Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 629 Dia Benci, Keras Kepala!

Alwi palsu benar-benar sudah gila, menyuruhku dan Mawar melakukan hal ini, bahkan mengatakan Mawar menyukaiku.

Aku memandang Mawar, wajahnya tersipu malu dan marah, berkata: “Bunuh saja aku.”

Alwi palsu yang melihat dia menentang, tertawa semakin keras, berkata: “Kenapa? Aku tulus menciptakan kesempatan ini untukmu, kamu tidak ingin menghargainya?”

Aku tahu sifat Alwi palsu, dia paling tidak suka orang lain tidak mematuhinya, semakin Mawar mengatakan tidak ingin memiliki sesuatu denganku, dia semakin ingin kita berdua terjadi sesuatu. Mengingat ini, tanpa menunggu Mawar berkata, aku menjawab:“Jika ini bisa membuatmu senang, maka cepatlah, jangan menghabiskan waktuku.”

Seluruh tubuh mawar gemetar, memandangku tidak percaya, dan Alwi palsu tersenyum bahagia, berkata: “Kenapa? Kamu begitu tidak sabar ingin berhubungan dengan ibu mertuamu?”

Aku menjawab dengan santai: “Kiri kanan semuanya perempuan, daripada menghabiskan waktu denganmu, lebih baik mengikuti keinginanmu, kebetulan, kamu bisa mengambil videoku dengan Mawar yang sedang berhubungan, mengirim ke Claura, membuat wanita itu marah. Aku pikir wanita itu meskipun sangat membenciku, tetapi seharusnya akan semakin mencintaiku, melihat adegan ini dia pasti tidak sanggup menerimanya, dengan begini, dia pasti akan marah besar dan kamu senang karena keinginanmu terkabul.”

Mawar mengangkat tangannya dan menamparku, jangan melihat dia yang lemah, kekuatan tangannya tidak kalah dari pria, aku merasa wajahku sakit kepanasan, terutama sudut mulutku yang mengeluarkan darah, aku bahkan bisa mencium bau darah.

Aku pura-pura marah memandang Mawar, siapa sangka dia menamparku dengan keras dan mengutuk: “Alwi, aku salah menilai dirimu, kamu bukan orang, kamu benar-benar binatang.”

Wajahnya penuh dengan emosi ketika mengatakannya, seorang wanita berusia lima puluh tahun memiliki pesona yang kuat, bahkan ketika dia menangis juga penuh pesona, aku memandangnya, tersenyum dan berkata: “Aku pikir kamu baik, kamu seharusnya tahu, jika kita melanggar perintah mesum ini, kita berdua tidak akan berakhir baik, terlebih kita berdua bukan tidak pernah berhubungan sebelumnya, yang pertama asing, yang kedua familiar, apa yang perlu dipermasalahkan.’

“Diam kamu! Brengsek!”Mawar menampar wajahku bolak balik dengan marah, wajahku sakit sekali, luka yang belum sembuh sobek kembali karena tamparannya, dan mengeluarkan darah.

Berpikir tentang ini, aku bertanya-tanya mengapa Mawar tidak bisa melihat aku sedang membantunya, jika dipukul terus, mulutku pasti miring ditampar dia.

Saat ini, Alwi palsu tertawa dan berkata: “Alwi, melihat tindakanmu, tampaknya kamu juga ingin menggunakan wanita tua ini merangsang Claura?”

Aku tidak menyangkal hal itu, melainkan ada perasaan benci ingin membunuh Claura.

Alwi palsu tertawa keras, berkata: “Jangan mimipi, aku tidak akan membantumu membalas dendam pada Claura, jangan pernah mimpi bisa memanfaatkan aku.”

Aku tahu Alwi palsu masuk jebakanku, hatiku bernafas lega, lalu melirik Mawar, dan dia seolah tidak menyangka Alwi palsu tiba-tiba berubah pikiran, dia merasa lega dan menatapku dengan aneh, aku dengan tak berdaya meliriknya kembali, sengaja mengatakan: “Aish, peluang bagus untuk membalas dendam kepada Claura hilang begitu saja, aku berkata, Alwi palsu, apakah kamu senang?”

Aku yang mengatakan kalimat ini, seolah aku sekarang sangat ingin meniduri Mawar, dan sedang memohon kepadanya.

Alwi palsu tentu saja tidak akan mengabulkan permohonanku, aku mendengus dingin, berkata: “Wanita itu……aku akan memikirkan cara lain untuk menyiksanya, aku tidak akan mengambil keuntungan darimu, dan menikmati kemanisan!”

Melihat kemarahan Alwi palsu yang ingin membunuh Claura, aku penasaran, berpikir dia yang begitu mencintai Claura, kenapa tiba-tiba dia membencinya? Aku berkata dengan penasaran: “Bukankah kamu sangat mencintai wanita itu hingga tergila-gila? Kenapa tiba-tiba membencinya? Jangan-jangan dia membelakangimu tidur dengan pria lain?”

Mendengar perkataan ini, Alwi palsu menendangku, tenaganya sangat kuat, ditambah tubuhku yang terluka, sekali tendangan di dadaku terasa sangat sakit.

Dia menatapku dari atas kebawah, berkata: “Jangan kira aku tidak tahu, kamu ingin menertawakanku.”

Aku berkata: “Ini juga terlihat olehmu? Orang yang mencintaiku, kenapa tidak bersedia memandangmu lebih lama, tentu saja itu akan membuat hatiku merasa sangat bahagia.”

“Diam!”teriak marah Alwi palsu: “Wanita itu yang buta, dia bahkan bekerja sama dengan Jimmy untuk mencelakaiku, tujuannya adalah untuk bersekutu dengan Jimmy! Aku tidak akan membiarkannya berhasil, suatu hari nanti, aku ingin dia berlutut memohon padaku untuk tidur di ranjangnya!”

Mawar yang mendengar ada orang yang menghina Claura, dia merasa sangat tidak nyaman, saat itu dia ingin mengatakan sesuatu, kebetulan Alwi palsu terperangkap dalam ingatan dan tidak bisa menahan diri, awalnya dia tidak melihat kearah kita, aku memanfaatkan kesempatan ini menendang Mawar, berkata kepadanya: “Jika Claura benar mencintaimu, dari dulu dia sudah mencintaimu, untuk apa masih perlu tunggu nanti?”

Dimulut memang berkata begitu, hatiku berpikir, Claura cukup kejam, sekalipun berhati besi, menghadapi pria yang mencintainya, seharusnya bisa sedikit menahan diri, siapa sangka, Claura menusukkan pisau tanpa ampun. Wanita ini benar-benar bukan bisa dikendalikan oleh sembarang orang, dan tidak layak dicintai.

Mawar menatapku dengan marah, mungkin karena mengingat tendanganku, aku juga malas memberikan kode apapun kepadanya, dan terus berkata: “Tetapi Alwi palsu, jika kamu meninggalkan organisasi itu, kamu bukanlah apa-apa, memangnya kenapa setelah keluar negeri? Kamu tidak lain hanya berubah dari buronan domestik menjadi buronan internasional, tidak hanya itu, orang-orang di organisasi itu akan mengejar dan membunuhmu, betapa sulitnya situasimu, tidak perlu aku katakan kamu juga tahu, akan lebih baik jika mengandalkan pimpinan, menyampaikan semua yang kamu ketahui, mungkin pimpinan akan memberikan penyelesaian yang cukup baik untukmu, bagaimana?”

Setelah Alwi palsu mendengar ini, dia tertawa keras, berkata: “Kamu pikir aku bodoh? Kamu tidak pernah melanggar perintah pimpinan, menjadi sapi dan kuda mereka bekerja keras tanpa pamrih, mereka masih bisa mencampakkanmu, belum lagi aku yang melakukan begitu banyak hal yang membuat mereka menggertakkan gigi?”

Aku tidak mengatakan apa-apa, kata-kata Alwi palsu memancing kesedihan dan ketidakpuasan dalam batinku.

Alwi palsu menertawakanku, bertanya, “Kenapa? Kamu mempunyai kemarahan di dalam hatimu? Bagaimana jika kita berdua bekerja sama, menghancurkan Hua Xia, balas dendam kepada musuh kita berdua, bagaimana?”

Aku yang mendengar ini, tersenyum dingin, berkata: “Aku Alwi meskipun bukan orang baik, tetapi aku tidak akan mengganggu Hua Xia hanya demi dendam pribadi.”

“Dari kata-kata memang seperti itu, kamu tidak berani kan? Pengecut!”ucap Alwi palsu dengan dingin, “Pantas saja kamu dimanfaatkan pimpinan sekali demi sekali, dan sekali demi sekali dicampakkan.”

Berbicara tentang ini, Alwi palsu berkata dengan enggan: “Jelas-jelas kamu sangat lemah, tetapi ibuku yang bodoh, kakek dan pamanku yang bodoh, bahkan sampai orang -orang yang ditinggalkan ayahku, semuanya sangat menyukaimu, semuanya membantumu, atas dasar apa? Atas dasar apa kamu diperbolehkan untuk hidup, dan aku harus mati hidup-hidup, atas dasar apa mereka tidak memberiku ini semua, malah melindungimu dengan baik, semua ini atas dasar apa? Jelas-jelas aku yang layak dan pantas mereka banggakan!”

Kali ini, aku berbicara begitu banyak dengan Alwi palsu, dan juga pertama kali melihatnya berbicara isi hatinya, sejujurnya, meskipun aku sangat membencinya, dan sudah tidak memiliki sedikit perasaan sebagai teman, tetapi setelah mendengar apa yang dia katakan, hatiku merasa sangat tidak nyaman. Darah dan daging adalah perasaan yang tidak mudah terputus.

Aku memandangnya, dan berkata dengan sungguh-sungguh: “Ibu memilih membunuhmu, itu karena sangat putus asa, betapa bersalahnya dia padamu, aku pikir kamu tahu, jika tidak tidak mungkin dia melakukan sesuatu yang melanggar keyakinannya, terkait orang lain……jika kamu ingin mendapatkan cinta mereka, kenapa tidak menyerah kepada kegelapan? Jika tidak, pikiranmu dan segala tindakan yang kamu lakukan sekarang bagaimana bisa layak disandingkan dengan keyakinan mereka satu persatu? Atas dasar apa kamu menyuruh mereka menyukaimu?”

Meskipun tidak ingin mengakui, tetapi aku tahu, aku sudah mengubah tujuanku berbicara. Pertama-tama aku memulai obrolan, untuk mengumpulkan beberapa informasi yang berguna, aku pikir dia membenci organisasi itu sekarang, dan bersedia memberikan sedikit informasi kepadaku, terlebih jika memanfaatkan aku melawan organisasi, baginya bukanlah hal buruk, melainkan sebuah hal baik.

Siapa sangka Alwi palsu tidak memiliki niat memberikan sedikit informasi kepadaku, dan aku juga tidak ingin menanyakannya lagi, tetapi aku dengan tulus berharap dia dapat bertobat. Meskipun dalam hatiku tidak bisa memaafkannya, tetapi begitu memikirkan ibuku yang selalu mencuci wajahnya dengan air mata, kakekku yang berambut putih, dan kekhawatiran pamanku, membuat hatiku sangat khawatir, aku pikir, jika Alwi palsu bisa kembali, dia pasti senang setengah mati.

Tetapi niat baikku menjadi lelucon di mata Alwi Palsu, dia memandangku dengan sinis, bertanya: “Apa aku tidak salah dengar? Kamu ingin aku bertobat? hahahah……tobat apaan?”

Aku tidak mengatakan apa-apa, hanya sedikit menyesal, karena aku tahu Alwi palsu tidak akan kembali, karena cara yang berbeda, kami tidak akan bekerja sama satu sama lain, banyak bicara hanya akan membuang tenaga, aku menghela nafas, dan menutup mata untuk beristirahat.

Tampaknya dia kesal dengan sikapku, Alwi palsu meraih kerahku, bertanya: “Aku tanya kamu bertobat itu apa? Apakah aku melakukan kesalahan? Aku hanya ingin membalas dendam, hanya ingin mencari keadilan untuk diri sendiri, apakah aku salah?”

Aku memandangnya dan berkata: “Siapa yang kamu benci? Benci ibuku yang mencekikmu sampai mati?”

“Ya! Dia melahirkanku, tetapi tidak menginginkanku, dan menginginkanku mati, yang menyebabkan aku disiksa oleh orang-orang yang tidak manusiawi sejak kecil, coba kamu katakan, aku tidak membencinya, lalu membenci siapa?”

Aku berkata dengan dingin: “Seorang pedagang manusia, menjual anak sendiri ke keluarga lain, dan keluarga itu memukul dan memarahinya, dan dia hanya membenci keluarga itu, tidak membenci pedagang manusia, menurutmu, ini masuk akal? Apalagi, ibuku kala itu juga terpaksa tanpa daya, jika kamu mau membenci, bencilah orang yang memaksanya, jika tidak ada mereka, kalian tidak akan terpisah, benarkan?”

“Diam!”Alwi palsu menggertakkan gigi memarahiku, berkata dengan tidak sabar: “Kenapa barang yang aku inginkan masih belum datang?”

Aku berkata dengan dingin: “Mana ada begitu cepat dari Beijing ke Nanjing, tunggulah dengan sabar.”

Setelah aku selesai berbicara, aku tidak ingin lagi melihat pria yang terobsesi dan putus asa ini, aku tahu, membujuknya tidak ada gunanya, sebagai seorang adik, bujukan ku kepadanya sudah termasuk sebuah kebajikan, jika dia ingin mati, aku tidak akan mempedulikannya lagi!

Alwi palsu tidak mempedulikanku, dan berkata kepada Mawar: “Apakah rumah kalian ada mie instan?”

Mawar mengangguk, dia berkata: “Seduhkan mie untukku.”

Mawar bangkit menyeduhkan mie instan untuknya, dia berkeliling beberapa putaran didalam rumah, lalu mengambil sebuah Album dari kamar Mawar, album itu penuh dengan foto Claura dari kecil hingga dewasa, setidaknya ada satu foto dia memakai gaun pengantin, dan aku memakai jas, kami berdiri berdampingan, aku sama sekali tidak ingat pernah mengambil foto ini, melihat dari kostum dan latar belakang, untuk sesaat aku ingat, ini adalah baju pesta pernikahan setelah aku dan Claura rujuk kembali.

Tidak disangka, Mawar mengambil foto kita saat itu,

Alwi palsu menyipitkan matanya dan berkata: “Claura, Claura, bagaimana bisa kamu memperlakukan aku seperti itu? Aku sangat mencintaimu, aku harus mendapatkanmu, sekalipun kamu mati, jasadmu juga menjadi milikku, siapapun tidak boleh merampasnya!”

Mawar berjalan keluar menghidangkan mie panas, begitu mendengar perkataan ini, ekspresi wajahnya sangat kusam, air mata membasahi pipinya, aku pikir dia pasti merindukan Claura.

Hanya saja, tidak tahu Claura masih ingat tidak, dirinya mempunyai seorang ibu yang tidak berdaya di Nanjin.

……

Dua jam kemudian, Ficky meneleponku, Alwi palsu segera menggeledah hp ditubuhku, dan menekan tombol jawab, terdengar suara Ficky dari ujung telepon, dia berkata: “Alwi, aku hampir sampai, Dimana aku memakirkan pesawat?”

Alwi palsu berkata dengan dingin: “Dony memiliki bandara pribadi, belum ada pesawat yang berhenti di sana, lokasinya cukup luas, karena kamu sudah datang, parkirkan pesawat disana.”

Ada keheningan sesaat di telepon, dan kemudian Ficky berkata dengan nada yang tidak bisa dipercaya: “Apakah itu kamu?”

“Iya aku, ‘Kakek’tercintaku, lama tidak berjumpa, dulu kamu membohongiku hingga begitu buruk, coba kamu tebak, kali ini bagaimana aku akan menyiksamu?”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu