Cinta Dibawah Sinar Rembulan - bab 827 akhirnya bertemu wanita cantik (2)

Joey tidak menyangka kalau disaat ini aku akan melibatkannya. dia sedikit marah dan berkata :" bagaimana kamu bisa mangatakan itu?"

aku berkata :" dulunya ketika aku berusaha untuk kabur, kamulah yang memaksaku untuk tetap tinggal. kamu bahkan berkata setelah mengikutiku, kamu mendapatkan banyak keuntungan. apakah kelakuanmu itu tidak cukup untuk membuktikan kalau kamu adalah partnerku?"

perkataanku membuat wajah Joey pucat. Rudi pun bertepuk tangan sambil berkata dengan bangga :" haha, perkataanmu benar!"

Kevin pastinya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyerang Joey ini. dia mengerutkan kening dan berkata :" Joey, apa yang sebenarnya?"

Joey mulai murung dan berkata :" ayah angkat, kamu jangan mendengar omong kosong dari Alwi. aku menyuruhnya tetap tinggal karena aku melihat kemampuannya yang sangat hebat. aku juga sangat menyesal kenapa dulu aku tidak menyuruhnya pergi saja. jikalau dia pergi, tidak akan juga terjadi banyak masalah seperti ini."

aku menatap cuek Joey dan merasa kalau bocah itu pastilah mengetahui sesuatu. jadi, dia berusaha untuk memutuskan segala hubungannya denganku demi melindungi dirinya sendiri. orang seperti ini sangatlah berdarah dingin. meskipun aku gila, aku juga tidak akan memilih untuk bekerja sama dengan dirinya lagi.

setelah Joey mengatakan itu, Billie yang setia padanya itu pun berkata :" bang Joey, kamu tidak usah merasa bersalah. aku tahu kamu menghargai orang yang hebat. tujuanmu mengundang bocah ini kesini pastilah untuk meningkatkan kekuatan organisasi kita kan. kamu tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. namun aku tidak mungkin sepertimu, hari ini aku akan menghajar bocah ini."

setelah dia mengatakan itu, dia pun berkata kepada Rudi :" Rudi, aku harap kamu tahu identitasmu sendiri. kamu adalah bagian dari negara kita. kalau kamu tetap menghalangiku, aku akan mencurigai kalau kamu merupakan partner dari bocah ini."

aku tidak tahan dan tertawa, Raymond pun berkata dengan tegas :" Billie, jangan lanjutkan lagi."

sepertinya Raymond juga merasa kalau Billie sudah mulai tidak jelas. perkataannya sama sekali tidak memiliki bukti. apalagi perkataannya tadi, ia sengaja ingin mempermalukan Rudi agar semua orang tahu kalau yang membawaku kesini adalah Joey dan dulunya Rudi hampir membunuhku. jadi, jika dia mencurigai Joey, itu masih masuk akal. namun jika dia mencurigai Rudi, berarti dia sedang menjebak.

Billie seketika mengerutkan kening dan menatap Kevin dengan sedikit rasa malu karena dia sudah sadar akan kelakuannya. Kevin pun tertawa dan berkata :" tuan Billie sangat melindungi Joey ya. itu merupakan berkatmu Joey."

ketika Joey mendengar ini, dirinya merinding dan tatapannya pun menjadi berbeda. kedua matanya berkedip kencang dan dia merasa sedikit panik sambil menundukkan kepalanya.

suara Kevin semakin kuat dan dia dengan seriusnya berkata :" namun kamu juga tidak boleh mempermalukan Rudi demi melindungi Joey! Rudi dan Joey adalah abang adik. ini sama saja kamu sedang mempersulit hubungan abang beradik mereka. apa tujuanmu?"

Raymond merasa bersalah dan tidak lagi melawan perkataan Kevin. dia hanya tersenyum dan berkata :" bang Kevin, Billie silap karena terlalu emosi terhadap Alwi. aku akan meminta maaf kepadamu."

Raymond dan Kevin memiliki kedudukan yang sama, begitu juga dengan kekuasaan mereka. oleh karena itu, meskipun terkadang mereka juga akan saling menentang, namun mereka lebih sering hidup berdampingan secara damai. Raymond pastinya tahu kalau dia tidak boleh berantam dengan Kevin, apalagi sekarang.

perkataan Kevin tadi sangat jelas tertuju kepada mereka. dia mulai curiga adanya rahasia diantara mereka dengan Joey. Raymond tidak ingin membuatnya semakin curiga. dia pun memilih untuk melunakkan hatinya dan tidak menentangnya lagi.

bagaimanapun Raymond sudah berkata seperti itu, Kevin pun tidak akan meminta lebih lagi dan berkata :" kesalahan masalah ini tidak terdapat pada Alwi melainkan pada aturan yang ada disini. bukankah begitu? jika satu pihak ingin membunuh pihak kedua, maka pihak kedua berhak untuk membunuhnya demi melindungi dirinya sendiri."

karena kesalahan kecil yang dilakukan Billie tadi, maka sekarang semua kekuasaan sudah berada ditangan Kevin. ketika Kevin mengatakan itu, Billie pun melototiku sambil menyimpan kembali pistolnya. Raymond pun menatapku sambil berkata:" benar, disini yang kuat lah yang berkuasa. Alwi memang tidak bersalah dan dia merupakan seseorang yang layak untuk dipakai."

Joey mungkin tidak menyangka kalau masalah ini akan menjadi seperti ini. dia menatapku dengan tatapan yang kacau. sekarang, dia sudah sangat pucat. awalnya dia ingin menyogokku agar masuk kedalam timnya. namun dia malah mendorongku ketika aku sangat membutuhkan bantuannya dan mendekatkan diriku kepada neraka.

aku menatap Joey sambil menunjukkan senyum yang tidak berbahaya.

Joey pun tersenyum padaku dan senyumannya sangat terpaksa. aku tahu apa yang sedang dipikirkannya sekarang. dia ingin bersikap baik kepadaku agar aku bisa memilihnya jika aku memenangkan pertandingan nanti.

hanya saja, aku sangat penasaran terhadap orang yang tidak tahu malu ini. cara apa yang akan digunakannya untuk menghibur hatiku yang sudah terluka ini?

Kevin menatap Joey dan tatapannya dipenuhi ancaman. Joey pun langsung berkata :" ayah, aku tidak akan menyalahkan Alwi juga. sebaiknya kita tidak lagi menganggunya beristirahat sekarang."

" benar." kali ini Rudi sejalan dengan Joey. Rudi pun tersenyum dan berkata :" Alwi sudah lelah dan dia perlu beristirahat. ayah, cepat singkirkan mayat itu dan jangan ganggu kami untuk beristirahat lagi."

Kevin pun tersenyum dan berkata :" kalau begitu, kalian berdua segeralah beristirahat."

aku pun berkata :" selamat jalan, pak Kevin."

setelah Kevin pergi, Joey pun mengikutinya dari belakang dengan hormat. Raymond pun pergi setelah menatapku sebentar. Billie pun merasa geram dan mengarahkan pistol kearahku sambil berkata :" Alwi, kamu tidak akan beruntung setiap saat."

aku berkata dengan tenang :" tuan Billie, aku juga ingin mengatakan itu kepadamu. aku sangat benci kepada orang yang menunjukku dengan pistol. aku tidak akan menghajarmu sekarang karena aku belum mencapai kedudukan yang lebih tinggi. namun kedepannya...... aku akan berada diatasmu. disaat itu, aku akan menggunakan pistol untuk menunjukmu dan melihat kamu yang tidak bisa kabur bagaikan binatang liar yang terkurung."

nada bicaraku sangatlah pelan namun aku tidak tahan untuk tertawa ketika melihat Billie yang sudah gemetaran. dia pun pergi setelah itu.

ketika semua orang pergi, terdengar suara diskusi dari luar dan aku tahu mulai dari hari ini, semua orang tidak berani lagi menggosipiku dan berkata kalau aku lemah.

Rudi mengunci pintu kamar dan tertawa dengan senang. aku menatapnya dan berkata :" sesenang itu kah?"

Rudi mengangguk dan berkata :" pasti, aku sudah lama tidak melihat beberapa bocah itu tertindas, terutama Joey.“

aku pun berkata :" kalau begitu, teruslah berbahagia, aku ingin keluar sebentar."

Rudi langsung bertanya :" kaman kamu ingin pergi? sudah larut malam loh."

aku tidak menolehkan kepalaku dan berkata :" lukaku terbuka, aku ingin mengambil obat di rumah sakit."

" oh, kalau begitu, berhati hatilah." kata Rudi.

aku berkata "iya" dan langsung meninggalkan asrama sambil disambut tatapan kagum dari semua orang. aku pun bergegas kerumah sakit dan meminta sedikit obat. ketika dokter sedang sibuk, aku pun mencuri beberapa botol obat bius lalu meninggalkan rumah sakit.

setelah itu, aku pun kembali ke asrama. aku membersihkan lukaku dan setelah itu aku pun mandi dan beristirahat.

ditengah malam, keheningan pun melanda. aku menyuntikkan obat bius itu kedalam tubuh Rudi yang sudah tertidur pulas agar dia tidak terbangun. setelah itu aku pun kabur dari jendela dan menghindari semua rekaman cctv dan juga para penjaga. aku pun mulai mendekati target itu dengan melewati rumput dan hutan serta atap rumah yang gelap itu..

aku ingin mencari tawanan wanita itu. aku tahu dimana dia dikurung dan aku harus segera menolongnya.

aku tahu kalau perlakuanku sedikit terburu buru. namun aku merasa kalau malam ini merupakan waktu yang tepat. karena malam ini aku telah berhasil membunuh Rico dan aku sudah menjadi topik pembahasan utama semua orang. siapapun tidak memiliki mood untuk memperdulikan tawanan wanita itu lagi.

jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk menolongnya.

aku pun sampai di tempat pengurungan itu dengan cepat. ini merupakan tempat yang khusus digunakan untuk mengurung para tawanan. ini bagaikan penjara diChina.

beberapa orang sedang mengobrol diluar sana, namun suara mereka tidaklah kecil. aku mendengar kalau mereka sedang memperbincangkan masalahku dengan Rico. semua orang terlihat kagum sambil berkata :" Alwi benar benar hebat."

" siapa yang bilang tidak?" jawab seorang lainnya, " setelah bocah itu datang, dia sudah membunuh orang hebat yang ada disini. jika atasan kita menghargainya, maka aku rasa dia akan menjadi orang terhebat disini."

" hanya saja sifatnya tidak begitu disukai orang. aku mendengar kalau ada yang ingin membunuhnya."

" bagaimana mungkin dia akan dibunuh kalau dia mendapat perlindungan dari Kevin dan Rudi?"

........

sambil mendengarkan gosip mereka, aku pun mulai merangkak dibawah semak semak dan akhirnya aku pun sampai didepan pintu. aku dengan hati hati datang kebagian belakang orang itu melalui tembok.

Pada saat ini mereka masih mendiskusikan diriku, dengan mulut yang mengatakan masa depan yang indah seperti apa yang akan aku miliki di sini. Aku berjalan ke sisi dinding tanpa suara, memanjat masuk melalui jendela, dan kemudian aku datang dengan hati hati. Di dalam penjara, ternyata tidak ada penjaga, mungkin orang-orang itu pergi keluar untuk mengobrol. Bagaimanapun tidak ada seorangpun yang akan menduga kalau seseorang akan menyelinap masuk kedalam penjara yang sangat tersembunyi ini untuk menyelamatkan tahanan wanita itu. Lagi pula, dalam sejarah kekaisaran yang tak terkalahkan ini, hal-hal seperti itu tidak pernah terjadi.

sambil memikirkan itu, aku pun masuk dan menelusuri setiap tahanan didalam penjara itu dengan cepat. akhirnya kau menemukan tawanan wanita itu. dia sedang bersandar pada dinding sambil menundukkan kepalanya. rambutnya yang sedikit kacau pun menutupi wajahnya. namun aku merasa terkejut dan bahagia ketika melihat cincin pada jarinya itu.

karena itu benar benar merupakan dia. awalnya aku merasa kami terlah terpisahkan oleh gunung yang tinggi dan laut yang luas. awalnya aku merasa kalau aku akan kembali bertemu dengannya dalam waktu yang lama semenjak perpisahan itu. siapa sangka aku akan bertemu dengannya disini.

Jessi, dia hanya bersandar disana. keterpurukannya membuatku merasa sakit hati dan mataku mulai memerah.

aku pernah mempelajari cara membuka gembok. dengan cepat, aku pun berhasil membuka semua gembok itu dan aku pun masuk kedalam. aku mengunci kembali pintu itu dan Jessi pun mengangkat kepalanya. tatapannya dipenuhi rasa ketakutan yang mendalam.

aku berdiri disana dan menatapnya dengan hening. dia sedikit terkejut dan aku tidak mengerti akan suasana hatinya sekarang. Beberapa saat kemudian, tatapannya itu digantikan oleh kecurigaan dan kewaspadaan, seolah-olah itu belum pernah muncul sebelumnya, membuat diriku berpikir bahwa aku mungkin salah mengenali orang.

Jessi pun membuka bibirnya yang telah kering dan robek itu sambil berkata dengan suara yang serak :" siapa kamu?"

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu