Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 527 Dia tidak memiliki hati

Ketika Claura mendengar bahwa aku akan pergi ke Beijing menjalankan misi, dia tiba-tiba mengatakan Tuhan ingin membantu kita, hatiku sedikit terguncang, dan tahu bahwa perkiraanku sebelumnya benar, lalu bertanya padanya apa maksud perkataannya?

Claura mengatakan: “Menjelaskan di telefon tidak bisa begitu jelas, kita bicarakan saat ketemu saja.”

Bicarakan saat ketemu? Aku dengan sedikit terkejut bertanya: “Kamu juga di Beijing?”

Claura bertanya dengan tertawa tetapi tidak tertawa: “Mengapa aku mendengar nada bicaramu terhadap hal aku di Beijing sedikit merasa kecewa?”

Tentu saja aku kecewa, jika Claura disini maka aku dan Jessi ingin diam-diam keluar untuk jalan-jalan lebih susah, tentu saja, hatiku berpikir begitu, tetapi mulutku tidak boleh berkata demikian, aku berkata: “Bukan kecewa, tetapi sedikit kesal.”

“Kesal?”

“Ya, kesal. Ada sebuah perasaan bahwa aku tidak bisa mengendalikanmu. Setiap saat aku memberitahumu apa yang aku lakukan, pergi kemana, tetapi kamu tidak pernah memberitahuku, terkadang aku merasa aku tidak seperti suamimu, tetapi lebih mirip bawahanmu.” Saat aku mengatakan perkataan ini, nada bicaraku sengaja sedikit cemas.

Claura dengan segera menyingkirkan kecurigaannya terhadapku, tertawa sambil berkata: “Suamiku, lihat apa yang kamu katakan. Bukankah aku tidak mudah untuk menghubungimu, jika aku menghubungimu dengan gegabah, bagaimana kalau identitasmu terungkap?”

Mendengar perkataannya, aku tahu dia sudah tidak mencurigaiku. Hatika merasa lega, berpikir dalam hati, wanita ini benar-benar sangat susah ditangani, bahkan jika nada suaraku sedikit salah, dia akan memiliki insting yang tajam tentang pikiranku, tetapi untungnya reaksiku cepat, dan berhasil menyembunyikan emosiku sendiri.

Aku tertawa kecil, berkata: “Lihat kegugupanmu, aku hanya mengatakan apa yang kurasa, tidak ada maksud menyalahkanmu. Kamu juga tidak berpikir, kamu telah melakukan berapa banyak hal yang membuatku marah, tetapi kapan aku pernah menyalahkanmu? Mungkin seumur hidupku sudah ditentukan olehmu.”

Claura terkikik, tampaknya senang dibujuk olehku, dia bertanya kepadaku: “Dapatkah kamu memberitahuku mengapa kamu begitu menyayangiku?”

Aku berkata: “Terkadang aku juga sangat ingin menyalahkanmu, tetapi terpikirkan ketika aku bangun tanpa mengetahui apa-apa, kamu dengan wajah yang penuh kelelahan tetap berada disisiku, semua amarahku telah mereda. Setiap kali aku marah, sebuah pemikiran muncul dibenakku, yaitu jika aku membuatmu sedih, dan kamu melarikan diri, maka seumur hidupku ini kemana mencari istri yang begitu mencintaiku.”

Aku mengucapkan kata-kata mesra yang lembut ini tanpa perasaan, dan Claura sama sekali tidak tahu dibalik perkataan mesraku tersembunyi maksud membunuhku yang kuat. Dia tertawa, berkata: “Baiklah, aku tahu mulutmu manis, katakanlah, dimana kita bertemu? Kebetulan aku punya sesuatu untuk memberitahumu, terkait tentang penghancuran kekuatan kita oleh orang lain di Dongbei.”

Aku berkata dengan suara rendah: “Bicarakan saat bertemu saja, aku tidak pernah datang ke Beijing, kamu beritahuku alamat dan aku yang pergi mencarimu.”

Claura berkata: “Baiklah, kalau begitu di kafe seberang Universitas Beijing saja.”

Universitas Beijing? Hatiku terguncang, aku mengatakan baik lalu menutup telefonnya.

Berdiri di depan jendela kamar mandi, aku memandangi kota yang asing juga akrab bagiku. Aku teringat adik perempuanku, Lidia. Dia kuliah di UB, jika bukan karena terjadi sesuatu, sekarang dia seharusnya masih menjadi seorang siswi yang bahagia, mungkin penyakitnya telah diobati, lalu dengan bahagia mencari pacar, kemudian menjalani sebuah hubungan.

Tetapi, dia tidak melakukannya, dia telah meninggal, ekspresi putus asa nya sebelum meninggal adalah sesuatu yang tidak bisa kulupakan seumur hidupku, dan mayatnya sampai sekarang masih belum ketemu.

Sebenarnya setelah organisasi ‘Brotherhood of Blades’ Shanghai dihancurkan, aku pernah mencari orang untuk mencari mayat adikku, tetapi jawaban yang kudapatkan adalah tidak ada. Kemudian aku tahu bahwa Botherhood of Blades juga merupakan cabang kekuatan orang belakangnya Ricardo Song, jadi aku teringat, apakah mayat adikku diambil oleh bos yang dibelakang itu, tetapi mengapa dia mengambil mayat adikku? Apakah untuk mencegahku tidak menurutinya, menggunakannya untuk mengancamku?

Jika benar begitu, maka aku akan membuat sampah itu menyesal akan keputusannya ini, aku akan membuatnya meminta hidup tidak boleh, meminta mati juga tidak mungkin.

Aku menahan emosi didalam hatiku, lalu menggunakan ponsel organisasi menelefon Jessi, setelah terhubung, dia dengan nada bicara yang lembut bertanya: “Apakah telah turun dari pesawat? Kamu tahu dimana aku tinggal, kamu naik taksi datang kemari.”

Meskipun nada bicaranya sangat datar, tetapi aku masih bisa mendengar perasaan berharap dari perkataannya, aku tesenyum sambil berkata: “Sangat tidak sabar untuk berjumpa denganku?”

Jessi tertawa geli, aku sudah tidak ingat lagi sudah berapa lama tidak mendengar suara tertawanya seperti ini, lumayan kangen. Pada saat ini, dia tertawa sambil berkata: “Lagipula, aku punya misi untuk dibicarakan denganmu.”

Hhu, sampai sekarang masih ‘berpura-pura’, siapa yang menggunakan ponsel berbincang mesra denganku? Aku tidak membongkar pemikiran kecilnya, wanita pastinya memiliki sebuah pemikiran kecil yang tidak ingin diketahui oleh orang-orang, aku tentu saja tidak akan mengungkapkannya.

Aku menghela nafas tanpa daya, berkata: “Nona Jessi yang terhormat, aku benar-benar sangat merindukanmu, sangat ingin dengan segera terbang kesana untuk berjumpa denganmu, membelai rambut hitammu yang mengkilap, membelai pipi mulusmu, tetapi aku benar-benar minta maaf, aku sudah ‘ada janji dengan wanita cantik palsu’.”

Jessi mendengar perkataan ini, dengan penuh minat bertanya: “Kenapa? Claura sudah mengajakmu?”

Aku sedikit terkejut, bertanya kepadanya mengapa dia tahu Claura di Beijing? Setelah selesai bertanya aku berpikir, apa yang tidak diketahui oleh Jessi? Aku mengatakan iya, dia menyuruhku ‘menemani’ Claura dengan baik.

Setelah menutup telefon, aku meninggalkan bandara lalu naik taksi ke seberang Universitas Beijing, sebelumnya aku pernah ‘kencan’ dengan Claura disana, aku pikir ini mungkin juga merupakan alasan mengapa Claura memilih tempat ini. Mengambil nafas dalam-dalam, aku membuang pemikiran aneh didalam hatiku, melihat sekilas UB, kemudian berjalan masuk ke dalam kafe.

Setelah memasuki kafe, aku menelefon Claura. Setelah mengetahui dia sedang berada di sebuah ruangan lantai 2 aku naik keatas, lalu membuka pintu ruangan, aku melihat Claura dengan gulungan besar merah berdiri didepan jendela dan memandangi luar jendela, matanya memandang jauh, dalam matanya ada semacam rasa bersalah yang tidak bisa kupahami.

Hatiku bergetar, terpikirkan UB yang diseberang, tidak bisa menahan untuk teringat hal-hal yang dilakukan Claura untuk adikku, lidia, teringat hubungan mereka seperti ‘kakak adik’, aku tidak tahu apakah dia teringat adikku. Sekarang dia yang telah berubah, senyum polos adikku, apakah masih bisa menyentuh hatinya?

Setelah memikirkan itu, hatiku melemah, tiba-tiba merasa Claura juga tidak begitu menyebalkan, aku berjalan kesana, dia memandangku, sambil tersenyum berkata: “Sudah datang.”

Aku menganggukan kepala, memeluknya kedalam pelukanku, bertanya: “Apa yang sedang kamu pikirkan? Ekspresi yang begitu sedih, hha?”

Claura berkata sambil tersenyum: “Apakah ekpresiku begitu kelihatan?”

Aku berkata: “Iya, semuanya tertulis diwajahmu.”

Claura menghela nafas, menarikku sampai ke depan meja lalu duduk, berkata: “Aku hanya terpikirkan seorang teman baik di masa lalu, dia adalah seorang gadis yang bersih, ketika tertawa terlihat kedua gigi gingsulnya, dan matanya tampak penuh dengan bintang-bintang. Aku merasa seumur hidup ini, juga hanya dia seorang gadis bodoh yang merasa aku adalah orang yang paling baik didunia ini.”

Ketika aku mendengarkan ini, aku merasa hatiku meneteskan darah. Aku tahu dia sedang membicarakan adikku, perkataannya membangkitkan kenangan ku, tetapi aku tidak boleh menunjukkannya, sedikitpun tidak boleh, karena aku takut akan terungkap, aku juga takut dia sedang mengujiku, jadi aku berusaha menjaga emosiku stabil, berkata: “Jangan berkata begitu, didalam mataku, kamu juga adalah orang yang paling baik di dunia ini.”

Claura tersenyum, aku bertanya dengan penasaran: “Tetapi mengapa aku tidak pernah mendengarmu mengungkit gadis ini? Jika kamu begitu menyukainya, kamu bisa mengajaknya keluar bersama.”

Claura dengan sedikit sedih berkata: “Dia begitu murni, bagaimana aku punya hak untuk mengungkitnya? Selain itu, dia juga sudah tidak berada didunia ini lagi.”

Hatiku seperti ditusuk-tusuk oleh jarum, sangat menyakitkan, berkata: “Ternyata begitu, bagaimana dia bisa meninggal?”

Claura menggelengkan kepalanya, perlahan-lahan menutup matanya, seperti tidak ingin memikirkan itu lagi. Aku menepuk-nepuk rambutnya, dengan lembut berkata: “Jika kamu tidak ingin mengatakannya maka lupakan saja. jika itu merupakan sebuah kenangan yang buruk, tidak mengatakannya juga bagus. Jika kamu benar-benar merindukan gadis itu, setelah kita menyelesaikan misi, dan membersihkan semua hambatan untuk organisasi, aku akan bersamamu pergi melayat gadis itu.”

Claura malah menghela nafas, mengerutkan kening dan berkata tanpa daya: “Aku….aku tidak berhak pergi melihatnya.”

Mendengar perkataan ini, aku melihat ekspresi Claura yang sedih, hatiku malah terbangkit, kematian adikku tidak ada hubungan dengannya, dan dia juga tidak melakukan hal yang salah terhadap adikku, tetapi mengapa dia begitu merasa bersalah? Apakah mayat adikku benar-benar ditangan Ricardo Song dan lainnya, dia merasa dia tidak bisa membuat adikkku pergi dengan tenang, dan malah berdiri di sisi yang sama dengan orang yang mengambil mayat adikku, jadi merasa bersalah? Semakin dipikir semakin ada kemungkinan ini, aku tidak bisa menahan untuk bersemangat, dan berharap bisa mencekik leher Claura lalu bertanya kepadanya dimana mayat adikku, tetapi akhirnya aku tetap menahannya, meskipun tanganku mulai gemetaran karena terlalu semangat.

Aku berpura-pura tenang lalu bertanya kepada Claura mengapa dia bisa mengatakan seperti ini, tetapi hatiku berharap dia memberiku sebuah jawaban. Berpikir dalam hati, melihat penampilannya, sepertinya dia sangat merindukan adikku, atau mungkin adikku benar-benar adalah sebuah kelembutan dalam hatinya, jika begini kemungkinan dia akan memberitahuku rahasia tentang mayat adikku.

Setelah beberapa saat, Claura membuka mulut berkata: “Aku bersalah padanya, karena setelah dia meninggal tidak bisa tenang, dan aku malah tidak bisa membantunya.”

Hatiku berdetak kencang, dengan sedikit semangat berpikir, ternyata dia memang berani untuk mengeluh kepahitannya padaku! Mungkin karena aku telah amnesia, jadi dia tidak berjaga-jaga terhadapku, dan bersedia memberitahuku rahasia didalam hatinya.

Claura menatap mataku, melanjutkan: “Mayatnya sekarang ada ditangan seseorang yang berkuasa di Beijing, dia mengambil tubuhnya untuk memaksaku menyerah, dan memaksaku untuk mengkhianati ayah angkat, tetapi aku tidak bisa melakukannya, meskipun aku menganggap gadis itu sebagai adikku, tetapi tidak ada seorang pun didunia ini yang lebih penting daripada kamu dan ayah angkat adalah penyelamatmu dan itu berarti juga penyelamatku, jadi meskipun aku sangat merasa bersalah, tetapi tidak akan pernah menyetujui orang itu.”

"Boom!” kepalaku meledak, aku tidak menyangka aku telah menunggu lama, tetapi aku malah mendapat jawaban ini! aku mengira Claura akan benar-benar merindukan adik perempuanku yang polos, tetapi tidak menyangka, sejak awal dia sudah melupakan hari-hari bahagia dan cemerlang mereka, dan sudah melupakan ekspresi adik perempuanku menarik lengannya kemudian memanggil dengan lembut ‘Kakak ipar’, dia mengungkit adikku, itu hanya untuk berpikir bagaimana cara untuk memanfaatkanku!

Bagaimana aku bisa begitu polos, polos mengira bahwa hati Claura masih mungkin ada sedikit kelembutan, dan itu ditinggalkan oleh adik perempuanku yang tidak ternodai? Hati Claura sudah lama menghitam, sudah busuk!

Menahan semua amarah didalam hatiku, melihat wajah kemunafikan Claura, aku bertanya: “Apa yang kamu katakana?”

Claura berkata: “Aku mengatakan bahwa mayat temanku itu telah diambil oleh orang atasan, dan mereka menggunakan ini untuk untuk memaksaku, menyuruhku untuk mengkhiantaimu tetapi aku tidak menyetujuinya.”

“Orang atasan adalah siapa? Apakah orang atasannya Govy?”

“Benar.”

Aku mengepalkan tanganku dengan erat, dan menatap Claura yang berbicara dengan pasti, memaki: “Sial! Tetapi jika yang kamu katakan adalah yang sebenarnya, bukankah berarti orang itu sudah mengetahui identitasmu, jadi bukankah kita semuanya akan terungkap?”

Claura menggelengkan kepala, berkata: “Tidak apa-apa, karena dia tidak akan mengungkapkan keluar masalah kita, meskipun dia memiliki status yang tinggi, tetapi sebenarnya dia memiliki pasukan bawah tanagnya sendiri di Beijing, selain itu, dia juga tidak tahu keberadaanmu. Alasan mengapa dia bisa mengancamku, bukan untuk memanfaatkanku membasmi kalian, untuk melayani negara, tetapi untuk mengambil semua kekuatan ayah angkat dan orang-orang dibelakangnya ke dalam tangannya sendiri.”

Aku berkata dengan nada yang rendah: “Siapa orang ini?”

Claura menatapku, mengatakan sebuah nama yang aku tidak duga sama sekali, dia berkata: “Dia bernama Mark, ayahnya Jessi.”

Aku sangat marah, tidak disangka bahwa Claura dan lainnya memanfaatkanku untuk menghadapi ayahnya Jessi, calon mertuaku, benar-benar sangat kejam!

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu