Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 427 Orang Yang Tidak Takut Mati(1)

Dibawah perlindungan dan bantuan Jessi, aku dengan cepat naik ke mobil dan tiba di luar sebuah restoran barat. Aku berjalan masuk ke kafe di seberang, mengambil tempat duduk dekat jendela di lantai dua, setelah aku memesan makanan, aku mengamatinya secara diam-diam.

Restoran di seberang tidak ada tamu hari ini. Ini sangat tidak biasa. Lagipula, ini adalah restoran barat dengan reputasi baik, lingkungannya elegan, hidangan di dalamnya juga enak. Aku dengar ketika jam makan tiba, biasanya hampir tidak ada tempat duduk kosong, jika tidak datang awalan biasanya harus mengantri.

Memikirkan Alwi palsu dan Claura, tiba-tiba aku menebak bahwa dia telah membooking seluruh restoran untuk menghibur Claura bahagia. Memikirkan hal ini, aku membatalkan rencana awalku. Awalnya aku berencana menunggu sampai Alwi palsu keluar, kemudian langsung menembaknya, lalu menciptakan keributan dan melarikan diri, tetapi sekarang aku memutuskan untuk mengambil risiko dan 'masuk ke dalam kamp musuh'.

Setelah kenyang, aku tertatih-tatih berjalan ke pintu restoran barat itu, aku berjalan bolak-balik beberapa kali di luar pintu. Biasanya, para pelayan di restoran barat pasti ada beberapa yang memandang rendah orang, ketika mereka melihat aku berjalan bolak-balik tetapi tidak masuk, aku pikir mungkin mereka akan menganggapku sebagai orang miskin yang tidak mampu makan, mereka segera keluar, menatapku dengan tatapan mata mencemooh, dan berkata: "Bung, jika kamu tidak mampu makan disini maka pergilah, tempat kami ini bukan orang miskin seperti kamu yang bisa datang."

Aku berpura-pura marah dan memarahinya, dia segera keluar dengan marah, aku segera berjalan ke sudut, kemudian ketika dia menyusulku, aku dengan cepat menundukkan dia, ketika dia ingin berteriak, aku menarik pisau kecil dan meletakkannya di lehernya lalu berkata: "Diam!"

Pria itu tiba-tiba sangat ketakutan, ia bertanya: "Kakak, aku sudah salah. Jika ada sesuatu hal ayo kita bicarakan baik-baik! bicarakan baik-baik!"

Aku berkata dengan ringan: "Kamu jawab pertanyaanku dengan jujur, maka aku akan membiarkan kamu pergi."

"Baiklah, aku pasti akan mengatakan semua yang aku tahu, semuanya akan aku katakan."

Pria itu ketakutan sempai dia mengucapkan idiom.

Aku berkata: "Di mana pasangan pria dan wanita itu duduk, makanan apa yang mereka pesan, dan ada pengaturan apa?"

Pria itu langsung mengerti bahwa targetku adalah kedua orang di dalam, dia langsung merasa lega. Dia bertanya dengan sedikit ingin bergosip: "Kakak, apakah wanita yang di dalam itu pacarmu? Kamu hari ini kesini ... apakah untuk menangkap selingkuhannya?" "

Ketika aku mendengar perkataannya, aku merasa canggung, tetapi tidak peduli siapa pun itu, aku kira mereka akan mengira begitu, aku berkata: "Jangan beromong kosong, aku datang ke sini bukan untuk menceritakan sebuah kisah kepadamu."

Pria itu segera berkata: "Maaf, aku menyebutkan tempat lukamu. Pria tampan di dalam sangatlah terkenal. Ia adalah kaisar bawah tanah terkenal di Nanjin, Alwi. Dia telah membooking seluruh restoran untuk mengundang pacarmu makan, ia telah memesan Lafite tahun 1982, masih ada beberapa hidangan spesial, banyak hidangan akan dimasak di depan mereka, mungkin bisa disebut semacam pertunjukan memasak. Tidak hanya itu, ia juga mengundang seorang penyanyi wanita yang baru-baru ini sangat terkenal dan seorang pianis untuk mengiringi lagu, dilihat dari pengaturan hari ini, setidaknya dia akan menghabiskan beberapa milyar.

Melihat aku tidak berbicara, dia pikir aku sudah tidak percaya diri, dia menghiburku dan berkata: "Kakak, aku juga mengatakan ini demi kebaikanmu, aku nasihati kamu, kita harus tahu diri, bahkan jika itu demi kamu sendiri, jangan masuk untuk mencari sial. Kamu harus tahu, di sekitaran restoran ada pengawalnya, jujur saja, jika kamu tidak terlalu kelihatan bodoh, mereka mungkin akan mencurigaimu, dan kamu mana bisa seperti sekarang, menangkapku dan berbicara denganku? "

Aku sedang memikirkan informasi yang dia berikan kepadaku. Ketika aku mendengar ia mengatakan itu, aku langsung melihat-lihat tubuhku. Meskipun itu memang bukan barang bermerek, tetapi itu jauh lebih baik daripada yang dulu aku kenakan bukan? Jika ini disebut bodoh, maka aku yang dulu disebut apa?

Aku sedang berpikir, dan pria itu berkata lagi: "Jadi, kamu pergi saja, melihat kamu yang malang ini, aku tidak akan mempersulitmu. Jika kamu tidak pergi sekarang, jika mereka menyadari keberadaanmu nanti, tidak tahu apa yang akan terjadi padamu. Adapun pacarmu, jangan berharap dia akan membelamu, aku bisa melihatnya bahwa pakaian yang dikenakan olehnya dan dandanannya itu semua adalah barang mahal. Dia bersamamu mungkin karena ingin mencari suasanan baru. Jika dia benar-benar ingin memilih, dia pasti akan memilih Alwi. "

Setelah selesai berbicara, dia berkata dengan tidak berdaya dan sedih: "Wanita sekarang ini, terlalu realistis!"

Aku memandang pria yang cerewet ini dan bertanya dengan lucu: "Mengapa kamu begitu cerewet? Aku belum pernah bertemu dengan orang yang pisau diletakkan di lehernya dan masih dapat berbicara dengan begitu banyak, kamu begitu meremehkan aku, apakah kamu tidak takut aku akan membunuhmu jika aku marah? "

Mendengar ini, dia ketakutan dan langsung berkata jangan, dia mengatakan dia tidak akan mengatakan apa-apa lagi.

Aku berkata: "Baiklah, aku tidak akan membunuhmu, aku tidak hanya tidak akan membunuhmu, aku malah ingin berbisnis denganmu, membuatmu bisa mendapatkan banyak uang."

"Bisnis? Bisnis apa?" pria ini adalah tipe orang yang sangat ceroboh. Aku baru saja mengancamnya, dan sekarang dia malah sama seperti orang yang tidak mengalami apa-apa, melihat dia yang seperti ini, aku langsung teringat teman lama, ia adalah kak Toba, aku juga tidak tahu mengapa, aku hanya merasa orang ini memiliki bayangan kak Toba di tubuhnya.

Mungkin karena sifatnya itu, aku merasa sangat dekat dengannya, aku berkata: "Aku punya 200 juta, jika kamu membantuku melakukan satu hal, aku akan memberikannya kepadamu, apakah kamu menginginkannya?"

Matanya langsung menyala, dia mengangguk dan berkata dia mau, dia terdiam sejenak, kemudian berkata: "Tetapi jika uang itu ditukar dengan nyawa, aku tidak mau, aku masih ingin hidup sedikit lebih lama."

Dia adalah orang yang pintar.

Ini membuat aku semakin yakin bahwa aku ingin dia "membantuku", aku berkata: "Tenang saja, itu tidak perlu ditukar dengan nyawamu, kamu hanya perlu membantuku mengucapkan dua kalimat."

"Kakak, kamu jangan bercanda padaku. Jika sesederhana itu, bagaimana mungkin uang itu begitu mudahnya didapatkan?" ujarnya, dari matanya terlihat ia sangat menginginkannya, aku tahu dia menginginkannya, jadi aku berbohong padanya bahwa uang itu adalah tabunganku, aku sangat mencintai pacarku, bukan aku tidak bisa menerima perpisahan, bagaimanapun, selama aku bersama pacarku, aku berutang banyak padanya, aku sekarang hanya ingin melihatnya dari kejauhan, selama dia bisa bahagia, maka aku akan merasa sangat senang

Setelah ia mendengarnya, dia bertanya: "Apa yang kamu katakan itu benar?"

Aku mengangguk dan berkata: "Tentu saja, kamu juga sudah mengatakan bahwa kesenjangan antara aku dan Alwi terlalu besar, hanya jika aku tidak menginginkan nyawaku lagi, aku baru akan masuk dan merebutnya darinya, lagi pula, bahkan jika aku tidak menginginkan nyawaku lagi, menurutmu berdasarkan keahlianku, bisakah aku melukainya? "

Ketika ia mendengarnya, itu adalah sebuah kebenaran, jadi ia mengangguk dan berkata kepadaku: "Bagaimana aku bisa membantumu?"

Aku bertanya kepadanya: "Apakah kamu akrab dengan orang dapur?"

Dia mengangguk dan dengan bangganya mengatakan salah satu koki disana adalah pamannya, dia juga mengatakan bahwa dia mendapatkan pekerjaan ini melalui pamannya, aku memujinya sangat hebat, dia langsung sangat bangga, aku menyuruhnya pergi cari pamannya, dan mengaturku untuk mengantarkan hidangan, dia sedikit kesulitan, aku memasukkan pisau ke bawah sepatu, mengeluarkan ponselku, dan menunjukkan kepadanya saldo kartu bankku, matanya langsung berbinar, ia bilang padaku dia akan mencobanya.

Aku menyaksikan dia pergi, aku menjadi berwaspada, walaupun pria ini kelihatannya agak sedikit merendahkan orang, tetapi dia pada dasarnya tidak jahat, kalau tidak, dia tidak akan berbicara begitu banyak omong kosong padaku, tetapi orang sangatlah egois, siapa yang tahu dia tidak akan sengaja membohongiku, dan menyetujui permintaanku, kemudian mengambil kesempatan untuk kembali dan meminta bantuan?

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu