Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 8 Membuka

Malam itu sudah pukul sebelas lebih, aku baru saja membersihkan sebuah kamar, Bibi reza, sang manajer yang tiba-tiba memanggil beberapa pelayan pria untuk berkumpul.

Bibi resa adalah manajer yang menerimaku hari itu. Aku sangat berterima kasih padanya, jadi aku ada perasaan baik terhadapnya. Tetapi dia sepertinya tidak mengurus bar bagian kami, di lantai 3 dan lantai 4 masih ada area VIP pribadi, disana da KTV, intinya sangat mewah, hanya orang kaya saja yang pergi kesana untuk menghabiskan uang, Bibi reza adalah manajer disana.

Setelah mengumpulkan beberapa pelayan pria, Bibi reza mengatakan kepada kami bahwa, area VIP lantai atas kekurangan PR pria, dan kebetulan hari ini datang seorang pelanggan yang suka mengadakan pertunjukan, membutuhkan jumlah besar PR pria untuk diseleksi, jadi sementara menyuruh kita untuk menggantikannya.

Dan juga cara pelanggan besar ini memilih Humas juga sangat istimewa, tidak melihat wajah, tetapi melihat seberapa bagus tubuhnya, dan juga sedikit melihat nasib. Dia menyukai perasaan yang tidak diketahui, jadi dia suka membiarkan PR pria untuk mengenakan topeng, tidak menunjukkan wajah mereka untuk diseleksi, dan sampai akhirnya ketika menemani bermain baru akan menyuruhnya melepaskan topeng.

Untuk PR pria, aku bekerja dilingkungan ini, dengan alami telah mendengarkannya, mereka tidak hanya menemani bermain, tetapi bahkan juga menemani pelanggan tidur…..

Aku tidak bisa menerima hal ini, jadi aku hanya menggelengkan kepala menandakan menolak, tetapi Bibi reza mengatakan bahwa kita sekelompok pelayan hanya untuk menambahkan jumlah orang saja, meramaikan suasana, dan terakhir akan membiarkan para PR pria spesialis melakukan pelayanan.

Jadi aku mengikuti semuanya pergi ke area VIP lantai atas. Kami bergabung dengan beberapa staf PR pria professional untuk membentuk tim yang terdiri dari sekitar 20 orang, dan akhirnya kami memakai topeng masing-masing. Saat itu, aku sangat mengagumi imajinasi klub, topeng-topeng ini berbentuk karakter binatang, aku memilih topeng anjing karena aku berpikir bagaimana mungkin pelanggan akan memilih seekor anjing, aku pasti aman, dan tidak akan terpilih.

Lalu kami pergi ke kamar pelanggan, dan ketika aku melihat pelanggan yang dikamar, aku benar-benar sangat terkejut.

Pada saat itu, aku sangat terkejut dan hampir berbalik badan dan lari, karena hanya ada 2 pelanggan, dan salah satunya itu adalah Mawar!

Tetapi pada akhirnya aku tenang tidak terjadi apa-apa, pada saat bersamaan hatiku diam-diam merasa senang karena untungnya aku mengenakan topeng.

Lalu aku melihat mereka, hari ini Mawar tidak mengenakan Cheongsam, tetapi rok panjang berongga ungu, sangat ramping, menunjukkan dada yang penuh dan pinggang rampingnya, membuatnya terlihat lebih muda. Orang-orang yang tidak mengenalinya pasti akan berpikir bahwa dia adalah seorang wanita muda berumur 30 tahun.

Dan orang yang bersama Mawar juga terlihat seperti wanita berumur 30an tahun, merawatnya dengan baik, tetapi dia tidak secantik Mawar, tetapi juga tidak buruk, memberikan nuansa yang sedikit menawan.

Kita berdiri disana, seperti barang-barang yang diatas rak, dan dipilih oleh mereka berdua.

Mawar terlihat tidak begitu terbiasa, tatapannya hanya dengan sederhana dan sekilas melihat ke tubuh kami, seperti tidak begitu nyaman mengamati. Dan wanita yang satunya sangat terbuka, dia menatap kami satu per satu.

Hatiku terus menerus mengomel, jangan sampai memilihku, jangan sampai memilihku, membuatku tidak berani bergerak, karena takut akan menarik perhatian mereka.

Dan wanita itu dengan cepat tersenyum dan berkata kepada Mawar: “Kak Mawar, kamu jangan malu, datang kesini main maka perlu terbuka. Ayo, mari kita memilih satu orang satu, dan terakhir melihat siapa yang memilih pria tampan, bagaimana?”

Mawar dengan malu berkata: “Yessy, kamu duluan memilihnya. Aku akan asal memilih satu saja.”

Dengan segera Yessy memilih satu orang, dan benar-benar adalah Humas professional. Tampaknya aura pelayan dengan Humas sedikit berbeda, kami sangat sulit terpilih, jadi aku bernafas lega.

Tanpa diduga, pada saat ini, Mawar tiba-tiba berkata: “Aku mau anjing ini.”

Dia mau anjing ini!

Mendengar perkataan Mawar, Yessy terkekeh dan berkata bahwa Mawar benar-benar dapat memilih orang, dan juga memberiku nama panggilan anjing. Mawar sedikit malu dan berkata bahwa dia tidak bermaksud begitu, dia berkata anjing bermaksud topeng bukan orang.

Dan aku benar-benar terbodoh, aku berpikir ini kebetulan yang terlalu sial, kan? Tuhan benar-benar sedang bermain denganku!

Aku secara tidak sadar sudah siap berbalik badan dan melarikan diri, dan Bibi reza yang memimpin kami berkata: “Maaf, saudari. Seleramu benar-benar sangat bagus, dengan sesaat memilih yang paling istimewa di dalam Humas kami. Meskipun Humas kami ini sangat bagus dalam semua aspek, tetapi dia malah adalah seorang bisu tuli, jadi saudari, apakah kamu yakin memilihnya, tidak mau mengganti yang lain kah?”

Ketika Bibi reza menyebutkan bisu tuli, jantungku berdebar kencang, berpikir bahwa aku mungkin sudah akan ketahuan.

Tidak disangka Mawar mengangkat kepala dan melihatku, dan akhirnya malah dengan pastinya mengangguk kepala.

Aku sudah sangat panik, tetapi tidak tahu harus bagaimana. Aku merasa jika aku langsung melarikan diri seperti ini maka akan lebih mudah mendapatkan masalah, dan ketika aku baru bereaksi, mereka sudah pergi semua, aku dan humas yang satunya tetap tinggal disini.

Bibi reza juga ada disampingku, dia menggunakan ponsel mengetik satu kata baik kepadaku. Dia mengatakan bahwa hari ini aku menghadapinya dulu, pembayarannya jauh dari imajinasiku, dan jika aku tidak setuju maka Bang Badui pasti tidak akan melepaskanku.

Pada akhirnya aku menahan diri dan berpikir bahwa aku menghadapinya terlebih dahulu, lagipula tidak perlu berbicara, dan juga mengenakan topeng, dan nanti akan mengambil kesempatan untuk bertindak.

Lalu kami bernyanyi bersama, tentu saja mereka yang bernyanyi, aku hanya bisa melihat mereka.

Aku selalu duduk diam disamping Mawar, merasa sangat canggung, menyium aroma parfumnya yang ringan, aku merasa akan pingsan, ini adalah ibunya Claura, bagaimana bisa kita berjalan sampai situasi yang canggung ini?

Untungnya, tampaknya Mawar pertama kali datang ketempat begini, dia sangat tidak bisa terbuka, juga tidak sembarangan memegangku, hanya sesekali mengangkat kepala dan menatapku.

Tiba-tiba, Yessy membuka mulut berbicara kepada Mawar, berkata: “Kak Mawar, kamu jangan malu, lagipula kamu lajang, dan juga tidak perlu ada tekanan batin, bermain dengan terbuka. Kalau tidak sekarang kita menyuruh mereka untuk melepaskan topengnya, melihat siapa diantara kita yang paling tampan?”

Mawar mengangguk kepala, dan membuatku ketakutan sampai bersiap untuk melarikan diri, tetapi aku merasa jika hari ini aku lari, maka aku akan kehilangan pekerjaanku. Beberapa hari ini akan sia-sia melakukannya, jadi aku sangat bimbang.

Dan PR yang satunya dengan segera akan melepaskan topengnya. Dia lumayan tampan, tetapi wajahnya sangat jelas sudah pernah operasi.

Kemudian giliranku untuk melepas topeng, tetapi aku berpura-pura tidak bisa mendengar, tidak melepasnya, Mawar menunjuk-nunjuk wajahku dan memberi isyarat agar aku melepaskan topeng.

Aku dengan langsung menggelengkan kepala.

Sekarang Yessy tidak senang, dia dengan segera menunjuk ku dengan tidak senang dan berkata: “Bagaimana kamu melayani kami? Memaksa untuk tetap mengenakan topeng anjing ini, jangan-jangan kamu benar-benar berwajah seperti anjing, makanya tidak berani melepaskan topeng.”

Setelah selesai mengatakannya dia baru teringat aku tidak bisa mendengarkannya, lalu dia dengan inisiatif datang kemari untuk membantuku melepas topeng.

Aku baru akan menolaknya, tiba-tiba Mawar berkata: “Yessy, sudahlah. Dia tidak bersedia maka tidak usah memaksanya. Aku juga merasa bagus tidak melepasnya, dengan begini aku merasa lebih baik. Tidak melihat wajahnya maka aku juga tidak punya begitu banyak tekanan, lagipula ini adalah pertama kaliku.”

Dengan begini Yessy baru melepaskanku, dan aku tiba-tiba semakin bertambah banyak rasa baikku terhadap Mawar. Walaupun wanita ini begitu kuat dirumah, tetapi sekarang dia tampaknya cukup pengertian.

Kemudian Mawar mulai minum alkohol, dan setidaknya aku adalah seorang Humas, dengan sibuk menemaninya minum.

Dengan segera kami mengatasi setengah botol anggur, dan saat ini Yessy membawa PR ke sebuah ruangan dalam kamar, itu sebenarnya adalah tempat untuk melakukan hal itu.

Meskipun efek tahan suara lumayan bagus, tetapi aku masih bisa mendengar panggilan itu dengan samar, ini membuatku dan Mawar menjadi sedikit canggung, jadi kami hanya bisa terus menerus minum.

Dulunya aku sangat jarang minum alkohol, jadi aku sangat cepat sudah pusing, dan Mawar dengan jelas juga sudah sampai puncaknya, wajahnya yang sangat merah.

Dia tiba-tiba dengan perlahan mengulurkan tangannya padaku, dia meletakkan tangannya dipinggangku, seluruh tubuhku seperti tersengat listrik, seluruh tubuhku menjadi sangat kaku duduk disana.

Dan akhirnya, walaupun terpaksa aku harus dengan perlahan memindahkan tanganku ke pinggang Mawar, dan perlahan-lahan memindahkannya kebawah dan meletakannya di bagian P nya.

Pada saat itu hatiku merasa sangat aneh, takut, menikmati, menentang tetapi malah mengharap…..semua jenis emosi yang berbeda saling terkait dalam pikiran ku dan ditambah lagi efek dari alkohol, membuat aku benar-benar sangat bingung.

Tiba-tiba, Mawar memegang pinggangku dan berdiri.

Dia membawaku ke ruangan kecil yang lain.

Cahaya yang remang, kasur besar yang nyaman, jantungku berdetak kencang dan tidak tahu harus bagaimana, ingin melarikan diri tetapi juga tidak ingin pergi.

Dengan segera, kita sudah samping di samping kasur, aku duduk dan Mawar dengan lembut duduk dikakiku, menyium aroma parfum ditubuhnya, aku sedikit keliru, itu benar-benar karena efek alkohol.

Dia meletakkan tangannya di dadaku, aku ingin mengulurkan tangan dan mendorongnya, tetapi aku tidak berani.

Pada akhirnya, aku mengatakan dalam hati bahwa lagipula aku mengenakan topeng, dan dia juga tidak memintaku untuk melepasnya, jika tidak bisa lagi, maka aku akan berkerja sama dengannya sekali!

Meskipun ada rasa bersalah yang mendalam dihatiku, tetapi aku merasa selama aku menyembunyikannya, ini mungkin adalah rahasia abadiku.

Jadi aku memberanikan diri meletakkan tanganku di dada Mawar. Pada saat itu, aku merasa seluruh tubuhku tercekik, aku sangat bersemangat sehingga seluruh tubuhku gemetar tanpa sadar.

Dan disaat ini, Mawar tiba-tiba mengangkat tangannya dan melepas topengku………

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu