Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 791 Aku dapat memikirkan hal yang paling romantis

Jessi mengatakan bahwa pamanku mengorbankan sesuatu dan menemukan seorang pendukung yang besar. Perkataan ini membuatku terbodoh, aku memandang Jessi, melihatnya seperti sedang tidak bercanda, sudut bibirku naik sedikit, lalu berkata: “Apakah yang kamu katakan adalah benar?”

Jessi menganggukan kepala, lalu sambil tersenyum berkata: “Jika kamu tidak percaya, kamu boleh bertanya padanya. Dari yang kutahu, sekarang dia telah mengembangkan hubungan cinta dengan seorang nona dari keluarga besar di Inggris, dan Huaxia kita memiliki kerjasama yang dalam dengan Keluarga besar itu. Nona itu baru saja berhasil naik jabatan, sekarang dia telah menjadi pewaris pertama keluarga mereka, dan dia sangat berkuasa.”

Aku berpikir dalam hati, begitu hebatnya? Aku bertanya dengan penasaran: “Wanita itu pasti sangat jelek, kan? Kalau tidak, mengapa bisa dengan begitu mudahnya didapatkan oleh Pamanku?”

Mendengar perkataan ini, bukan hanya Jessi yang menatapku dengan tak berdaya, tetapi bahkan Samuel yang mengemudi didepan juga memalingkan matanya kepadaku, dan terlihat olehku melalui kaca spion, aku dengan langsung tidak senang, dan bertanya: “Bukan, Samuel, tatapan apa itu, jangan-jangan kamu juga mengenal wanita bangsawan itu?”

“Tentu saja, Kak Alwi, seluruh Huaxia, siapapun yang memiliki sedikit status, pada dasarnya pernah mendengar tentang Nona Rose ini.” Samuel berkata dengan datar, dan mengejek ketidaktahuanku.

“Nona Rose?”

“Ya, Rose yang berarti bunga mawar adalah bunga nasional Inggris, dan wanita bangsawan itu dipanggil nona ‘Rose’, yang berarti dia di Inggris sama seperti bunga nasional, ini menunjukkan betapa tidak biasa statusnya, ini bukan hanya karena dia cerdas dan jenius dalam melakukan bisnis, tetapi lebih karena dia sangat cantik, aktris internasional mungkin tidak secantik dia, selain itu, dia sangat baik hati, dan diperkirakan telah menyumbang sekitar ratusan miliar.” Kata Samuel tanpa henti.

Aku terbatuk ringan sebentar, lalu berkata: “Seberapa cantik dia apakah bisa menandingi cantik istriku?”

Samuel mengucapkan ‘hmm’, dan tidak lanjut berbicara, Jessi tertawa kecil, dan berkata: “Nona Rose ini sudah berusia 40 an tahun, tetapi masih terawat seperti gadis berusia 20 an tahun, dan juga dia sangat suka tertawa, sifatnya juga bagus, hanya saja perjalanan cintanya tidak mulus.”

“Pengalaman cintanya sangat banyak?” Aku jelas tidak mengerti maksudnya.

Jessi menggelengkan kepala, lalu berkata: “Meskipun Nona Rose adalah orang barat tetapi tulangnya malah tertanam pemikiran tertutup wanita timur. Dia adalah orang yang sulit jatuh cinta, tetapi ketika jatuh cinta dia akan mengeluarkan sepenuhnya. Pada saat itu, Pamanmu pergi belajar di luar negeri, dan pacaran dengannya, hubungan mereka mengejutkan semua orang, dan juga disetujui oleh orang lain, tetapi….”

Mengatakanya sampai disini, dia menghela nafas, berkata: “Pada saat itu, masalah Ayahmu membuat reputasi nama Keluarga Wei dan Keluarga Chen menjadi buruk. Saat itu, posisi Nona Rose dikeluarganya tidak begitu tinggi, dan tidak berhak untuk berbicara, keluarganya saat ini menyulitkan Pamanmu, Pamanmu marah dan putus dengan Nona Rose. Jika dikatakan, Nona Rose ini benar-benar tidak bersalah, dan juga sangat mencintainya, sampai sekarang, dia masih belum menikah, mereka semua mengatakan bahwa hatinya telah mati, hanya terus-menerus bekerja, tetapi siapa yang tahu bahwa dia sedang berusaha untuk membuat dirinya kuat, agar dia bisa memilih pasangannya sendiri.”

Mendengar perkataan ini, aku merasa bersalah, tidak disangka Pamanku bahkan mengobarkan cintanya sendiri demi orangtuaku, dan mengapa dia masih belum menikah sampai hari ini, mungkin pasti masih memikirkan Nona Rose itu, kan?

Meskipun sekarang mereka berdua bersatu kembali, tetapi kebahagian ini datang sangat sangat terlambat.

Jessi dengan lembut meletakkan tangannya ditanganku, lalu berkata: “Ada cinta yang dapat dengan mudah berkembang, dan ada cinta yang malah harus melewati ribuan gunung dan sungai lalu menerjang badai dan topan baru bisa bersama.”

Aku dengan lembut merangkul bahunya, dan berkata dengan lembut: “Aku akan bekerja keras untuk mencapai puncak, dan tidak akan membiarkanmu menunggu sampai berusia 40 atau 50 tahun untuk mengenakan gaun pengantin yang ku rancang untukmu.”

Jessi berkata dengan lembut: “Aku percaya denganmu, mari kita bersama-sama semangat.”

“Baik.” Aku menganggukan kepala, lalu dengan serius berkata.

Selanjutnya, kami tidak mengungkit hal yang menyebalkan lagi, kami hanya berjalan santai di sebuah jalan kuno sampai malam hari, melihat lampu indah yang baru menyala, semakin banyak orang disini, lalu aku bertanya kepada Jessi: “Apakah kamu sudah lapar?”

Jessi sambil tersenyum berkata: “Sedikit lapar, apa yang ingin kamu makan?”

“Lihat dulu, tadi aku melihat ada sebuah restoran mie daging sapi disini, sudah lama tidak makan mie, bagaimana kalau kita pergi makan disana?” Aku mengusulkan.

Jessi menganggukan kepala, lalu berkata: “Ok, kalau begitu kita pergi makan mie daging sapi saja.”

“Apakah kamu tidak bisa merasa terlalu memalukan?”

“Apakah aku orang seperti itu?”

“Hahaha…baiklah, mari kita pergi makan mie daging sapi, hei……sekelompok jomblo yang mengikuti kami dibelakang, juga ikut pergi makan, jangan sampai berkata bahwa aku memperlakukanmu dengan keras.”

Meskipun tidak ada jawaban, tetapi aku dapat merasakan keluhan yang berasal dari sekitar.

Jessi terkik, dan berkata: “Aku ingin makan daging sapi didalam mangkukmu.”

Aku mengangkat bahu dan berkata: “Kamu ingin makan daging sapi? Kalau begitu, kita bisa tambah daging.”

Siapa yang tahu bahwa Jessi menyubit lenganku sebentar dengan tangannya, lalu berkata: “Tidak, aku ingin makan daging yang ada didalam mangkukmu.”

Ketika dia mengatakan ini, wajahnya dengan senyum, dan senyuman itu sedikit lelucon didalamnya, aku tidak bisa menahan untuk tidak tertawa, merangkul pundaknya lalu berkata: “Baik, daging didalam mangkukku untukmu, dan mie didalam mangkukmu bagi setengah untukku, bukankah cerita didalam novel seperti itu?”

“Ya, aku akan memberimu setengah, tetapi kamu harus memesan porsi kecil dan aku memesan porsi besar.”

“Hei, makan bersamamu kiri dan kanan tidak rugi.”

“Kenapa? Kamu ingin istrimu rugi?”

“Tidak berani tidak berani….”

Setelah selesai makan mie dari restoran, diluar tiba-tiba turun hujan, aku dan Jessi berdiri dibawah atap, dan melihat seseorang berteriak menjual payung, aku menyuruh Jessi tunggu sebentar kemudian pergi membeli sebuah payung, 20 ribu satu payung, itu adalah sejenis payung transparan sekali pakai.

Membicarakan ini, ini adalah pertama kalinya aku menggunakan payung seperti ini, sebelumnya aku hanya melihat benda ini di TV, pada saat itu aku merasa sangat mahal, dan jika nantinya sudah punya uang maka aku pasti akan membeli satu, bukan untuk diriku sendiri, tetapi memberikannya kepada adik perempuanku, ini hanyalah sebuah pemikiran, seperti seorang anak kecil yang memiliki pemikiran untuk menjadi seorang penulis, setelah tumbuh dewasa, dan berstudi lanjut, ujian, bekerja, dan menjadi tulang punggung keluarga, lalu impian telah lama dilupakan didalam lubuk hati, jika tidak ada sesuatu yang muncul, takutnya tidak akan pernah mengingatnya lagi.

Aku yang sekarang juga sama, tiba-tiba teringat akan doa yang kubuat ketika masih muda, memegang payung, aku teringat adik perempuanku yang sudah meninggal sejak lama.

Aku tidak pernah terpikir dia dengan sengaja, karena kematiannya adalah rasa sakit yang tak terkatakan dalam hidupku, selain itu sampai sekarang aku masih tidak tahu tubuhnya berada ditangan siapa.

Tetapi aku tidak pernah lupa bahwa disaat 200 perak dibagi menjadi 100 perak untuk dijajan, adik perempuanku, selalu bersama-sama denganku, dia sangat suka tertawa, membuat masalah, dan suka manja denganku, sebelum dia meninggal, bahkan berjuang merangkak maju kedepan, dan memanggil ‘Kakak’.

Memikirkan adegan itu, semua kebahagian hari ini digantikan oleh kesedihan. Aku berdiri ditengah kerumunan dan ditabrak oleh beberapa orang yang berlari kencang untuk menghindari hujan, dan ada beberapa orang yang dengan suara kecil memaki, tetapi aku tetap tidak menyadarinya sampai ketika ada seseorang yang mengambil payung ditanganku, lalu merentangkannya dan meletakkannya diatas kepalaku, lalu aku baru kembali sadar.

Yang merentangkan payung untukku tentunya adalah Jessi, dia mengeluarkan tissue lalu dengan lembut menyeka wajahku yang basah karena hujan, sambil menyeka sambil berkata: “Semuanya telah berlalu, dimasa depan ada aku yang menemanimu.”

Aku memegang tangan Jessi dan sambil tersenyum menganggukan kepala.

Ya, orang sudah meninggal, tidak peduli seberapa kangen dan sedih, juga tidak lebih berarti daripada menemukan tubuh adik perempuanku, jadi aku tidak boleh terus-menerus sedih, aku harus menemukan orang yang dibelakang itu, harus mengambil kembali tubuh adik perempuanku!

Payung sangat kecil, Jessi memegang payung untukku, aku melihat bahwa bahunya telah basah dan dengan cepat memeluknya kedalam pelukan, lalu berkata: “Apakah dingin?”

Jessi tersenyum dan berkata: “Tidak dingin, tetapi payung ini benar-benar sangat kecil.”

“Ya, kalau tidak aku pergi beli 1 lagi?” Aku berkata.

Jessi menggelengkan kepala, berkata: “Tidak, aku ingin kamu menggendongku pulang, dengan begini aku bisa memegang payungnya untukmu dan kita berdua tidak akan terkena hujan.”

Jessi di malam ini benar-benar sedikit kekanak-kanakan, tetapi aku tidak merasa kesal sama sekali, dan malah merasa ternyata dia juga bisa seimut ini, aku berkata: “Baik, aku menggendongmu.”

Sambil berkata, aku sambil melepaskan jasku kemudian mengingkat jas itu dipinggangnya, lalu berjongkok dan menyuruhnya naik ke punggungku.

Jessi naik ke punggungku, aku menggendongnya dia memegang payung, aku tiba-tiba berkata dengan keras: “Ratuku tersayang, mobilmu akan segera berjalan, peganglah dengan erat.”

Teriakanku ini membuat suara tawaan disekitar. Awalnya karena kecantikan Jessi sudah banyak orang yang melihat kemari, saat ini aku berkata seperti itu, tentu saja mendapat banyak perhatian, terutama beberapa gadis yang mengeluarkan nada iri, berkata: “Aku sangat iri.”

Tangan Jessi melingkari leherku, lalu tertawa kecil, berkata: “Apakah kamu bodoh?”

Aku sambil berjalan cepat dalam hujan, sambil berkata: “Bodoh? Apakah pria yang dapat membuat wanita tercantik di Huaxia jatuh cinta adalah orang bodoh? Aku lihat kamu yang bodoh.”

“Kecilkan suaramu, apakah tidak malu.” Jessi berkata tanpa daya.

Aku tertawa keras lalu berkata: “Apa yang memalukan, Istriku adalah wanita tercantik di seluruh Huaxia, eh bukan, diseluruh dunia, jika siapa yang tidak senang, biarkan dia datang tanding denganmu, siapa yang berani mengatakan bahwa ada yang lebih cantik darimu, maka matanya pasti sudah tidak bagus.”

Pada saat ini, beberapa orang dikerumunan berteriak, berkata: “Bukankah mereka berdua adalah berita utama hari ini? Figur Huaxia yang sekarang.”

Ada orang yang baru menyadari, lalu menunjuk-nunjuk kami, dan bergosip dengan iri.

“Omg, itu adalah mereka, ketika aku melihat mereka diberita, aku pikir itu diedit, dan ketika bertemu pasti jelek, tidak disangka bahwa orang aslinya lebih cantik lagi daripada difoto.”

“Ya, benar, pria itu sangat tampan, tidak hanya tampan tetapi masih memanjakan istri, benar-benar sangat iri!”

“Aku juga sangat ingin pacar yang seperti ini.”

“Hei, kamu juga harus mempunyai kecantikan seperti Nona itu terlebih dahulu.”

………

Hujan semakin deras, dan suara gosip semua orang secara perlahan tenggelam dalam hujan, Jessi yang bersandar dipunggung tersenyum bodoh.

Aku bertanya: “Apa yang kamu tertawakan?”

Dia berkata: “Apa lagi yang masih bisa ditertawakan, tentu saja menertawakan diri sendiri dalam sehari sudah membuat iri banyak wanita, tampaknya seleraku benar-benar bagus.”

Aku juga tertawa lalu Jessi berkata: “Alwi, apakah lagu hari ini < Di Saat Kamu Sudah Tua> itu dipersembahkan kepadaku?”

Aku berkata: “Ya, Disaat kamu tua, aku juga sudah tua, aku berharap kita bisa duduk bersama disamping hangatnya api, dan bersandar dipundak kita lalu tertidur.”

Jessi berkata sambil tersenyum: “Kalau begitu aku mempersembahkan sebuah lagu untukmu juga, respons terhadap tindakanmu untukku.”

Aku dengan langsung sangat bersemangat, lagipula, aku belum pernah mendengar Jessi bernyanyi, tetapi aku masih tidak bisa menahan diri untuk berkata: “Jessi, Apakah kamu mempersembahkan kepadaku lagu tentara?”

Jessi tertawa kecil lalu memaki ‘Anjir’, kemudian tiba-tiba mencium rambutku dan dengan penuh kasih sayang berkata: “Aku belajar lagu ini untukmu.”

Aku langsung menjadi serius, dia berdeham dan kemudian dengan perlahan membuka mulut: “Duduk bersandari dikarpet, mendengar musik lalu membicarakan keinginan. Kamu berharap aku menjadi semakin lembut, aku berharap kamu menempatkanku dihatimu. Kamu mengatakan bahwa kamu ingin memberiku mimpi yang romantis, berterima kasih padaku telah membawamu ke surga, walaupun membutuhkan seumur hidup untuk menyelesaikannya, selama aku mengatakannya maka kamu akan tetap mengingatnya……”

“Aku dapat memikirkan hal yang paling romantis, yaitu menua bersamamu secara perlahan-lahan, mengumpulkan sedikit tawa disepanjang jalan, agar nantinya duduk dikursi goyang membicarakannya dengan perlahan……”

“Aku dapat memikirkan hal yang paling romantis, yaitu menua bersamamu secara perlahan-lahan, mengetahui bahwa disaat kita tua tidak bisa pergi kemanapun, kamu masih tetap menganggapku sebagai harta ditangan.”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu