan suara keras: "Kalian belum menjawab ku, dapatkah kalian membandingi ku?"

Semua orang berkata dengan serempak: "Tidak!"

Tampaknya memakai nama keluarga Song dapat sepenuhnya membuat orang-orang yang licik ini mengalah.

Aku menggantungkan rokok dimulut dan mencoba membuat ekspresi sombong, seperti anak bangsawan yang sombong, lalu berkata: "Kalian harus ingat, mulai hari ini, aku Alwi adalah bos kalian dan raja pasukan bawah tanah di Nanjing. Di depanku, kalian tidak boleh mengatakan 'tidak bisa', kalian hanya perlu patuh padaku! "

Menyaksikan semua orang terlihat seperti mereka tidak berani membuat inferior, aku tahu bahwa pertarungan malam ini dianggap telah dimenangkan olehku. Aku melihat waktu sudah tidak dini lagi "Hari ini sampai disini dulu. Besok semuanya harus bawakan aku informasi dari bagian yang menjadi tanggung jawab kalian. Aku harap kalian tidak membodohi ku, kalau tidak kalian akan tahu cara apa yang akan aku pakai! "

Setelah sejenak, aku berkata: "Kalian tenang saja, jika kalian melakukannya dengan baik, aku pasti akan memberi kalian hadiah. Aku tidak akan mengabaikan siapa pun yang bekerja keras."

Setelah mengatakan itu, aku melambaikan tanganku dan berkata: "Sudah larut, kalian seharusnya sangat sibuk. Aku tidak akan menghabiskan waktu kalian lagi, sampai jumpa."

Setelah aku mengatakan ini, aku berjalan menuju ke Jessi, senyumannya yang manis membuat wajahku memerah. Aku menekan rasa malu di hati ku dan berkata dengan berani: "Jessi, ayo kita pulang."

Jessi mengangguk dan berkata: "Oke."

Aku meninggalkan Hotel Nanking bersama dengan Jessi.

Setelah keluar, aku tidak lagi sengaja meluruskan punggung ku dan bersandar di mobil. Aku bernapas dengan terengah-engah.

Selain itu, Jessi memberikan ku sebotol air mineral dan bertanya sambil tersenyum: "Bagaimana perasaanmu?"

Aku langsung minum setengah botol air mineral, dan kemudian berkata kepada Jessi: "Keren."

Sekarang aku akhirnya mengerti mengapa ada begitu banyak orang yang tidak ragu maju ke depan untuk mendaki lebih tinggi, tidak peduli menggunakan cara apa dan sesulit apapun itu. Karena rasanya duduk di posisi atas itu sangatlah luar biasa.

Jessi bertanya: "Tetapi karena kamu sudah berpikir untuk menggunakan ku dan menggunakan nama keluarga Song untuk menekan orang-orang ini, mengapa kamu melakukan hal-hal semacam itu pada awalnya?"

Aku tertawa dan berkata: "Karena aku ingin membuat semua orang berpikir bahwa kamu menyukaiku bukan tanpa alasan, matamu mungkin tidak bagus, tetapi kamu tidak buta."

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu