Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 162 Aku Tidak Tahan Lagi

Yang berada dilayar HP Aiko adalah Mawar sedang terikat di sebuah tiang, kak Toba berdiri dibelakang dia, mengambil pisau menuju ke lehernya. saat ini juga Aiko sedang video call bersama kak Toba, karena Mawar melihatku, dia langsung bergegas menggeleng kepalanya, seperti sedang meminta tolong padaku.

Hatiku sangat berat, dan mengerti maksud dari perkataan “menyuruh Claura membantu bukanlah hal yang tidak mungkin”, dan mengerti mengapa kak Toba akan cemas, bisa bisa dikatakan jika dia akan bermasalah malam ini, ternyata mereka sudah diam diam berencana untuk menculik Mawar. Hati mendadak tidak nyaman, tidak tahu marah atau kecewa, Aku melihat ke Aiko, dia melihat Aku, berkata:” Aku tahu kamu tidak akan rela, jadi aku yang bantu kamu lakukan hal ini.”

Aku sangat terkejut, dan keluhan yang tak terkatakan itu tiba-tiba berubah menjadi ketidakberdayaan dan emosi. Jika aku tidak terlalu lemah, mengapa Aiko menipu aku dan menyembunyikannya dariku? Dia hanya ingin membantu aku. Apa yang salah?

Aiko selesai bicara, menatap Claura dan berkata dengan dingin, "mungkin Alwi tidak akan menyakiti ibumu, tapi aku tidak sama. Kamu seharusnya sudah mendengar apa yang telah kulakukan terhadap Dony Yun, dan kamu seharusnya tahu kepribadianku. Jadi, aku hanya memberi kamu sepuluh detik untuk memilih antara membantu Alwi dan melihat ibumu mati. "

Claura menatapku dengan dingin dan bertanya apa yang ingin aku katakan? Aku membuka mulut, tetapi tidak bisa mengatakan apa-apa. Di satu sisi, aku malu akan hal ini, dan mengatakan bahwa aku ingin melindungi Mawar. Di sisi lain, aku bisa melakukan apa saja untuk kakakku, dan bahkan bisa merelakan nyawaku. Aku tidak ingin melukai salah satu dari mereka, tetapi aku tidak bisa menghindarinya, karena sudah terjadi. Dan apapun yang aku katakan, itu akan melukai salah satunya.

Melihat aku tidak berbicara, Claura akhirnya marah dan berkata, "Alwi, apakah ini ketulusan kerja sama kamu dengan aku? Begitulah cara kamu memperlakukan ibu aku?"

Aku memandangnya dan berkata tanpa daya, "Aku benar-benar minta maaf untuk Mawar, tetapi aku merasa tidak bersalah terhadapmu. Jangan lupa bahwa kamu tidak memenuhi janji."

Claura tiba-tiba tersenyum, tetapi matanya dingin seperti pisau tajam, berkata: "Semua yang terjadi bukan rancangan aku. Aku tidak pernah menipu kamu, dan orang-orang kamu tidak dihentikan oleh orang-orang aku. Dari awal, aku tidak berencana untuk bekerja sama dengan Alex, dan aku tidak ingin merusakkan janji antara kami. Kamu salah paham. "

sampai sini dia tiba-tiba meninggikan suaranya dan berteriak keras: "Kamu salah paham, dan aku salah paham. Aku tidak menyangka bahwa Claura telah membuat begitu banyak konsesi, tetapi kamu masih berprasangka buruk padaku. Kalau begitu, aku akan mengikuti keinginanmu dan tetap melakukan yang tidak tidak!"

Mendengar ini, aku terkejut. Aiko dan Sulistio juga tidak bisa percaya.

Tidak ada yang menyangka bahwa Claura akan mengatakan hal seperti itu. Tetapi jika apa yang dikatakannya benar, Fuiz, Justin dan Krisno sedang diam diam bekerjasama dengan Alex? Berpikir sampai disini, sebuah ide yang tidak pernah terpikirkan olehku tiba-tiba muncul di benakku, yaitu, Claura dan Aku telah dibohongi dan dirancangi orang. Merancang kami berdua tanpa Alex, ada orang lain yang membuat Claura tidak menyangka yaitu ayahnya, Gunawan.

Di permukaan, Gunawan menertawakan perjanjian kerja sama kita, tetapi sebenarnya, dia sudah lama ingin menghancurkan kita. Lagipula, aku adalah "saingannya dalam cinta" dan orang yang ingin dia bunuh. Hanya dia yang bisa membuat Fuiz menipu Claura dan bekerja sama dengan Alex. Aku khawatir ini bukan hanya mereka, melainkan jimmy juga. Hanya saja, mengapa Claura ingin membunuh jimmy?

Aku bertanya kepada Claura mengapa, matanya dingin menatapku, bertanya: "mengapa aku ingin membunuhnya, kamu benar-benar tidak tahu?"

Pada saat ini, aku melihat keputusasaan yang dalam dan hati yang dingin dari matanya yang dingin. Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu yang tak terkatakan dalam hati aku, sedikit bingung, sedikit menyesal, dan sedikit kebingungan.

Alex tampaknya lupa bagaimana dia berurusan dengan Claura tadi. Dia keluar dari bawah meja dan menyentuh kebotakan jeleknya. Dia berkata sambil tersenyum, "Claura, aku tidak mengerti mengapa kamu menyukai pengecut ini? Sekarang kamu tahu wajah aslinya. Ini sangat baik. Sekarang, selama kita berbagi kebencian yang sama dan bertarung mengahncurkan pecundang ini, tidak berguna baginya untuk memiliki lebih banyak orang dibelakangnya. Dia pasti akan melepaskan kakakku dan ibumu. "

Alex berkata dengan senyuman dimukanya.

Sejujurnya aku sangat memuji bocah ini, tadi dia malah menjadi seorang pengkhianat, ingin melukai Claura, sekarang malah ingin bekerja sama dengan dia, memang muka tebal.

Dan saat ini juga, Claura mendadak mengambil mangkok diatas meja, dan melemparkan ke kepala Alex, kepalanya langsung berdarah, dia memegang kepalanya. Fuiz dan orang orang segera membungkuk menghormati Claura, dan bilang:” Claura jangan marah.”

Claura bertanya:” Jangan marah? Kasih tahu Gunawan, kalian semua pulang ketempat dia, dan aku akan tidak marah! Aku tidak memerlukan anjing yang tidak berguna!”

Setelah selesai, dia balik dengan marah dan meninggalkan ruangan, menatap punggungnya, aku tidak tahu harus berkata apa. Setelah masalah ini, aku telah merasakan bahwa Claura tidak memiliki rasa kasihan untukku. Aku pikir dia pasti membenciku hingga ketulang dan tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada aku lagi. Aku tidak merasa kecewa di hatiku, tetapi aku pikir itu sangat disayangkan. Lagipula, jika aku tidak terjebak, Claura membantu aku, aku yakin tahta aku di sini akan lebih kuat. Tetapi sekarang, aku benar-benar harus menghadapi dilema.

Ketika jalan keluar, Claura balik badan melihatku, bilang:” Lepaskan ibu aku, aku akan melepaskan orang kamu. Dan, mulai saat ini jangan mencari ibuku lagi, kamu harus tahu, kamu tidak berhak menemui dia.”

Perkataan Claura membuatku menunduk, membuat hatiku merasa tidak nyaman, aku tidak tahu hal ini akan berakhir seperti ini, aku tidak hanya kehilangan Claura sebagai sekutu, dan juga kehilangan Mawar yang cantik.

Ketika Claura pergi, Fuiz juga pergi, ruangan hanya tersisa Alex dan orangnya, Alex menutupi mukanya, tersenyum dan berkata:” Bang Alwi, Pantasan kamu tidak suka Claura, Cewek ini jahat seperti orang gila, cowok yang melihat dia seperti sedang melihat hantu. Bang Alwi, Mulai hari ini kita bekerja sama, lepasin kakak aku, ya?”

Memang orang tidak berguna! Sungguh sulit memercayai orang seperti ini, adalah orang dari “Keluarga terkenal dan kaya”

Aku melihat Alex, berkata:” Alex, sekarang aku mengerti kamu sebagai paman keluarga Yang, tetapi tidak mendapat apapun dari mereka. Kamu tidak cocok menjadi manusia, hanya cocok menjadi Bulldog yang melambai lambaikan ekornya.”

Setelah itu, aku berdiri, berkata kepada Aiko:” Ayo pergi.”

Meninggalkan Hilton, hatiku sangat kacau, aku rasa hari ini adalah hari terburuk yang pernah ada, sudahlah ditipu orang, orang terdekatku pun menyakitiku, semua rancangan yang telah aku buat, hancur sudah, aku masih mendorong diri sendiri diatas jurang.

Sudahlah buruk, aku tidak bisa menyalahkan orang lain, hanya bisa menyalahkan diri sendiri.

Dengan marah aku sampai ke pintu hotel, Leo sudah dilepas, aku mengambil rokok, berkata:” Pulang duluan kalian.”

Sulistio dengan hati hati berkata:” Jadi, bang Alwi, kamu?

Aku bilang aku ingin pergi bersantai, dia tidak ingin pergi, aku tahu hati dia pasti juga tidak nyaman, semua kabar aku berasal dari dia. Aku menepuk bahunya, berkata:” Aku tidak menyalahkan kamu, Gunawan sangat kejam, siapa tahu dia akan mengeluarkan taktik seperti ini.”

Dengan bersalah Sulistio berkata:” Bang Alwi, minta maaf ya, aku tidak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi.”

Aku bilang sudah, lain kali berusahalah lebih, dia pergi membawa orang, aku melihat Leo, menanyakan ada masalah apa, dia menggeleng kepala, bilang tidak bermasalah, dan bilang mereka tidak ditangkap, hanya di tahan, tidak ada ruginya.

Aku tidak lagi khawatir, menyuruhnya pulang, lalu aku tidak berbicara, Aiko yang dari tadi mengerutkan alisnya, melihat aku dan berkata:” Kali ini aku yang gegabah, menghasilkan masalah ini, Alwi, maaf.”

Melihat dia khawatir seperti ini, aku tidak lagi marah. Aku menggeleng kepala, berkata:” Kak, aku tidak marah dengan kamu, aku tahu kamu melakukan ini demi aku.”

Walaupun aku merasa bersalah dengan Mawar, tetapi kalau di bandingin, apa yang bisa dibandingin dari Mawar dan Aiko? Jangankan Mawar, jessi yang sangat penting di hidupku saja, tidak bisa menahan Aiko, paling tidak sama mereka.

Jadi sekarang aku hanya bisa minta maaf untuk Mawar, yang aku utang darinya, akan aku bayar nanti.

Walaupun hati berpikir seperti ini, tetapi aku masih tidak bisa tahan dan merasa bersalah kembali, karena Mawar penah membantuku dengan nyawanya, masih pernah berhubungan dengan ku.

Aiko menghela nafas ringan, menanyakan apa yang akan aku lakukan selanjutnya? Apakah ingin bersantai? Aku mengangguk, bilang:” Iya, ingin bersantai, tetapi sebelum itu ada yang ingin aku lakukan.”

Aiko menatap aku dengan penasaran, aku tertawa, berkata:” Aku tidak akan memaafkan Alex begitu saja.”

Selesai berbicara, aku pergi ke tempat parkir bawah tanah, mencari mobil Alex, ambil kunci yang ada dikantong baju, membuka pintu dan masuk kedalam. Kunci ini aku ambil diam-diam pas keributan tadi, itulah yang aku tunggu tunggu.

Setelah 10 menit, dengan marah Alex jalan menuju mobil, dia sampai didepan mobil, mulai mencari kunci mobil, dengan kuat aku mendorong pintu mobil, dengan kecepatan kilat menarik dia kedalam mobil, mengambil sepasang sumpit . Satu tangan menutupi mulutnya, satu lagi menusuk matanya dengan sumpit, dia berteriak sengsara, aku segera menarik kembali sumpit, melihat darah segar, aku tidak merasa takut, malah merasa sangat senang.

Aku mengambil sumpit dan menusuk satu matanya lagi, dan membisik ditelinganya:” Sumpit ini tidak saya cabut, kalau tidak, enggak ada yang bisa foto kamu, membuat kamu lihat seperti apa keadaan mata kamu sekarang.”

Selesai itu, aku melepaskan tangan, tubuh Alex gemetaran, berkata:” Alwi, kamu…. Aku akan membawa kamu masuk penjara.”

Aku tertawa dan berkata:” Kamu yakin? Aku menyarankan agar kamu memikirkan bayi yang ada diperut kakak kamu itu.”

Alex terdiam, aku langsung turun mobil, memasuki mobil Aiko, dan pergi dengan bangga.

Didalam mobil, aku merokok, ketika hampir sampai di Splendid, Aiko tiba tiba berkata:” Kenapa harus menghantam dia sekarang, jika dia lawan……”

Aku memotong pembicaraannya, berkata:” Karena aku tidak tahan lagi, bukan karena dia menghancurkan kerjasama aku dengan Claura, tetapi karena dia menghina ibu aku, menghina kamu, sehingga aku tidak bisa tahan lagi.”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu