Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 664 Kebahagiaan yang sia sia

aku sangat bahagia ketika memikirkan hal tentang kerja sama malam ini.

sambil berjalan, aku pun mengobrol dengan Joko Chu. awalnya kami berpikir bahwa kami tidak berada di satu jalan yang sama dan setelah mengobrol, kami memiliki perasaan terlambat bertemu satu sama lain. Kami hanya dapat mengatakan bahwa hubungan itu benar-benar aneh. Tentu saja, itu tidak terlepas dari kepentingan tersendiri diantara kami.

aku dan Joko Chu pun perlahan masuk kedalam restoran yang ada ditaman Cemara dengan bahagia.

desain restoran ini sangatlah romantis dan simple namun terkandung aura elegan dari bangunan barat. didalam restoran ini hanya tersisa David dan beberapa karyawan lainnya karena restoran ini telah disewa seutuhnya.

hanya tidak bertemu setengah hari saja, David Chu kelihatannya lebih tua beberapa tahun. aku bisa melihat kekecewaan dari dalam matanya. Joko pun berkata :" meskipun bocah itu mengkhianati ayahku dan hampir menghancurkan keluarga Chu, namun ayahku adalah orang yang mementingkan sebuah hubungan. dia tetap saja merasa sedih ketika menerima informasi kematian Yusuf. dia juga membeli kuburan untuk pengkhianat itu dan dikuburkan atas hubungan saudara."

aku berkata dengan datar :" sifatku dengan kepala keluarga Chu sangatlah mirip. aku bisa mengerti perlakuannya. hiburlah dia, mungkin perasaannya akan membaik beberapa hari lagi."

" iya." Joko pun mengangguk dan berteriak kearah David, " ayah, Alwi sudah datang."

David pun sadar dari khayalannya dan tersenyum kearahku. dia lalu berkata dengan sopan :" Tuan Alwi, terimakasih sudah hadir malam ini."

aku tersenyum dan berkata :" kepala keluarga Chu terlalu segan. kamu boleh langsung memanggil namaku dan terimakasih atas undanganmu malam ini."

aku berjalan kearahnya dan bersalaman dengannya. dia mempersilahkanku untuk duduk. setelah aku duduk, Joko pun ingin duduk. namun dia dimarahi oleh David :" untuk apa kamu duduk? berdiri saja!"

David tiba tiba memarahi Joko dan ini adalah hal diluar dugaan kami. awalnya Joko terdiam sebentar dan beberapa saat kemudian dia pun mengerti dan tidak marah. dia pun berkata :" baiklah ayah. aku akan berdiri disini. kamu sudah tua dan janganlah emosi lagi."

dapat dilihat kalau dia adalah anak yang berbakti dan juga Pria muda yang matang dan dewasa itu sedikit bersikap kekanak-kanakan di depan ayahnya. saat ini, aku tiba tiba terpikir akan ayahku. hanya saja aku tidak lagi memiliki kesempatan untuk 'manja' didepan ayahku seumur hidupku.

David menatapku dan berkata :" aku sudah mendengar semua kejadian hari ini dari Joko. aku sangat marah dan merasa malu karena bocah ini terlalu tergila gila pada keuntungan dan tidak tahu berterimakasih. Alwi, akulah yang gagal mendidik anakku. aku sudah mengecewakanmu."

Joko menundukkan kepala dan merasa bersalah.

tadinya aku menganggap perkataan Joko sedikit kelewatan, namun sekarang aku sudah tidak menyalahkannya lagi. aku pun tersenyum dan berkata :" paman Chu, jangan berkata seperti itu. tadi, Joko sudah meminta maaf padaku. aku juga mengerti alasan kenapa dia melakukan itu. aku juga akan melakukan hal yang sama jika berada diposisinya. tidak ada yang salah."

" kamu tidak usah memanjakannya. orang seperti dia harus bertanggung jawab atas semua kesalahannya. kamu terlalu baik loh." kata David.

aku tertawa dan berkata :" paman Chu, aku tidak sebaik itu. sebenarnya tujuanku pergi ke hotel Shangri-la adalah untuk menagih hutang. namun kebetulan mengetahui rahasia besar itu. aku bahkan melupakan tujuanku karena terlalu khawatir pada seluruh karyawan yang ada dipabrik."

setelah mengatakan itu, aku pun menatap wajah Joko terkejut sambil berkata :" orang yang berkarakter pejuang seperti aku bagaimana mungkin bekerja tanpa hasil untuk orang lain? dan bagaimana mungkin aku puas hanya dengan satu kata 'terimakasih' dari Joko?"

setelah aku mengatakan itu, mereka pun terbengong dan setelah beberapa saat mereka pun tersenyum. David berkata :" kamu benar benar jujur dan tidak abstrak. luar biasa!"

Joko tersenyum dan berkata dengan sedikit serius :" untung saja kamu mengetahui masalah besar ini lebih awal, kalau tidak kami pasti akan dirugikan dan aku rasa aku akan dihukum ayahku untuk berlutut didepan rumah sepanjang malam."

setelah mendengar ini, aku terhibur dan berkata :" bagaimanapun aku sudah memaafkanmu. namun paman Chu masih belum memaafkanmu, itu bukanlah urusanku. kalau paman Chu masih saja ingin menghukummu, kamu terpaksa hanya boleh berdiri untuk melihat kami menyantap makanan. agar kamu merasakan kelaparan dan mengingat semua ini."

Joko pun berkata dengan tidak berdaya :" bukankah seharusnya kamu membantuku untuk memohon kepada ayahku?"

aku berkata :" bagaimana mungkin aku mengurusi paman Chu yang sedang mendidik anaknya?"

Joko memegang gagang kacamatanya dan David pun tertawa sambil berkata :" sudahlah, masih ada tamu. bukan hal yang baik juga kalau aku menyuruhmu berdiri disana. duduklah segera."

Joko pun berkata dengan senang :" terimakasih ayah."

dia langsung bergegas duduk setelah mengatakan itu.

David pun mulai menyuruh pelayan untuk menghidangkan makanan dan berkata kepadaku :" makanan Jerman disini sangatlah asli dan memiliki rasa yang enak. silahkan dicoba."

aku berkata :" aku tidak berani untuk menyantapnya sendiri, apakah aku boleh memanggil bawahanku kesini juga?"

David Chu mengangguk dan Samuel yang berdiri tidak jauh dariku pun berjalan kearahku. dia tahu sifatku dan langsung datang mendekatiku tanpa merasa segan.

aku tersenyum dan berkata :" Samuel adalah bawahanku dan juga merupakan sahabatku. aku tidak suka sahabatku hanya memandangiku ketika makan. oleh karena itu, hari ini aku mungkin akan merepotkan tuan Chu untuk menyiapkan sepaket alat makan yang lebih untuknya."

" untuk apa segan? namun sifatmu sangatlah mirip denganku." David pun menganggukkan kepala kearah Samuel.

Samuel juga menyapanya dengan penuh hormat dan duduk disebelahku.

pelayan pun segera menghidangkan sebotol anggur merah dan itu merupakan anggur Lafite tahun 1882. David menyuruh pelayan untuk menuangkan anggur dan kami pun bersulang. aku pun langsung mengambil gelasku. dia berkata :" Alwi, terimakasih sudah membantuku menyelesaikan sebuah masalah yang besar bagi keluarga Chu dan juga terimakasih sudah menyelamatkan semua nyawa karyawan yang ada dipabrikku."

aku tersenyum dan berkata :" paman Chu, aku juga telah mengatakannya kepada Joko tadi. kamu tidak usah berterimakasih kepadaku lagi. aku melakukan ini semua karena aku memiliki tujuan tertentu."

" aku mengerti, namun aku juga tahu kamu membantu semua karyawan itu dengan tulus. jujur saja aku sangat terkejut karena aku pernah mendengar kabar dari orang lain kalau kamu adalah orang yang sadis dan kamu juga merupakan orang jahat yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. tampaknya sekarang aku mulai mengerti kalau semua perkataan itu hanyalah rekayasa dan tidak sesuai kenyataan."

kata David sambil tersenyum dan beberapa saat kemudian dia pun bersulang denganku dan berkata :" aku sudah mendengar semuanya dari Joko. kamu sangat ingin bekerja sama dengan keluarga kami. Alwi, kamu merupakan orang yang murah hati kan, kalau begitu aku akan mengatakan yang sejujurnya."

aku menarik semua senyuman pada wajahku dan duduk dengan tenang sambil berkata :" katakan saja."

David merasa kagum pada sikapku dan berkata :" keluarga Chu merupakan salah satu dari empat keluarga terbesar. Kami memiliki yayasan paling dangkal, status terendah, dan keuangan serta memiliki pengaruh terburuk. Kami benar-benar tidak memiliki keberanian untuk bertarung melawan tiga keluarga besar lainnya. Lagi pula, keluarga Chu bukan hanya menganggung anggota keluarga kami, tetapi kami juga memiliki ribuan karyawan. aku harus bertanggung jawab atas kehidupan dan mata pencaharian mereka.

aku mengangguk dan berkata dengan tenang :" aku mengerti."

David masih belum menemukan ekspresi kekecewaan pada wajahku dan dia kembali mengangguk sambil berkata :" namun masalah hari ini membuatku mengerti kalau ' manusia tidak bermaksud menyerang harimau namun harimau memiliki keinginan melukai manusia', meskipun selama ini aku berbisnis dengan keluarga Bai dengan tenang, namun ketiga keluarga besar tidak akan membiarkanku begitu saja. keluarga Yang dan keluarga Huo merupakan satu gabungan. keluarga Yang dari awal sudah memiliki keinginan untuk menelan keluarga Chu dan keluarga Huo dengan otomatisnya juga akan memiliki tujuan yang sama. jikalau keluarga Wang....."

dia tidak lagi melanjutkan perkataanya dan hanya menatapku dengan penuh harapan. sepertinya dia ingin mendengar pendapatku dan aku pun berkata :" bagi keluarga Chu, mungkin keluarga Wang merupakan salah satu partner kerja sama yang baik. karena meskipun keluarga Wang berada diposisi terakhir diantara keempat keluarga besar itu, namun keluarga Wang merupakan keluarga terkaya. hanya saja mereka sangat rendah diri dan juga keluarga Wang merupakan salah satu keluarga yang berbisnis dengan murni dibagian kekuasaan bawah tanah. sebuah pepatah mengatakan bahwa ' yang lemah takut dengan orang yang kuat dan orang yang kuat takut dengan orang yang tidak takut mati', oleh karena itu ketiga keluarga besar lainnya termasuk kamu pastilah sedikit takut kepada keluarga Wang. namun aku telah membasmi beberapa bagian dari keluarga Wang dan sekarang aku merupakan musuh mereka. oleh karena itu, kamu pastilah takut diserang oleh keluarga Wang ketika bekerja sama denganku, benar kan?"

dia merasa sedikit susah untuk menjawab dan dia pun berkata dengan rasa bersalah :" iya...."

aku pun berkata :" aku mengerti kesusahanmu, paman Chu. kamu ingin bekerja sama dengan keluarga Wang untuk melawak kedua keluarga besar lainnya dan menyelesaikan krisis padamu. namun kamu merasa tidak enak kepadaku jika melakukan itu. oleh karena itu kamu merasa sangat pusing. bahkan kamu tidak pernah berpikir untuk bekerja sama denganku karena aku merupakan penduduk luar kota dan di TianJing aku tidak memiliki kekuasaan sendiri. kedua adalah kamu punya visi dan misi tertentu yang diberikan oleh atasanmu. kamu khawatir kalau mereka akan mendatangkan bahaya ke keluarga Chu jika kamu bekerja sama denganku, apakah itu benar?"

wajah David sedikit memerah dan menghela nafas sambil berkata :" kamu boleh mengatakan diriku bermental lemah dan memandang rendah diriku. aku benar benar tidak bisa bekerja sama denganmu. namun aku bisa menjanjikan sesuatu hal, yaitu jika aku dan keluarga Wang bisa bekerja sama untuk mengalah keluarga Yang dan Huo, namun aku akan tetap melindungimu dari ancaman dan tindasan keluarga Wang."

Samuel pun mengunyah bistik sapi yang renyah itu. tidak hanya terdengar suara kunyahan daging dan juga suara gertakkan gigi. tampaknya dia sangat ingin membunuh orang sekarang.

meskipun penampilanku sangatlah tenang, namun bagaimanamungkin aku tidak kecewa? awalnya aku mengira kalau ini akan berhasil namun ternyata aku gagal. hanya saja David telah mengatakan ini kepadaku dengan sepenuh hati, ia bahkan meyakinkan aku bahwa untuk melindungi aku dan tidak sulit baginya untuk mengkhianati "sekutunya" kelak, jadi , Bagaimanamungkin aku menyusahkannya lagi?

aku teringat akan perkataan Jessi. dia berkata kalau keberhasilan itu butuh proses yang lama dan harus perlahan untuk menggapainya. oleh karena itu, aku pun merelakannya dan menghadapi situasi yang tak bisa diubah itu dengan tegar.

namun ketegaranku membuat kedua ayah dan anak itu merasa tidak tenang dan ekspresi wajah mereka semakin buruk.

Joko Chu berkata :" Alwi, aku tahu masalah ini tidak begitu baik. namun jalan yang harus kita tempuh itu berbeda, kami...."

aku mengangkat tangan dan menyuruhnya untuk tidak mengatakannya lagi. aku pun tertawa dan berkata :" aku mengerti apa maksud Joko dan aku sudah menelusurinya dari awal. keluarga Chu merupakan keluarga tersuci diantara keempat keluarga besar itu. para wirausahawan yang hebat ini sudah pasti berbeda dengan orang seperti kami. mungkin jika ada kesempatan untuk memilih, maka kalian tidak akan bekerja sama dengan keluarga Wang dan akan bekerja sama denganku. aku mengerti, aku mengerti itu semua. tidak usah katakan lagi."

" kalau begitu kamu...." tanya Joko dengan tidak tenang.

aku pun tersenyum dan berkata :" aku menerima ini. paman Chu, Joko, aku adalah orang yang terbuka dna jujur. karena kalian sudah menceritakan semua kesusahan kalian, maka aku juga tidak akan memaksa kalian untuk memilihku meskipun aku sudah membantu kalian untuk menjauhkan seluruh marabahaya yang ada. hanya saja aku akan mengingatimu sekali lagi kalau keluarga Wang bukanlah keluarga yang begitu baik. kalian harus berhati hati jika ingin bekerja sama dengannya."

ayah dan anak itu pun mengangguk dan David menghela nafas sambil berkata :" aku tahu itu, namun selain itu, apa yang bisa kami lakukan untuk bertahan hidup."

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu