Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 979 Membohongi Jinkang

Bagiku, membuat Jinkang sebagai pemimpin sudah merupakan keputusan yang terbaik. Karena dia adalah orangku, maka aku tidak perlu khawatir akan terus diawasinya dan terasa tertekan. Dia juga tidak akan memiliki keunggulan sebagai seorang pemimpin.

Jinkang pun berpikir sejenak dan berkata, “Ini juga mungkin. Jika si ketua memilih orang lain sebagai pemimpinnya, itu akan sama dengan aku dibuang olehnya.”

Aku pun tersenyum dan dengan lembut berkata, “Paman Matthew mungkin tidak ingin memilih orang lain sebagai pemimpinnya. Tetapi jika dia beneran melakukannya, pertama, itu akan mengecewakanku dan juga kamu. Kedua, lapangan tinju bawah tanah pada saat ini baru bisa taat karena dia telah menandatangani kontrak setengah tahun denganku. Jika tiba-tiba muncul seorang pemimpin, maka orang-orang itu akan tahu bahwa aku tidak disukai lagi. Pada saat itu tiba, apakah kontrak setengah tahun yang kutandatangani dengan mereka itu masih akan berlaku? Apakah mereka masih bisa merasa tenang? Apakah mereka akan bekerja sama untuk kabur?”

Ketika mengatakannya, aku pun berhenti sejenak. Setelah melihat bahwa Jinkang juga berpikir demikian, aku pun langsung tahu bahwa dia memahami maksudku dan aku lanjut berkata, “Ini pun tidak diketahui dan paman Matthew pasti tidak berharap untuk melihat kejadian ini, makanya dia tidak akan mempersulitkanku. Dan juga karena itu, aku semenjak awal sudah bertekad bahwa selama kamu dan aku saling menjaga jarak, maka dia pasti akan memilihmu sebagai pemimpinnya.”

Aku seharusnya tidak boleh secara ikhlas memberitahunya, tetapi jika aku tidak mengatakannya, maka jika dia mengira bahwa Matthew Zhong telah memberikan dia posisi penting ini karena dia mempercayainya, apa yang harus kulakukan jika dia kembali setia pada Matthew Zhong lagi?

Jinkang pun berkata dengan kagum, “Kak Alwi memang hebat ya, kamu bahkan sudah dapat memprediksi hal ini. Kalau tidak, aku akan dengan bodoh menggantikanmu memohonnya dan nantinya kami pun tidak akan bisa mendapatkan keuntungan ini.”

Aku pun tersenyum dan dengan bijak berkata, “Jinkang, kamu harus tahu bahwa Paman Matthew melakukan semuanya ini untuk menstabilkan lingkungan kota Mocheng dan demi mengembangkan pengaruh kekuasaan bagi tuan. Makanya apapun keputusannya, kita sama sekali tidak boleh mengeluhnya. Berjuanglah, aku percaya selama kamu dapat baik-baik melakukannya, paman Matthew pasti tidak akan memperlakukanmu dengan buruk.”

Jinkang dengan sungguh-sungguh mengangguk kepalanya dan dengan sangat terharu berkata, “Kak Alwi, aku pasti akan baik-baik melakukannya. Aku juga percaya bahwa kamu sepenuh hati memikirkannya demi membuat Invincible Empire. Suatu hari ketua pasti akan menghilangkan kesalahpahaman dan dendamnya ini, dan memberikanmu posisi yang seharusnya layak kamu dapatkan itu.”

Aku pun merokok, dan dengan tidak peduli berkata, “Itu adalah nama-nama palsu, aku hanya berharap bahwa setelah tuan tidak membutuhkanku lagi, aku bisa menjalani hidupku dengan damai. Pada saat itu tiba, kamu jangan sampai mengabaikanku karena aku adalah warga biasa. Jangan lupa mencari waktu untuk bersama-sama pergi berburu di gunung dan memancing ikan di laut.”

Jinkang berkata sedikit berharap, “Kamu jangan berkata seperti itu. Kehidupan pada saat ini pun sudah bisa membuat orang iri. Jika kamu benaran mengundurkan diri, ama aku juga akan langsung mengundurkan diri.”

Aku pun tertawa dan berkata, “Jadi maksudmu, kamu sudah bersiap-siap untuk menemaniku seumur hidup?”

Jinkang seketika memikirkan pertanyaanku ini. Wajahnya seketika menjadi sangat murung, dan langsung melambaikan tangannya sambil berkata, “Kak Alwi, aku tidak akan menjual badanku.”

Aku pun sambil menepuknya dan berkata, “Jangan khawatir, seorang penjahat pun tidak akan melukai tetangganya, jadi aku pasti tidak akan melakukan sesuatu terhadapmu. Selain itu, kamu juga bukanlah tipeku. Kalau tidak, kamu yang sudah begitu lama mengikutiku bukankah dari awal akan dilakukan sesuatu olehku?”

Jinkang tersenyum canggung dan dengan penasaran bertanya, “Kak Alwi, apakah kamu pernah mengalami trauma dilukai oleh wanita, makanya kamu menjadi... tidak normal?”

Aku dengan pelan berkata, “Tidak, sebagian besar kecacatan situasi kita ini sudah berada semenjak kita berada di kandungan ibu kita. Karena itu tidak dapat diubahkan, bukankah akan lebih baik untuk terus-terang menerimanya. Hidup manusia itu sangat singkat, selama kita bisa hidup bahagia itu sudah cukup. Apakah kita harus memaksakan kehendak kita mengenai masalah yang lainnya?”

Setelah mendengarkan perkataanku, Jinkang pun dengan kagum mengajukan jempolnya kepadaku dan berkata, “Pikiranmu sungguh sangat terbuka. Aku benar-benar mengagumi sikapmu ini.”

Aku dengan ringan berkata, “Tunggu sampai kamu sudah mengalami banyak pengalaman, kamu pun akan langsung memahami pemikiranku ini.”

Jinkang menatapku dengan heran, mungkin dia seumur hidup tidak akan tahu apa yang telah kualami sebelum aku kepadanya. Karena dia juga tidak tahu bahwa aku bukan orang ‘terbuka’, melainkan aku harus berpura-pura seperti ini supaya baru bisa terus bertahan di negara yang kejam ini.

Kemudian, kami pun tidak berkata apa-apa. Saat larut malam, aku dan Jinkang dengan selamat tiba di pelabuhan. Nando bahkan dari awal sudah membawa mobil dan menunggu disana. Setelah kami naik perahu, aku pun berkata, “Sungguh sangat menjijikan.”

Jinkang mengangguk kepalanya dan berkata, “Kak Alwi, bukankah kamu suka makan di rumah makan Xuzhou itu? Bagaimana kalau kita pergi makan ayam pot?”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata, “Ini sudah jam berapa, hah? Mereka pasti sudah tutup dari awal dan lebih baik jangan pergi menganggu orang lain. Begini saja, datanglah ke rumahku. Aku akan memasak dan akan ada banyak wine dan makanan yang enak. Aku akan baik-baik melayanimu dan ini juga sebagai tanda selamat atas promosimu sebagai seorang pemimpin.”

Nando dengan sedikit terkejut bertanya, “Tuan Jinkang telah menjadi pemimpin kota Mocheng kami? Kalau begitu kak Alwi...”

Aku pun tersenyum dan berkata, “Aku telah membuat kesalahan dan awalnya harus dipenjarakan, tetapi karena belas kasihannya paman Matthew, aku pun tidak dihukum dan hanya diturunkan satu tingkat saja. Namun kamu tenang saja, kontrak setengah tahun itu masih berlaku.”

Aku sengaja mengatakannya karena takut Jinkang akan salah paham dan mengira bahwa Nando prihatian denganku.

Nando tentu saja memahami maksudku. Dia pun mengangguk kepalanya dan berpura-pura menghembus napas lega sambil berkata, “Kalau begitu aku bisa tenang.”

Jinkang pun berkata, “Kamu bahkan telah terluka, bagaimana mungkin aku masih tidak merasa enak untuk membiarkanmu memasak, bukan? Selain itu, tunggu sampai kita tiba di kota Mocheng, waktu sudah berada sekitar pukul empat atau lima dan pemilik itu sudah seharusnya akan bangun.”

Aku pun tersenyum dan berkata, “Kalau begitu kita kesana.”

Jinkang mengangguk dan berkata dengan penuh prihatin, “Kamu hanya sejenak mengurusi dahimu itu. Menurutku akan lebih baik jika kamu mendesinfeksi semacamnya itu. Selain itu, perbanmu dari awal telah terlepas, jadinya luka tersebut bukankah harus dari awal diurusi lagi? Nanti aku akan pergi memesan makanan dan kamu cepat-cepatlah pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya.”

Aku berkata, “Baiklah.”

Selanjutnya, kami pun terdiam sepanjang perjalanan. Ketika kami tiba di kota Mocheng, kami pun menurunkan Jinkang di sebuah persimpangan. Lalu Nando bertanya aku mau pergi ke mana dan juga menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada lukaku itu. Aku pun secara singkat membicarakan apa yang terjadi disana, lalu bilang untuk pulang dan juga mengatakan mengenai Aiko yang meninggalkanku sebuah obat cadangan, dimana awalnya harus diganti dalam beberapa hari dan sekarang hanya percepat untuk menggantikannya. Mengenai luka di dahi, aku pun sendirian bisa menanganinya.

Nando mengertakkan giginya dan berkata, “Dasar binatang ini! Aku benaran ingin membunuhnya!”

Aku tersenyum dan berkata, “Jangan marah lagi, aku baik-baik saja kok. Asalkan aku bisa mendapatkan kepercayaannya, aku pun bahkan akan rela untuk mengorbankan kakiku ini."

Nando dengan sedikit sakit hati berkata, “Kak Alwi, mengapa kamu harus repot-repot melakukannya? Apa yang bisa kamu lakukan jika dia tidak mempercayaimu? Paling buruk kamu bisa kabur. Bagaimanapun juga disini masih ada kami. Dalam putaran tantangan kali ini, orang-orang kami yang juga telah dibagi ke beberapa tempat lapangan tinju bawah tanah, akan dating untuk menantanginya. Pada saat itu tiba, mereka semua pun akan tinggal di sini dan kamu bisa bergantunglah pada kami. Bukankah akan sangat mudah bagi kita untuk mengurusi mereka?”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dengan ringan, “Kamu berpikir terlalu sederhana. Asalkan kamu tahu, yang ingin kulakukan adalah untuk menjatuhkan ‘kekuasaan raja’ dari Invincible Empire ini. Secara singkat, aku memang semenjak awal tidak berencana untuk menghukum mati para orang berdarah kejam itu atau ingin langsung menggunakan cara untuk merebut tahta semacam itu agar bisa mendapatkan posisi itu. Karena setelah duduk di posisi itu, aku masih ada banyak hal yang perlu kulakukan, makanya setelah aku berhasil mendapatkan dukungan semua orang, aku pun akan membiarkan semua orang untuk tunduk ketika berhasil berhasil naik tahta.”

Nando mengangguk dan berkata, “Aku paham. Kak Alwi, aku akan selalu menemanimu hingga kamu mendapatkan posisi yang kamu inginkan itu!”

Aku tersenyum padanya dan dengan tulus berkata, “Aku benar-benar sungguh berterima kasih pada kalian, terima kasih kakak. Tanpa kalian semua, jalanku di Invincible Empire ini kemungkinan akan menjadi lebih sulit dan seratus kali lebih keras dibanding saat ini.”

Setelah mendengarkannya, Nando pun tersenyum dan berkata, “Sebelumnya aku secara terpaksa mengikutimu. Namun sekarang aku malah dengan rela hati mengkutimu karena kamu benar-benar layak untuk kami ikuti.”

Kita pun saling tersenyum dan tidak lagi berbicara.

Aku belum memberi tahu Nando bahwa meskipun dia saat ini dengan tulus bertunduk padaku, meskipun dia telah melupakan janji awalku kepadanya, tetapi aku masih akan mengingat bahwa aku akan membalaskan dendam bagi saudaranya yang sudah meninggal. Sumpah ini akan seumur hidup ku ikar dalam hatiku.

Setelah kembali ke rumah, aku meminta Nando untuk menemaniku ke kamar. Dengan bantuannya, luka di belakang punggungku telah sekali dibersihkan, kemudian dibalutnya. Dia pun sekali lagi membersihkan luka di dahiku dan membalutnya.

Melihat diriku di cermin, aku pun merasa sedikit pasrah dan berpikir bahwa darah yang mengalir keluar akhir-akhir ini begitu banyak.

Nando yang berdiri disebelah berkata, “Kamu begitu berhati-hati, jadi mengapa si Matthew Zhong ini masih cemas padamu dan bahkan mempersulitkanmu dimana-mana?”

Aku dengan lembut berkata, “Dia sama seperti Armour Zhong, yaitu orang yang berpikiran sempit dan suka mencurigai orang lain. Selain itu, semenjak beberapa lencananya dicabut, dia pun semakin merasa bahwa aku nantinya akan sama seperti para presdir itu, dimana akan mengancam posisinya Armour Zhong. Makanya dia pasti akan menyingkirkanku. Memang seperti itulah untuk diam-diam mengancam kedudukan raja.”

Dalam sejarah yang begitu panjang, ada berapa banyak orang setia yang akan mati demi orang yang mereka percayai itu, dimana mereka mati demi memenangkan peperangan dan dalam strategi militer mereka?

Setelah mengobati lukanya, aku pun pergi membawa Nando ke rumah makan tersebut. Ketika pergi kesana, Jinkang sedang berbincang dengan pemiliknya. Ketika melihat aku datang, si pemiliknya dengan hormat membukakan pintu dan berkata, “Kak Alwi, selamat pagi.”

Aku pun tersenyum dan berkata, “Maaf telah membuat kalian bangun sepagi ini untuk menyediakan sarapan bagi kami. Si koki tidak akan sampai meludah piringku saking kesalnya kan?”

Ketika mendengarnya, si pemiliknya dengan gentar dan ketakutan berkata, “Dia mana mungkin akan berani, kan? Kamu-lah yang membawa keberuntungan dan bisnis toko kami pun menjadi sangat ramai. Semua orang pun sangat bahagia dan pada menantikan kedatanganmu loh. Jangan katakan bahwa sekarang pukul lima pagi, bahkan kami pun juga akan memasak untukmu pada pukul dua pagi.”

Aku terbahak-bahak sambil berkata, “Aku tidak ingin menjadi istimewa, tapi intinya aku berterima kasih pada kalian."

“Si pemiliknya pun tersenyum dan berkata, “Tidak perlu berterima kasih. Kamu sungguh terlalu sungkan.”

Dengan demikian, aku duduk bersama Jinkang dan Nando. Kami pun saling berbincang mengenai apapun, minum dan makan hingga kenyang. Setelah itu, kami bersama-sama pulang ke tempat masing-masing. Kemudian, berita bahwa Jinkang dipromosikan menjadi pemimpin dan aku yang diturunkan menjadi wakil pemimpim tersebar cepat. Para direktur yang awalnya menghormatiku pun, meskipun masih terlihat menghormatiku, tapi mereka dengan jelas memperlakukanku dingin, dan bahkan mencoba untuk menyenangkan hatinya Jinkang.

Orang-orang ini tidak bodoh. Mereka dapat melihat bahwa bahkan jika aku hanya diturunkan satu tingkat saja, itu sudah cukup menunjukkan bahwa posisiku di hatinya Matthew Zhong telah jatuh. Tetapi Jinkang itu berbeda. Dia memiliki masa depan yang terang, makanya orang-orang ini akan melakukan tindakan apapun untuk memuaskan dan merayunya. Jinkang pun melalui usulanku, juga sengaja mendekati mereka dan berpura-pura menikmati pujian mereka. Orang-orang inipun menjadi lebih angkuh.

Aku pun berpikir kalian bangga-bangga saja dulu. Lihat saja apakah kalian masih akan bersikap angkuh setelah Jinkang mencakar dan menunjukkan taringnya pada kalian.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu