Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 636 Aku sangat ingin menghubunginya.

Aku tahu Aiko membicarakan bahwa aku terlalu playboy, jadi mempunyai pendapat didalam hati, tentu saja aku hanya berani mengatakannya didalam hati, aku tidak berani membiarkan dia tahu bahwa aku berpikir seperti itu, karena aku tahu bahwa ini hanya mencari alasan untuk diri sendiri.

Dulunya aku tidak mengerti dan selalu berpikir bahwa wanita terlalu hebat, dan pada saat bersamaan ingin memiliki hubungan dengan 2 orang bahkan lebih, aku pikir ini adalah inferioritas laki-laki, sampai akhirnya aku baru mengerti bahwa itu hanyalah keinginan batin sendiri, jika benar-benar mencintai seseorang, secara alami akan mencintainya sampai ke dalam tulang, mencintainya sampai selain dia, kamu tidak akan pernah ingin menjalani hidup dengan orang kedua selamanya.

Aku menarik kembali pemikiranku, dan berkata kepada Benny yang masih berada disana: “Aku mengerti, kamu pulang berkemaslah, kami akan segera berangkat.”

Benny menganggukan kepala, dan pergi dengan gembira. Setelah beberapa saat, dia datang dengan setumpuk koper, ada selimut, seprai, panci dan wajan, dan pakaian-pakaiannya itu dikemas dengan sprei. Aku tertawa, dia mengira aku menertawakannya, wajahnya memerah, lalu berkata: “Rumahku tidak ada tas yang layak…”

Aku berkata: “Aku bukan menertawakan ini, aku hanya menertawakan kamu menganggapku sebagai bos yang keras.”

Dia tertegun, mengedipkan mata, dengan segera mengatakan dia tidak bermaksud begitu.

Aku dapat merasakannya, sejak saat dia mengatakan ingin mengikutiku, sikapnya terhadapku benar-benar telah berubah, menjadi taat, menjadi sama seperti para pengawal diluar yang datang menjemputku, aku tidak tahu mengapa, aku tiba-tiba merasa sedih.

Melihat Benny yang berdiri didepanku membungkuk dengan gelisah, aku sepertinya tiba-tiba melihat aku yang pertama kali melangkah ke Bar Benz dan meminta masa depan untuk diri sendiri, aku sedikit sabar dengannya, nada bicaraku juga telah melembut, aku berkata: “Kamu tidak perlu takut padaku, aku tidak arogan terhadap bawahanku, selama tidak melakukan kesalahan, aku pasti akan memperlakukanmu dengan baik, kamu mengikuti, tidak peduli aku mengaturmu disisi siapa, pastinya tidak akan khawatir akan sandang dan pangan, jadi kamu tidak perlu membawa barang sebanyak ini, tentu saja, jika kamu ingin membawanya, aku juga tidak akan mengatakan apapun.”

Benny menatapku dengan sedikit terkejut, dan sepertinya dia semakin tidak mengerti aku. Aku bertanya sambil tersenyum: “Apakah ada bunga diwajahku?”

Dia menggelengkan kepala, sambil tersenyum berkata: “Terima kasih, Kak Alwi.”

“Kamu benar-benar ligat, mengubah panggilan dengan cepat.” Aku sambil berkata, melihat bahwa Bernard dan Leny telah kembali, dan tangan kedua orang itu membawa makanan yang masih panas.

Aku berpikir kemana perginya kedua saudara ini, ternyata mereka pergi memasak.

Mereka berdua melihat Benny dengan bungkusan besar dan kecil berdiri disana, dan bertanya dengan bersamaan: “Kamu mau pergi kemana?”

Kemudian Benny mengatakan hal tentang ingin mengikutiku, tetapi tidak mengatakan alasannya. Bernard dan adiknya sangat terkejut, hanya saja, mereka hanya terkejut sesaat, aku mendengar Leny dengan semangat berkata: “Kak, Kita juga mengikuti Kak Alwi saja.”

Bernard mengerutkan kening, berkata: “Kita tidak cocok kehidupan seperti itu.”

Dapat dilihat bahwa Bernard adalah orang yang menyukai kehidupan yang tenang, dan sangat berbeda dari Benny.

Leny dengan sedikit keras kepala berkata: “Kamu belum pernah mengalaminya, bagaimana kamu bisa tahu bahwa kita tidak cocok? Kak, bukankah kamu mengatakan, apapun permintaanku, kamu akan menyetujui, kan? Mengapa kamu sudah melupakannya sekarang?”

Bernard penuh dengan kesulitan, aku berkata dengan datar: “Jangan mempersulit kakakmu lagi, aku tidak akan mengizinkan kalian tinggal bersamaku.”

Mata Leny memerah karena perkataanku, dia memandangku dengan kasih sayang, lalu berkata dengan kasihan: “Kak Alwi, aku tidak meminta hal lain, aku hanya meminta bisa berada disisimu, hanya menyajikan masakan atau menyediakan minuman untukmu.”

Aku berkata: “Aku punya tangan dan kaki, mengapa aku perlu kamu membantuku melakukan ini?”

“Tapi…..tapi kamu adalah seorang pria, seorang bos yang mengagumkan, dan dihormati dimana-mana, kamu orang yang seperti ini, bukankah memerlukan seorang wanita pendamping disisimu?”

Mengatakannya sampai disini, wajah Leny memerah, lalu tatapan mata yang memandangku, cinta itu semakin kuat.

Aku terkejut, kemudian raut wajahku berubah menjadi dingin, dengan suara rendah berkata: “Darimana kamu memperlajari kata pendamping, lihatlah kakakku, kamu juga seharusnya tahu, wanita sepertimu jangankan mengatakan mendamping, hanya untuk menyeka sepatuku saja tidak cocok. Sebelumnya aku hanya melihat kamu seorang gadis, jadi tidak mengatakannya, tetapi sekarang melihatmu yang sangat ingin mengikutiku, takutnya jika aku tidak mengatakannya dengan jelas, kamu pasti tidak akan habisnya untuk mengangguku.”

Seketika raut wajah Leny memucat, dan wajahnya langsung memerah, dengan wajah yang penuh kesedihan menatapku, mungkin sepertinya karena perkataanku terlalu kasar, kemudian dia membuang sumpitnya, dan berbalik lalu pergi dengan menangis.

Aiko dengan datar berkata: “Awalnya aku mengira aku sangat pandai menindas orang, tetapi tidak disangka kamu lebih hebat dariku, benar-benar sangat kasar.”

Aku berkata: “Setelah melewati begitu banyak hal, aku mengerti sebuah teori bahwa jika kamu tidak bermaksud terhadap seseorang, tidak menolaknya lebih kejam daripada menolaknya, karena dia masih memegang harapan, dan akan mengecewakannya lagi, ini tidak ada bedanya dengan membunuhnya sekali lagi.”

Mengatakannya sampai disini, aku terus menatap Aiko, berkata: “Poin ini, kamu dan aku sangat mengerti, bukan?”

Aiko menundukkan kepala dan tidak mengatakan apapun.

Suasana tiba-tiba terasa canggung, Benny menyuruh kami makan, dia pergi mengejar Leny. Kemudian aku berkata kepada Bernard: “Bernard, maaf, aku makan dan tinggal ditempat kalian, dan masih menindas adik perempuanmu.”

Bernard menggelengkan kepala, berkata: “Tidak apa-apa, aku tahu kamu melakukan itu demi kebaikannya.”

Setelah berbicara, dia menunjuk ke makanan diatas meja, berkata: “Cepatlah makan, aku baru saja memasaknya. Rumah kami tidak ada makanan yang enak, mungkin kalian tidak terbiasa memakannya, tetapi makanlah sedikit.”

Aku sambil tersenyum berkata: “Tidak apa-apa, aku sangat menyukainya.”

Setelah selesai makan, Benny dan Leny baru kembali. Leny masih marah dan langsung masuk kekamar, wajah Benny juga tampak sedih, melihatnya seperti itu, dia pasti gagal lagi untuk mengaku cintanya.

Aku melihat waktu dan berpikir seharusnya masih perlu menunggu Govy sebentar.

Saat ini, Benny mengatakan bahwa selimut, panci dan wajan semuanya diberikan kepada Bernard. Sekarang dia akan pergi sebentar ke makam Kakek dan Neneknya untuk meminta izin. Kemudian aku dan Bernard juga mulai mengobrol.

Selama mengobrol, aku tahu bahwa dulunya orang tuanya pergi berburu, dan mereka berdua dibunuh oleh harimau besar, sejak saat itu, kedua saudara itu saling bergantung satu sama lain, karena mereka tidak diizinkan meninggalkan kota, dan ditambah lagi penindasan dari Kak Jordy, tidak ada orang yang bersedia untuk mempekerjakan mereka. Mereka berdua mengandalkan sepetak tempat kecil mereka, dan ditambah dengan barang yang diburu dipegunungan lalu mengantinya dengan uang untuk melewati hidup.

Kehidupan seperti ini sangat sulit, tetapi untungnya ada bantuan dari Benny. Benny tinggi dan kuat, dan juga baik dalam menahan emosi, jadi dia tidak termasuk dalam target Kak Jordy, dia sering bekerja sebagai kuli untuk mendapatkan uang di kota, dan sering membantu mereka berdua.

Ini membuat kesanku terhadap Benny semakin baik, tampaknya aku telah menemukan bibit yang bagus.

Pada saat ini, Bernard berkata dengan sungguh-sungguh: “Alwi, aku tahu bawah identitasmu tidak biasa, Benny juga tidak bisa menonjol dikelompok mu, tetapi aku berharap kamu dapat memperlakukannya dengan baik, aku tidak memintanya menjadi kaya, aku hanya berharap saudara bodoh ini hanya bisa kembali dengan selamat.”

Aku dengan serius berkata: “Jangan khawatir, karena aku membawanya keluar dari desa kecil ini, secara alami, aku akan menganggapnya sebagai tanggung jawabku, tetapi dia memiliki ambisinya, jika dia menginginkannya maka aku tidak akan mengikat sayapnya.”

Bernard tersenyum dan berkata: “Aku mengerti.”

Kami mengobrol dengan seperti ini, sampai ketika Benny membawa sekelompok orang yang galak berjalan masuk, aku baru kembali bersemangat, karena aku melihat wajah yang akrab, juga orang yang kutunggu-tunggu, itu adalah Govy.

Aku segera bangkit dan berjalan keluar dari pintu, Govy berjalan perlahan kearahku dengan tongkat, dengan senyum diwajahnya, berkata: “Alwi, lama tidak berjumpa.”

“Kak Govy.” Aku menyapanya sambil tersenyum.

Dia melihatku berjalan dengan pincang, dia mengerutkan kening, dengan khawatir berkata: “Apakah kamu terluka?”

Aku berkata: “Hanya terluka ringan, bagaimana perkembangan masalahmu disana?”

Wajah Govy menjadi suram, dan ada aura membunuh dimatanya, lalu dia dengan dingin berkata: “Itu berjalan dengan baik.”

“Kalau berjalan dengan baik, mengapa ekspresimu seperti ini?” Tanyaku dengan aneh.

Govy berkata: “Kita bicarakan didalam saja.”

Aku masuk dengannya, dia melihat Aiko ada disini, dengan sopan menyapanya, dan duduk, lalu memberitahuku masalah malam ini. ternyata, begitu dia menerima kabar dariku, dia sudah mulai menyelidiki situasi disini, dan sedang bersiap untuk membersihkan kegiatan disini.

Ketika mereka mendarat disini, dan mulai pekerjaan pembersihan, polisi setempat bertindak dan meminta mereka untuk berhenti, tidak hanya begitu, dan masih ada orang yang menelefonnya terus menerus, ini membuatnya lebih marah lagi, dia dengan langsung membunuh pemimpin yang memintanya berhenti, lalu menutup panggilan semua orang, dan menyelesaikan semuanya dengan marah.

Malam ini, mereka telah membunuh 40 an orang, dan menangkap lebih dari 100 orang, dan bos klub itu terbunuh ditempat, tidak hanya itu, semua orang yang terkait dengannya telah ditangkap, dan sedang bersiap untuk diselidiki. Adapun tentang klub, itu sudah disita oleh atasan, dan orang didalam yang perlu ditangkap sudah tangkap dan yang perlu dilepas juga sudah dilepaskan.

Aku menuangkan segelas air untuk Govy, dia dengan langsung meminumnya habis, tampakanya benar-benar sangat lelah, aku sedikit merasa bersalah, lukanya belum sembuh, dan aku memintanya datang dari jauh untuk menangani masalah ini, benar-benar sangat bersalah.

Govy menunjuk kearah orang diluar, bertanya: “Apa yang terjadi?”

“Masih bisa terjadi apa? Komplotan orang yang kamu tangkap.” Aku sambil berkata sambil mengeluarkan ponsel Benny, berkata: “Ada rekaman didalamnya, dan juga itu pasti berguna untuk menyimpannya. Bos itu sudah mati, tetapi dia tahu banyak hal, mungkin saja bisa membantumu menggali beberapa kegelapan orang dibelakang, dan menggali beberapa kotoran yang tersembunyi dalam kegelapan.”

Govy mengangguk, lalu memandang ke arah Jackson, berkata sambil tersenyum: “Alwi, wajah bocah ini terluka, itu pasti dibuat olehmu, kan?”

Aku berkata: “Ya, hanya dengan cara kalian, takutnya dia tidak akan membuka mulut dan tidak akan bermanfaat walaupun kalian menangkapnya, jadi aku membantu kalian menginterogasinya, lagipula aku bukan tentara, jadi tidak ada perkataan hukuman mati tanpa pengadilan.”

Govy tertawa terbahak-bahak, berkata: “Kalau begitu terima kasih banyak saudaraku.”

Setelah selesai berbicara, dia memindahkan rekaman itu ke ponsel nya, sambil mengirim sambil berkata: “Kali ini aku dapat membersihkan tumor sosial disini, kamu sudah berkontribusi besar, katakan saja, apa yang kamu inginkan dari atasan? Kakak akan membantumu memintanya.”

Aku menggelengkan kepala, dengan datar berkata: “Sudahlah, Kak Govy, kamu juga tahu atasan tidak menyukaiku, jika kamu benar-benar membantuku meminta sesuatu, mereka mungkin akan sangat marah.”

“Huh, mereka marah, apakah aku tidak akan marah? Meskipun kamu mementingkan diri sendiri, tetapi sudah berapa banyak yang telah kamu lakukan untuk negara ini? Tetapi hasilnya, mereka mengatakan menyerah padamu maka langsung menyerah, dan langsung membuangmu, kamu telah menahan semua ini, aku juga ikut menahan rasa kesal ini untukmu.”

Melihat Govy yang sangat marah, hatiku terasa sangat hangat, lalu aku sambil tersenyum berkata: “Aku tidak apa-apa. Kak Govy, aku juga tidak peduli apakah mereka mengingat jasaku atau melupakanku, awalnya aku juga tidak berencana untuk berjalan di bidang ini, jadi kak Govy, kamu tidak perlu memprovokasi atasan demiku.”

Govy menghela nafas, berkata: “Kalau begitu apakah ada sesuatu yang bisa kubantu?”

Awalnya aku ingin mengatakan tidak, tetapi setelah memikirkannya, aku langsung mendapatkan ide yang bagus, aku berkata kepada Govy: “Kak Govy, tolong bantu aku melihat keadaan Jessi, dan juga lebih baik jika memberinya sebuah ponsel.”

Govy mendengar nada bicara tak berdaya dalam suaraku, berkata: “Aku mendengar bahwa dia dikurung oleh Paman dan Tante, dan dijodohkan kepada keluarga Hu, apakah itu benar?”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Jadi itu sebabnya aku meminta Kak Govy memberikan sebuah ponsel kepada Jessi, agar dia dapat menghubungiku secara diam-diam, kalau tidak…….kita berdua sudah akan menjadi gila.”

Govy menepuk-nepuk pundakku, berkata: “Jangan khawatir, aku akan membantumu, tetapi bocah keluarga Hu beraninya merebut wanita dengan saudaraku, lihat bagaimana aku memberinya pelajaran!”

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu