Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 398 Saudara Dalam Kesulitan

Aku mengatakan pada Alwi palsu bahwa dia merupakan pria paling menyebalkan yang pernah aku temui, dia tidak marah, dia mengangkat tangannya memberi isyarat agar kami duduk, bisa di lihat, dia merupakan seseorang yang pintar melatih kasabaran, meskipun sekarang dia ada di posisi yang bisa di bilang “unggul”, tapi dia tetap masih bisa mengatasi emosi dan kesedihan dalam dirinya begitu baik, orang seperti ini benar-benar lawan yang mengerikan.

Ketika Claura melihat Alwi palsu tidak lagi terjerat dalam topik ini, dia menghela nafas, dan menyeretku untuk duduk, aku pun duduk dan melihat sekitar aku, seketika amarahku memuncak, karena di dalam ruangan ini ada Alwi palsu, dan wajah-wajah orang asing. Rencana yang ada di Hangzhou kali ini sangatlah penting, jika itu aku, pasti akan melibatkan Mondy , dan juga Nody. Tapi Alwi palsu ini tidak, tidak bisa aku pungkiri bahwa Alwi palsu ini perlahan-lahan mengasingkan diri dari hubungan mereka, dan memanfaatkan kekuatan mereka.

Sampai disini, aku sangat tidak sabar untuk menghancurkan Alwi palsu ini sampai ke tanah, tapi aku berusaha sekuat tenagaku untuk menahan emosiku saat ini, setelah aku duduk, aku mengambil peralatan makan yang ada di depan Claura, Alwi palsu pun berkata : “Semua adalah orang-orang kita disini, heii ken…eh bukan.. Reino, bukankah kamu seharusnya membuka topengmu, biar kami semua bisa melihat wajahmu? Untuk berjaga-jaga siapa tahu ada yang memakai topeng yang sama denganmu, dan meniru kamu, lalu mempermainkan kami semua?”

Aku mengerutkan kening, aku tahu Alwi palsu ini ingin mempermalukan aku, aku menggertakkan gigi dan berkata : “Aku hanya bertanggung jawab untuk membunuh Teddy Chen, apakah anak buahmu juga harus mengingat wajahku? Apakah kamu pikir mereka memenuhi syarat untuk beradu dengan aku?”

Mendengar perkataan ini, beberapa pengikut Alwi palsu menunjukan ekspresi marah, dengan sinis aku berkata : “Sudahlah, jangan mencoba untuk membuat aku marah lagi, jangan lupa aku kesini untuk apa, kamu ada suasana hati untuk bermain, tapi aku tidak mau membuang waktuku.”

Sebaik apapun kesabaran Alwi palsu ini, tetapi dengan dipermalukan aku dengan kata-kata tadi, membuat dia emosi juga, dia menggertakkan giginya, dengan tawa dingin dia berkata : “Baik, kalau begitu aku juga tidak ingin membuang waktu. Besok pagi aku dan Teddy Chen akan membahas bisnis di Uluwatu hills, Uluwatu hills merupakan daerah kekuasaan dia, di belakang gunung itu ada perkebunan teh, di depan merupakan objek wisata, nanti aku akan memberi kesempatan untuk berdua, kemudian kamu membunuhnya, apakah ada pertanyaan?”

Aku berkata dengan dingin : “Medan Uluwatu hills, dan juga, dengar-dengar dia mempunyai pengawal yang hebat, aku minta data-data pengawal itu, dan apa yang mereka kuasai? Apakah mereka merupakan ancaman bagiku atau tidak, semua ini aku harus jelas.”

Alwi palsu memberikan aku sebuah peta, aku membuka peta itu, dia berkata : “Ini peta Uluwatu hills.”

Uluwatu hills memiliki medan yang datar, di dalam terdapat toko-toko kuno, ada perkebunan teh, pemandangan yang indah, dan juga sungai, tempat seperti ini tidak cocok untuk menjalankan sebuah strategi, karena disini tidak ada tempat untuk aku bersembunyi, bahkan jika aku membunuh Alwi palsu ini, tidak gampang untuk aku melarikan diri.

Sedang berpikir, Alwi palsu memberikan aku setumpuk berkas, berkas itu merupakan data enam orang. Aku melihat-lihat, ternyata enam orang ini merupakan pengawal Teddy Chen, dan setiap orang sangat hebat, dan dua diantaranya mendapat julukan ‘Penembak Jitu’.

Sampai disini, aku sedikit kesal, karena disini aku hanya berdua, dan di lawan sana ada enam orang hebat, dan medan disini tidak cocok untuk melakukan pembunuhan, bahkan jika aku berhasil membunuh Teddy Chen, aku khawatir aku tidak akan bisa melarikan diri. Memikirkan sampai disini, aku melirik Alwi palsu, aku melihat matanya penuh dengan tatapan membunuh, seketika hatiku tergerak, sambil berpikir, jangan-jangan dia sengaja? Dia sengaja menyuruh aku untuk menyingkirkan Teddy Chen, dan di waktu yang bersamaan dia juga memanfaatkan kekuatan Teddy Chen untuk menyingkirkan aku, dengan begitu, dia akan kehilangan dua musuh dengan satu langkah saja, benar-benar strategi yang bagus!

Pada saat ini, aku melihat mimik wajah Claura yang begitu jelek, ada yang aneh di dalam hatiku, tapi aku tidak memperlihatkannya, aku mengambil sebatang rokok, dan menyalakannya, aku menghisap rokok itu dan berkata : “Kamu ingin aku mengantar nyawa?”

Alwi palsu mengangkat alisnya, dan bertanya : “Apa maksudmu? Apakah kamu tidak mempunyai kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam tugasmu? Kalau benar begitu, kamu langsung bilang saja kamu tidak mampu, kenapa harus melemparkan kesalahan ke aku?”

Begitu selesai dia berbicara, sekelompok orang-orang tertawa keras, ingin meludahi wajahku, dan tatapan mereka penuh dengan penghinaan. Ingin aku segera pergi dari sini, tapi aku berusaha menahannya, dengan nada dingin aku berkata : “Aku tunggu kabarmu besok.”

Aku segera pergi setelah selesai berbicara, Claura dengan cepat dia menyusuli aku, dan bertanya : “Suamiku, tidakkah kamu berdiskusi lagi?”

Dengan sinis aku berkata : “Diskusi? Apalagi yang harus di diskusikan?”

Setelah Claura di sekak mati olehku, dia tidak bisa berkutik, dengan kesal aku kembali ke kamarku, dan menendang bangku di depanku, kemudian berbalik badan dan bertanya : “Coba kamu katakan, bukankah Alwi yang satu ini ingin mempermainkan aku? Justin sudah mati, dia masih tidak menyerah untuk membunuhku!”

Dengan wajah muram Claura berkata : “Aku tahu dia memiliki niat jahat, tapi ini adalah tugas yang kita ambil, kita harus menyelesaikan tugas ini.”

Aku tahu Claura masih menyembunyikan sesuatu dari aku, maka dari itu aku mengeluarkan ekspresi marahku dan berharap Claura mau membujuk aku, dan memberitahuku sesuatu, tapi kali ini dia tidak tertipu olehku, ini membuat aku semakin ragu-ragu dengannya.

Aku menekan keraguan dalam hatiku dan melihat berkas yang ada di tanganku, dengan tenang berkata : “Biarkan aku berpikir apa yang harus aku lakukan.”

Claura belum pernah melihat aku begitu marah karena belum membuat keputusan yang masuk akal, menghela nafas, dan berkata : “Kalau begitu kamu pikirkan saja dulu, aku akan membawakan kamu makanan.”

Aku berkata : “Maaf ya merepotkanmu.”

Setelah Claura pergi, dengan cepat aku meletakkan berkas itu dan membuka tas, mengeluarkan sebuah senjata, dan sepasang sepatu kain, sepatu kain ini jika di pakai untuk jalan tidak akan mengeluarkan suara, jadi aman untuk mengintai.

Setelah memakai sepatu kain itu, aku melompat keluar dari jendela, setelah berhasil keluar, aku berusaha menghindari cctv hotel, dan segera ke belakang ruang makan. Setelah sampai di belakang ruang makan, aku menemukan ruangan VIP dimana Alwi palsu itu berada, aku berbaring di bawah jendela, telingaku menempel di dinding, menahan nafas, dan tidak bergerak.

Aku sangat yakin, Claura akan datang untuk mencari Alwi palsu ini, maka dari itu aku memutuskan kesini untuk menguping.

Karena hotel ini menggunakan arsitektur kuno, dan juga jendela hotel ini menggunakan jendela ukiran, jadi untuk soal kedap suara hotel ini tidak sebagus hotel modern lain. Tentu saja, aku memanfaatkan jendela ini untuk menguping, dengan menempelkan telingaku ke dinding, sangat mudah bagiku untuk mendengar semua percakapan yang ada di dalam.

Setelah mendengar dengan seksama, aku mendengarkan suara Claura, dengan nada dingin dia bertanya : “Juanda Song, apa maksudmu? Jelas-jelas tempat penyergapan yang kita diskusikan itu di mal, tempat yang aman bagi kita untuk melarikan diri dan berlindung, tapi kenapa kamu mendadak mengubah lokasinya? Kamu tahu jelas kalau Uluwatu hills itu merupakan daerah kekuasaan Teddy Chen, dia tidak hanya akan menghadapi Teddy Chen dan juga enam pengawal itu, tapi ratusan penjaga yang ada di daerah itu! Sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Jangan bilang, kamu masih belum menyerah untuk membunuhnya? Kamu jangan lupa, kamu dan aku bekerja untuk orang yang diatas kita, orang diatas kita tidak mengijinkan dia untuk mati!”

Juanda Song? Ternyata nama asli dari Alwi palsu ini adalah Juanda Song, ternyata dia anak yang di adopsi oleh Ricardo Song, wajar saja nama keluarganya Song. Hanya saja tidak terpikirkan nyali dia begitu besar sehingga berani melanggar aturan atasannya dan ingin membunuhku. Yang semakin membuat aku tidak terpikirkan adalah Claura tidak memberitahuku.

Aku selalu merasa Claura memanfaatkan aku, tapi di dalam lubuk hatinya masih ada rasa cinta untukku, tapi sekarang aku merasa sedikit bingung, aku bertanya-tanya apakah dia benar-benar mempunyai perasaan padaku? Atau dia sama sepertiku, yang dari awal hingga sekarang hanya sekedar bersandiwara, hanya karena ingin mengendalikan aku? Aku saja bisa melakoni ini semua dengan baik, maka Claura juga pasti bisa.

Alwi palsu tertawa dingin dan berkata : “Kenapa? Sakit hati? Takut pria idamanmu ini nanti akhirnya akan mati? Apakah kamu begitu tidak percaya diri terhadap sampah itu?”

Claura dengan dingin menjawab : “Dia mati dan hidup hubungannya apa denganku? Aku hanya berharap kamu bisa ingat, atasan menginginkan dia hidup, dia sangat berguna untuk strategi kita, aku berharap jangan karena masalah pribadimu membuat semua orang pusing, karena aku tidak ingin melaporkan hal ini ke atasan.”

Dari nada Claura yang acuh tak acuh, aku merasa apa yang dia katakan itu benar, dia benar-benar tidak mencintaiku, dia hanya ingin memiliki aku, hanya karena sifat posesif dia yang sangat mengerikan, karena ingin membuktikan bahwa dia bisa mendapatkan aku. Memikirkan hal ini, aku benar-benar merasa konyol, dulu aku sempat tersentuh oleh cintanya, tapi sekarang aku benar-benar merasa bodoh.

Pada saat ini, aku mendengar Alwi palsu dengan nada bercanda bertanya padanya : “Kamu benar-benar marah karena utusan atasan?”

Terus menurutmu? Jika karena urusan pribadi, kamu pikir aku bisa tidak memberitahu dia soal ini?” dengan kesal Claura bergumam.

Alwi palsu terdiam sesaat, dan dengan pelan berkata : “Claura, kamu jangan marah, aku hanya ingin melihat apakah kamu akan melanggar perjanjian kita, kamu sudah pernah bilang, bahwa perasaan kamu hanya sekedar sandiwara saja, setelah permainan ini selesai, kamu akan kembali ke sisiku, jadi aku hanya sekedar menguji kamu saja, apakah kamu bohong padaku. Sekarang aku sudah tahu, kamu sudah tidak ada perasaan lagi dengan sampah itu, aku akhirnya bisa tenang.”

Apa? Ada perjanjian diantara mereka berdua? Aku saat ini merasa sangat marah, tetapi sesaat aku memikirkan karakter disini semua begitu hebat, aku tidak mau berkecil hati, segera aku menahan emosiku. Pada saat ini, aku mendengar Claura berkata : “Dasar kanak-kanak! Kamu harusnya tahu aku tidak suka pria yang kanak-kanak, maka dari itu, kamu harus merubah sifat kanak-kanakmu itu.”

“Oke, aku selalu mendengarkan kamu.” Nada bicara Alwi palsu itu terdengar begitu bahagia.

Claura bertanya selanjutnya harus bagaimana?

Alwi palsu hendak berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, dengan gugup dia berkata : “Siapa?”

Aku sedikit tertekan, dengan susah payah akhirnya aku akan mendengarkan poin dari topik pembicaraan ini, tapi siapa yang mengetuk pintu dan memotong pembicaraan ini? Benar-benar membuat aku kesal.

Aku sedang berpikir, dan aku mendengarkan orang sedang berbicara di luar sana, dengan pelan Alwi palsu bertanya : “Nody, kenapa kamu ada disini?”

Ketika aku mendengar nama Nody, aku sangat bersemangat, ingin aku melanjutkan pengupingan ini, walaupun hanya mendengar suara dari saudara baikku ini, tapi aku tiba-tiba kepikiran kalau Claura kemungkinan akan melompat keluar dari jendela, dan jika melihat aku ada disini maka semua akan kacau, berpikir demikian, aku segera beranjak pergi dari sana, baru saja sampai di pojokan ruangan, aku mendengar suara “Chiikhhaa” suara jendela terbuka, aku sangat senang, ternyata apa yang aku pikirkan itu benar, tidak ingin membuang waktu, aku segera berlari menuju kamarku, mengunci jendela, melepaskan sepatu kain itu dan memasukan kedalam tas, segera aku mengambil peta itu dan memperlajarinya di atas ranjang.

Yang membuat aku tidak kepikiran adalah, Claura sampai saat ini belum juga kembali, aku sedikit penasaran, apakah aku ketahuan? Aku menunggu sebentar, dan mendengarkan suara langkah kaki, kemudian Claura membuka pintu, dia membawa makanan di tangannya dan berkata : “Sudah lapar kan, ayo, cepat, kesini makan.”

Aku menganggukkan kepala, aku tahu dia baru saja kembali dari sana, karena tadi dia mengaku akan membawakan makanan untukku, jadi jika dia kembali dengan tangan kosong, pasti aku akan mencurigainya.

Aku kesana, duduk dan berkata : “Kalau kamu tidak bertanya, aku tidak merasakan lapar.”

Baru saja ingin menyantap makanan itu, tiba-tiba terdengar suara tembakan.

Suara tembakan begitu mendadak, hatiku sangat terkejut, kelopak mataku juga berkedut, hatiku tidak tenang, Nody dalam bahaya!

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu