Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 40 Kepulangan Ken

tiba tiba muncullah seorang wanita bertopi yang tidak dikenal. bahkan paman Lei yang dihormati banyak orang itu pun memanggilnya sebagai nona besar.

hal yang lebih mengagetkan adalah nona besar yang misteri ini mengatakan kalau aku merupakan salah satu dari jumlah temannya yang sedikit itu!

sebelum mengetahui itu, aku masihlah seekor anjing murahan yang dipijak pijak oleh orang ini!

semua orang disana menjadi hening. udara dilobbi hotel itu seketika seperti membeku dan membuat semua orang tercekik.

jangankan mereka, aku saja terdiam akan hal itu.

memang tidaklah salah kalau aku mengetahui keberadaan wanita bertopi itu. namun pertolongannya kemarin bukankah hanyalah kebetulan saja, kenapa dia sekarang mengatakan kalau aku adalah temannya?

tebakkanku tidaklah salah, wanita bertopi yang bernama Jessi ini menolongku pastilah memiliki alasan lain yang tidak ku ketahui.

namun tidak perduli untuk apa dia menolongku, pertolongannya kali ini membuat aku merasa kalau diriku sedang bermimpi. semua kesakitan pada tubuhku seketika menghilang dan merasa kalau diriku adalah orang paling bahagia didunia ini.

sekarang aku baru mengerti alasan kenapa Claura selalu merindukan Ken. karena pertolongan yang diberikan disaat kamu putus asa sangatlah indah.

aku merasa aku mulai menyukai wanita bertopi ini. namun aku tahu aku tidak bisa karena aku tidak berhak dan juga identitasnya lebih tinggi dibandingkan yang aku kira.

" siapa kamu?" Claura menatap Jessi dan bertanya kepadanya dengan nada suara yang tidak baik, namun dia tetap menahannya.

Jessi tidak memperdulikannya dan menundukkan kepala lalu tersenyum kepadaku. aku terdiam melihat itu, bahkan aku juga mendengar suara pria disekelilingnya yang sedang menelan liur.

aku berpikir pastilah mereka sangat cemburu kepadaku kan.

" kenapa kamu masih diam disana, minta dihajar lagi? ikut aku pergi." kata Jessi dengan tenang.

aku lalu tersadar dari khayalanku lalu langsung bangkit dan berdiri disampingnya untuk bersiap siap pergi dari sana.

" ini adalah acara Claura, apakah orang orang disini bisa dibawa pergi sesukamu?" kata Claura dengan suara yang cuek.

setelah Claura mengatakan itu, lobbi itu mulai terdengar suara. semua orang disana sepertinya berharap terjadi pertengkaran. aku rasa semua orang disana sudah memiliki pemikiran masing masing.

Jessi menghentikan langkah kakinya namun dia tidak membalikkan kepala untuk menatap Claura. dia lalu berkata dengan suara yang pelan :" pria ini sudah tidak lagi memiliki hubungan denganmu. kenapa aku tidak boleh membawanya pergi?"

dari percakapan mereka berdua, aku merasa kalau mereka tidaklah saling kenal. hal ini membuatku perasaanku menjadi tidak nyaman, apakah pertolongan Jessi kali ini tidak berhubungan dengan Claura juga?

disaat ini, ada orang yang memperingati Claura dengan suara yang pelan. dia menyuruh Claura untuk tidak menganggu paman Lei, kalau tidak acara malam ini akan menjadi acara melayat.

meskipun Claura sangatlah sombong, namun dia masih menjaga keamanan mereka semua.

namun dia juga merupakan seorang wanita yang pantang untuk menyerah. oleh karena itu dia ingin mencari jalan keluar untuk dirinya sendiri.

dia lalu bertanya dengan nada suara yang santai :" baiklah, kamu bisa membawa orang itu pergi jika kamu memberiku alasan."

Jessi menatapku sebentar lalu tersenyum dan berkata :" apakah butuh alasan?"

nada suaranya sangatlah datar dan kedengarannya sedang berinteraksi dengan baik dengan orang namun disaat yang sama juga memberikan sebuah aura yang mewah kepada orang itu.

Claura terdiam sebentar dan kembali menggerakkan mulutnya seolah olah ingin mengatakan sesuatu.

Pria bernama paman Lei itu pun melangkah kedepan dan menatap Claura dan berkata :" sudahlah gadis kecil, kita lanjut makan saja."

lanjut makan saja, ini merupakan sebuah kalimat biasa. namun ketika paman Lei mengatakan itu, kata itu menjadi sebuah ancaman untuk semua orang.

akhirnya Claura tidak mengatakan apapun dan dia tidak bisa menerima semua ini.

dan aku pun mengikuti wanita bertopi yang bernama Jessi itu keluar dari restoran Nanking. ketika aku berjalan keluar, aku merasa semua orang sedang menatapku. mereka pasti sedang berpikir tentang keberuntungan apa yang sedang datang kepadaku. kenapa bisa ada orang penting seperti itu yang datang menolongku.

jantungku berdetak kencang ketika mengikutinya dan itu membuatku merasa sangatlah panik. meskipun dia memiliki identitas yang tinggi dan hebat itu tidaklah membuat diriku merasa direndahkan. aku merasa nyaman jika berada didekatnya.

kami pun sampai disebuah jembatan kecil dan dia pun berhenti disana.

dia tiba tiba membalikkan kepalanya dan menatapku lalu tersenyum sambil bertanya :" kenapa kamu mengikutiku?"

pertanyaan itu membuatku terdiam. aku hanya mengikutinya tanpa sadar.

karena dia tahu aku bisa berbicara, jadi aku pun dengan gugupnya berkata kepadanya :" aku, aku juga tidak tahu. aku hanya ingin berterimakasih kepadamu karena telah menolongku."

dia berkata :" baiklah, sama sama. aku menolongmu karena kamu pantas untuk di tolong dan memiliki keberuntungan. tidak ada kaitannya dengan hal lain."

pemikirannya sangatlah sederhana, namun aku masih dengan tulus berkata kepadanya :" aku sangat berterimakasih kepadamu karena sudah menolongku sebanyak dua kali."

dia tidak berkata apapun dan hanya diam memandang suangai yang ada dibawah jembatan itu.

aku tidak tahan dan memberanikan diriku untuk bertanya kepadanya :" kenapa kamu tadi mengatakan kalau kita adalah teman?"

dia tidak menatapku dan hanya berkata dengan suara yang sangat pelan :" tidak boleh kan? apakah kamu merasa kalau orang biasa seperti dirimu tidak memiliki hak untuk mempunyai teman seperti diriku?"

aku menggelengkan kepala dan berkata :" tidak, hanya saja kita tidak pernah benar benar berkumpul dan itu tidak cocok untuk dijadikan teman langsung."

dia sedikit tersenyum dan memberikan sebuah aura yang tidak sombong, dan sebuah aura yang membuar diriku merasa nyaman padanya.

dia lalu tertawa sambil berkata :" kalau aku tidakberkata begitu, siapa yang akan mengingatmu. apakah kamu ingin menjadi seorang anjing liar dimata mereka? seseorang juga harus memiliki kesombongan pada identitas dirinya sendiri meskipun itu sangatlah rendah. bahkan kamu juga harus menegakkan kepalamu dan menatap kesurga meskipun kamu terlahir di neraka."

aku merasa kalau pemahamannya sangatlah dalam. namun aku sepertinya mengerti sedikit apa maksudnya.

dia tidak ingin kalau aku direndahkan oleh orang lain dan dia tidak menginginkan aku menjadi seekor anjing liar didalam mata mereka. oleh karena itu dia mengatakan aku adalah temannya agar mereka tidak bersikap seperti itu kepadaku.

aku tiba tiba merasa sedih dan membenci diriku sendiri karena lemah. aku ingin menjadi kuat dan berharap untuk bisa menjadi teman Jessi yang sesungguhnya. namun aku tidak bisa melakukan itu.

aku menundukkan kepalaku, dia pun berkata kepadaku :" Alwi, apakah kamu tahu kalau anjing liar juga bisa mengigit seekor harimau hingga mati?"

setelah mengatakan itu, dia membentuk sebuah persegi menggunakan jarinya dan memandang langit melewati kotak persegi itu.

dia berkata kepadaku :" Alwi, kamu yang sekarang hanya bisa memandang dunia yang sekecil ini. kamu harus lebih giat lagi agar bisa memandang langit yang lebih luas."

setelah mengatakan itu, dia menurunkan tangannya dan kembali berkata kepadaku :" dan setelah kamu keluar dari persegi itu, kamu akan mengetahui seberapa besarnya dunia ini."

aku mengerti perkataannya namun tidak mengerti artinya.

setelah mengatakan itu, dia membalikkan badannya dan pergi dari sini. tidak jauh dari sini, paman Lei dan bodyguard itu sudah menunggunya.

aku tidak berani mengejarnya, namun dia membalikkan kepalanya dan berkata :" Alwi, jangan menganggap kamu sudah aman karena aku mengatakan kalau kamu adalah temanku. apakah kamu pernah mendengar gadis cantik yang mematikan? sebenarnya aku sedang mencelakaimu. aku berharap kamu bisa terus bertahan hidup. aku suka melihat orang biasa yang berusaha untuk menggapai kedudukan yang lebih tinggi. aku berharap kamu bisa memberi sebuah kejutan untukku. kalau tidak ada kejutan, kita pastilah tidak akan bisa ketemu kembali."

setelah mengatakan itu, dia pun pergi dan meninggalkan diriku yang sedang kebingungan.

aku pun mengerti sedikit. wanita yang misterius ini mungkin saja sedang bosan dan kebetulan bertemu dengan orang biasa seperti diriku. dia ingin melihat bagaimana diriku bisa melawan dunia ini dan terus bertahan hidup...

aku menghela nafas dan tidak ingin berpikir lebih lagi. karena disini masih dekat dengan restoran Nanking, aku terpaksa berjalan dengan cepat dan menjauhi tempat itu. aku tiba tiba teringat akan ponselku dan aku pun melihatnya.

aku melihat Claura mengirim kepada Ken beberapa pesan.

dia berkata : aku sudah sampai, kamu sudah datang kah?

dia berkata : kenapa masih belum sampai, kalau kamu tidak disini, aku sangat ketakutan. hari ini bisa dibilang merupakan hari terpenting selama hidupku.

satu pesan lainnya yaitu : aku tahu kamu sudah sampai, apakah kamu sedang bersembunyi dan memandangku diam diam?

satu pesan lainnya membuat ku merasa sedih : aku sudah menghajar pria yang kubenci dan jijik itu. hari ini aku akan memberimu sebuah identitas, apakah kamu akan menerimaku?

ada sebuah pesan yang baru saja diterima dan nada bicaranya sepertinya sedang merasa kesal.

dia berkata : bukankah kamu berkata kamu selalu ada disaar aku membutuhkanmu? dimana kamu, Ken?

melihat beberapa pesan itu, sekujur tubuhku tiba tiba gemetar ketika memikirkan kejadian ketika aku dibully di restoran Nanking tadi.

apa yang dikatakan Selin tidaklah salah, aku tidak boleh menasehatinya, melainkan harus segera bertindak!

Felicia mengatakan hal yang sama. aku tidak lebih buruk dibandingkan mereka!

perkataan yang dikatakan Jessi lebih benar. aku hanyalah seekor anjing liar, namun aku adalah anjing yang bisa menggigit harimau hingga mati.

aku memegang topeng yang ada dikantongku dan sebuah perasaan balas dendam kepada Claura tiba tiba menghantui perasaanku.

oleh sebab itu, aku langsung membalas pesannya : tidak salah, aku terus memandangmu. namun kamu mengecewakanku. Alwi tidak melakukan kesalahan apapun, kamu sedikit keterlaluan tadi. oleh karena itu, aku telah pergi meninggalkan tempat itu.

tidak lama kemudian, Claura pun membalas pesanku : mungkin saja, aku tidak memiliki perasaan sekarang. aku hanya ingin kamu tahu bahwa tidak ada pria yang boleh menggertak ataupun meninggalkanku selain kamu. aku tidak memperdulikan mereka.

aku berkata : sebenarnya aku mengerti. aku juga tahu sifat aslimu. mungkin kamu kekurangan seseorang yang bisa mengubahmu.

dia membalas : Ken, apakah kamu mau menjadi orang yang bisa mengubahku itu?

aku tersenyum dengan cuek dan membalasnya dengan singkat : tunggu aku.

setelah membalas pesannya itu, aku langsung pergi ke mall terdekat dan dengan sayangnya membeli sepasang baju yang keren dan pergi ketoilet untuk merapikan diriku. aku lalu memasangkan topeng itu dan memesan taksi untuk pergi ke restoran Nanking.

setelah sampai didepan restoran Nanking, aku menggepalkan tanganku dan menarik nafas yang dalam.

aku berkata didalam hati, Claura, Ken sudah datang. aku akan menghancurkanmu hari ini!

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu