Cinta Dibawah Sinar Rembulan - bab 827 akhirnya bertemu wanita cantik (1)

seorang pria yang memiliki tinggi badan sekitar 2 meter itu pun terbang karena satu pukulan saja. ini lumayan mengejutkan para penonton itu. semua orang melotot dan tidak percaya akan semua ini. setelah Rico jatuh dilantai, suasana dikamar ini berubah menjadi sangat seram.

Rico memegang perutnya dan memuntahkan darah. ini membuat semua orang semakin terkejut. siapa yang menyangka kalau pukulan ku itu memiliki kekuatan yang sangat kuat.

Rudi pun bertepuk tangan sambil berteriak :" kamu sangat hebat Alwi!"

aku lalu berkata dengan datar kepada Rico :" pergilah, aku tidak ingin menghabiskan waktuku dengan orang yang lemah."

tentunya aku tidak ingin Rico pergi. aku mengatakan itu agar semua orang merasa kalau aku memang tidak berminat untuk berantam dengannya. disaat yang bersamaan juga untuk membuatnya marah agar dia semakin membenciku dan bahkan ingin membunuhku.

aku tahu orang sepertinya memiliki harga diri yang tinggi. dia pasti sangat ingin membunuhku karena telah mempermalukannya didepan umum. dan aku juga sangat menanti itu. karena ketika dia menyerangku, maka ketika kejadian ini ditelusuri, maka Rudi akan menjadi saksi mataku kalau aku membunuh orang hanya untuk melindungi diriku sendirii.

aku melihat Rico yang mulai bangkit dari lantai. aku pun tersenyum, aku ingin membunuhnya dan membunuh pria yang sudah menjelekkan militer wanita China sebagai sampah ini. seperti aku, bukankah au juga pernah dipaksa untuk melawan semua orang hebat di China? bukankah aku juga membunuh orang, menyusahkan orang dan bersikap sadis hanya untuk keuntungan semata?

Oleh karena itu, aku rasa orang-orang ini sangat kuat, tetapi mereka hanya bisa menjadi pengedar narkoba rahasia di kekaisaran yang tak terkalahkan ini. Pasti ada sesuatu yang berbahaya tentang mereka. Tentu saja, jika mereka menyukai kehidupan yang bisa mendapatkan uang dengan cepat seperti ini, aku hanya bisa mengatakan bahwa semua orang akan jatuh papda suatu saat nanti, kamu boleh jatuh, tetapi jika Anda mengkhianati negaramu sendiri dan melukai orang-orang di negaramu ketika kamu jatuh, maka maaf, aku akan berpikir kalau kamu layak untuk mati.

apalagi kalau bocah ini tidak mati alam ini atau tidak mendapatkan pukulan yang parah, mungkin dia akan melukai tawanan wanita itu. oleh karena itu, aku harus membunuhnya dan melepaskan semua kecurigaan tentang pembunuhanku hanya demi membantu tawanan wanita itu.

caraku sepertinya berguna. Rico pun marah dan berteriak :" malam ini, aku akan membunuh pengkhianat sepertimu!"

suasana menjadi panik. aku menatap Rudi dan pura pura berkata :" Rudi, kenapa masih belum menyuruh orang datang? kalau aku silap dan membunuh bocah ini, maka atasan akan merasa kalau aku sengaja menantangnya."

Rudi mengangguk dan berkata :" aku akan mencari orang sekarang. berhati hatilah!"

setelah dia pergi, semua orang tahu kalau ada orang yang melapor ke atasan dan mereka pun tidak berani melapor kepada senior mereka lagi. namun hal yang tidak mereka ketahui adalah Rudi tidak mungkin berhasil mencari orang sebelum aku berhasil menyelesaikan tugasku. aku sudah berdiskusi dengannya agar menunda waktu selama 20 menit. dalam 20menit, aku akan menewaskan orang ini.

jika dilihat dari keadaan yang ada, aku merasa tidak memerlukan 20menit aku sudah bisa menewaskan bocah ini.

aku pun bergandengan tangan dengan Rico. dia merupakan lawan yang memiliki tipe kekuatan. dulu, aku akan menggunakan jurus taici untuk melawannya dengan tenang. namun Alwi yang sekarang sudah tidak begitu menguasai taici. oleh karena itu aku hanya bisa menggunakan jurus pa kua yang paling aku kuasai untuk melawannya.

kamar itu dipenuhi suara yang bising. suara itu ada suara pukulanku yang mendarat pada sekujur tubuh Rico. aku sudah mempelajari letak nadi sejak awal. oleh karena itu aku sudah tahu dibagian mana aku harus mendaratkan pukulan agar dia bisa merasakan luka berat.

dalam waktu yang cepat, Rico pun terus berjalan mundur. terdengar suara pukulan yang jernih pada tubuhnya. itu merupakan suara daging pada tubuhnya yang telah dipukul layaknya lumpur dan juga suara tulangnya yang telah patah karena pukulan.

semua penonton disana menjauh dan semua wajah mereka menjadi pucat ketika mendengar suara teriakan Rico. setelah itu, Rico pun memuntahkan darah segar dan setelah itu dia perlahan jatuh ke lantai.

setelah aku berhasil mendekatinya tadi, aku tidak memberinya kesempatan sama sekali karena aku tahu jika aku memberinya kesempatan, maka kemungkinan dia akan menginginkan nyawaku.

ketika Rico terjatuh, tatapannya penuh dengan amarah dan juga ketidakpuasan bahkan kekecewaan. aku hanya berdiri disana. aku mendaratkan begitu banyak pukulan pada tubuhnya tadi dan aku merasa diriku sangat hebat. hanya saja jurus Pa Kua ini memerlukan tenaga yang banyak. Rico juga merupakan lawan yang lumayan kuat, dia masih bisa membalas pukulanku beberapa kali dan membuatku menghabiskan lebih banyak tenaga untuk melawannya. jadi, ketika dia terjatuh, aku juga merasa sedikit capek.

aku merapikan lengan bajuku dan duduk diatas kasur sambil merokok. aku melirik kesemua orang yang berada diluar kamar itu. mereka sudah ketakutan dan tidak ada satu orang pun yang berani masuk dan mendekati Rico. Rico hanya melotot dan menatap keatap kamar. dia tidak ingin menjadi mayat.

aku mengerutkan kening dan berpura pura batuk, semua orang langsung menatapku. aku pun berkata :" kejadian malam ini...."

mereka menatapku ketakutan dan kelihatannya mereka takut kalau aku juga membunuh mereka. aku pun memasang mimik wajah yang bersalah sambil berkata :" aku juga tidak menginginkannya, aku tidak ingin membandingkan kemampuanku dengannya sejak awal. kalian juga tahu ini kan?"

suaraku sangatlah pelan dan aku pun mengerutkan keningku. aku kelihatan seperti seorang anak yang melakukan kesalahan. mereka langsung mengerti dan menganggukkan kepala sambil berkata :" iya iya."

" kami melihat kalau Rico lah yang ingin membunuhmu. dia yang memulai, kami tidak menyalahkanmu...."

" tidak menyalahkanmu, dia sendiri yang cari mati!"

mereka semua memberikan jawaban yang sama kepadaku. ini membuatku terhibur dan aku menghembuskan asap rokok sambil berkata :" sebenarnya aku sangat membenci pembunuhan."

mereka semua tersenyum pahit sambil menatapku. aku tahu mereka tidak akan percaya padaku. jangankan mereka, aku sendiri saja tidak percaya. hanya saja, kenapa rupanya kalau tidak percaya? kenyataannya adalah mereka juga tidak berani mengatakan apapun meskipun mereka tidak percaya.

aku tersenyum dan mataku melirik kearah wajah mereka sambil berkata :" aku tidak suka ada mayat dikamarku dan lebih tidak suka kalau ada darah dikamar ini."

setelah aku mengatakan itu, mereka pun masuk dengan ketakutan dan membawa pergi mayat itu. mereka pun membersihkan lantai dan membuat segelas teh untukku. aku pun mengambil laptop yang jatuh pada lantai itu dan kembali menonton kartunku.

tidak lama kemudian, terdengar saara yang penuh kejutan dari lorong kamar :" sh*t! tidakkah ini terlalu cepat?"

ini adalah suara Rudi,

" bang Rico!" terdengar suara lainnya yang penuh kejutan dan juga amarah.

aku mengerutkan keningku dan mengenali kalau itu adalah suara Billie. bocah ini seperti hantu gentanyangan. kenapa dia bisa ada disini?

tidak lama kemudian, sekelompok orang masuk dan hal yang tidak aku duga adalah ayah Billie yaitu Raymond juga datang kesini. Raymond, Kevin Lu, Rudi, Billie dan juga Joey Zhou menatapku dengan tidak percaya. Rudi pun bertanya :" Alwi, berapa lama waktu yang kamu pakai untuk menewaskan bocah itu?"

aku menggeleng kepala dan berkata :" tidak jelas."

terdengar sebuah suara yang pelan dari luar :" total waktu yang digunakan adalah 8menit 23detik."

aku dengan tenang meminum teh dan merasakan mereka sedang menatapku. aku menjilat bibirku dan berkata :" maafkan aku, aku terlalu kasar tadi...... hm, tidak ada pilihan lain. jika aku tidak membunuhnya, dia juga akan membunuhku. aku juga tidak berdaya."

kataku dengan sedih. Rudi sama sekali tidak memperhatikan alasanku dan dia dengan senangnya berkata :" milenial kedua dinegara kita ini kamu kalahkan hanya dalam 8menit? kamu sangat hebat Alwi!"

aku tersenyum pada Rudi dan ketika aku ingin mengatakan sesuatu, Billie tiba tiba mengeluarkan pistol dan mengarahkannya kepadaku. dia pun berkata dengan marah :" Alwi! mentalmu sangatlah kuat. berani beraninya kamu membunuh anggota organisasi kita."

Billie sangat marah dan Rudi berbisik sesuatu kepadaku :" itu adalah orang yang sangat penting bagi ayahnya."

aku mengangguk dan tersenyum kepada Billie sambil berkata :" tuan Billie, mohon perhatikan perkataanmu. apa maksud dari aku membunuhnya? semua orang disini bisa menjadi saksi, aku sudah mengatakan dari awal kalau aku tidak ingin berantam dengannya. aku lalu memukulnya sekali karena aku ingin mengusirnya pergi dari sini. namun dia berusaha melawanku. aku takut terjadi musibah, makanya aku menyuruh Rudi untuk pergi mencari Kevin."

kerika aku mengatakan itu, Rudi juga mengangguk. aku pun tersenyum dan berkata :" kalau aku benar benar ingin membunuh bocah itu, untuk apa aku menyuruh Rudi untuk mencari pertolongan agar masalah ini bisa terselesaikan dengan damai?"

Billie mengerutkan keningnya. ketika dia ingin mengatakan sesuatu, Kevin Lu pun berkata :" yang dikatakan Alwi benar, semua orang juga menjadi saksi untuknya. ini bisa membuktikan kalau dia membunuhnya hanya untuk melindungi dirinya sendiri. oleh karena itu, tidak ada yang bisa disalahkan atas kematian Rico. jika ingin menyalahkan, hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu sombong. menganggap dirinya sangat kuat. dia tidak menghormati anggota baru dan pada akhirnya dia terpaksa mengalami kejadian seperti ini."

mendengar ini, Billie semakin marah dan berkata :" tidak peduli alasan apa, bocah ini sudah membunuh banyak orang didalam organisasi kita. aku rasa kita tidak memerlukannya lagi karena sangatlah berbahaya."

aku mengerutkan keningku dan menatap Billie dengan tidak senang. Kevin sedikit panik dan berkata :" apa maksudmu? kamu ingin membunuh anggotaku? setidaknya kamu harus meminta izin dariku dulu!"

sambil mengatakkan itu, dia pun berjalan kedepanku dan membuatku merasa kalau dia sedang melindungiku.

Billie pun berkata :" Kevin, kamu jangan terhipnotis oleh bocah ini. dia datang terlalu tiba tiba, mungkin saja dia merupakan mata mata dari China sana."

aku tersenyum cuek dan berkata :" kalau aku benar merupakan mata mata, berarti Joey Zhou adalah partnerku dong?"

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu