Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 971 Dia Sangat Baik (2)

Aku tidak berani berpikir lebih mendalam, karena aku telah memutuskan untuk bersamanya, maka aku harus menghentikan hatiku yang bisa melayang-layang itu.

Pada saat ini, ponselku berdering. Itu adalah panggilan dari Regy Yang, aku segera menekan tombol jawab dan bertanya: "Regy, bagaimana keadaannya?"

Mungkin nada bicaraku terlalu cemas, Regy Yang bergegas berkata: "Kak Alwi, Anda jangan cemas, kak Nando baik-baik saja, uhuk uhuk ... Seharusnya mengatakan bahwa dia sangat baik, Anda pasti tidak akan pernah bisa memikirkan apa yang terjadi."

Mendengar Nando baik-baik saja, hatiku akhirnya kembali damai sepenuhnya, aku berkata: "Iya, kalian cepat pulang, oh iya, apa yang kalian lakukan pada Yuri?"

Regy Yang berkata: "Dia dibawa pulang oleh kami. Wanita ini benar-benar cukup gila. Dia tidak punya rekan sama sekali, dia datang sendiri."

Aku bertanya dengan sedikit terkejut: "Tidak ada rekan? Apakah kamu yakin? Tetapi bagaimana seorang wanita seperti dia bisa melakukan begitu banyak hal sendirian?"

"Itu sebabnya aku mengatakan bahwa wanita ini gila, tetapi untungnya, itu adalah keterkejutan saja." Ujar Regy Yang, ia memarahinya, dan melanjutkan perkataannya, "Kami hampir dibodohi oleh wanita ini, itu sangat memalukan."

Wajahku memerah, memang iya. Pada awalnya, aku pikir ada berapa banyak rekan yang membantunya, tidak disangka dia malah sendirian? Pada saat ini, aku sangat mengagumi gadis ini.

Ketika aku memikirkannya, aku bangkit dan keluar, aku berkata: "Dia pasti sangat membenciku, kalau tidak dia tidak akan punya nyali yang begitu besar untuk datang ke sini bukan."

"Aku tidak tahu, pokoknya dia gila ..." Ujar Regy Yang.

Aku mendengar nada bicaranya sedikit aneh, aku jadi sedikit penasaran. Wanita yang selalu dia tekankan dengan menggunakan kata gila ini, sebenarnya bagian mana lagi yang gila yang membuatnya begitu 'kagum'?"

Ketika aku sedang berpikir, tiba-tiba terdengar suara aneh dari ujung telepon sana, dan aku sangat akrab dengan suara semacam itu, itu adalah suara pria dan wanita sedang bercinta, dan ini membuat keadaannya menjadi canggung, aku berkata: "Apakah kalian memutar disk di mobil? "

Regy Yang tidak bisa menahan tawa, dan ia berkata: "Astaga, kak Alwi, bisakah kamu jangan begitu lucu, apakah kamu kira kami ini orang yang begitu vulgar?"

"Iya."

Sekarang Nando sudah baik-baik saja, hatiku merasa lebih santai, dan aku bercanda dengan mereka.

Regy Yang berkata dengan tidak berdaya: "Baiklah ... pokoknya, nanti setelah kami tiba di sana kamu akan tahu, baiklah sampai di sini dulu, jika tidak ada masalah lagi aku akan menutup teleponnya."

Aku masih ingin mengatakan sesuatu, suara gairah di sisi telepon sana semakin keras, aku mendengar Regy Yang mengeluh dan berkata: "Benar-benar bisa memilih waktu."

Ketika dia selesai mengatakannya, dia menutup teleponnya, dan meninggalkan aku yang kebingungan, aku berpikir, apakah dia ini terlalu bahagia, jadi dia mengendarai mobil sambil melakukan itu dengan wanita cantik? Apakah dia memiliki selera yang begitu berat?

Tidak, seharusnya dia tidak memiliki niat untuk melakukan itu sekarang, jadi pertanyaannya adalah, sebenarnya bagaimana ada suara itu di dalam mobil?

Aku tidak mengerti, dan aku tidak memikirkannya lagi, bagaimanapun mereka akan segera pulang.

Aku melihat waktu sebentar, sekarang sudah lewat jam 12, dan saat ini Angela masih mengawasi api di dapur untuk membantuku merebus obat.

Melihat ia yang mengantuk dan mengangguk-anggukkan kepalanya, aku merasa sedikit kasihan padanya, walaupun kami tidak memiliki pengalaman hidup dan mati bersama, tetapi di kehidupan sederhana seperti inilah yang membuatku merasakan kehangatan keluarga darinya. Dalam hatiku, aku sudah menganggapnya seperti kakak kandungku sejak lama.

Aku melangkah mendekatinya dan menepuk-nepuk pundaknya dengan lembut. Dia tiba-tiba terbangun, terlihat kelelahan dalam matanya, ketika dia melihat itu adalah aku, dia langsung merasa lega. Aku berkata dengan lembut: "Pergilah beristirahat. Aku akan menjaga apinya. "

Angela menggelengkan kepalanya dan berkata: "Bagaimana boleh? Lihat aku ini, aku malah tertidur ..."

Aku memotong perkataannya dan berkata: "Kamu sudah lelah, tolong jangan membuatku merasa aku ini seperti orang jahat yang menganiaya kerabatku sendiri, bisa tidak?"

Angela tertawa dibuat oleh perkataanku dan ia berkata: "Tetapi kamu seharusnya pergi istirahat."

Aku berkata: "Nanti teman-temanku akan datang, jadi aku tidak bisa tidur sekarang, aku punya hal yang penting untuk dibicarakan dengan mereka, jadi aku sekalian menjaga api."

Ketika Angela mendengar bahwa aku akan bertemu dengan Nando dan yang lainnya nanti, dia mengangguk dan berkata: "Kalau begitu aku tidak akan mengganggu kalian di sini, tetapi kamu harus ingat bahwa obat ini harus direbus dengan api kecil selama setengah jam lagi. Kemudian saring ampasnya, minum setengahnya dan setengahnya diminum besok pagi setelah di panaskan dengan microwave. "

Aku mengingat hal-hal yang perlu diperhatikan dengan serius, aku tersenyum padanya dan berkata: "Aku mengerti, Angela, kamu tidak perlu khawatir."

Kemudian Angela pergi dengan enggan. Setelah dia pergi, aku mengeluarkan udang, daging sapi, tomat, sayuran hijau, dan mie buatan tangan dari kulkas. Kemudian aku mulai memasak air, mencuci sayuran, dan menyiapkan makanan untuk Nando dan yang lainnya.

Aku baru menaruh mienya dan langsung terdengar suara ketukan pintu di pintu belakang. Ketika aku membuka pintu, aku melihat Regy Yang menuntun Nando berjalan masuk, aku pikir Nando terluka, lalu aku bertanya dengan serius: "Nando, cederanya di bagian mana?"

Wajah Nando sangat merah, bahkan setelah ia mendengar perkataanku wajahnya menjadi lebih merah lagi, dia mendongak dan menatapku, ia berkata dengan canggung: "Kak Alwi, aku tidak terluka."

Aku berjalan untuk membantunya, sambil berkata dengan curiga: "Tidak terluka, tetapi kamu masih perlu dibantu Regy untuk berjalan masuk? Kamu lihat kakimu sudah melunak seperti ini, aku tahu, apakah Yuri menyuntikkan obat bius atau sejenisnya kepadamu? "

Regy Yang menatap Nando dengan tatapan mengejek, dan tersenyum jahat di atas penderitaannya.

Nando berkata dengan canggung: "Aku lebih rela dia menyuntikkan obat bius padaku."

Aku melihat ke Regy Yang, Regy Yang menunjuk-nunjuk ke belakangnya, aku menoleh, dan melihat Herdy Deng menyeret seorang wanita dengan baju berantakan dan rambut acak-acakan masuk, pakaiannya tidak menutup tubuhnya, kakinya telanjang, dan tubuhnya memiliki jejak di mana-mana, orang yang berpengalaman sepertiku langsung bisa tahu jejak apa itu hanya dalam sekilas, itu bukan bekas luka, melainkan bekas ciuman ...

Aku melirik wanita ini. Dia adalah Yuri, tetapi ketika aku melihatnya di atas kapal pada malam itu, dia terlihat canik. Pada saat ini, dia malah seperti boneka yang terkoyak, dan langkah kakinya lebih lemas daripada Nando, kelihatannya dia akan berlutut di sana.

Memikirkan suara yang tadi aku dengar di telepon, aku merasa sedikit terkejut, aku melihat ke Nando dan menunjuk-nunjuk ke Yuri, dan akhirnya melihat ke Regy Yang. Regy Yang mengangguk dan berkata: "Iya, semuanya sama seperti dugaan kak Alwi."

Aku benar-benar sangat terkejut. Setelah membantu Nando untuk duduk, aku melihat Herdy Deng melempar Yuri langsung ke bawah dengan jijik, aku menatap Nando dan bertanya: "Melihatmu yang seperti ini, jangan-jangan wanita ini memberimu afrodisiak? "

Nando mengangguk, menatapnya dengan jijik, dan berkata: "Aku mengantarkan wanita ini pulang ke rumahnya seperti yang Anda suruh. Setelah tiba di sana, dia mengundangku ke rumahnya untuk minum teh, aku tidak ingin masuk, ketika aku ingin berjalan pergi, aku mendengar ia berteriak, jadi aku kembali. Akhirnya, aku melihat rumahnya sangat berantakan, itu terlihat jelas seperti dirusak oleh orang lain, terlihat jelas bahwa rumahnya sudah dimasuki pencuri. "

Berbicara sampai disini, dia berkata dengan kesal: "Wanita ini mulai berpura-pura sedih, dia mengatakan dia takut, dan dia terus menangis. Aku pikir bagaimanapun dia pernah membantuku, jadi aku masuk bersamanya dan ingin memastikan apakah pencuri itu sudah pergi atau belum, siapa sangka aku masuk dalam perangkapnya."

"Dia menuangkan segelas air untukku. Setelah aku meminumnya, aku merasa kepanasan, dan dia mulai merayuku, dia menunjukkan hal semacam itu padaku, dan berusaha sebisanya untuk membuatku kehilangan kendali, jadi aku ..."

Ketika Nando berbicara sampai disini, ia menatap Yuri dengan marah dan berkata: "Wanita tengik ini, dia telah merancangnya sejak awal. Tidak ada pencuri di rumahnya, dia hanya ingin aku tinggal sebentar dan sengaja menyuruhku meminum segelas air itu sebelum aku pergi, jadi dia membuat rumahnya seperti itu. "

Aku melihat ke Yuri, mungkin karena rencananya telah gagal, jadi dia telah kehilangan semangatnya sebelumnya, dia terlihat seperti pohon mati, aku berkata dengan ringan: "Dia ingin meminjam ini untuk bisa tetap di sisimu. Mungkin dia memahamiku sedikit, tetapi dia tidak memahamimu sama sekali, dia pikir selama dia bisa tidur denganmu, maka kamu pasti akan bertanggung jawab!"

Nando berkata dengan sedikit terkejut: "Ternyata dia ingin berada di sisiku. Pantasan, aku kira mengapa dia begitu berani dan sebegitu inisiatifnya, tetapi dia benar-benar salah mengenalku, aku tidak akan menghargai wanita yang murahan seperti itu! "

Wajah Yuri yang awalnya sudah merah, ketika dia mendengar Nando mengatakan itu, ia tiba-tiba marah dan wajahnya berubah menjadi pucat. Dia mendongak dan memelototi Nando, ia berkata dengan kesal: "Aku bukan murahan, aku hanya ingin menggunakanmu saja. Kalau tidak satu tatapan pun aku malas untuk memberikannya padamu. "

Nando menatapnya dengan mencibir dan berkata: "Tadi kamu bukan bilang begitu. Aku pikir, kamu mungkin menggunakan alasan menggunakanku untuk memuaskan keegoisanmu, tadi aku melihatmu sangat menikmatinya. Kamu sudah menunggu hari ini sejak lama bukan? "

Ketika dia mendengar ini, Yuri bahkan lebih marah, ia memarahinya, dan aku memelototinya dengan kesal, aku berkata dengan dingin: "Tutup mulutmu!"

Tidak tahu apakah karena auraku yang galak yang membuatnya terdiam, Yuri langsung berhenti berbicara, tetapi ia menatap mataku dengan tatapan seolah-olah matanya beracun. Jika kebenciannya diberikan pada orang biasa pasti orang itu akan gemetaran dan ketakutan.

Aku tersenyum pada Nando dan berkata: "Tidak heran Regy Yang mengatakan bahwa kamu sangat baik, tetapi melihatmu yang seperti ini, kamu harus makan setidaknya dua pinggang babi besok."

Nando mendengus, ia tampak sombong, dia berkata: "Kak Alwi, apa yang akan kamu lakukan pada wanita ini sekarang?"

Aku berkata dengan ringan: "Interogasi dia, siapa orang di belakang wanita ini, dia dan orang di belakangnya mungkin sudah tahu keberadaan organisasi di belakang kalian, orang-orang ini harus disingkirkan."

Ketika aku selesai mengatakannya, Yuri bertanya dengan terkejut: "Organisasi apa?"

Setelah mengatakannya, dia baru menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah dan mengungkapkan masalahnya.

Aku merasa lega, ternyata wanita ini tidak tahu organisasi di belakang kami, dan sekarang aku menjadi tenang.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu