Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 939 Tidak pernah takut

Panggilan ‘Kak Alwi’ ini sangat cerah, aku tahu bahwa saat ini orang-orang ini sudah yakin padaku, meskipun ini tidak cukup untuk membuat mereka setia kepadaku, tetapi setidaknya mereka tidak akan membuat masalah, dan ini sudah cukup.

Jadi aku meminta Jinkang untuk mengeluarkan kotak yang telah kusiapkan, dan menyuruh orang-orang ini kemari mengambil kertas, akhirnya tentu saja Nody yang ‘mendapatkan’ kertas, hanya saja yang membuatku tertawa adalah, Jinkang malah langsung menolak dia menjadi supirku.

Aku berkata dengan datar: “Jinkang, kenapa? Kamu merasa dia tidak cocok?”

Jinkang menganggukan kepala, berkata: “Kak Alwi, orang yang disampingmu pasti harus memiliki penampilan yang bagus, bekas luka diwajah bocah ini benar-benar sangat jijik, dan juga peringkatnya tidak tinggi, bagaimana layak untuk berada disampingmu?”

Nody memalingkan matanya, tetapi mengikuti perkataannya, berkata: “Yang dikatakan tuan ini benar, aku memang tidak berhak menjadi supir Anda, Kak Alwi, kamu undanglah orang lain.”

Melihat gaya Nody yang enggan itu, semua orang juga menjadi panik, walaupun mereka juga menganggapku sebagai bos, tetapi juga tidak ingin menjadi supirku, sekarang dengan tidak mudahnya terpilih orang lain, bagaimana mungkin mereka akan melepaskan penyelamat ini.

Semua orang dengan segera menyatakan ketidakpuasan terhadap Nody, meyuruhnya jangan curang, Jinkang juga dapat melihat bahwa Nody tidak ingin menjadi supirku, dengan langsung menjadi marah, berkata: “Si jelek ini benar-benar sangat tidak sopan, hanya Kak Alwi yang boleh tidak menyukainya, kualifikasi apa yang dia miliki untuk tidak menyukaimu? Lihat aku beri dia pelajaran.”

Aku melambaikan tangan, lalu berkata dengan datar: “Sudahlah, supirnya memang tidak perlu terlalu tampan, ini juga bukan kontes kecantikan, selain itu, orientasiku ada disini, jika aku memilih yang tampan, orang lain akan mengira aku medidik orang ganteng, ini berbahaya bagi identitasku.”

Mendengar perkataan ini, Jinkang terasa dingin, senyum di wajah juga sedikit kaku, aku berkata kepada Nody: “Siapa namamu?”

Nody berkata: “Aku bernama Nody.”

Aku berkata sambil tersenyum: “Aku harap kamu bisa teguh seperti batu, aku tidak membenci wajahmu, tetapi kamu juga harus menjamin padaku bahwa kamu memiliki keberanian yang cukup untuk menjadi supirku.”

Nody dengan tidak peduli berkata: “Bukankah hanya supir? Masih perlu keberanian apa lagi?”

“Menjadi supirku tidak akan semudah itu.” Aku berkata dengan datar, memalingkan wajah lalu berkata kepada Jinkang, “Dia saja.”

Jinkang melihat Nody tidak menolaknya, juga tidak berani menyerangnya, lalu berkata: “Baik, Kak Alwi, selanjutnya dimana orang-orang ini akan ditempatkan?”

Aku berkata dengan datar: “Bukankah Ardi bakrie memiliki banyak properti? Paman Matthew telah memutuskan untuk memberiku semua properti itu, aku ingat sepertinya ada sebuah hotel bintang lima? Kamu dapat menghitung ada berapa, membukanya menjadi asrama anggota, lalu memastikan kondisi kehidupan mereka, kualitas makanan dan pakaian, memastikan kehidupan yang mereka tinggal nyaman, materi juga cukup, sehingga mereka memiliki energi yang cukup untuk bekerja.”

Bagaimanapun, aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk semua hal ini, ini adalah uangnya Amour Zhong, tentu saja aku harus berusaha menunjukkan kepada mereka betapa aku menghargai mereka.

Seperti yang kuduga, mendengar perkataanku kepada Jinkang, banyak orang mengeluarkan ekspresi yang puas, lagipula, masih belum pernah mendengar bahwa bos mana yang mau mengambil propertinya atau bahkan hotelnya untuk ditinggal pekerja. Harus tahu bahwa beberapa rumah ini dan hotel dapat menghasilkan uang, dan aku bersedia menerima kerugian ini demi mereka.

Sebenarnya, yang mereka tidak ketahui adalah bahwa aku sama sekali tidak peduli dengan uang, aku melakukan misi di Invicible Empire, mendapatkan banyak hadiah, tentu saja, juga tidak sangatlah banyak, tetapi cukup dipakai. Bagiku, uang-uang ini cukup digunakan sudah oke. Aku datang kemari bukan untuk menghasilkan uang, tetapi untuk membunuh orang, terkait dengan uang dan lainnya, aku benar-benar tidak begitu peduli, karena dari awal aku sudah bukan Alwi yang mengemis sandang dan pangan.

Aku tidak peduli, tetapi tidak berarti Jinkang tidak peduli, dia sangat sakit hati, aku tersenyum sambil menepuk-nepuk pundaknya, berkata: “Semua hal harus kamu lakukan sendiri, benar-benar terima kasih. Ketika klub telah dibuka, aku akan mengatakannya kepada Tuan muda, setiap tahun akan memberimu 10% dari keuntungan klub, bagaimana?”

Jinkang dengan segera tersanjung, bertanya: “Ini…….Kak Alwi, Anda benar-benar sangat bijak.”

Aku menepuk-nepuk pundaknya, berkata sambil tersenyum: “Aku tidak akan membiarkanmu mengikutiku dengan sia-sia. Baiklah, aku akan kembali, kamu juga kembali lebih awal setelah menyelesaikan pekerjaan, hari ini sudah terlalu malam, besok siang aku akan menemukan tempat makan untuk mengundang para saudara minum bir.”

Selesai mengatakan, aku melihat kearah Nody, bertanya: “Apakah malam ini bisa bekerja?”

Nody berkata: “Tidak masalah.”

Dengan begini, dia mengikutiku keluar. Setelah naik kedalam mobil, dia mengulurkan tangannya, kami bertepuk tangan lalu tertawa lebar. Dia menghela nafas, dan berkata: “Akhirnya aku bisa berada bersamamu dengan terbuka, oh iya, kabar ini harus diberitahukan kepada Dony Yun dan lainnya, dan mari kita video call dengan mereka ketika kembali, mereka pasti akan sangat gembira.”

Aku sambil tersenyum berkata: “Ya, ide bagus, tetapi aku pikir nomor ponsel kalian akan dengan cepat diblokir, Amour Zhong dan Matthew Zhong tidak akan mengizinkan kalian untuk berhubungan dengan dunia luar sesuka hati, jadi pasti akan menggantinya dengan kartu lokal, tidak hanya itu, tetapi masih juga memonitor setiap kartu.”

Nody menganggukan kepala, berkata: “Tetapi untungnya disini bukan kamp pelatihan mereka, disini nantinya akan ada banyak tamu yang datang ke pasukan bawah tanah, ditambah lagi banyak orang yang datang liburan kemari, jadi jika kita ingin menghubungi Dony Yun dan lainnya, pasti tetap akan ada caranya.”

Aku berkata: “Ya, tidak sepertinya dulunya ketika di kamp pelatihan, 3 sampai 4 bulan, aku bahkan tidak berani untuk menelefon kalian.”

Nody memandangku, berkata: “Alwi, kamu telah menderita.”

Aku menggelengkan kepala, berkata: “Tidak menderita, semenderita apa pun tidak akan lebih kuat dibandingkan ditembak mati oleh senjata dulunya.”

Nody tersenyum, matanya penuh dengan sakit hati, aku mengatakan kita pergi belanja ke supermarket, lalu membeli mainan atau makanan dan lainnya kepada Darren, sekalian membeli peralatan rumah baru untukknya, sekarang dia adalah supirku, nantinya akan tinggal bersamaku, jadi dia mengendarai mobil pergi ke supermarket.

Kita berkeliling sebentar, membeli semua barang yang kami inginkan, dan kemudian kembali dengan muatan penuh.

Kembali ke rumah, mandi lalu membereskan penampilan sendiri, kemudian Nody menggunakan Wechat video call kepada Dony Yun dan lainnya. Setelah video callnya terhubung, yang pertama terlihat adalah wajah iblis Dony Yun, dia tersenyum lembut kepada kami, lalu berkata: “Alwi, sudah lama tidak berjumpa.”

Aku penuh dengan perasaan, berkata: “Ya, apakah kamu dan kakak ipar baik-baik saja?”

“Kita baik-baik saja…..”

Dony Yun belum selesai berbicara, Sulistio langsung berkata: “Kak Alwi, lihatlah aku, lihat siapa yang ada dipelukanku?”

Aku teregun dan mengklik besar gambarnya, baru menyadari bahwa dia sedang menggendong Cecilia, dan Cecilia sedang menatapku tanpa berkedip, aku sangat terkejut, lalu bertanya kepada Sulistio: “Bagaimana kamu bisa membawa Cecilia kesana?”

Sulistio berkata sambil tersenyum: “Aku begitu pintar, tentu saja puny acara. Kalian tenanglah, mereka tidak tahu bahwa aku akan video call denganmu, hihihi. Kak Alwi, aku yang paling baik terhadapmu, kan?”

Aku sambil tersenyum, berkata: “Ya, baik.”

Saat ini, Cecilia tiba-tiba menujukku lalu berteriak garing: “Ayah!”

Aku terpana, yang lainnya juga tercengang, lalu Nody langsung tersenyum sambil berkata: “Memang benar adalah anak Kak Aiko dan Alwi, benar-benar jenius!”

Samuel berkata: “Ya, jika adalah anak yang lain, pasti tidak akan mengingat Kak Alwi lagi, tetapi ini juga menunjukkan bahwa Cecilia sangat mencintai Kak Alwo, darah lebih tebal daripada air, Kak Alwi, kamu harus dengan cepat kembali.”

Pada saat ini, Cecilia dengan suara anak kecilnya berkata: “Cepat kembali, Ayah.”

Aku tiba-tiba sangat ingin menangus, aku menganggukan kepala, lalu berkata: “Baik, ayah pasti akan dnegan cepat kembali.”

Pada saat ini, Sulistio berkata: “Cecilia, bisakah kamu perlihatkan kungfu kepada Ayah?”

Cecilia berkata: “Baik.”

Aku tidak menyangka bahwa tidak berjumpa selama beberapa bulan, dia sudah tumbuh begitu banyak, tidak heran orang-orang mengatakan bahwa perkembangan anak-anak sangat cepat, terkadang sangat cepat sampai kamu tidak bisa membayangkannya.

Aku berkata: “Cecilia masih bisa kungfu?”

“Ya, Kak Aiko mengajarkannya sendiri, aku jamin kamu akan terkejut.” Sulistio berkata lalu menggunakan ponsel mengarah kepada Cecilia.

Cecilia dengan serius membuat gerakan mengepalkan tangan, membuatku sangat sangat, kemudian aku melihat dia sedang menendang, tinju, terlihat jelas sangat kecil, sangat imut, tetapi gayanya malah sangat serius, bahkan memiliki sedikit pesona Aiko.

Tidak salah ibu dan anak, Aiko awalnya adalah orang berbakat di seni bela diri, ditambah lagi memiliki ayah yang sepertiku, berlatih seni bela diri, Cecilia benar-benar sama hebatnya sepertiku!

Aku dengan bangga berkata: “Apakah sudah melihatnya? Apakah sudah melihatnya? Putimu memang sangat hebat! Ini adalah putriku, ini adalah putriku, hahahaha……”

Semua orang tertawa menatapku, setelah pertunjukan Cecilia selesai, semua orang memujinya, dia memandangku, lalu berkata dengan takut: “Ayah, apakah kamu suka aku latihan kungfu?”

Aku berkata sambil tersenyum: “Tentu saja suka.”

“Kalau begitu aku akan belajar dengan keras, setelah ayah kembali, aku akan menujukkannya lagi.” Perkataan Cecilia tidak begitu lancar, tetapi maksudnya diutarakan dengan jelas.”

Dalam sekejap, aku sangat terharu, aku menganggukan kepala, lalu dengan serius berkata: “Baik, ayah akan menunggu untuk melihat pertunjukkan putriku yang paling imut dan paling hebat.”

Semua orang sedikit sedih, hanya Cecilia yang dengan senang memegangi lengan Sulistio, lalu berkata dengan bahagia: “Bagus sekali, Ayah harus kembali ya, ayah harus kembali ya.”

Aku berkata: “Cecilia, bolehkah kamu menyimpan rahasia untuk Ayah?”

Cecilia memiringkan kepalanya, lalu mengedipkan matanya yang besar dan berair, kemudian bertanya: “Ayah, apa itu rahasia?”

Aku berkata: “Itu adalah tidak boleh memberitahunya kepada orang-orang masalah kita, tidak boleh memberitahunya kepada Ibu, tidak boleh memberitahunya kepada Bibi dan lainnya.”

“Mengapa?”

“Karena aku ingin memberik Ibu sebuah kejutan, jika kamu memberitahu kepada dia, dia tidak akan terkejut. Oh iya, kejutan, apakah kamu tahu apa artinya? Itu adalah sesuatu yang bisa membuat orang sangat bahagia.”

Aku berkata dengan sabar kepada Cecilia, dan dia sangat pintar, tentu saja dapat mengerti maksudku, lalu menganggukan kepala, berkata: “Aku sudah mengerti, Ayah.”

Aku mengulurkan jempol kecil, berkata: “Kalau begitu kamu janji pada ayah, okay?”

Cecilia dengan bahagia mengulurkan jempol kecilnya, disebrang layar, aku sepertinya menyentuh jarinya yang putih dan lembut.

Aku tertawa bahagia, Sulistio sedang menangis disana, lalu berkata: “Kak Alwi, jangan katakan lagi, sudah akan membuatku menangis.”

Aku berkata tanpa daya: “Kamu seorang pria besar mengapa bisa begitu mudahnya menangis?”

Sulistio mengatakan semua salahmu, lalu menghibur semua orang, kemudian kami mulai berbicara dengan serius. Aku mengatakan apa yang terjadi disini, masih mengatakan rencana dibelakangnya, menyuruh mereka tidak perlu khawatir denganku, semuanya dibawah kendaliku, mereka baru merasa lega, tetapi masih berharap bahwa aku dan Nody lebih berhati-hati, Dony Yun masih mengatakan bahwa ketika aku kembali, semuanya akan pergi berlibur bersama.

Aku berkata dengan sangat menantikan: “Baik, saat itu kita pergi berlibur bersama, pergi ke tempat yang jauh lalu bersenang-senang.”

“Sudah janji ya, tidak boleh diubah lagi.” Dony Yun berkata.

Samuel terus tersenyum bodoh disana.

Aku berkata: “Tidak berubah, tidak berubah, pasti akan tepati janji. Tetapi Samuel, jika kamu ketawa lagi maka keriput akan mulai muncul, kamu dengan segera menikahi Wita wang, mengerti?”

Samuel menggaruk kepalanya dengan canggung, dengan malu berkata: “Bukankah aku sedang menunggu Kak Alwi untuk kembali?”

Aku memelototinya, berkata: “Anjir, biarkan gadis untuk menunggu. Aku beritahu kamu, ketika aku pulang tidak minum anggur pernikahan, aku ingin langsung minum anggur untuk acara kelahiran anakmu.”

Aku baru selesai berbicara, mereka semua mulai memarahi bersama-sama, mengatakan aku sedang berbicara sembarangan, tidak masuk akal, masih mengatakan aku pasti dapat kembali ketika Samuel menikah, bagaimanapun anggur untuk acara kelahiran masih lama.

Aku tahu bahwa mereka sedang tergesa-gesa untuk menyuruhku kembali, aku sambil tertawa berkata: “Aku salah, aku yang salah, okay?”

Nody berkata: “Alwi telah lelah seharian, semua juga seharusnya mengakhirinya.”

Sulistio berkata dengan marah: “Dasar Nody, kamu dapat berada disisi Alwi, dan kami dengan tidak mudah melihatnya, apakah kamu tidak bisa mengizinkan kami berbicara dengannya untuk lebih lama.”

Aku tak berdaya, lalu Sulistio berkata: “Tetapi lupakan saja, melihat Kak Alwi yang sudah lelah seharian, maka aku maafkan kamu. Kak Alwi, aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu.”

Aku berkata dengan penasaran: “Lagu apa yang akan kamu nyanyikan?”

Dia berdeham, dan berkata dengan sungguh-sungguh: “Selanjutnya, Sulistio akan menyanyikan sebuah lagu berjudul , memberikannya kepada Kak Alwi yang paling paling kucintai, krisanmu akan menjadi tujuan hidupku.”

“Anjir Sulistio!”

“Sulistio, apakah kamu ingin mati?”

“Sulistio, apakah kulitmu sedang gatal?”

“Hahahaha……”

Mereka mengadu mulut satu sama lain, aku merasakan kebahagiaan yang meyebar dihatiku, setelah mereka selesai mengejeknya, Sulistio mulai bernyanyi: “Perjanjian kamu dan aku, kesedihan yang dulu tidak boleh diungkit……”

Pada akhirnya, dalam nyanyian Sulistio yang seperti suara iblis, kami menutup video call, lalu aku dan Nody saling memandang, kemudian tertawa terbahak-bahak.

Sejujurnya, perasaan terkadang bisa menghubungi mereka sangat bagus, ini membuatku merasa aku tidak sendirian, meskipun aku masih membawa beban, tetapi dengan adanya mereka dibelakang, aku tidak akan pernah takut!

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu