Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1088 Datang melamar (2)

Aku mengangkat tangan lalu mengetuk kepalanya, kemudian berkata: “Apa yang kamu tahu? Aku sengaja mengatakannya seperti itu, jika didalamnya ada orang yang bodoh, merasa bahwa menundukkan kepala adalah sangat tidak berguna, dan akan memberontak, lalu membuat masalah maka sudah tidak baik. Selain itu, seperti kata pepatah, bertindak dalam posisi yang menguntungkan, bagaimanapun aku juga harus mengalah sedikit kepada mereka, kan?”

Nando berkata: “Baiklah baik, Kak Alwi, apa yang Anda lakukan pasti ada teori Anda sendiri, aku juga tidak akan berbicara begitu banyak. Hal ini sudah diselesaikan, akhirnya Anda bisa tidur dengan nyenyak malam ini.”

Aku berkata: “Ya. Oh iya, ada daftar nama dikantorku, mengenai kelompok mana yang ditugaskan ke negara mana, aku sudah membaginya dengan baik, kamu berikan daftar nama ini kepada direktur masing-masing, dan menyuruh mereka berikan kepada pemimpin tim, kemudian menyuruh pemimpin tim memberi tahu ke kelompoknya masing-masing, besok pagi semua orang harus berkemas dan pergi.”

Nando berkata: “Aku mengerti, aku akan mengurus hal-hal ini. Kak Alwi, Anda beristirahatlah dengan baik.”

Aku menganggukan kepala, dan berpisah dengannya ditengah jalan, dia pergi ke kantor dan aku kembali ke kamar untuk membereskan barang, kemudian tidur.

Seperti yang dikatakan oleh Nando, aku sudah lama tidak beristirahat dengan baik, jadi aku tertidur dengan sangat nyenyak. Keesokan harinya, aku bangun dengan tenaga yang penuh, kemudian pergi latihan diluar, dalam perjalanan kembali, semua orang satu demi per satu telah bangun, hanya saja tidak ada orang yang pergi ke tempat latihan, semua orang dengan kompak mengangkat koper mereka ke dermaga.

Tadi malam ketika kembali, aku menelefon Mark, dan memberitahunya bahwa masalah telah diselesaikan, semua orang telah menyetujui keputusanku, menyuruhnya mengabari orang dari beberapa negara lain. Pagi hari ini mengirim kapal untuk menjemput mereka, saat ini, kapal-kapal itu telah tiba di dermaga.

Ketika aku kembali ke apartemen, Angela sudah menyiapkan sarapan, Darren juga sedang duduk di rumah untuk menungguku. Dia mengenakan setelan jas, lumayan sangat fashion.

Aku sambil tersenyum berkata: “Eh, siapa pria tampan kecil ini?”

Begitu Darren mendengarkan perkataan ini, wajahnya memerah, lalu berkata: “Paman Alwi, Anda menertawakanku lagi.”

Aku berkata: “Aku tidak menertawakanmu, Darren kita benar-benar sangat tampan, seperti ibumu.”

Angela berjalan keluar dari dapur, mendengar perkataan ini, menundukkan kepala lalu tersenyum, dan berkata: “Koper kami sudah siap, aku mendengar bahwa semua orang hari ini akan pergi, benarkah?”

“Ya, kapal yang datang menjemput kita telah tiba, setelah sarapan kita berangkat.” Aku mengatakannya sambil duduk, kemudian menelefon Nando, menyuruhnya dan Herdy Deng dan lainnya cepat datang untuk sarapan.

Angela telah menyiapkan bubur untuk kami, aku berkata: “Kalian makanlah terlebih dahulu, aku akan menunggu Nando dan lainnya baru makan bersama.”

Angela menggelengkan kepala, berkata: “Tidak perlu, kalian makanlah, aku akan pergi memeriksa apakah ada benda yang belum terambil, sebentar saja.”

Dia berjalan pergi ketika mengatakannya, aku juga tidak mengatakan apapun, tetapi dari tatapannya masih bisa dilihat bahwa dia masih agak khawatir tentang apa yang terjadi semalam.

Setelah beberapa saat, Nando dan lainnya telah datang. Setelah semua orang sarapan dengan bahagia, lalu mengambil koper masing-masing dan berangkat.

Ketika tiba di dermaga, disini penuh dengan orang-orang, tetapi yang membuatku tidak menyangka adalah meskipun aku bukan lagi Bos Invicible Empire, tetapi ketika aku muncul, mereka masih memanggil dengan hormat ‘Kak Alwi’, aku tersenyum kepada mereka, dan berkata: “Para saudara, mulai hari ini kita akan berpisah, aku harap mulai hari ini kalian bisa mulai dari awal, dan menjadi orang baik, kemudian berjuang keras ditempat kalian berada, kita akan bertemu kembali lagi jika berjodoh.”

“Bertemu lagi jika berjodoh!”

“Bertemu lagi jika berjodoh!”

Dalam pujian semua orang, aku membawa orangku menaiki kapal, begitu memasuki kabin kapal, Mark datang menyambut, lalu berkata sambil tersenyum: “Bocah, kamu lumayan hebat disini.”

Aku berkata dengan datar: “Tentu saja, siapa aku? Akan dicintai ketika dijumpai, bunga akan bermekaran ketika berjumpa dengan bunga, dan ban mobil akan kempes ketika berjumpa dengan mobil, berjalan sampai manapun tetap akan dicintai oleh semua orang.”

“Jangan beromong kosong lagi, katakanlah, siapa lagi yang akan kamu bawa?” Mark berkata, lalu melihat kerumunan gelap dibelakangku, dnegan sedikit curiga dimatanya.

Aku tahu bahwa aku telah membawa banyak orang, dan Nando dan lainnya terlihat sangat jelas sangatlah hebat, didalam hati Mark pasti penasaran apakah kita sudah saling mengenal sejak lama, atau berkompilasi dengan mereka ditengah jalan.

Kali ini, aku memang telah membawa banyak orang, meskipun kapalnya sangat besar, tetapi masih membutuhkan 6 kapal lagi untuk membawa mereka semua, dan orang-orang ini adalah para saudara yang selalu menemaniku, adalah orang yang dilatih Paman Saver.

Aku berkata sambil tersenyum: “Para saudara disini sudah terkumpul, masih ada beberapa orang di kota Moshi, sebuah keluarga yang membuka restoran, dan masih ada seseorang yang memimpin disana, Jinkang.”

Karena disini sudah menjadi milik Huaxia, maka sebagai mantan pengedar narkoba, sebagai orang Invicible Empire, Huaxia tidak mungkin akan membiarkan Jinkang untuk mengatur kota Moshi, dan lebih tidak akan membiarkan Jinkang menyentuh politik, aku sudah tahu ini sejak awal, jadi dari awal sudah berencana untuk membawa Jinkang kembali ke Huaxia.

Mark tahu sedikit tentang Jinkang, dan tentu saja tahu dengan pemikirkanku, dia menganggukan kepala, lalu berkata: “Baik, kamu katakan kepada mereka, meyuruh mereka bersiaplah, ketika sampai di kota Moshi, disana ada mobil dan helikopter kita, dan hari ini juga akan membawa semua orang pergi.”

“Baik, aku sudah mengatakannya kepada mereka.” Aku berkata sambil tersenyum, suasana hatiku sangatlah senang.

Tadi malam aku sudah menelefon Jinkang, memberitahunya keputusan ini, dan yang membuatku bahagia adalah ketika aku mengundang Jinkang untuk pergi bersamaku ke Huaxia, dia dengan segera menyetujuinya, aku pikir ini pasti adalah jasa sekeluarga pacarnya.

Berbicara tentang mereka, keluarga pacarnya berencana akan menetap kembali ke Xuzhou, aku sudah memutuskan akan membawa mereka pergi kesana secara pribadi, dan aku juga ingin pergi kesana untuk melihat saudara baikku alias Alver, aku sudah lama tidak membersihkan makamnya, selain itu, aku sudah berjanji akan menemani adikknya ujian masuk ke perguruan tinggi, tetapi akhirnya aku tidak menepati janji, bagaimanapun aku juga harus pergi meminta maaf kepada adiknya.

Pada saat ini, tatapan Mark jatuh kepada Angela dan Darren, mengangkat alisnya lalu melihatku, dan berkata dengan datar: “Kedua orang ini adalah?”

Aku tahu bahwa karena aku sudah melakukan banyak kesalahan, jadi ketika melihat ada wanita disisiku, Mark akan tidak senang. Aku dengan segera akan menjelaskan, tetapi siapa yang menyangka bahwa Angela malah berkata dengan langsung, tersenyum murah hati, berkata: “Kita ibu dan anak hidup disini saling bergantungan, Tuan Alwi melihat kami sangat kasihan jadi menerima kami, aku bertanggung jawab atas pakaiannya, makanannya dan lainnya, dalam arti lain, adalah seorang pembantu.”

Aku tidak menyangka bahwa Angela akan berinisiatif menjelaskannya sendiri, dan mendefinisikan dirinya sendiri sebagai ‘pembantu’, dia melihatku sekilas, lalu menggelengkan kepala, kemudian menundukkan kepala, berkata: “Jadi Tuan Mark, Anda jangan salah sangka.”

Mark sedikit menyipitkan mata, lalu melihat Angela dari atas ke bawah, dan berkata: “Kamu terlihat lumayan pintar, apakah kamu tahu siapa aku?”

Angela berkata: “Jika aku tidak salah menduganya, Anda seharusnya adalah ayah dari tunangannya Tuan Alwi.”

Aku berpikir, Angela benar-benar sangat pintar, bahkan dia dapat menebak ini.

Mark juga sedikit terkejut, dia meliriku dengan marah, dan berkata: “Tunangan apa? Putriku belum bertunangan denganmu, dia masih belum lulus dari penilaianku.”

Dilihat dari ekspresi Mark, dia seharusnya tidak mempermasalahkan keberadaan Angela lagi, aku menghela nafas lega, lalu melirik Angela dengan bersyukur, kemudian berkata: “Paman Mark, Anda jangan mengira bahwa aku tidak bisa melihatnya, didalam hati Anda pasti sangat puas kan. Lagipula, bisa memiliki menantu yang begitu hebat, bukan semua orang bisa mendapatkannya.”

Ketika Mark mendengar ini, janggutnya bergetar, dan berkata dengan marah: “Kamu benar-benar sangat narsis, aku memiliki identitas seperti apa? Menantu seperti apa yang aku inginkan? Kamu….hehe…..”

Aku mendengus lalu berkata: “Hati dan mulutmu berkata lain, Anda tidak lucu sama sekali.”

Mark memalingkan mata kepadaku, lalu berkata: “Kamu tidak tahu malu, kamu juga tidak lucu sama sekali.”

Sangat jarang dapat melihat sisi imutnya Mark, aku sangat senang, dan berkata: “Paman Mark, ketika kembali, aku akan datang melamar.”

Kali ini, Mark tidak menolak, tetapi melirikku sekilas dan berkata dengan penuh arti: “Bocah, aku harap kamu dapat menepati perkataanmu kali ini.”

Aku berkata dengan sungguh-sungguh: “Itu pasti!”

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu