Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 465 Bunuh, aku ingin dia mati !

Jebakan yang mendadak, membuat ku bahkan tidak sempat mempedulikan mayat Lili dan hanya bisa melarikan diri dari jendela belakang. Begitu mendarat ditanah, sebuah perasaan bahaya datang lagi seperti terjaring oleh sebuah jaring yang besar. Aku dengan cepat menggelinding ditanah, beberapa peluru melewati kulit kepalaku, lalu mendarat ditanah, membuat beberapa percikan api. Aku melirik sekilas tidak jauh disana dan menemukan bahwa ada beberapa polisi sedang membidik kearahku, dan setelah melihatku bersembunyi, mereka membidik aku lagi.

Aku dengan cepat merentangkan kaki dan berlari, sebuah peluru tiba-tiba menghantam kemari, dari arah yang tidak terduga, itu benar-benar dengan langsung menghalangi jalanku. Tubuhku degan langsung terbengkok setengah dengan sudut yang aneh, dan jika tidak stabil maka akan langsung jatuh ketanah. Kemudian, sebuah peluru datang lagi, kedua tanganku bertumpu ketanah, dan seluruh tubuh menggelinding ditanah, mengeluarkan pistol lalu menembak kearah penembak, penembak itu seharusnya adalah penembak jitu sebelumnya, sekarang dia masih bersembunyi di gedung seberang, dia tidak menginginkan nyawaku, hanya ingin menghalangi jalanku, ini lebih membuatku semakin bingung, siapa dia? Atau sebenarnya dia adalah bawahannya siapa? Mengapa tidak membunuhku, dan malah mencoba segalanya untuk membuatku ditangkap oleh polisi?

Apakah dia tidak berani membunuhku? Jadi memanfaatkan polisi untuk membunuhku?

Kepalaku muncul banyak pemikiran, tetapi aku tidak menghentikan tindakan ditanganku, aku tetap menembak ke tempat si penembak jitu mungkin bersembunyi. Pada saat bersamaan aku berlari maju dengan cepat, lalu bersandar digedung besar, dengan cepat lolos dari pandangan orang-orang itu, lalu bersembunyi di taman kecil.

Berlari ekstrem yang terus menerus membuatku sedikit capek, aku berjongkok dibawah pohon lalu menyalakan sebatang rokok, lalu terpikirkan hal yang terjadi tadi, hatiku sangatlah marah, terutama terpikirkan Lili yang baik-baik saja tiba-tiba meninggal didepanku dengan seperti itu, aku merasakan api yang besar dan merasa bersalah. Aku tidak tahu siapa yang berada dibelakang tembakan itu, tetapi aku yakin orang ini datang untuk menghadapiku, dia sangat cerdas dan juga berhati-hati. Dia bahkan menggunakan metode suara ditimur lalu menyerang dibarat, menyuruh orang untuk berpura-pura mengetuk pintu, lalu menarik perhatianku, dan kemudian ketika aku tidak memiliki waktu untuk menghentikan tragedi sedih ini, dia menembaki Lili.

Rencana orang ini benar-benar sangat mematikan dan ganas!

Terpikirkan mata Lili yang terbuka lebar, kepanikan saat meninggal masih terdapat sedikit kebebasan, hatiku merasa sangat sakit. Meskipun aku memanfaatkannya untuk misi, tetapi ketika dia mengatakan bahwa dia akan membantuku tetap tinggal di Dongbei, aku telah memutuskan untuk membantunya balas dendam, dan memberinya sebuah lingkungan hidup yang stabil, ini merupakan kompensasiku karena menipunya, tetapi aku tidak menyangka bahwa dia telah meninggal begitu saja, dia terlibat olehku.

Memikirkannya sampai disini, aku dengan kuat menghisap rokok, lalu dada yang tidak nyaman menjadi lebih kesal. Aku mengeluarkan ponselku lalu memberi panggilan kepada Govy, dan menceritakan kepadanya apa yang terjadi disini. Ketika mendengarnya dia sangat terkejut lalu bertanya padaku curiga dengan siapa yang melakukan semua ini?

Aku berkata dengan datar: “Aku mempunyai sebuah dugaan, hanya saja belum pasti.”

“Siapa?” Govy bertanya.

Aku berkata dengan nada berat: “Alwi palsu.”

Govy tidak berbicara, aku melanjutkan: “Meskipun aku dan Lili telah membuat marah Vincent, tetapi dengan kemampuannya masih tidak bisa mengundang penembak jitu yang sangat hebat itu untuk menghadapiku. Selain itu dengan sifatnya, dia pasti tidak akan membunuh Lili, dan ingin menyerahkanku kepada polisi, dia pasti akan menyerang kita berdua. Terlebih lagi, orang ini sangat jelas ditujukan kepadaku, tetapi malah tidak berani langsung melawanku, ada sebuah perasaan seperti memanfaatkan orang lain untuk membunuhku. Setelah memikirkan itu, aku merasa hanya Alwi palsu yang akan menjebakku seperti itu. Pertama, dia tidak berani membunuhku dengan langsung, karena Ricardo Song pasti akan mencarinya, kedua, dia tidak merasakan apa-apa ketika membunuh orang, membunuh Lili tidak berarti apa-apa baginya, dan yang lebih penting yaitu, selama aku ditangkap oleh polisi, dia pasti akan mencari cara untuk membuatku mati didalam, pada saat itu mereka akan memberiku tuduhan membunuh Lili, kemudian mengatakan aku bunuh diri karena takut akan hukuman, bagaimana aku bisa membela diri?”

Ini bukan pertama kalinya aku dijebak seperti ini. Seperti kata pepatah, tidak peduli kucing hitam atau kucing putih, selama dia bia menangkap tikus maka dia merupakan kucing baik. Jadi walaupun triknya sangatlah jelek, tetapi selama itu berguna maka sudah bisa.

Kali ini, Alwi palsu benar-benar membuatku lengah, tetapi aku penasaran, bagaimana dia bisa tahu aku berada di Dongbei, dan sangat tahu dengan tindakanku? Menurut logika, sekarang seharusnya dia sangat sibuk, dan bagaimana mungkin mempunyai pemikiran mencari orang untuk mengikutiku. Selain itu, keberadaanku tidak pasti, bahkan Kimi dan lainnya juga tidak tahu dimana aku berada, apa yang sedang aku lakukan, bagaimana dia bisa tahu begitu jelas?

Memikirkan ini, aku terpikirkan Claura, apakah dia ada hubungannya dengan hal ini? Hanya saja Claura tidak akan menyakitiku, dia masih perlu memanfaatkanku untuk menyelesaikan misinya, tetapi dia pasti ingin kematian Lili, kalau begitu, apakah dia ingin meminjam bantuan Alwi palsu untuk membunuh Lili, jadi dia membocorkan dimana aku berada, tetapi Alwi palsu bertindak diam-diam, setelah membantunya membunuh Lili, dia bahkan ingin membunuhku?

Tentu saja, semua ini hanyalah pemikiranku, tidak ada bukti, semua ini hanyalah dugaan.

Govy berkata dengan suara yang dalam: “Aku akan menyuruh orang mencari tahu masalah ini dengan jelas, hanya saja, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Jika aku keluar tangan menangani masalah ini, maka ini akan membocorkan identitasmu, dan juga tidak kondusif untuk misi kita.”

Aku memikirkannya, lalu menggigit bibir berkata: “Tidak perlu, aku akan mengurusnya sendiri.”

Govy berkata dengan sedikit merasa bersalah: “Maaf, demi misi aku tidak dapat membantumu.”

Aku mengatakan dengan datar tidak apa-apa. Aku menelefonnya juga bukan untuk meminta bantuan, hanya sedang melaporkan situasi, dan mengatakan bahwa rencana kita telah berhasil selangkah, jika bukan karena hal yang tak terduga ini, aku pasti bisa menjalankan rencana yang lebih lanjut dengan lancar.

Govy mengatakan misi itu dikesampingkan terlebih dahulu, lalu menyuruhku menjaga baik diriku sendiri, masih mengatakan jika benar-benar tidak bisa diselesaikan, dia akan melaporkan ke atasannya, dan membawaku kembali, kemudian mengganti orang lain untuk menerima misi itu.

Aku menggertakan gigi, berkata: “Aku sudah mengatakannya bahwa aku akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Aku tidak bisa membiarkan seorang wanita tidak berdosa itu mati untukku dengan sia-sia. Jangan khawatir, aku sudah memiliki rencana untuk langkah selanjutnya.”

Setelah selesai mengatakannya aku menutup telefon, setelah mematikan ponselku aku memasukkannya ke dalam tas, kemudian mengeluarkan ponsel khusus berhubungan dengan Claura, lalu menelefonnya, Claura dengan cepat menjawabnya, dan dia bertanya padaku dimana aku berada?

Dari nada suaranya yang gugup aku tahu bahwa dia sudah mengetahui keadaan disini sekarang, aku berkata: “Aku berjumpa dengan sedikit masalah disini, beberapa hari ini mungkin harus berhati-hati bertindak, demi berjaga-jaga, kamu jangan mencariku, juga dengan cepat berpindah, disana sudah tidak aman lagi.”

Claura terdiam sesaat, berkata: “Baik, kamu berhati-hatilah.”

Setelah menutup telefon, aku meletakkan rokok dimulutku, lalu berpikir Claura pasti ada kaitan dengan masalah ini, jika tidak, dia tidak mungkin berpura-pura tidak mengetahui masalah ini, dan juga tidak bertanya apapun kepadaku, ini menunjukkan bahwa dia sedang ketakutan akan ketahuan.

Aku bangkit, membuang ujung rokok ke tanah, lalu mematikan api rokok. Ketika aku bersiap untuk pergi, aku merasa ada perasaan bahaya disekeliling, aku terkejut, apakah si penembak jitu hebat itu sudah mengejar sampai sini?

Setelah seseorang telah kuat maka dia akan lebih sensitif terhadap rasa bahaya dan sekelilingnya, rasa ini bukanlah rasa asam manis pahit pedas yang biasanya, tetapi perasaan didalam hati, sama seperti sekarang, meskipun aku tidak bisa melihat dimana orang itu berada, tetapi bisa mengetahui itu dia dengan instingku. Aku yakin dia telah menemukanku, tetapi dia malah tidak bertindak, ini menujukkan bahwa dia sedang menunggu orang, mungkin sedang menunggu polisi datang kemari.

Terpikirkan sampai disini, aku mengambil nafas dalam-dalam, lalu didalam hatiku muncul rasa ingin membunuh, aku akan membunuh pria ini, aku akan membunuhnya tanpa memikirkan segalanya.

Aku berpura-pura tidak mengetahui keberadaannya, mengeluarkan ponsel dan berpura-pura seperti sedang menelefon. Sebenarnya membuat alarm, setelah alarm diatur, aku meletakkan ponsel ditelingaku, dan berpura-pura sedang berbicara dengan Claura: “Istriku, datanglah menjemputku. Aku sedang berada di taman XX. Apa? Kamu sedang dalam perjalanan, dan akan tiba dalam 2 menit? Baik, kamu cepatlah kemari.”

Selesai mengatakan ini, aku meletakkan ponsel, satu tangan sedang merokok dan tangan lainnya diam-diam mengambil pistol. Alasan mengapa aku menelefon Claura adalah karena aku sangat yakin bahwa Claura terkait dengan masalah ini, tetapi Claura tidak akan menyulitkanku, jadi orang ini pasti takut berhadapan dengan Claura, jadi dia mungkin akan memutuskan untuk pergi, kalau tidak, jika dia ketahuan maka dia mencari masalah untuk dirinya sendiri.

Aku duduk dengan tenang disana, dan menunggu dengan sabar. Waktu 2 menit sudah tiba, saat ini ada suara mesin datang dari luar, aku tahu, itu pasti orang yang ingin menangkapku sudah datang, untuk tidak ketahuan, mereka tidak membunyikan sirene polisi. Dan jika perkiraanku tidak salah, sekarang si penembak jitu itu akan bertindak.

Alarm yang kubuat tadi tiba-tiba menyala, aku tahu cahaya itu pasti tidak bisa menyembunyikannya dari si penembak jitu, dia pasti juga mengira aku sedang menerima telefon, lalu aku meletakkan ponselku ke telinga, bertanya: “Kamu sudah sampai? Apa? Diluar ada polisi?”

Aku dengan jelas merasakan sebuah perasaan bahwa tidak jauh dibelakang ku. Aku depan cepat melirik kebelakang, dan berpura-pura seperti ke gerbang taman, tetapi sudut mata yang telah melihat sebuah tempat dibelakang, berkata: “Kamu dengan diam-diam membawa orang lalu mengikuti mereka masuk? Baiklah, ingat bersembunyi, lindungi aku, kita bersama-sama keluar membunuh.”

Selesai mengatakannya, aku bangkit dan mencari tempat untuk bersembunyi. Dia pasti tidak menyangka bahwa aku sedang mencari tempat berlindung untuk melindungi diriku sendiri, ini lebih gampang untuk membunuhnya, jadi berbaring disana dan tidak bergerak sama sekali. Untuk mendekatinya, juga untuk membingungkannya, dan membuatnya mengira aku tidak menyadarinya, jadi mencari tempat yang dekat dengannya untuk bersembunyi. Dengan cara ini, begitu aku bertarung dengan orang yang diluar, maka aku akan mengganti tempat persembunyian disekeliling, tempat dimana dia bersembunyi juga merupakan tempat yang akan aku pergi, untuk tidak membocorkan dirinya sendiri, dia hanya bisa pergi dengan diam-diam.

Benar, aku sedang memaksanya untuk pergi.

Seperti dugaanku, tubuh orang ini mulai bergerak diam-diam, mungkin aku ‘berpura-pura tidak tahu’ meningkatkan kepercayaan dirinya, dan merasa aku tidak sekuat dia, juga tidak bisa menyadarinya, jadi berani mengambil resiko pergi, dan ini merupakan titik mematikan terbesar si penembak jitu, ini mungkin akan menghabiskan hidupnya.

Aku berpura-pura tidak menyadarinya. Aku menyalakan sebatang rokok, ketika korek api berbunyi, aku melemparkan ujung rokok dan korek api kepadanya, dia adalah orang hebat, dia memiliki kemampuan reaksi yang kuat dalam menghadapi serangan mendadak. Dia berguling ditanah lalu telah menghindar dari serangan mendadakku, dan kemudian mengangkat senjatanya lalu menembak kearahku.

Tetapi dia tidak tahu bahwa aku telah mengganti tempat, dan ketika mengganti tempat aku telah menembakkan beberapa tembakan kepadanya. Aku paling ahli menduga tindakan seseorang dari gerakannya, jadi beberapa tembakanku mengarah kearah yang mungkin dia akan hindar. Dia juga sangat hebat, menghadapi tembakan yang akurat dari jarak dekat, dia bahkan bisa menghindar, lalu melepaskan sebuah tembakan kearahku, sayangnya, tembakan marahnya meleset dari sasaran dan mengenai batu didepanku, kemudian aku melemparkan pisau, dan itu sangat akurat mengenai tenggorokannya.

Tidak bisa dipercaya bahwa si penembak jitu itu jatuh, matanya penuh dengan kebencian dan nostalgia dunia ini. Aku berpikir dia pasti masih tidak mengerti sampai ketika dia mati, sejak kapan aku melemparkan pisau itu, dan lebih tidak mengerti, mengapa pisau itu begitu tajam.

Sebenarnya ketika aku menembak, satu tanganku sudah melemparkan pisau ayahku. Semua perhatian si penembak jitu itu berada dipeluru, dan tidak memperhatikan pisau biasa ku itu, itu sebabnya aku bisa berhasil menyerangnya.

Beberapa peluru datang dari tidak jauh. Aku tahu bahwa orang-orang itu mendengar suara tembakan, lalu menembak kearahku, tetapi aku bersembunyi dengan baik, mereka tidak tahu dimana aku berada. Aku mengambil ponsel lalu dengan cepat datang ke hadapan dipembunuh itu, kemudian menyeretnya ke rumput-rumput dan mengambil ponsel ditangannya. Pada saat bersamaan mengambil gambar wajahnya lalu mengambil pisau dan menggores wajahnya dengan kata ‘pembunuh’, mengeluarkan pistol ditubuhnya kemudian dengan cepat dan diam-diam meninggalkan tempat kejadian.

Setelah aku meninggalkan taman, dan bersembunyi dilorong gelap, aku mengeluarkan ponsel si penembak jitu dan menemukan ada sebuah SMS yang belum dibaca, aku membuka SMS nya dan hanya ada 2 kata tertera diatasnya, dan 2 kata ini malah mengejutkanku sampai berkeringat dingin, itu adalah: “Bunuh dia.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu