Cinta Dibawah Sinar Rembulan - bab 826 menantang

pasukan elit dan nona besar dari salah satu keluarga besar di China. kedua kata ini membuatku seperti tersambar petir. yang muncul didalam benakku, tawanan itu apakah merupakan Jessi? meskipun keluarga besar di China sangat banyak, namun pasukan elit juga tidak sedikit di China. namun, aku kemungkinan akan merasa kacau jika masalah ini berhubungan dengan Jessi.

hatiku berdegup kencang dan begitu juga dengan kelopak mataku. aku sangat ingin terbang dan pergi melihat siapa orang yang telah ditangkap oleh Rico.

disaat ini, Rudi pun masuk dan aku langsung menenangkan suasana hatiku dengan cepat. aku pun memasang gaya malas malasanku sambil menatap video itu dengan serius. disaat yang bersamaan, aku pun bertanya dengan nada suara yang datar :" Rico kembali beraksi?"

Rudi menjawabku dengan nada suara yang buruk :" iya, dengar dengar dia menangkap seorang militer wanita yang cantik dari China. sesuai aturan yang ada, siapa yang berhasil menangkap tawanan itu, maka dialah yang berhak mengurusinya sendiri. mungkin bocah itu sudah sangat senang malam ini."

mendengar kata senang itu, aku langsung menggepalkan tanganku dan Rudi sepertinya tidak merasakan adanya keanehan padaku. dia pun tersenyum dan berkata :" Alwi, rasa wanita China sangatlah enak. aku sudah pernah mencobanya. oh iya, Angela juga berasal dari China. aku suka sikapnya yang keras diluar dan lembut didalam itu.

aku menatapnya cuek dan dia kembali berkata :" tenang saja, dia adalah wanitamu sekarang. aku tidak akan berharap padanya lagi. dulunya aku tertarik padanya hanya karena dia tidak memiliki suami. meskipun aku bukanlah pria yang baik, namun aku tidak sanggup merebut istri dai orang,"

aku tertawa dingin dan berkata :" oh iya, seingatku peraturan disini memperbolehkan menantang orang lain kan?"

sambil mengatakan itu, aku terpikirkan sesuatu dan langsung mengambil laptopku. aku bangkit dari kasur dan Rudi menghampiriku. dia sedikit terkejut dan bertanya :" Alwi, apa yang kamu lakukan? kamu ingin menantang Rico? aku katakan kepadamu, Rico sangatlah kuat. kamu tidak perlu menantangnya secepat ini. jikalau kamu kalah dan terluka, kesempatan bertandingmu juga akan hilang."

aku tersenyum dan berkata :" apakah kamu tahu bagaimana cara orang dilar sana memandang kami berdua?"

Rudi tidak berbicara dan pastinya dia tahu. semua orang diluar sana berkata kalau dia telah terpesona olehku. mereka juga menganggap kalau aku hanya bisa melawan mereka dengan gampang. mereka bahkan berkata meskipun aku bisa mengalahkan beberapa orang itu, namun pada akhirnya aku akan dikalah kan oleh sepuluh orang peringkat teratas itu.

ketika aku kalah, maka aku tidak akan memiliki kesempatan untuk hidup lagi. Rudi akan dijadikan bahan candaan nantinya.

aku pun berkata dengan datar :" belakangan ini aku sedang merenungkan kalau aku harus memulai dari mana. namun aku masih belum siap memikirkannya. hari ini, Rico telah kembali dan diluar sana sangatlah heboh. kita boleh mencuri kesempatan ini untuk mengirim surat tantangan kepada Rico dan menghajarnya ketika namanya sedang naik daun sekarang. agar semua orang tahu kalau kamu Rudi tidak salah telah memilik untuk mengikutiku. karena aku berhak menjadi pembimbingmu."

perkataanku ini membangkitkan semangat Rudi. aku sangat mengerti dia. dia ingin menjadi kuat dan terkenal. semakin dia menginginkan itu, maka dia akan semakin menghormati aku agar mendapatkan semangat dariku. sesuai dugaanku, setelah aku mengatakan itu, dia mengepalkan tangannya dan berkata :" perkataanmu benar! kita boleh enyerangnya ketika dia sedang naik daun. agar dia bisa merassakan rasanya jatuh dari atas surga kedalam neraka. rasanya pasti puas!"

setelah beberapa saat, dia kembali bertanya dengan khawatir :" namun, apakah ini mungkin?"

" kalau tidak memungkinkan, untuk apa aku merencanakan ini?" kataku sambil tertawa.

tiga bulan yang lalu, aku masih bukan merupakan lawan yang tepat dengan 10 orang peringkat keatas itu.. namun selama 3 bulan ini, aku sudah melalui berbagai latihan yang keras dan mungkin aku sudah menurunkan ketahanan tubuh dari ayahku. ketahanan tubuhku dan semangatku sudah berbeda dari orang lain semenjak aku lahir. aku sangat cepat mempelajari sesuatu. jika aku hanya fokus latihan, maka kemampuanku aku meningkat diluar dari dugaanku.

melihat diriku yang penuh percaya diri, Rudi pun merasa tenang dan berkata :" kalau begitu, segera tantang dia."

aku pun berkata ::"jika aku yang menantangnya duluan, mungkin aku akan membunuhnya langsung. disaat itu, atasan akan menyalahkan kita berdua. oleh karena itu, aku ingin menunggu dia untuk menantangku."

" menunggunya menantangmu? sekarang dia hanya fokus kepada tawanan wanita itu. mana mungkin dia masih punya mood untuk menantang." kata Rudi sambil memegang dagunya. ia kembali berkata :" bagaimana kalau kita memikirkan cara agar dia menemuimu?"

aku tersenyum dan berkata :" akhirnya kamu mulai berguna."

setelah mendapat pujian dariku, Rudi terlihat senang dan aku berkata :" kamu harus melakukan...."

setelah mendengar rencana ku, Rudi pun tertawa dan berkata :" kamu benar benar dirugikan. sudahlah, tunggu saja informasi dari aku."

sambil mengatakan itu, dia pun membuka pintu dan disaat itu, diluar sana terdapat banyak orang yang sedang berkomentar dan mereka penasaran akan penampilan tawanan wanita itu. mereka bahkan membahas apa yang akan dilakukan organisasi itu padanya.

Rudi bersandar dipintu dan berkata :" haiz, Rico benar benar bernasib baik. dia mendapatkan tugas yang begitu mudah. atasan kita sangatlah pilih kasih, dia sengaja memberi kesempatan ini pada Rico."

setelah Rudi mengatakan itu, kekacauan disana seketika berubah menjadi hening. tidak lama kemudian, ada yang berkata :" bang Rudi, kamu tidak boleh berkata seperti itu. tugas Rico tidaklah mudah. aku mendengar kabar kalau dia kali ini melawan sebuah tim pasukan terhebat dari China. bukanlah merupakan hal mudah untuk lolos dari pasukan itu. bagaimana mungkin dia masih bisa membawa seorang tawanan wanita?"

mendengar ini, Rudi kembali berkata :" kenapa rupanya kalau memang susah? kalau Alwi yang menjalankan tugas ini, dia pasti akan membunuh semua orang itu tanpa menyisakan satu pun."

perkataan ini membuat semua orang merasa tidak puas. semua orang yang awalnya tidak menyukaiku mulai beraksi. ada orang yang berkata dengan kuat :" bagaimana mungkin Alwi bisa dibandingkan dengan bang Rico? Rudi, kamu boleh merasa dia hebat, namun kamu tidak boleh berkata dia lebih hebat dari bang Rico. bagaimanapun mereka berdua memiliki perbedaan."

ini bukanlah kampung Rudi, jika disana, tidak ada orang yang berani menganggunya. namun disini, banyak orang yang berani melawan perkataannya karena kebanyakan orang disini telah menarik relasi dengan abang angkat Rudi itu.

apalagi Rudi sudah bersikap jujur sejak lama. mungkin semua orang ini berani karena sudah melupakan sikap sadisnya dulu.

Rudi tidak begitu senang ketika mendengar perkataan ini dan dia pun berteriak :" sh*t! maksud kalian adalah kalian menganggap Alwi kuat karena aku terlalu lemah? kalian benar benar lucu! aku sadar aku tidak kuat, namun kenapa aku juga merasa kalian juga tidak kuat?"

melihat Rudi yang mulai marah, semua orang itu tidak berani bersikap sombong lagi. Rudi kembali berkata :" kalian meremehkan anggotaku? baiklah, kalian boleh membandingkan diri dengannya. seingatku, bawahan Billie masih belum pulih hingga sekarang dan masih berbaring dikasur kan?"

dia berteriak dengan kuat dan suaranya akhirnya menarik perhatian seseorang yaitu bang Rico. Rico pun berkata :" siapa itu Alwi? aku tidak pernah mendengarnya."

Rudi tertawa dan berkata :" loh, bukankah ini Rico? kemana kamu? pergi berkencan dengan tawanan wanitamu?"

aku tersenyum tipis dan membuka laptopku lalu mencari sebuah kartun dan menontonnya sambil menunggu Rico mengantarkan dirinya kesini.

Rico pun berkata :" Rudi, dengar dengar bawahanmu dibunuh oleh seseorang, kenapa? ternyata bawahanmu selemah itu?"

Rudi sedikit marah ketika diejek dan saat ini terdengar suara tawaan yang halus.

Rudi pun berkata :" itu karena kamu belum bertemu dengan Alwi. kalau kamu bertemu dengannya, kamu hanya memiliki satu pilihan yaitu mati."

mendengar ini, Rico pun berkata :" iyakah? jika kamu berkata begitu, aku malah semakin bertemu dengan bocah itu."

Rudi menoleh dan berkata kepadaku :" Alwi, ada orang yang ingin berantam denganmu."

aku sengaja menggunakan nada suara yang menentang :" apakah dia kuat? kalau tidak kuat, aku tidak ingin menghabiskan waktuku."

" Milenium kedua di kekaisaran kita yang tak terkalahkan." kata Rudi dengan sengaja menekankan kata Milenium kedua.

tidak ada orang yang ingin menjadi kedua, begitu juga dengan Rico. aku pun berkata :" ternyata dia urutan kedua ya?"

" sh*t, kenapa? aku tidak berhak melawanmu?" kata Rico dan suaranya semakin mendekat. dia melangkah dengan cepat dan langsung menerobos Rudi yang bersandar dipintu.

orang seperti dia merupakan orang penting bagi negara ini. dia sudah pasti tidak perlu memperhatikan kedudukan Rudi dan bukanlah merupakan hal yang aneh jika dia tidak menghormati Rudi.

aku melirik kearah Rico dengan cuek dan dia hampir sama dengan Govy. dia memiliki tinggi badan sekitar dua meter lebih dan umurnya sekitar 35 tahun keatas. tubuhnya terlihat seperti sepotong besi yang kuat dan dapat dilihat kalau dia bukanlah merupakan orang yang mudah diganggu.

pembunuhan yang sering ia lakukan menjadikan dirinya menjadi dipenuhi aura pembunuhan. sepasang matanya terdapat aura pembunuhan dan juga beberapa aura yang jahat. menurutku, meskipun bocah ini hebat tetapi dia kelihatannya bukanlah merupakan orang yang baik.

dia melihat diriku yang sedang menatap laptop dan aku seketika merasa kalau ada yang sedang menatapku. dia pun berkata :" kamu yang bernama Alwi itu?"

aku berkata dengan datar :" benar, kenapa?"

dia tersenyum dan berkata :" namamu bagus, hanya saja penampilanmu terlalu biasa saja."

aku memegang wajahku dan aku memanglah berpenampilan biasa saja. aku tertawa dan berkata :" hal yang butuhkan pria adalah temperamen. apakah ganteng bisa dijadikan makanan? aku juga tidak berminat menjadi seorang koboi. dan juga, kamu dengan tidak sopannya masuk kesini hanya untuk omong kosong?"

Rico tertawa dingin dan berkata :" aku mendengar kalau kamu sangatlah hebat dan telah membunuh lumayan banyak orang."

" benar, apakah kamu ingin membalas dendam mereka?" tanyaku sambil tertawa.

Rico tersenyum dan berkata :" mati di tanganmu membuktikan bahwa orang-orang ini sangat tidak berguna. Sangat disayangkan aku tidak tertarik untuk membalas dendam kepada mereka. Namun, kamu ... akan segera menjadi pria yang terkalahkan."

melihat gayanya, aku pun dengan santainya menghisap sebatang rokok. aku menghembuskan asap yang berbentuk lingkaran sambil bermalas malasan. ini membuat dia semakin dendam dan aku pun berkata :" maksudmu kamu ingin menantangku?"

Rico menangguk dan menjawabku cuek :" kenapa? tidak berani?"

Rudi yang berdiri dibelakangnya tiba tiba memberiku sebuah jempol dan berjalan kearahku sambil berkata :" Alwi, lawan dia, lawan dia, agar dia tidak sesombong ini lagi kedepannya."

dia sengaja berteriak agar semua orang diluar sana tahu kalau Rico lah yang sangat ingin berantam denganku. aku bahkan tidak berminat sedikit pun.

orang yang diluar juga semakin banyak. semua orang itu pun mengira demikian. mereka mulai berteriak dan bertanya apakah aku tidak berani? setelah itu mereka semua pun tertawa.

pandanganku tertuju pada Rico dan berkata dengan sedikit malas :" aku ingin melawanmu, hanya saja aku selalu tidak tahu batas. kalau aku tidak sengaja membunuhmu, bagaimana? kamu kan berbeda dengan mereka. kalau kamu mati, atasan akan sangat sedih dan akan meminta nyawamu padaku."

mendengar ini, Rico seketika marah dan berkata :" lanjutkanlah mimpi disiang bolongmu itu! kalau kamu bisa melukaiku, maka aku akan mengikuti margamu."

" untuk apa kamu semarga denganmu? aku tidak ingin memiliki anak sepertimu. sungguh menakutkan." kataku sambil membuatnya marah.

Rudi seketika tertawa terbahak bahak dan Rico menunjukku sambil berkata dengan marah :" kamu cari mati!"

sambil mengatakan itu, dia menghampiriku. kecepatannya sangat cepat dan begitu juga dengan kepalan tangannya. aku hanya merasakan angin yang menuju kearahku. aku langsung melemparkan laptopku. laptop itu melayang kearah wajahnya dan dia langsung menyingkirkan laptop itu dengan tangannya.

disaat yang bersamaan, aku berdiri diatas kasur dan badanku lebih tinggi darinya. didepan semua orang itu, aku langsung menendangnya menggunakan kedua kakiku. dia langsung menahannya menggunakan kedua tangan dan ingin mendorongku. namun dia tidak menyangka kalau ditengah tendangan itu, aku tiba tiba mengarah kebagian bawah tubuhnya dan langsung mendaratkan sebuah pukulan yang kuat diatas perutnya.

tenagaku sangatlah kuat dan hal yang dapat disombongkan adalah sebelum kemampuanku meningkat, aku sudah bisa membunuh orang hanya dengan satu pukulan saja. apalagi sekarang?

meskipun tubuh orang itu besar, namun dia langsung terbang tinggi ketika pukulanku mendarat pada tubuhnya.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu