Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 18 Pria Sejati

Mawar menggunakan tangannya merangkul pinggangku, walaupun aku tahu jelas dia hanya tidak ingin aku diolesi minyak oleh orang lain, tetapi aku masih merasakan sebuah rasa yang aneh, sangat canggung dan seru.

Aku mengeratkan badanku, lalu mengikuti Mawar masuk ke sebuah kamar dalam villa ini, kemudia Mawar mengunci kamarnya dari dalam.

Aku sekali lagi sekamar berdua dengan Mawar, aku tetap seperti kemarin sangat panik dan penasaran.

Aku menundukkan kepala tidak berani melihatnya, jadi aku hanya berdiri tanpa bergerak.

Mawar dengan cepat melepaskan tangannya, lalu menaikkan tangannya dan menampak wajahku.

Mawar menampar sambil berkata: “Dasar berengsek yang tidak tahu malu, masih saja bekerja ini!”

Mawar menggunakan sekuat tenaganya hingga wajahku merasakan sakit yang dahsyat.

Aku menutup muka ku dan ingin menjelaskan padanya, bahwa aku sebenarnya tidak ingin melakukan ini, aku melakukannya karena terpaksa. Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya, karena Mawar tidak akan percaya pada apa yang kukatakan dan kenyataannya jelas terpampang didepan mata.

Setelah siap mengomeli, Mawar menggunakan ponselnya mengetik: Tidak disangka, walaupun kamu tampak sangat baik, ternyata dima-diam melakukan yang begitu tidak tahu malu, sudah berapa kali tetap tidak bisa berubah, apakah kamu tidak merasa jijik dengan sampah?

Aku dalam hati berkata, jangankan aku karyawan yang palsu ini, jika aku karyawan asli, tetap saja tamu yang dilayani adalah nona orang kaya, jadi jika aku kotor, bukannya kalian sendiri juga kotor?

Tetapi aku tidak berani mengatakannya, aku hanya menggelengkan kepala dengan sibuk dan mengeluarkan sebuah ekspresi tidak berdaya.

Dia menatap ku kembali karena sangat marah, lalu mengetik: Masalah mu nanti diselesaikan oleh Claura, aku tidak ingin menghilangkan tenaga ku untuk berbicara pada orang seperti kamu. Nanti keluar carilah sebuah alasan untuk pergi, jangan melayani mereka lagi, dasar jijik.

Yang bisa kulakukan hanyalah menganggukkan kepala, saat itu aku merasa aku adalah seekor anjing yang ditegur oleh pemilik, anjing yang rendah dan tidak memiliki harga. Aku juga tidak membandingkan diriku dengan anjing, karena anjing bisa menggigit orang jika sudah panik, tetapi aku hanya bisa menahannya dengan diam-diam

Tidak lama suasana dikamar menjadi sangat hening, sekitar ada 10 menitan, Mawar membuka pintu dan keluar, aku pun mengikutinya sambil memikir harus bagaimana untuk pergi dari sini.

Kita barusan keluar dari kamar, Yessy dan temannya berjalan kemari dengan tatapan yang aneh melihat kita sambil senyum licik.

Tidak tahu kenapa, ekspresi Yessy membuat hatiku ketakutan, aku merasakan ada sesuatu tidak baik yang akan terjadi.

Dan ternyata benar, Yessy langsung bertanya pada Mawar: “Kak mawar, gimana? Kemampuan abang ini masik baik kan?”

Ekspresi Mawar tiba-tiba menjadi canggung, tetapi dia sangat cepat menahan emosinya, lalu degan senyuman berkata pada beberapa nyonya: “Jika baik, apakah aku bisa keluar secepat ini? Dia hanyalah bocah yang tidak tahu apa-apa, sungguh tidak menarik, semua kedepannya jangan hubungi dia lagi, buruk sekali.”

Setelah mengatakannya, Mawar langsung melototiku agar aku mengerti dan menyuruhku pergi.

Jadi aku langsung memberi mereka senyuman dan berencana pergi.

Tetapi aku baru berjalan beberapa langkah, Yessy langsung berkata: “Tidak boleh pergi!”

Aku terkejut dan hampir menghentikan langkah kakiku, untungnya aku bereaksi cepat, aku pura-pura tidak mendengar dan lanjut berjalan.

Yessy lari kecil ke tempatku dan menahan bahuku, aku bisa merasakan dadanya yang menyentuh bahuku.

Aku menatapnya dengan bingung, Mawar disamping berkata: “Yessy, apa maksudmu ini, aku yang menyuruhnya pergi karena pelayanannya tidak bagus, dan aku tidak ingin melihatnya lagi.”

Yessy menaikkan kepalanya menatap Mawar sambil mengeluarkan sebuah senyuman yang puas, aku melihat sebuah rasa sengaja dari senyumannya dan membuatku aneh.

Yessy menaikkan alisnya dan berkata pada Mawar: “Iyakah? Apakah Kak Mawar benar karena tidak puas baru membiarkannya pergi? Melainkan bukan karena takut kita mengolesi minyak dan membiarkan kita mendapatkannya?”

Mawar sedikit tidak senang, dia lanjut menjawab: “Apa maksud mu Yessy? Apakah aku bisa demi anak muda yang rendah ini membiarkan kalian tidak senang?”

Yessy tertawa berkata: “Aku rasa kamu bisa.”

Perkataannya membuatku terkejut, aku merasa ada yang tidak beres, Yessy sepertinya beneran ingin mencari masalah.

Mawar menjadi sangat marah lalu dengan tidak senang berkata: “Yessy, apa yang sebenarnya ingin kamu katakan? Jika kamu mau bermain dengan anak muda ini, yasudah main lah sana.”

Yessy meletakkan tangannya dibokongku lalu mencubit dengan sekuat tenaga hingga membuatku kesakitan, disaat ini juga dia berkata: “Sudahlah, aku takut kak Mawar menelanku. Jika kak Mawar ingin membiarkannya pergi, yasudah pergi saja, lagian kalian bisa melanjutkannya setelah pulang.”

Mawar marah hingga dadanya bergetar, dia melototi Yessy berkata: “Kamu sembarangan bicara apa?”

Yessy mengecilkan matanya, dan tampak seperti wanita yang sangat jahat, dia tertawa sambil berkata pada Mawar: “Kak Mawar, kamu jangan rahasiakan lagi, kita semua sudah tahu jika kamu memiliki seorang menantu yang bisu tuli, dan bukankah dia orangnya?”

Perkataan dia membuat semua suasana menjadi buruk, membuatku menjadi terkejut, untungnya mereka tidak fokus pada diriku, jika tidak akan ketahuan tenntang indra pendengaranku

Tidak disangka Yessy tahu jika aku menantunya Mawar! Aku seketika mencium sebuah aroma yang menyimpan siasat buruk, sepertinya mereka menunjuk ku keluar memiliki tujuan lain! Yessy dan teman-temannya sepertinya ingin mempermalukan Mawar, tetapi bukankah mereka adalah teman baik?

Ekspresi Mawar menjadi merah, seluruh badannya bergetar.

“Bagaimana kamu bisa tahu? Apa yang ingin kamu lakukan?” Mawar bertanya sambil mengontrol dirinya.

Tatapan Yessy dan 2 nyonya yang lain berubah, kemudia mereka berdua berjalan kearah Mawar lalu berkata: “Kak Mawar, anda sangat lihai juga, menunjuk menantu untuk melayanimu, lalu mengatakan jika pelayanannya tidak baik. Jika kabar ini beredar keluar, anda pasti sangat terkenal!

Setelah mendengarnya, aku baru menyadari tampaknya mereka sedang mengancam Mawar?

Mawar adalah seorang wanita yang pintar, dia dengan cepat meragukan Yessy: “Apakah ini ulah kamu? Membawa ku ke tempat karaoke dan menunjuk karyawan, lalu bermain mahjong, apakah semua ini rencana kamu? Kamu dari awal sudah tahu jika Alwi adalah menantuku?”

Melihatnya berkaya begitu, aku langsung menyadari ternyata mereka ingin melakukan pemerasan kepada Mawar. Walaupun memang Mawar dan aku tidak melakukan apapun, tetapi dilihat Mawar memang menunjukku lalu meminta ku melayaninya, dan mengatakan pelayanan ku tidak baik. Semua ini pasti adak direkam oleh Yessy, jika Mawar tidak menggunakan uang untuk menyelesaikan, tampaknya Yessy akan mengatakan keluar dan mempermalukan Mawar.

Detik ini aku baru menyadari betapa hitamnya dunia ini, betapa jahatnya hati orang, tidak peduli kaya atau miskin dan ditingkat apa, semua orang saling membohongi, jadi jika tidak waspada, jika tidak tahu cara melindungi, pasti kita ditakdirkan untuk dibully orang lain.

Mawar marah hingga ekspresinya sangat buruk, dia menaikkan tangannya dan menampar Yessy.

Tampak jelas kedua nyonya itu sekumpulan dengan Yessy, mereka menopang tangan Yessy, Yessy lalu menampar Mawar dengan ringan dan berkata: “Kak Mawar, jangan mempersulit kita, aku hanya ingin sebuah uang untuk membeli mobil, kakak tidak mungkin tidak memberikannya kan?”

Walaupun Mawar merendahkanku, tetapi dia adalah ibu dari istriku, kini aku juga merasakan emosi melihatnya dicelakai oleh orang lain.

Dan aku juga jelas tahu, kedepannya setelah masalah ini, Mawar pasti akan sangat membenci ku, dan aku pasti tidak bisa hidup tenang lagi, aku harus mencari sebuah rasa kepercayaan untuk diriku dan mendapatkan harapan.

Jadi akupun tidak tahan lagi, lalu dengan tekad bulat menyerah kearah Yessy.

Saat aku menyerang kearah mereka, Yessy dan 3 nyonya lain tidak takut sama sekali, Yessy masih seperti menertawakan berkata: “Yah, yah, eh Kak Mawar, menantu simpananmu datang melindungi anda.”

Perkataanya baru habis, aku sudah datang, aku langsung menamparnya dengan kuat diwajahnya yang tampak tidak bisa dipercaya.

Terdengar sebuah suara piak yang nyaring, tamparan ini mengarah ke arah wajahnya Yessy dan membuatnya terdiam.

Bukan hanya Yessy yang terkejut, kedua nyonya lain dan juga Mawarpun terkejut.

Jujur saja, aku juga terkejut karena diriku, ini pertama kalinya aku memukul wanita jadi tanganku semua bergetaran.

Aku juga tidak memedulikan yang lain lagi, aku langsung berlari menarik Mawar, dan karena Mawar belum begitu sadar, jadi dia dengan cepat ditarik olehku keluar.

Setelah meninggalkan villa, Mawar langsung melepaskan tanganku, saat ini Yessy dan temannya juga datang mengejar, sambil menjerit mau mematikan ku.

Tetapi Mawar langsung menoleh dan berkata: “Sudahlah, aku juga tidak ingin ribut lagi, bukankah kalian mau uang, aku akan transfer untuk kalian.

Setelah mengatakannya, Mawar menatapku untuk menyuruhku pergi dengannya.

Jadi akupun berjalan dibelakangnya Mawar, aku menundukkan kepala tidak berani melihatnya, hatiku sangat ketakutan karena tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku selanjutnya, apakah aku akan diusir? Atau dia akan melepaskanku karena aku menyelamatkannya?

Mobil yang dibawa Mawar adalah mobil Audi q5, aku naik kemobil dan duduk disampingnya.

Setelah naik, Mawar tidak mengendarai, dia malah mengetikkan dengan ponselnya: “Alwi, sebenarnya kamu tidak masalah dibagian itukan? Kamu bisa memiliki keturunan karena kamu adalah pria sejati kan?”

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu