Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 410 mati pun tidak menyerah?

Aku berkata tidak butuh uang, aku butuh nyawa, tapi bukan nyawanya yang aku inginkan.

Yusby orang yang sangat pintar, dia dengan cepat menyadari, dan bertanya: “teman, apakah kamu butuh bantuan? Kamu tenang saja, asalkan kamu tidak menyakiti nyawaku, aku akan menolongmu, pasti berusaha sebaik mungkin menolongmu.”

Aku dengan dingin berkata: “kamu lebih baik jangan mempermainkanku, kalau tidak, sekalipun kamu sekarang berteriak dengan keras, atau mengemudi sejauh 100 meter, aku bisa menembak tangki minyakmu, membuatmu mati ditempat yang tidak diketahui, jangan memancing kesabaran seorang pembunuh.”

Mendengar aku adalah pembunuh, yusby memegang kemudi dengan erat, aku tahu, dia tadi pasti berpikir bisa membujukku, lalu menggunakan kesempatan untuk kabur dari pengawasanku, tapi setelah dikagetkan olehku, sepertinya sudah tidak ada lagi niat seperti itu, lagian dia sangat menghargai nyawanya.

Aku menyimpan pisau kecilnya kembali, menekan tombol kunci, dan membuka pintu belakang untuk pergi duduk, lalu berkata: “ayo jalan.”

Selesai berkata, aku mengambil pistol sebagai mainan, sekali dia melihat pistol, seketika tangannya bergetar, aku berkata: “tenang saja, aku adalah pembunuh yang bisa dipercaya.”

Yusby menganggukan kepala, segera menghidupkan mobil, dengan suara yang bergetar bertanya padaku mau kemana? Aku berkata kerumahnya. Seketika dia sangat gugup, aku menyuruhnya tidak usah gugup, berkata sampai dirumahnya, dirumahnya banyak orang, apakah takut dengan aku yang sendirian? Dia tertawa hambar, tidak berani melawan, hanya mengemudi dalam diam.

Aku bertanya: “namamu yusby?”

Yusby menganggukkan kepala, berkata ia. Aku memejamkan mata, dan berkata: “kalau ayahmu tahu kejadian semalam ada hubungannya dengan teddy chen sampah itu, maka, keluarga kalian di Hangzhou juga bukan keluarga yang sepele, seharusnya sangat mengenal Hangzhou?”

Melihat Yusby menganggukkan kepala, aku lanjut berkata: “setahuku, Hangzhou awalnya ada 4 keluarga besar, keluarga pertama yaitu keluarga Han, keluarga kedua adalah kelaurga Yan, keluarga ketiga adalah keluarga Guo, dan yang terakhir keluarga Wei, keluarga yan diganti saat teddy chen menjadi menantu keluarga, berubah menjadi keluarga chen, semua itu dibantu oleh keluarga Wei dan Alwi dari Nanji, keluarga Chen dan keluarga Wei karena ini bertempur, tapi walaupun begitu, teddy chen juga tidak mungkin pedangan terbesar di Hangzhou, terlebih bukan orang yang memiliki kemampuan sangat kuat hingga dihormati, karena keluarga Han barulah pemimpin kota yang benar-benar kuat, semua ini sebenarnya terjadi hal apa?”

Mendengar kata-kataku, yusby melihatku dengan kaget melalui kaca spion dan bertanya: “siapa kamu sebenarnya? Kenapa begitu tahu kejadian di Hangzhou?”

Dengan dingin aku menatapnya dan berkata: “aku yang menanyakanmu pertanyaan, atau kamu yang bertanya?”

Yusby seketika tidak berani bertanya lagi, dia berpikir sejenak dan berkata: “kejadian Teddy chen menguasai keluarga Yan, sepertinya kamu tahu lebih jelas dibanding aku, aku tidak lanjut mengatakan itu lagi, mulai dari setelah dia mendapatkan keluarga Yan saja. Setelah teddy chen mendapatkan keluarga Yan, bekerjasama dengan keluarga wei dan guo untuk menjatuhkan keluarga Han. Kamu juga tahu, keluarga besar Han, sebenarnya untuk mendapatkan kelemahannya sebenarnya tidak sulit, karena bisnis keluarganya sangat besar, walaupun mengetahui sesuatu, juga tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi teddy chen sangat membantu, rupanya benar-benar mencari orang untuk menjatuhkan keluarga Han.”

“Setelah keluarga Han jatuh, seharusnya 3 keluarga bagi hasil, tapi teddy chen malah bekerjasama dengan keluarga wei untuk menjatuhkan keluarga Guo, untungnya keluarga guo sudah ada persiapan, maka tidak ditelan habis oleh dua keluarga, tapi juga mengalami banya kerugian, keluarga chen dengan keluarga wei menjadi pemenang. Tapi siapapun tidak menyangka, setelah ini tidak berapa lama, kakek wesly bersama dengan anak prianya diperjalan pergi ke Nanjin melihat alwi, mengalami kecelakaan, dia dengan kedua anaknya semuanya meninggal.”

Mendengar sampai disini, hatiku terkejut, teringat Kakek Wesly yang sangat ramah, membuatku sangat marah, karena aku tahu, kecelakaan ini terjadi terlalu aneh!

Yusby memperhatikan ekspresiku, berkata dengan hati-hati: “walaupun aku tidak ada bukti, tapi tidak sedikit orang yang membicarakan ini secara pribadi, berkata teddy chen demi segera memperluas kekuatan, ijalan sengaja merencanakan “kecelakaan”, sedangkan setelah kakek wesly dan anaknya meninggal, dia dengan beberapa anak perempuannya hingga cucunya mulai merebut harta warisan, pokoknya ribut sampai sangat tidak enak diliht, akhirnya teddy chen datang dan menjadi penengah, membagikan harta kakek wesly, siapa yang berani tidak memberi teddy chen wajah? Masalah ini, diputuskan begitu saja. Akhirnya, aku mendengar dari ayahku sebagian besar perusahaan cabang keluarga wei dijual kepada teddy chen, hanya wesly yang bertahan menjaga, tapi siapa yang tahu, keluarga wei jatuh hingga tidak ada lagi, dan Hangzhou sudah tidak ada 4 keluarga besar lagi, hangzhou hanya ada Teddy chen.”

Walaupun dari awal sudah menebak masalah dalamnya, tapi mendengar ini, aku masih ada perasaan yang mengganjal. Tidak disangka teddy chen rupanya dibelakang melakukan banyak hal, harus diketahui 3 keluarga besar lainnya adalah keluarga besar yang sudah berdiri ratusan tahun, gunung yang mereka andalkan sangatlah kuat, ingin menjatuhkan orang-orang ini, sepertinya harus mengandalkan gunung yang lebih besar lagi baru bisa. Saat itu, aku terpikirkan satu kemungkinan, apakah belakang alwi palsu yang menolong teddy chen?

Terpikir sampai disini, aku bertanya: “teddy chen begitu hebat? Atas dasar apa dia melawan 3 keluarga besar lainnya?”

Yusby berkata: “kami juga sangat penasaran, aku dengar dari ayahku belakang teddy chen ada yang membantunya, Cuma siapa orangnya, kami kurang jelas, tapi aku pernah dengar ayahku berkata, dia berkata pihak itu mungkin bukan sedang membantu teddy chen, kata-kata ini sangat aneh, aku juga tidak mengerti.”

Setiap perkataan dia tidak ada yang bohong, malah membuatku sadar apa yang aku duga benar, aku duga orang di belakang alwi palsu yang membantu teddy chen, mereka berpikir ingin menggunakan kekuatan teddy chen untuk menyatukan Hangzhou, sampai teddy chen berhasil, baru menggunakan tanganku untuk membunuh teddy chen, membuat alwi palsu lancar mendapatkan semua kekuatan di Hangzhou, dengan begitu, mereka sudah mendapatkan tujuan mereka sendiri, sedangkan alwi palsu bisa tetap mempertahankan pencitraannya yang “tinggi”, dengan begitu donny yun dan yang lainnya tidak akan curiga jika dia bukan aku.

Jika memang begitu, teddy chen juga sangat kasihan, sudah dipakai orang untuk menjadi bidak catur, tapi malah mengira dirinya adalah orang nomor satu di bumi, sangat sombong.

Tapi aku sama sekali tiddak merasa iba dengan sampah ini, dia bisa mendapatkan akibatnya hari ini karena perbuatannya sendiri, keinginannya yang membuatnya hancur, membuatnya buta, dan mendorong dirinya ke jalan buntu. Cuma aku tiba-tiba merasa tidak tenang, jika orang belakang alwi palsu bergerak, mereka menginginkan nyawa teddy chen bukankah sangat mudah? Kenapa mereka ingin aku melawan teddy chen? Apa benar hanya ingin menyiksaku, agar aku membantu musuhku mendapatkan keberhasilan, dan membuat saudaraku dengan mudah didorong hingga ke jalan buntu?

Mereka, mungkinkah masih ada tujuan untuk menghabisi orang lain?

Saat berpikir, Yusby dengan hati-hati bertanya: “permisi, kamu tadi bilang menginginkan nyawa, aku memberanikan diri bertanya kamu menginginkan nyawa siapa?”

Aku tidak menjawab pertanyaan, sedangkan bertanya: “siapa ayahmu? Apa posisi ayahmu di Hangzhou? Kenapa kamu bisa tahu banyak kejadian di belakang layar?”

Yusby tidak menjawab, ekpresinya terlihat sangat kesulitan, dengan suara rendah aku bertanya: “tidak mau bilang?”

Yusby dengan cepat menggelengkan kepala dan berkata: “ti, tidak.....Cuma bolehkah aku beranu bertanya satu hal, rupanya kamu tahu ayahku siapa, apakah itu berarti tujuanmu bukan dia?”

Aku berpikir dengan sedikit cerdas, aku menganggukkan kepala, dia menghembuskan napas, dan berkata: “ayahku adalah orang nomor dua di Hangzhou, maka itu sedikit tahu kejadian dibelakang layar ini.”

Rupanya begitu.

Aku tertawa dengan dinign dan berkata: “sepertinya tidak semudah hanya tahu sedikit bukan?”

Jika memang orang nomor dua, pemimpin mana yang membantu teddy chen, walaupun dia tidak tahu jelas, tapi harusnya tahu sedikit banyak, orang ini, aku harus ketemu! Karena dari mulutnya, mungkin bisa menemukan orang yang berhubungan dengan ricardo song!

Aku berkata dengan datar: “rumahmu dimana?”

Yusby berkata: “hampir sampai, didepan jalan sana, belok sudah sampai.”

Aku tiba-tiba menggunakan pistol dan di tempelkan di dadanya yusby, dia terkejut, dengan cepat berkata: “kak, bukankah kamu bilang tidak akan menyakitiku?”

Aku dengan datar berkata: “tenang saja, asalkan aku tidak menarik pelatukku, tidak temasuk menyakitimu, tapi kalau kamu tidak nurut, aku tidak tahu apakah tanganku bisa tidak sengaja “menarik pelatuk”.

“aku nurut, pasti nurut.” Bola mata yusby berputar-putar, dengan pintar mengatakan: “kamu tenang saja, aku pasti tidak akan menggali kuburan untukmu, aku jamin kamu bisa bertemu dengan ayahku.”

Melihat yusby juga seseorang yang pintar, aku menyimpan pistol dan tidak berkata apa-apa lagi.

Sangat cepat, yusby membawaku kerumahnya, saat itu ayahnya tidak ada dirumah, hanya ada wanita yang sangat cantik, wanita itu melihatnya, menggendongkan tangan di depan dada, sedikit menyindir berkata: “yoh, tuan muda kita yang cakep sudha pulang? Kenapa, hari ini ini tidak pergi nongkrong?”

Yusby tidak memperdulikan dia, membawaku naik keatas, sampai di atas, aku mendengar dia marah-marah bahkan membentak kata “siluman rubah”, lalu membawaku ke dalam ruang kerja ayahnya, dan menelepon ayahnya, berkata dia ada urusan mencari ayahnya, menyuruh ayahnya pulang. Mungkin nada bicaranya sedikit gegabah, ayahnya langsung berkata akan segera pulang.

Dengan cepat, ayah yusby pulang, sekali masuk ke ruang kerja, melihat aku orang asing, tertegun sesaat, seketika dengan tidak senang berkata pada yusby: “yusby, ada temanmu datang, bawa dia ke kamarmu main boleh, kenapa bawa keruang kerjaku?”

Yusby tidak berbicara, langsung melihatku, aku menjulurkan tangan, dia dengan cepat mendekatiku, di telinganya aku berbisik: ‘aku tahu kamu takut aku menyakiti ayahmu, kamu bantu aku satu hal, aku pasti tidak akan menyakiti satu helai rambut kalian berdua.”

“masalah apa, kamu bilang.” Yusby bertanya dengan hati-hati.

Aku berkata: “pikirkan cara apapun untuk bohongi cindy untuk keluar.”

Yusby sedikit terkejut melihatku, seketika pandangan dia melihatku berubah, aku rasa dia sudah menebak siapa targetku, dia dengan cepat mengangguk dan pergi.”

Saat yusby berjalan, dia tidak berhenti walaupun ayahnya memanggil dia, ayahya sudah terlihat ada yang aneh, dan bertanya padaku: “kamu siapa? Menyuruh anakku melakukan apa?”

Aku menarik pistol, langsung menempelkan pistol di kepalanya, berkata dengan datar: “siapa au tidak penting, yang penting adalah aku bisa mengambil nyawamu.”

Wajah ayah yusby seketika berubah, tapi yang berbeda dari Yusby adalah, dia walaupun sedikit takut, tapi bisa tenang dengan cepat, melihat dan berkata padaku: “bunuh aku, kamu juga tidak bisa hidup.”

Aku berkata dengan datar: “kemarin di atas gunung, begitu banyak orang ingin membunuhku, aku masih bisa hidup. Menurutmu, teddy chen tidak bisa mengambil nyawaku, alwi juga tidak bisa mengambil nyawaku, kamu bisa tidak bisa mengambil nyawaku kah?”

Setelah mendengar ucapan itu, ayah yusby seketika sangat terkejut, dia memandangku dan berkata: “kamu....kemarin malam ada bergabung di dalam pertempuran itu?”

Aku hanya tertawa dengan datar tanpa berbicara.

Dia mengerutkan kening, melihatku dari atas hingga kebawah, dan bertanya: “katakan saja, ada urusan apa kamu mencariku?”

Aku menjawab dengan datar: “tidak ada urusan apa-apa, hanya ada hal yang ingin aku tanyakan padamu.”

“hal apa?”

“orang yang menjatuhkan keluarga Han, Guo, Wei, sebenarnnya siapa? Jangan katakan teddy chen, aku tidak percaya, kamu juga tidak percaya.”

Ekspresi ayah yusby seketika berubah, dia sedikit penasaran memandangku, tidak menjawab pertanyaanku, malah waspada bertanya padaku: “siapa kamu sebenarnya?”

Aku tertawa dengan dingin dan berkata: “sudah aku katakan, siapa aku tidak penting, yang penting adalah, aku bisa mengambil nyawamu!”

Aku mengulangi perkataanku, aku pikir awalnya bisa menggoyahkan ayah yusby, siapa tahu dia menggelengkan kepala dan berkata: “aku tidak mengerti apa yang kamu maksud.”

Mendapatkan jawaban seperti ini, aku tidak terkejut sama sekali, sebelum aku berjalan, menempelkan pistol di kepalanya, dia dengan melihatku dengan takut, wajahnya memucat, tapi masih saja kukuh berkata: “ aku benar-benar tidak mengerti apa yang kamu katakan, lagia banyak orang tahu, yang pasti teddy chen yang menjatuhkan 3 keluarga besar itu.”

“jangan memancing kesabaranku.” Aku dengan dingin berkata.

Mungkin melihatku tidak mudah dibodohi, ayah yusby menggigit gigi, dengan serius dia berkata: “kamu bunuh saja aku.”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu