Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1061 Pergi menemuinya (2)

Nando tertegun, dengan kaget mengatakan : "Ba.. bagaimana mungkin? Jay Ayah Govy, bukankah dia... bukankah dia adalah orang tua yang sinis dan sangat mencintai negara? Bagaimana mungkin dia adalah orang dibalik layar yang egois dan memiliki ambisi liar? Ini benar-benar hal yang sulit dipercaya...."

Aku tersenyum pahit dan mengatakan : "Benar, memang sulit untuk dipercaya, namun beginilah dunia ini, semuanya tidak bisa berjalan seperti apa yang kamu pikirkan, segala hal tidak bisa berkembang seperti apa yang kamu lihat."

Aku menarik nafas dalam-dalam, lalu lanjut mengatakan : "Tentu saja, sebelum hal ini dipastikan, aku juga tidak bisa mengatakan bahwa dia pasti orangnya."

"Jadi maksud kamu adalah...." Nando melihatku dengan penuh tanya , menunggu aku untuk memberi perintah.

Aku mengatakan : "Aku memiliki suatu rencana untuk lebih cepat membuktikan apakah dia adalah orang dibaik layar itu, namun aku masih ragu, karena cara ini... sangat menyakitkan orang."

Nando menganggukkan kepala, tidak mengatakan apa-apa, aku lanjut mengatakan : "biarkan aku memikirkannya, siapapun jangan masuk kedalam kamar untuk menggangguku, dan jangan memberitahu hal ini kepada paman Saver, aku harus tahu, hubungan atau masalah apa yang terjadi antara ayahku dengan Jay, aku harus mengetahuinya!"

Nando mengatakan : "Aku sudah mengerti, aku akan menghubungi bos."

Aku mengatakan : "Kalau begitu aku masuk ke kamar dulu, jika ada masalah, besok pagi baru membahasnya."

"Baik."

Setelah kembali ke kamar, waktu telah menunjukkan pukul tiga subuh. Aku menendang Gosly hingga jatuh dari ranjang, dia memaki aku dengan marah, lalu bertanya kepadaku : "apakah kamu bersiap untuk tidur? Kalau begitu apa yang akan kamu lakukan dengan foto itu?"

Dengan tenang aku mengatakan: "Kamu tidak perlu memikirkan masalah foto, aku pasti akan memastikan identitasnya, kemudian memastiakan apa yang akan aku lakukan selanjutnya."

Mendengar perkataanku, Gosly seperti menghela nafas, aku pikir, walaupun dia merasa gugup, namun dalam hatinya sudah memastikan bahwa aku tidak bisa menemukan orang lain yang bisa membuktikan bahwa Jay adalah orang dibalik layar itu, jika bisa membuktikannya, tidak peduli aku ataupun atasanku, semuanya tidak bisa melakukan apapun.

Aku melihatnya sambil tersenyum dingin, lalu mengatakan : "Apakah kamu mengira bahwa aku tidak akan bisa membuktikan bahwa dia adalah rang dibalik layar?"

Raut wajah Gosly berubah gelap, dengan kaku mengatakan : "Buktikanlah jika kamu mau, lagipula kasus mengkambing hitamkan orang yang tidak bersalah di Huaxia juga ada banyak, apa hubungannya kamu mencelakai ayah dari sahabat baikmu denganku?"

Sampai sekarang dia masih tidak mau mengakuinya, masih berusaha memanfaatkan Govy untuk mengacaukan perasaanku.

Aku tersenyum, lalu mengatakan : "Kamu tenang saja, aku tidak akan salah paham dengan orang baik, juga tidak akan membiarkan orang yang bersalah bebas, karena aku telah mencurigai Jay, maka aku akan mencari tahu kebenarannya, kamu tidak perlu gelisah ataupun mengkhawatirkan 'ayah angkat'mu."

Setelah mengatakannnya, aku mendekati Gosly dan memukulnya hingga pingsan.

Setelah dia pingsan aku baru menelepon Jessi, walaupun sekarang ini tengah malam, walaupun tahu meneleponnya sekarang pasti akan mengganggunya, namun saat ini aku benar-benar tidak tahu harus mencari siapa untuk merundingkan masalah ini selain dia.

Jessi mengangkat telepon dengan sangat cepat, dari suaranya yang terdengar sedikit lelah itu menanyakan : "Alwi, ada masalah apa?"

Aku tersenyum pahit dan mengatakan : "Apakah jika aku meneleponmu, pasti ada masalah yang terjadi? Mungkin saja karena aku merindukanmu?"

Jessi tertawa kecil , lalu mengatakan : "Jika kamu benar-benar hanya merindukanku, maka tidak akan mungkin meneleponku semalam ini, karena kamu takut menggangu aku tidur, kecuali telah terjadi masalah besar, dan kamu ingin mencari orang untuk bercerita, namun tidak tahu mau mencari siapa."

Tidak bisa tidak mengakui bahwa Jessi benar-benar sangat mengerti aku, dia bisa menebak semua pikiranku, membuat aku merasa terharu dan merasa bersalah. Aku mengatakan : "Aku memang sedang menghadapi sebuah masalah."

"Masalah apa, katakanlah, mungkin aku masih bisa memberikan sedikit masukan." Kata Jessi tenang, rasa kantuk dalam suaranya sudah hilang sepenuhnya.

Akhirnya aku menceritakan masalah hari ini kepadanya, setelah menceritakannya, aku menunggu Jessi untuk membuka mulut, dia bertanya : "Apakah kamu ingin meminta bantuan dari Felicia?"

Tanpa berdaya aku mengatakan : "Kamu benar-benar orang yang paling mengerti aku."

Aku memang ingin meminta bantuan Felicia, karena sama seperti apa yang dipikirkan oleh Gosly, jika aku langsung pergi menanyakan semua ini kepada Jay, dia pasti tidak akan mengakui satu katapun, selain itu, dia bisa menyembunyikan semua yang dia lakukan selama bertahun-tahun ini dari mata banyak orang, pasti karena dia telah melakukan perisapan yang matang, akan sangat sulit untuk menangkap kesalahannya, makanya aku baru terpikirkan untuk meminta bantuan Felicia.

Asal tahu saja, Felicia baru saja membantuku, sekarang dia adalah orang incaran organisasi itu, aku pikir, jika sekarang dia kembali ke Beijing, maka organisasi itu pasti akan mengambil gerakan.

Aku sama sekali tidak ragu bahwa Jay akan melakukan sesuatu terhadap Felicia, memikirkan bahwa dia hampir bermusuhan denganku demi Felicia, aku benar-benar tidak sanggup menghubungkan dia dengan iblis itu, namun kenyataan ada didepan mata, aku tidak bisa meragukannya.

Jessi mengatakan : "Sebenarnya mencari Felicia untuk meminta bantuan merupakan rencana yang paling bagus, karena jika Jay ingin melawan Felicia, dan Felicia hanya bersedia untuk tinggal di rumah saja, maka dia harus bergerak sendiri, sampai pada waktunya nanti dia pasti akan memperlihatkan sebuah celah."

Ini juga alasanku untuk memanfaatkan Felicia, namun bukankah dengan meminta Felicia untuk membongkar kedok ayahnya sendiri itu merupakan hal yang sadis? Tentu saja, aku juga bisa tidak memberitahunya, hanya saja, aku masih saja tidak ingin menyembunyikan masalah seperti ini kepadanya.

Maka dari itu aku berpikir mencari Jessi untuk menanyakan pendapatnya.

Jessi mengatakan : "Jika benar Jay adalah orang dibalik layar itu, maka Felicia memiliki hak untuk mengetahuinya, lagipula, semakin cepat kalian membongkar kedoknya, maka Govy dan ibunya akan lebih cepat keluar dari genggaman tangan Jay, hal ini hanya akan berdampak baik untuk mereka berdua, kalau tidak mereka akan dilibatkan oleh Jay."

Aku menganggukkan kepala, dengan setuju mengatakan : "Benar yang kamu katakan, sepertinya aku tidak perlu ragu lagi, aku hatus pergi ke Nanjin."

"Kamu ingin pergi menemui Felicia sendiri?" Tanya Jessi, nada suaranya masih terdengar sangat tenang.

Namun hatiku mencelos, takut dia salah paham, lalu mengatakan : "Ehem, itu... aku merasa aku perlu pergi sendiri untuk menceritakan hal ini kepadanya, dengan begitu, kedepannya dia tidak akan merasa bahwa aku sedang membohongi dan memanfaatkannya, bagaimanapun juga.... aku tidak ingin dia salah paham denganku karena hal ini."

Jessi tidak mengatakan apapun, dengan sedikit deg-degan aku bertanya : "Jessi, apakah kamu bisa mengerti aku?"

Awalnya aku mengira Jessi tidak akan menjawabku, ketika aku sedang memikirkan cara untuk membujuknya, tanpa disangka tiba-tiba dia mengatakan : "Aku bisa mengerti kamu, jadi kamu pergilah dengan tenang."

Mendengar perkatanya ini, aku merasa sangat lega, aku mengatakan : "Baiklah, kalau begitu aku akan pergi ke Nanjin, setelah menceritakannya, aku akan kembali ke Beijing bersama Felicia, pada saatnya nanti aku akan pergi mencari kamu, bagaimana?"

"Baik."

aku mengatakan : "Kalau begitu kamu istirahatlah dulu, aku akan peri setelah bersiap."

Setelah menutup telepon, aku melihat Gosly yang berbaring dilantai, lalu beres-beres dan meninggalkan sebuah notes kepada Nando, meninggalkan rumah keluarga Chu dan pergi secara diam-diam dalam kegelapan, kemudian membeli tiket pesawat ke Nanjin.

Setelah turun dari pesawat, langit sudah mulai terang, tanpa menghubungi siapapun, aku naik taksi ke rumah Dony.

Pelayan rumah Dony sudah mulai bekerja, penjaga keamanan juga sudah mulai bekerja, aku berjalan sambil menenteng sarapan, dari kejauhan penjaga keamanan memberhentikanku, dengan was-was bertanya : "Siapa kamu? Untuk apa datang kesini?"

Aku menggoyangkan barang yang aku tenteng, sambil tersenyum mengatakan : "Oh, aku datang kesini untuk mengantarkan sarapan Tuan Dony."

Orang itu menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki, sambil tersenyum dingin mengatakan : "Apakah kamu datang untuk bercanda? Sudah ada pelayan khusus untuk membuat sarapan tuan Dony, kamu.... hanya dengan menenteng beberapa butir roti kukus dan semangkuk bihun darah bebek ingin bertemu dengan tuan Dony?"

Ketika mengatakannya, dia mendorongku, lalu mengatakan : "Aku beritahu kamu, tidak peduli kamu ini orang dari perusahaan mana, jangan berharap kamu bisa datang untuk membahas masalah kerja sama bisnis."

"Kenapa? Tanyaku sambil tersenyum, mengetahui bahwa penjaga keamanan ini telah salah paham denganku, dia mengira aku adalah orang utusan dari entah perusahaan apa yang datang untuk membahas masalah bisnis.

Dengan sinis dia mengatakan : "Masih bisa kenapa? Tuan Dony sudah mengatakan bahwa tempat ini adalah rumahnya dengan nyonya, tidak peduli siapapun tidak boleh mengganggu kehidupan mereka, dia lebih tidak mungkin menggunakan waktunya untuk menemari nyonya sarapan digunakan untuk membahas masalah pekerjaan, jadi jika kamu benar-benar ingin membahas masalah kerja sama, paling baik untuk menunggunya di gerbang perusahaan, jangan mengacaukan suasana hatinya."

Mendengar perkataannya ini, aku tidak marah, malah tertawa, memikirkan bahwa orang bawahan Dony ini sangat perhatian, Dony ini juga, pagi-pagi begini sudah berbesraan, benar-benar sangat sadis.

Penjaga keamanan itu melihat aku tertawa merasa marah, seketika itu juga berteriak : "Kamu ini kok begini sih? Apa yang kamu tertawakan? Aku mengatakan hal ini kepadamu dengan sangat serius, aku beritahu kamu."

Aku segera mengatakan : "Maaf saudaraku, aku tidak bermaksud untuk menertawakanmu, kalau begitu, begini saja deh, aku tidak akan masuk untuk mengganggu mereka, aku akan menunggu disini, boleh?"

Penjaga keamanan itu juga tidak mempersulit aku lagi, mengatakan : "Boleh juga, tapi.... aku tidak berjanji tuan Dony akan bersedia untuk menemuimu, tuan sangat sibuk, ketika pergi keperusahaan belum tentu akan bisa melihatmu, begini saja, aku lihat kamu juga lumayan baik, aku mengajarimu sebuah trik, ketika kamu melihat ada mobil yang keluar, kamu segera berdiri sebuah tempat yang agak mencolok, aku yakin dia pasti akan melihatmu."

Tidak menyangka bahwa penjaga keamanan ini masih membantu aku memikirkan hal ini, aku menganggukkan kepala dan mengatakan : "Baiklah, terima kasih ya."

Setelah mengatakannya, aku duduk duduk diatas batu yang berada tidak jauh, kemudian mulai memakan roti kukus dan bihun darah bebek.

Melihat aku tidak merasa gugup sedikitpun, malah makan sarapan dengan tenang, penjaga keamanan itu terdiam, aku tersenyum kepadanya, karena sudah mau bertemu dengan teman lama, jadi kabut dalam hatiku juga sudah menghilang banyak.

Setelah aku selesai makan, pintu vila terbuka, sebuah mobil keluar dengan perlahan, penjaga keamanan itu terus memberiku kode agar aku pergi berdiri ke tempat yang mencolok, aku tersenyum, bangun dengan perlahan, akhirnya ketika baru berdiri, mobil itu berhenti, kemudian aku melihat Dony turun dari mobil dengan semangat.

Saling bertatapan, aku tersenyum kepadanya, dengan senang dia berteriak : "Benarkah itu kamu? Alwi?"

Aku mengatakan : "Tentu saja, aku adalah Alwi yang sesungguhnya."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu