Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1044 'Mencari Masalah' yang Berbeda

Selanjutnya adalah hari-hari yang sibuk lagi. Setelah rajin bekerja selama sebulan, akhirnya aku telah memasukkan semua orangku ke setiap kekuasaan, dan menempati posisi yang penting, lalu membuat setiap pihak sangat mematuhi mereka. Tidak hanya itu, arena tinju bawah tanah itu juga terus mengirimkan bawahan baru untukku. Orang-orang ini datang karena godaan uang dan kemauan mereka, sebenarnya mereka semua adalah bawahan Paman Saver.

Semuanya berlangsung sesuai rencanaku hingga sekarang. Sedangkan selama sebulan ini, Invincible Empire tidak melakukan kerja sama dengan pihak luar. Bawahanku tidak panik, melainkan kedua Ketua Asosiasi itu menemuiku beberapa kali karena paik, mungkin mereka mengira aku tidak memiliki kemampuan untuk beraksi.

Kenyataannya, aku sering berkontak dengan pihak pasangan kerja. Setelah mengetahui kematian Matthew dan mengetahui Invincible Empire dipegang oleh orang biasa seperti diriku, mereka sedikit khawatir, takut Invincible Empire bisa terjadi pertengkaran secara internal, sehingga tidak bisa menjamin memberikan barang kepada mereka. Hingga aku mengirim video pelatihan Invincible Empire setiap hari kepada mereka, serta laporan dari pihak penanaman dan tim penelitian. Mereka baru bisa tenang. Sekarang aku sedang membuat daftar kerja, untuk mengurus orang yang cocok untuk melangsungkan bisnis dengan setiap pihak.

Setelah selesai membuat daftar, sudah pukul sembilan malam. Aku agak lapar, lalu meneriakki Nando untuk masuk. Ia berkata, “Kak Alwi sudah sibuk selesai? Boleh mulai makan malam?”

Aku mengangguk dan berkata, “Biarkan Angela hangatkan sayur dan bantu aku berikan dokumen ini ke setiap penanggung jawab.”

Aku berkata sambil mengeluarkan dokumen yang telah dicetak, setelah dirapikan, kuberikan kepada Nando.

” Nando menerima dokumen dan berkata, “Mau mulai beraksi?”

Aku berkata, “Iya, sudah dimulai, selanjutnya menunggu panggilan dari Huaxia sana.”

“Mengapa tidak menghubungi mereka terlebih dahulu?” Nando dengan penasaran berkata, “Bukankah Anda sudah mendapatkan nomor teleponnya? Bukankah tinggal menghubungi mereka?”

Aku berkata, “Aku juga berpikir seperti itu dulu, tapi sekarang aku berubah pikiran. Kamu juga tahu kan kalau Matthew terjadi masalah di Huaxia sana. Bagaimanapun aku juga harus meminta imbalan dari orang Huaxia sana, jadi aku harus menunggu mereka menghubungiku.”

Wajah Nando senang setelah mendengar ucapanku, lalu ia memberikan ibu jari kepadaku dan berkata, “Anda ini sedang menjalani jalan yang jarang dilalui. Padahal ingin mengetahui identitas orang itu, tapi Anda tidak beraksi terlebih dahulu. Apakah Anda tidak takut itu adalh pihak yang susah diurus dan tidak ingin bekerja sama dengan kita lagi?”

Aku tertawa dingin. “Aku sungguh tidak khawatir. Kamu jangan lupa aku memiliki bawahan di Huaxia. Aku telah menghubungi Paman Mark, untuk memeriksa bagian pengirimian narkoba. Aku yakin dengan kemampuannya. Meskipun Huaxia sana ingin mencari pasangan kerja yang lain, pasti tidak bisa, jadi mereka hanya bisa mencari kita untuk bekerja sama.”

Aku lanjut berkata, “Tentu aku masih ada sebuah alasan untuk melakukan ini, yaitu pihak itu bersikap teliti, Matthew dan Armour berdua, satu mati dan satunya hilang. Sedangkan aku dan kalian semua kembali dengan baik-baik saja, mereka pasti bisa mencurigai identitasku. Aku sekarang tidak sibuk menghubungi mereka, berarti aku tidak tertarik dengan identitas mereka. Ini bisa mengurangi tingkat kewaspadaan mereka.”

Nando mengangguk mengerti dan berkata, “Ternyata seperti itu. Kak Alwi sungguh hebat!”

Aku tertawa berkata, “Jangan membanggakan diriku. Cepat pergi sana!”

“Baik, Anda istirahatlah. Aku akan membawakan makanan untuk Anda.”

“Baik.”

Setelah kepergian Nando, aku bersandar di sofa yang luas dengan lelah, sambil memijat kepalaku. Jadi Bos bukanlah hal yang mudah, jadi saat aku menjadi Bos dulu, aku lebih suka bersantai-santai, karena sungguh banyak masalah yang harus diurus, hingga tidak ada waktu untuk beristirahat. Sedangkan aku tidak menyukai kehidupan seperti itu. Aku lebih menyukai kehidupan yang santai, tapi aku juga mengerti tidak ada yang gratis di dunia ini. Diri sendiri harus mengeluarkan usaha yang sebanding dengan hal-hal yang diinginkan.

Setelah beristirahat, aku segera menghubungi pusat penelitian, untuk mengirim dokumen kepada mereka, agar mereka menyiapkan sejumlah narkoba yang terdapat di daftar, lalu dikirim ke tim pemasaran, agar mereka bisa bertemu dengan para distributor.

Setelah aku menyiapkan semua ini, Nando dan Angela membawakan makanan ke dalam.

Sekarang Angela dan Darren tinggal di apartemen yang sama denganku. Darren dibawa Herdy untuk menerima pelatihan khusus, sedangkan Angela bertanggung jawab masak untukku. Kehidupan tidka berbeda jauh dari sebelumnya, salah satu yang berbeda adalah Darren tidak lagi sekolah dan menghabiskan waktu untuk melatih diri.

Angela dengan lembut berkata, “Aku membuat sup merpati untukmu. Minum banyakan.”

Aku tertawa berkata, “Terima kasih. Bagaimana dengan pelatihan Darren, apakah melelahkan?”

Angela berkata, “Tidak lelah. Ia bilang ia masih bisa menanggungnya dan bilang ingin membiarkanmu lihat betapa hebatnya ia, tapi ia tahu kamu sibuk, jadi tidak berani menganggumu.”

“Darren memang anak yang pengertian dibanding dengan anak yang seumuran dengannya. “ ujarku. Aku lanjut berkata lagi, “Tapi tak apa-apa lelah untuk sekarang. Tunggu tiba di Huaxia, ia pasti harus berhenti untuk melatih diri dan menyisakan tenaga untuk belajar. Aku membawanya pulang, ingin ia menjalani hidup orang normal, jadi ia harus belajar.”

Setelah berbincang beberapa saat kemudian, Angela meninggalkan ruangan. Nando terus berbincang denganku. Setelah makan selesai, ia membawa barang-barang pergi. Sedangkan aku dan Jessi melakukan panggilan video, lalu pergi tidur setelah itu.

Pagi hari kedua, pusat penelitian sana menyuruh orang untuk mengirim sejumlah barang. Aku menghubungi setiap penanggung jawab tim, agar mereka mengambil semua barang pergi, lalu rapat dengan mereka, untuk mereka mengatakan rencana pemasaran mereka. Kita terus rapat, tanpa makan siang dan sibuk hingga malam, akhirnya semua masalah selesai teratasi.

Malam itu, beberapa penanggung jawah membawa bawahan mereka masing-masing melakukan semua ini. Aku juga bisa bernafas kembali dan makan-makan bersama dengan Nando, Herdy mereka.

Beberapa hari selanjutnya, ada beberapa informasi yang terkirim. Bisnis berjalan dengan lancar, sedangkan Huaxia sana terdengar berita penangkapan penjual narkoba. Pasar Huaxia seketika menjadi suram. Sedangkan untuk pasangan kerja di Huaxia telah setengah bulan tidak menghubungiku, hingga membuat kukira mereka sudah ingin menyerah.

Siang hari setengah bulan kemudian, aku kebetulan sedang menyaksikan film, tiba-tiba teleponku berdering. Aku mengambil teleponku dan seketika semangat, karena nomor telepon ini adalah nomor telepon orang itu.

Menengkan tombol angkat ini dan aku dengan tenang berkata, “Selamat siang, dengan siapa aku bicara?”

Terdengar suara yang tidak bisa didentifikasi suara laki-laki atau perempuan. Ia berkata, “Apakah aku sedang berbicara dengan Pak Alwi?”

“Benar.” ujarku cuek.

Ia tertawa dan berkata, “Kudengar kamu menjadi Bos Invincible Empire. Kalau begitu, lihat nomor telepon ini, kamu seharusnya telah tahu siapakah diriku, kalau tidak kamu kurang menghormati terhadap pasangan kerja yang terbesar.”

Aku tertawa dingin dan ebrkata, “Aku memang tahu siapa dirimu, tapi dengan identitasmu, sepertinya tidak berhak untuk aku mengingatmu kan? Jadi aku tahu dirimu adalah masalah yang beda, mau menunjukkan seperti mengingat dirikmu merupakan masalah yang lain lagi.”

Ia sama sekali tidak marah setelah disindir olehku, melainkan terkekeh pelan. Suaranya seperti pisau yang menggores kaca, sangat menusuk hingga membuat orang merinding. Aku mengerutkan dahi, setelah ia selesai ketawa. Ia tanya dengan penasaran setelah aku tidak mepedulikannya. “Mengapa Pak Alwi tidak tanya apa yang kuketawakan?”

Aku tertawa, “Bukankah kamu sedang menertawakan diriku yang tidak sopan kepadamu, karena menurutmu seharusnya aku menjilatmu. Kamu merasa dirimu adalah pasangan kerja terpenting bagi Matthew dan penghasil uang terbesar bagi Invincible Empire, apa yang kukatakan itu benar?”

Ia berkata, “Ternyata kamu tahu? Kalau kamu tahu, mengapa masih menggunakan sikap seperti itu berbicara denganku? Jangan-jangan kamu tidak ingin bekerja sama dengan Huaxia? Anak muda, aku memberi nasehat kepadamu untuk tidak gegabah. Kamu tahu kita membawakan berapa banyak keuntungan bagi Invincible Empire?”

Aku berkata dengan cuek, “Tentu aku tahu, tapi tidak mesti memilih kalian. Sekarang aku sedang mencari pasangan kerja yang lebih pasti, kalaupun merelakan Huaxia, aku juga merasa tidak rugi. Apalagi aku sudah pernah pergi ke Huaxia bersama Tuan muda. Disana kita rugi banyak. Sebenarnya aku sedikit kita khawatir dengan kemampuan kalian dan juga merasa kalian tidak cocok bekerja sama dengan kita.”

Disebrang sana seketika diam setelah mendengar ucapan yang begitu pasti untuk memutuskan hubungan kerja sama dengan mereka. Aku dengan tak sabar berkata, “Kalau tidak ada hal lain, aku matikan panggilannya.”

Ia sibuk berkata, “Tunggu sebentar.”

Aku berkata, “Ada apa? Apakah merasa sayang?”

Ia mendengus genit dan berkata, “Aku merasa aneh, mengapa kamu begitu tidak peduli keuntungan yang kita bawakan untukmu? Aku sekarang sangat curiga bahwa kamu sedang membalas dendam kepada kita. Apakah kita melakukan kesalahan kepadamu?”

Suara orang itu terdengar lembut, tapi sebenarnya orang ini telah coba mengujiku. Hanya saja karena suara alaminya memberikan rasa tidak serius bagi orang, sehingga membuat orang merasa ia adalah seorang banci, sama sekali tidak ada ancaman. Saat untuk bahas dengannya, juga tidak perlu banyak berpikir, sehingga ini lebih membuatnya mencari inti masalah dari ucapanmu.

Aku berkata, “Aku memang ada masalah denganmu.”

“Oh? Apakah kita kenal?” tanya ia berpura-pura.

Aku tertawa dingin dan berkata, “Paman Matthew dan Tuan muda terjadi kecelakaan di Huaxia. Setahuku Paman Matthew saat itu bertemu dengan Bosmu. Kalau begitu, ia tidak menyari orang untuk melindungi Paman Matthew, apakah itu termasuk kesalahan kalian? Bahkan aku curiga orang kalian yang menangkap Paman Matthew.”

Amarah si banci itu seketika meledak. Ia berkata, “Pak Alwi tidak boleh berbicara sembarangan. Bos kita dan Pak Matthew memiliki hubungan yang dekat, bagaimana mungkin orangnya yang membunuh Pak Matthew? Kita juga baru tahu ia meninggal, sehingga turut berduka cita.”

Aku berkata, “Satu kata ‘maaf’ untuk mendorong tanggung jawab masalah? Tidak mungkin.”

“Mengapa kamu bersikap seperti itu? Aku kasih tahu bahwa kamu sedang sengaja ‘mencari masalah’ dengan kita.”

“Mengapa kalau aku mencari masalah dengan kalian? Kematian Paman Matthew harus dibayar oleh kalian. Kalau kalian ingin bertanggung jawab dengan senang hati, aku akan memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan kalian. Kalau kalian tidak mau, maka carilah pasangan kerja lainnya!” Lalu aku mematikan panggilan.

Aku meneriak Nando untuk masuk dan memberitahu bahwa pihak Huaxia telah menghubungiku, lalu memberitahunya bagaimana aku menyerang orang itu. Setelah Nando mendengarnya, ia mengelap keringatnya tak berdaya dan berkata, “Kak Alwi memang sangat...hebat! Andaikan mereka seperti yang Anda katakan, tidak akan mencari pasangan kerja lainnya.”

Aku berkata, “Tenang saja, tidak akan. Sekarang selain kita, juga tidak ada yang berani bekerja sama dengan Huaxia, jadi mereka tidak memiliki pilihan lain.”

Nando dengan penasaran bertanya, “Kalau begitu, Anda meminta bayaran apa dari mereka?”

Aku tertawa dingin dan berkata, “Tentunya minta uang, lalu berbagi untuk anak-anak.”

Minta uang, agar pihak sana tidak curiga kepadaku. Kalau aku menginginkan yang lain, mungkin saja mereka mencurigai identitasku dan tujuanku. Jika aku minta uang, mereka akan mengiraku hanyalah seseorang yang menginginkan uang.

Sesuai dengan tebakanku, sepuluh menit kemudian, si banci itu menghubungiku lagi. “Pak Alwi, Bos kita bilang kita yang tidak melindungi Pak Matthew dengan baik, memang seharusnya membayar kerugian kepada kalian, hanya saja apa yang kamu inginkan? Apapun yang kamu inginkan, kita bisa memberikannya kepadamu, maupun rahasia kita.”

Ia menekankan suaranya pada kata ‘rahasia’, ingin sekali mengujiku dan melihatku apakah aku ingin menggunakan kesempatan untuk mendapatkan data mereka.

Aku tertawa dingin dan berkata, “Apa gunanya rahasia kalian? Aku ingin bayaran dalam bentuk uang.”

Si banci berkata dengan terkejut, “Hah? Kamu hanya ingin uang?”

“Ada apa? Apakah kamu merasa tidak cukup? Apa yang ingin kamu berikan kepadaku?” tanyaku balik.

Si banci menyadari dirinya salah berbicara, lalu tertawa dan berkata, “Aduh, aku sedang bercanda denganmu. Aku hanya merasa permintaanmu terlalu mudah. Oh iya, berapa yang kamu inginkan?”

Aku menyebut sejumlah uang, lalu si banci itu segera berteriak dan berkata, “Oh Tuhan! Kamu langsung saja merampok bank!”

Aku berkata,”Kasih atau tidak, putuskan secepatnya!”

Ia terdiam sesaat, lalu mengigit bibirnya berkata, “Baiklah, kamu menang. Hngg!”

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu