Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1065 Bertindak

Aku berkata bahwa aku akan membunuh Jay sendiri, setelah aku mengatakannya aku melihat ke arah Jessi dan aku bertanya:”Jessi, kamu akan mendukungku kan?”

Meskipun Jessi bukan lagi seorang prajurit, bagaimanapun juga, hal yang akan aku lakukan akan melanggar aturan, aku benar-benar takut bahwa dia akan membujukku, bahkan jika dia membujukku, aku juga tidak akan mendengarkannya, tapi aku masih berharap bahwa orang yang aku cintai akan mendukungku.

Jessi tampak biasa-biasa saja, dia menatapku, tersenyum dan berkata:”Tentu saja, aku sudah mengatakan bahwa apa pun keputusanmu, aku akan tetap mendukungmu, apalagi apa yang kamu lakukan ini adalah benar, berdasarkan gaya kerja pihak atasan, mereka pasti tidak akan mengizinkan kamu membunuh Jay secara pribadi, kamu harus tahu, jika Jay benar-benar adalah pembunuh di belakang layar itu, maka di tangannya harusnya masih menympan rahasia tahun itu.”

Aku mengangguk dan berkata:”Aku tahu, pihak atasan ingin mendapatkan rahasia itu dan ingin menggunakannya untuk meningkatkan kekuatan komprehensif Huaxia kita dan rahasia yang ada di tangan Jay kemungkinan akan menjadi jimat terakhir yang bisa menyelamatkan nyawanya, jika kali ini dia pergi maka akan sulit bagiku untuk membunuhnya, jadi aku pasti tidak akan melepaskan kesempatan ini.”

Setelah terdiam untuk beberapa saat, aku berkata:”Tentu saja, aku juga akan menemukan cara untuk mencari raahasia itu, karena meskipun aku ingin balas dendam, tapi aku juga tidak ingin menjadi orang yang berdosa dan di catat di dalam sejarah nantinya, aku percaya, pasti ada seseorang yang tahu di mana benda itu.”

Jessi mengangguk dan berkata:”Aku percaya padamu.”

Aku berjalan ke arah Jessi dan memeluknya, aku berkata dengan lembut:”Di dunia ini, takutnya tidak ada orang kedua yang bisa begitu mempercayaiku.”

Jessi tertawa kencang dan berkata:”Benarkah? Tapi aku sepertinya merasa, selain aku, masih ada dua wanita yang rela mempercayaimu sama seperti aku mempercayaimu?”

Ini adalah kali pertama Jessi mengungkit Felicia dan Aiko, aku tiba-tiba menjadi canggung dan berkata:”Istriku, kamu ... ... kamu ingin mengungkit masa laluku ya? Lalu, siapa yang tidak memiliki masa lalu?”

Meskipun aku berkata seperti itu di mulutku, hatiku merasa berat, mungkin karena aku tidak terbiasa mengatakan bahwa Felicia dan Aiko adalah masa laluku.

Jessi menatap mataku, matanya sangat cerah dan cantik, matanya sebening bulan dan penuh cahaya bintang yang jernih.

Tanpa sadar aku menelan ludah, aku selalu merasa bahwa aku menyembunyikan sesuatu, dan di dalam tatapan matanya, seperti terlihat jelas apa yang aku pikirkan. Jessi tiba-tiba memeluk leherku, aku mencium wangi tubuhnya, dia berkata:”Alwi, sebenarnya aku sudah lama memikirkannya, aku rasa aku harus bicara denganmu ... ...”

Aku melihatnya begitu serius, hatiku tiba-tiba merasa tidak enak, aku berkata:”Apa yang ingin kamu bicarakan?”

“Aku sedang berpikir ... ...”

Pada saat ini, ponselku tiba-tiba berbunyi, aku segera mengeluarkannya, menatapnya dengan tatapan penuh minta maaf dan aku mengangkat teleponnya.

Suara Nando terdengar dari dalam ponsel, dia berkata:”Kak Alwi, Felicia sudah pulang ke rumah, Jay juga berada di rumah, dan hanya dia yang ada di rumah, dia mengatakan bahwa istrinya pergi menyekar ke kuburan leluhurnya, dan tuan muda Govy menemaninya pergi.”

Hatiku mendadak terasa berat, aku mengerutkan keningku dan berkata:”Ini kebetulan sekali. Sebelum Felicia pulang ke rumah, dia pasti telah memberitahu Jay dulu dan berdasarkan kasih sayang nyonya Su kepadanya, maka dia tidak akan mungkin memilih hari ini untuk pergi nyekar.”

“Iya, aku juga merasa aneh, jadi aku pikir pasti Jay ingin segera melakukan sesuatu terhadap nona Felicia, menurutmu, apakah sekarang kamu harus bergegas ke sana?” Nando bertanya dengan khawatir.

Felicia adalah senjata utama kita untuk melawan Jay, maka kami akan sangat memeperhatikannya, aku berkata bahwa aku akan segera ke sana, kemudian aku menutup teleponnya, aku menatap Jessi penuh rasa bersalah dan berkata:”Jessi, aku harus segera pergi ke rumah keluarga Su, kamu rawat lukamu dengan baik, setelah aku selesai mengurus masalah ini, aku akan datang mencarimu dan aku akan menemanimu dengan sebaik-baiknya, bagaimana?”

Jessi mengangguk dan berkata:”Kamu pergilah.”

Aku tahu bahwa dia selalu sangat pengertian, maka dia pasti tidak akan mempermasalahkan aku yang pergi dan datang secara buru-buru, tapi aku merasa bersalah, aku dengan lembut merapikan rambutnya yang berantakan, aku menunduk dan mencium bibirnya, dia memeluk leherku dan membalas ciumanku dengan hangat.

Dia baru saja habis minum teh, mulutnya penuh aroma teh, aku sangat merindukan aroma ini dan aku sangat ingin melahap seluruh tubuhnya dengan bersih.

Aku menjadi sangat bersemangat, aku tidak tahu bahwa hanya menciumnya saja membuatku bereaksi begitu besar, aku segera menghentikan ciumannya, dan aku segera memeluknya, aku meletakkan daguku di punggungnya dan pelan-pelan aku mengatur napasku.

Jessi jatuh dalam pelukanku, napasnya juga sedikit terengah-engah, aku bisa melihat perasaannya yang sedang membara, kami saling berpelukkan dengan erat dan aku merasakan seluruh kecantikannya, aku menelan ludahku, aku menunduk dan melihat telinganya yang kemerahan, aku tidak bisa menahan tawa dan aku berkata dengan suara serak:”Aku rasa, setelah aku menyelesaikan masalahnya, kita berdua sebaiknya jangan bertemu di rumah keluarga Song.”

Jessi mengangkat kepalanya dan menatapku, dia tersenyum dengan cantik dan menatapku penuh cinta, dia berkata:”Oh? Kenapa?”

Aku menempelkan mulutku di bibirnya dan aku berkata:”Karena aku takut terlalu berisik dan paman Song akan membawa pisau untuk memotongku.”

Muka Jessi memerah dan dia mendorong dadaku dan berkata:”Bukankah kamu masih harus menjadi pahlawan untuk menyelamatkan wanita cantik? Cepat pergi.”

Aku menyentuh hidungku dan berkata:”Kalau begitu aku pergi ya, kamu rawat lukamu.”

“Baik.”

Aku dengan tidak rela meninggalkan kediaman keluarga Song, aku naik ke atas mobil Nando, Nando memberikan sebuah headset kepadaku dan berkata:”Ini adalah headset yang dipakai saudara kita untuk berhubungan dengan kita, dia adalah pengawal pribadi nona Felicia dan juga dia satu-satunya pengawal yang bisa bersama nona Felicia.”

Aku mengernyitkan keningku dan berkata:”Bagaimana dengan saudara kita yang lain?”

“Jay menyuruh mereka semua beristirahat dengan alasan bahwa mereka semua sudah lelah. Kamu juga tahu, nona Felicia adalah nona besar keluarga Su, jika banyak pengawal yang mengikutinya bahwa ini jelas menunjukkan bahwa dia tidak mempercayai Jay, jadi saudara-saudara kita hanya bisa menuruti perkataannya.” Nando menjelaskan.

Aku mengangguk, aku sudah menduga ini sebelumnya, aku pikir Felicia sudah berusaha keras untuk membiarkan pengawal terakhirnya berada di sisinya.

Aku memakai headsetnya, pada saat ini, terdengar suara pengawal itu di headset, dia berkata:”Lapor, nona Felicia sudah berada di ruang tamu, ruang belajar bahkan kamar tidur dan lorong juga dilengkapi dengan alat penyadap.”

Aku berkata:”Aku sudah tahu, kamu berhati-hatilah.”

“Baik.”

Tidak ada suara dari pihak sana lagi, aku mengatakan masalah ini kepada Nando, Nando berkata:”Nona Jessi pernah melakukan apa, dia diawasi oleh Jay, seluruh rumah Jay dipasang alat penyadap, tidak mungkin bisa menghadapinya jika tidak punya kemampuan.

Aku mengangguk, aku teringat ketika sewaktu Felicia berusaha mendekatiku dulu, dia melakukan pekerjaannya dengan sangat teliti dan tidak ada yang tahu, dia benar-benar berbakat untuk menjadi mata-mata.

Namun, jika Jay adalah pembunuh di belakang layar itu, maka, dia pasti akan mengenal Felicia dengan baik, apakah Felicia dapat mengelabuinya?

Aku semakin mengkhawatirkan keselamatan Felicia, aku menyuruh Nando unruk mempercepat laju mobilnya, pada saat ini, aku bisa mendengar suara Felicia, dia berkata:”ayah, apakah ibu dan kakak tahu aku kembali?”

Jay berkata sambil tersenyum:”Tentu saja mereka tahu, tapi ibumu dan beberapa bibimu sudah membuat janji dan tidak bisa mengingkari janjinya, jadi mereka tidak menunggumu pulang, anak baik, ibumu akan pulang pada malam hari, dia bilang, dia akan masak untukmu dan memasakan makanan daging asam manis kesukaanmu.”

Felicia berkata dengan bahagia:”Baguslah, aku sudah lama tidak pulang ke rumah, aku benar-benar sangat merindukan ibu dan kakakku.”

Jay berkata dengan suara pelan:”Kamu hanya merindukan mereka, apakah kamu tidak merindukan ayahmu?”

Nada bicara yang lembut ini, membuat orang yang mendengarnya akan merasa bahwa dia adalah seorang ayah yang baik.

Felicia berkata dengan manja:”Tentu saja aku merindukan ayah, tapi sebelumnya aku sangat keras kepala, Ayah, aku tahu kamu sangat marah, maaf, aku selanjutnya akan tinggal di rumah dan melewati hari dengan baik dan aku tidak akan keras kepala lagi.”

Jay berkata dengan senang:”Kamu akhirnya mengerti juga.”

Felicia berkata:”Iya, aku sudah mengerti, lagipula Alwi sudah lama mati, semua orang sepertinya memulai kehidupan yang baru, jika aku terpuruk terus maka dia tidak akan senang.”

Jay berkata:”Anak bodoh, orang itu yang tidak beruntung, ayah akan mencarikan yang lebih baik untukmu nanti, orang yang lebih menyayangimu.”

Felicia berkata dengan penuh keyakinan:”Tidak Ayah, aku ingin hidup sendiri saja, aku merasa begitu baik juga, hatiku sudah tidak bisa menerima orang lain selain Alwi, apakah kamu mau memberiku makan seumur hidup?”

Hatiku bergetar, meskipun sejak awal aku sudah tahu bahwa Felicia sangat mencintaiku, tapi aku tidak tahu bahwa dia sudah memutuskan sejak awal untuk melewati hidupnya seorang diri, bahkan jika aku sudah memusnahkan semua harapannya, tapi dia tetap mau menjaga cintanya padaku seumur hidupnya.

Apakah ini layak?

Aku sangat ingin bertanya kepadanya, tapi tenggorokanku seperti tersumbat oleh batu dan tidak bisa bersuara sama sekali.

Melihat ada yang tidak biasa denganku, Nando bertanya:”Kak Alwi, kenapa kamu?”

Aku berkata dengan datar:”Aku sedang mendengarkan pembicaraan Felicia dengan Jay.”

“Oh, apakah kak Felicia memakai headsetnya?” Nando bertanya dengan sedikit kaget dan khawatir, “Apakah dia akan ketahuan?”

Aku berkata:”Tidak apa-apa, seharusnya headset kak Felicia dan headset saudara kita saling terhubungan, dengan maksud supaya aku bisa mendengar percakapan mereka.”

Nando berkata dengan lega:”Baguslah kalau seperti itu.”

“Masih butuh waktu berapa lama lagi?” Aku bertanya.

Nando berkata:”Masih butuh waktu sepuluh menit lagi.”

“Baik.”

Pada saat ini, aku mendengar Jay berkata:”Anak bodoh, tentu saja tidak apa-apa jika Ayah menafkahimu seumur hidup, tapi Ayah juga berharap kamu bisa bertemu dengan orang yang bisa menyayangi dan mencintaimu, jadi ketika aku sudah mati, ada orang yang bisa menggantikanku untuk menjagamu.”

“Ayah, aku sudah memutuskannya, kamu jangan mengatakannya lagi, aku jarang bisa pulang, bisakah kita membicarakan masalah yang menyenangkan?” Felicia pura-pura berkata dengan sedih.

Jay buru-buru berkata:”Baik,baik, baiklah, kita tidak akan membicarakan orang itu lagi, sini, hari ini ibu dan kakakmu tidak ada di rumah, mari kita berdua minum sedikit.”

Felicia berkata sambil tersenyum:”Baik.”

Selanjutnya, mereka mulai membicarakan masalah yang lebih santai, baik isi pembicaraan mereka atau pun nada bicaranya, semuanya sangat normal, hampir membuat orang berpikir bahwa itu hanyalah pembicaraan ayah dan anak yang normal.

Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di sebuah gang kecil dekat rumah keluarga Su, aku memakai tas punggung tahan air dan aku segera turun dari mobil dan pergi.

Ketika aku berada di hutan dekat pintu belakang rumah keluarga Su, aku melepaskan pakaian yang aku pakai, di dalam jaket ini berisi sesuatu yang sangat berguna, aku menggantungkan jaket itu di suatu tempat, aku meletakkan sebuah mesin tua di dalam pakaianku, kemudian aku bersembunyi di semak rumput lain, aku melipat topi jerami dan memakainya di kepalaku, kemudian, lalu aku mulai bergerak diam-diam menuju rumah keluarga Su.

Pintu belakang keluarga Su lebih longgar dibandingkan denagn kediaman keluarga Song, itulah sebabnya aku waktu itu bisa diam-diam pergi melalui pintu belakang.

Aku tidak memerlukan usaha ekstra untuk bisa melompati tembok rumah keluarga Su, aku menghindari kamera, aku diam-diam bergerak menuju kamar Felicia.

Rencanaku adalah diam-diam masuk ke kamar Felicia, kemudian aku menemuinya setelah dia makan siang. Pada saat ini, aku mendengar Felicia berkata:”Ayah, aku sudah selesai makan, aku ingin ke atas untuk beristirahat sebentar, bolehkah?”

Jay berkata:”Kamu pergi istirahat saja, tidur sebentar, ketika kamu bangun, ibu dan kakakmu pasti sudah pulang.”

“Baik.”

Setelah beberapa saat, terdengar suara Felicia berjalan naik ke atas tangga, aku menghindari kamera dan aku diam-diam mendekat, aku tiba-tiba mendengar suara erangan, hatiku menegang, kemudian aku mendengar anak buah itu mengatakan:”Cepat lari!”

Hatiku mendadak terasa berat, ada firasat buruk di hatiku, apakah rencana kami sudah terbongkar? Cepat kabur? Apakah dia mengingatkanku untuk cepat melarikan diri?

Ketika aku memikirkannya, aku mendengar suara berbunyi “teng”, suara seperti orang melemparkan sesuatu ke lantai, kemudian, aku mendengar suara langkah kaki yang cepat, segera, aku mendengar Jay berkata:”Cepat pindahkan nona besar ke kamar, juga, apakah pengawal di depan itu sudah ditanganni?”

“Bos, kami ketahuan olehnya, dia sudah melarikan diri, tapi dia sudah terluka, aku yakin dia tidak bisa lari jauh.”

“Baik, bunuh orang itu, kemudian bunuh semua pengawal yang datang bersama nona besar, satu pun tidak boleh hidup.”

“Baik!”

Pada saat ini, aku mendengar ada suara sesuatu dari tempat yang tidak jauh, aku segera bersembunyi di semak rumput, segera aku mendengar suara tembakan, aku tahu bahwa saudara-saudaraku sudah ketahuan, aku segera mengabari Nando, kemudian aku menuju ke arah datangnya suara tembakan.

Tampaknya, Jay lebih marah dari perkiraanku!

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu