Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 735 Menguji mereka

Tidak disangka Kimi mengatakan bahwa Si nando Alias bocah kecil itu sudah disingkirkan dari organisasi.

Mendengar keputusan ini, aku dan Samuel terkejut, raut wajah nando itu menjadi pucat, lalu dengan segera berkata: “Paman Kimi, mengapa mengeluarkanku dari organisasi? Aku sangat setia pada organisasi!”

Melihat nando itu seperti ini, aku juga sedikit tidak tega, memang, dia sangat angkuh, tetapi Samuel bahkan membantunya berbicara, ini menunjukkan bahwa nando ini lumayan hebat, kemudian aku berkata: “Paman Kimi, hukuman mengeluarkannya dari organisasi ini apakah tidak terlalu kelewatan? Selain itu, aku juga sudah mengatakan kepadanya sebelumnya, bahwa dia tidak akan dihukum jika bertarung denganku, jadi dia bertarung denganku, dan juga, bukan dia yang tidak ingin mengikutiku, tetapi aku yang tidak menginginkannya, kamu jangan menyulitkannya lagi.”

Sepertinya tidak menyangka bahwa aku akan membantunya bicara, nando itu dengan terkejut melihatku, aku melihatnya sekilas, dia menundukkan kepala dengan sedikit malu.

Ekspresi Kimi tidak bagus, lalu berkata: “Aku tahu bahwa hatimu sangat tidak tega, tetapi masalah ini, kita tidak dapat berdiskusi.”

Aku mengerutkan kening, dia memandang nando itu, berkata: “Aku tahu bahwa kamu sangat setia terhadap organisasi, tetapi misi terakhir gagal, apa alasannya, seharusnya hatimu sangat tahu jelas. Aku beritahu kamu, sesuai dengan aturan organisasi kita, kamu seharusnya ditembak mati, apakah kamu mengetahuinya?”

Hatiku terkejut, tidak disangka bahwa aturan organisasi sangat ketat, itu sebabnya orang itu memukul Samuel waktu itu.

nando itu mengepalkan tangannya dengan erat, raut wajahnya sangat jelek, raut wajah ini, selain malu, menyesal, dan masih ada sedikit kesedihan. Aku pikir kegagalan misi itu karena dia, dan dia kehilangan 8 bawahannya, ini merupakan sebuah pukulan yang sangat besar untuknya.

Kimi menghela nafas, berkata: “Apakah kamu tahu mengapa Kakak tidak membunuhmu? Karena Tuan muda pas kekurangan orang, ditambah lagi Kakak merasa kamu adalah orang berbakat, selain itu masalah ini tidak dapat menyalahkanmu sepenuhnya, jadi membuat pengecualian untuk mengirimmu ke sisi Tuan muda, Pertama untuk memusnahkan kebencian dihatimu, kedua untuk mengasahmu, menunjukkan kepadamu, bagaimana Tuan muda memperlakukan bawahannya, bagaimana menangani masalah.”

Ketika mendengar ini, wajahku memerah, sedikit malu. Aku pikir aku tidak sebagus yang dikatakan oleh Kimi, aku tidak sebagus sampai bisa membuat orang belajar dariku, karena aku tahu sifatku sedikit lebih bimbang, jika bukan karena keberuntungan, dan ada begitu banyak orang yang menemaniku, dengan sifatku ini pasti tidak akan bisa menangani masalah besar.

Aku berkata: “Telah berlebihan, telah berlebihan.”

Kimi tersenyum padaku, kemudian berkata kepada nando itu: “Sekarang aku memberimu 2 pilihan, pertama, kamu mengikuti Tuan muda, Kedua, kamu pergi darisini. Tetapi aku perlu mengingatkanmu, dengan kekuatanmu sendiri, seumur hidup ini kamu jangan harap bisa membalas dendam!”

nando itu menatapku, tatapan matanya sedikit keraguan, aku tahu hatinya sudah membuat keputusan, hanya saja tadi dia bertengkar denganku begitu buruk, dia pasti ingin harga diri, jadi sulit untuk mengatakannya.

Aku berpura-pura tidak tahu pemikirannya, aku sudah membantunya berbicara, aku telah melakukan semua yang bisa kulakukan, dan tidak mungkin aku yang insiatif menyuruhnya untuk tinggal, kan? Aku tidak begitu murah hati, nando ini telah mempermalukan Samuel, setidaknya dia harus meminta maaf.

nando itu terdiam sesaat, lalu menundukkan kepalanya berkata: “Kak Alwi, maaf, tadi aku terlalu kelewatan, dan melanggar aturan, harap Anda dapat memaafkanku.”

Samuel memandangku, berkata: “Kak Alwi…..”

Aku berkata dengan datar: “nando, kamu boleh tinggal disini, tetapi kamu harus ingat, pertama, jika bukan karena Samuel yang membantumu berbicara, aku pasti tidak akan membuatmu tinggal disisiku, kedua, tidak peduli apa tujuanmu tinggal disisiku, setelah tinggal, kamu harus mematuhi aturan, aku tidak merawat pemberontak disini.”

nando itu menganggukan kepala, mengatakan bahwa dia mengerti, aku rasa sekarang didalam hati nando ini pasti sangat tertekan.

Aku berkata dengan datar: “Masih ada yang terakhir, yaitu selama kamu mematuhi aturan, aku akan menganggap hari ini tidak terjadi apapun, aku harap kita dapat hidup dengan rukun.”

Ketika aku selesai berbicara, memandang nando itu lalu mengulurkan tangan, berkata: “Bangkitlah.”

nando menatapku dengan bodoh, terdiam sesaat, lalu memegang tanganku, aku memapahnya berdiri, lalu bertanya: “Tidak bisa mati, kan?”

Dia terbatuk beberapa kali, lalu menggelengkan kepala, berkata: “Tidak.”

“Baguslah tidak bisa mati.” Aku berkata. Setelah beberapa saat, aku memandang Samuel, lalu berkata: “Bawa dia pulang.”

Samuel mengangguk, lalu memandang nando itu berkata: “Aku akan menggendongmu.”

nando itu juga tidak sungkan lagi, dan Samuel menggendongnya lalu pergi. Setelah dia pergi, aku memandang Kimi, dia tertawa padaku, berkata: “Kamu masih begitu bijak.”

“Apakah Paman Kimi sedang memujiku, atau mencibirku?” Aku berkata dengan datar.

Kimi tidak menjawab, dan malah tertawa. Dia bertanya padaku apakah boleh minum teh? Aku menganggukan kepala, dan menyuruhnya duduk, aku pergi menyeduh teh. Ada orang yang datang memperbaiki pintu, aku juga tidak menghiraukannya, dan meletakkan teh yang telah diseduh ke hadapan Kimi, lalu berkata dengan datar: “Paman Kimi, sebenarnya ada apa dengan nando itu? Kesalahan apa yang telah dia lakukan?”

Kimi meminum teh, lalu berkata: “Ketika nando ini sedang menjalankan misi, identitasnya terungkap oleh orang lain, dan dia tertipu oleh kecantikan pihak lain. Pada akhirnya, mereka satu kelompok sangat sengsara dibuat olehnya, ada 8 orang mati, dan 7 lainnya meskipun tidak mati, tetapi juga melewati penyelematan baru bisa hidup.”

Setelah mengatakan sampai disini, dia tersenyum padaku, berkata: “Pahlawan susah melewati tahap wanita cantik, aku tidak perlu mengatakannya, kamu juga sudah mengerti.”

Aku selalu merasa bahwa ketika Kimi mengatakan perkataan ini, ekspresinya sangat tidak natural, aku memalingkan mataku, dan tidak menjawab perkataannya, lalu berkata: “Pantas kamu mengatakan bahwa dia telah mencelakai mereka, juga pantas dia tidak bersedia tinggal disisiku. Jika aku tidak salah menebak, dia seharusnya merasa tinggal disisiku sama dengan diasingkan oleh kalian, dan semakin jauh dari orang-orang itu, dia lebih berharap dapat tinggal di organisasi, dan menunggu kesempatan untuk membalas dendam, benarkan?”

Kimi menganggukan kepala, menghela nafas dan berkata: “Kami juga mengetahui apa yang dipikirkannya, juga tahu bahwa hatinya sakit, tetapi seseorang melakukan kesalahan, tidak mungkin dimaafkan karena dia sangat menyesal dan sedih, selain itu dengan keadaannya saat ini, menyuruhnya melakukan misi, siapapun tidak akan merasa tenang.”

“Jadi kalian mengirimnya ke sisiku untuk menyembuhkan luka?” Tanyaku sambil tersenyum.

Kimi berkata sambil tersenyum: “Kamu juga sangat tidak senang, nando ini lumayan berbakat, jika dia telah mengakui kamu sebagai bos, maka dia sangat dapat diandalkan, pada saat itu, kamu memiliki 1 asisten lagi, bagaimana?”

“Tidak bagaimana, jika bukan Samuel yang membantunya bicara, aku tidak akan membuatnya tinggal disini.” Aku berkata dengan terus terang, “Tetapi masalah sudah seperti ini, karena aku telah memutuskan dia tinggal, maka kalian tenanglah, aku tidak akan memperlakukannya dengan buruk, hanya saja ketika dia telah sembuh, aku tidak yakin apakah aku akan melepaskannya.”

Kimi menatapku, matanya menjadi cerah lalu berkata sambil tersenyum: “Kamu telah berubah, jika ini di masa lalu, kamu tidak akan mengatakan perkataan seperti itu, kamu akan menganggap mereka semua sebagai orang organisasi, dan bukan orangmu, sekarang tampaknya….”

Dia tidak melanjutkan perkataannya, aku berkata dengan kasar: “Dulu aku bodoh, sekarang aku sudah mengerti, meskipun mereka adalah orang dari organisasi kalian, tetapi karena kalian mengirimnya padaku, maka itu adalah orangku.”

Kimi tertawa, lalu berkata: “Baguslah jika kamu bisa berpikir begitu. Baiklah, aku sudah mengatakan apa yang harus dikatakan, aku sudah mau pergi.”

“Kali ini, kamu akan pergi kemana?”

“Keluar negeri, ada sesuatu di organisasi yang perlu aku urus sendiri.”

Aku sedikit mengerutkan kening, berkata: “Jangan-jangan ada orang sakit dan perlu kamu pergi kesana?”

Kimi sedikit terkejut, lalu bertanya dengan takjub, bagaimana bisa mengetahuinya? Aku berpikir dalam hati, dugaanku benar, sebenarnya aku hanya mengatakannya dengan asal.

Meskipun aku tidak menjawab, tetapi Kimi telah menebak pikiranku, dia tertawa lalu berkata: “Hubungan antara orang dengan orang sangat luar biasa.”

Aku sedikit tidak mengerti mengapa dia mengucapkan kalimat itu, dia berkata: “Aku tidak menyembunyikannya darimu lagi, sebenarnya, itu adalah Kakak, tubuhnya terluka parah, aku harus pergi kesana dan merawatnya setiap tahun, dan tahun ini pas waktunya untuk kembali.”

Kelopak mataku tiba-tiba melonjak, tidak tahu mengapa, ketika aku mendengar Kakak perlu merawat tubuh, hatiku merasa sangat tidak nyaman. Aku pikir, mungkin karena aku sudah menganggap Kakak itu sebagai saudaraku sendiri, dia adalah saudara baik Ayahku, dan telah begitu banyak berkorban untuk Ayahku, dia adalah penyelamatku, jadi makanya aku merasa sedih.

“Aku punya sebuah daftar orang yang tinggal di Huaxia disini, kamu dapat menjadwalkan sesuka hati, jika kamu butuh bantuan, kamu dapat menghubungi orang-orang ini sesuai nomor di daftar saja.” Kimi sambil mengatakan, mengeluarkan sebuah daftar nama dan menyerahkannya padaku.

Aku mengambil daftar nama itu, lalu bertanya: “Apakah Kakak baik-baik saja? Sebenarnya luka apa yang perlu dia perawatan setiap tahun? Tidak dapat disembuhkan, kah?”

Kimi menggelengkan kepala, berkata: “Hanya penyakit tua, tetapi bukan masalah besar, hanya saja aku tidak tenang jika orang lain yang datang, jadi aku pergi kesana sendiri.”

Setelah jeda, dia memandangku, tiba-tiba tertawa, berkata: “nando, apakah kamu khawatir?”

Aku berkata: “Pasti, Kakak adalah penyelamat keluarga kami, jika bukan karena tidak dapat meninggalkan sini, aku pasti akan mengunjunginya secara langsung.”

Kimi tertawa, berkata: “Kalian akan memiliki kesempatan untuk bertemu dimasa depan, tetapi, kamu tidak bisa pergi kesana, bagaimana kalau menulis surat untuknya, aku membantumu membawanya kesana, dia pasti akan sangat senang.”

“Hha?” Aku sedikit terkejut, lalu menganggukan kepala, berkata: “Ya, boleh.”

Kimi berkata sambil tersenyum: “Kalau begitu kamu tulislah.”

Aku menganggukan kepala, awalnya dia sudah mau pergi, tetapi tidak jadi pergi setelah mendengar perkataan itu, dan menuangkan secangkir teh untuk diri sendiri, mengangkat kakinya lalu dengan tersenyum menunggu disana. Aku menemukan kertas surat, dan mengangkat pulpen, malah merasa sedikit gugup, aku juga tidak tahu mengapa aku gugup.

Setelah memikirkannya, aku menulis dengan pulpen: “Kakak, terima kasih atas kerjakeras dan pengorbanan Anda terhadap Ayahku, terima kasih atas bantuan dan toleransi Anda terhadapku, kedua negara berjauhan, jarak yang jauh, meskipun tidak bisa bertemu, tetapi didalam hatiku Kakak adalah yang paling baik hati, dan senior yang paling aku hormati, aku harap Anda dapat menjaga kesehatan dengan baik, suatu hari, kita dapat berjumpa, aku dan Kakak akan pergi melihat ke kuburan Ayahku, aku pikir, dia akan memberkati Anda dan aku diatas sana.”

Selesai menulis, aku menuliskan nama, hari dan tanggal, lalu menyerahkan surat itu kepada Kimi, kemudian bertanya: “Apakah sudah bisa jika aku menulis seperti ini?”

Kimi mengambil surat itu, setelah selesai membacanya, raut wajahnya menahan tawa, aku sedikit malu dan bertanya dengan canggung: “Tidak bisakah? Itu terlalu asal menulisnya, kan?”

Kimi menggelengkan kepala, lalu menyimpan surat itu, berkata: “Kamu hanya menulis 1 kalimat saja, dia juga akan bahagia.”

Aku berkata: “Kalau begitu aku merasa lega, kamu tunggu sebentar disini, aku pergi memilih hadiah.”

“Memilih hadiah apa lagi, dia tidak kekurangan apapun, kamu cukup memberi selembar foto ibumu dan kamu saja.” Kata Kimi.

Aku tertegun, bertanya: “Begini saja sudah bisa?”

Kimi menganggukan kepala, berkata: “Tidak ada hadiah yang lebih baik lagi dari ini, tetapi, apakah kamu memiliki foto bersama ibumu?”

Aku menganggukan kepala, lalu megeluarkan foto dari dompetku, didalam foto, aku memegang bahu ibuku, senyuman yang sangat ceria. Foto ini difoto oleh Jessi, hanya saja didalam foto itu, wajahku masih belum dioperasi, jadi aku juga tidak tega membuang foto ini, dan aku membawanya kemanapun aku pergi.

Sekarang melihat lagi wajah yang akrab tetapi asing itu, aku tidak bisa tidak menyentuh wajahku, dan merasa barang masih tetap barang yang dulu tetapi orang sudah tidak lagi.

Kimi mengambil foto ini, juga menghela nafas, aku bertanya: “Apakah foto ini bisa?”

Kimi menganggukan kepala, mengatakan bisa, kemudian dia dengan hati-hati menyimpan foto ini, bangkit lalu berkata: “Kalau begitu aku pergi dulu, pesawatku setengah jam lagi, jika tidak pergi maka akan ketinggalan pesawat.”

“Baik.”

Aku mengantar Kimi pergi, setelah dia pergi, Samue juga telah kembali dan membawa 7 orang kemari. Tidak usah dikatakan, ketujuh orang ini pasti adalah bawahan nando itu, mereka sangat tidak bersemangat, mungkin karena masih belum keluar dari perasaan sedih kepergiaan temannya.

Tetapi, mereka tidak sama dengan nando itu, mungkin juga karena aku sudah mengalahkan nando itu, sikap mereka lumayan bagus, dengan hormat memanggilku Kak Alwi, dan juga memperkenalkan diri mereka sendiri.

Tatapan mataku melihat wajah semua orang, lalu dengan datar berkata: “Aku tahu bahwa kalian merasa mengikutiku, tidak ada harapan untuk hidup, tidak ada kesempatan untuk membalas dendalm, tetapi kalian jangan khawatir, karena kalian telah mengikutiku, kita semua adalah saudara, ketika saatnya tiba, dan kekuatan kita sudah cukup, aku akan membawa kalian pergi membalas dendam, dan mendapatkan keadilan kembali untuk saudara kalian yang mati.”

Ketika semua orang mendengarnya, mereka semua tampak terkejut, dan menatapku dengan tidak percaya, aku memandang mereka, dan berkata: “Kalian ingatlah, kalian datang ketempatku, pasti bukan diasingkan, kalian hanya perlu dengan patuh mengikutiku, aku akan menganggap kalian adalah saudaraku, dendam kalian adalah dendamku, organisasi tidak mengizinkan kalian pergi membalasnya, aku akan mengizinkan kalian pergi membalasnya.”

Mereka saling memandang, lalu tiba-tiba bersama-sama membungkuk, lalu memanggil: “Kak Alwi!”

Apakah ini berarti orang-orang ini telah menganggapku sebagai bos? Samuel mengangguk lega disamping, aku berkata dengan datar: “Baiklah, sekarang biarkan aku mencoba kemampuan kalian.”

Setelah jeda, aku berkata: “Samuel, apakah kamu mendapat informasi tentang Larry?”

Samuel menganggukan kepala, berkata: “Aku mendengar bahwa dia telah dibawa pergi untuk penyelidikan.”

Aku tersenyum dingin, dan memandang ketujuh orang ini berkata: “Kalian menyamar sebagai orang dari Keluarga Yang, lalu menghancurkan kantor polisi kemudian membawa lari orang.”

Samuel mengerutkan kening, berkata: “Apakah ini bisa?”

Aku tersenyum dingin, berkata: “Bisa, mengapa tidak. Samuel, kamu mengatur seorang reporter untuk memfoto secara diam-diam.”

“Bagaimana setelah membawa Larry pergi?” Samuel mengerutkan kening sambil bertanya.

Aku tersenyum jahat, berkata: “Setelah dibawa pergi? Hehehe…..tentu saja mengurungnya.”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu