Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 311 Tunangan

Mondy berkata bahwa di tangannya terdapat pengiriman paket misterius yang datang dari luar negeri. Semua orang pun menunjukkan ekspresi wajah heran. Hatiku pun berdebar ketika mendengar ‘luar negeri’ dua kata ini, aku otomatis memikirkan Jessi yang sedang melakukan tugasnya di luar negeri. Kiriman paket misterius ini, apakah dia yang mengirimnya untukku?

Ketika memikirkannya, aku pun tidak sabar dan berkata, “Kak Mondy, berilah kepadaku.”

Mondy pun mengangguk kepalanya dan memberikannya kepadaku. Ketika aku baru bersiap untuk merobeknya, Wolf Wang pun menarik tanganku dan berkata, “Alwi, berhati-hatilah. Asal-usul barang pengiriman ini tidak diketahui. Andaikata jika ini adalah kiriman dari orang jahat…”

Aku tidak menunggu dia selesai perkataannya, melainkan tersenyum sambil menenangkannya. “Paman Wang, kamu tenanglah, Sulistio pasti sudah terlebih dahulu memerikssanya. Jika ada masalah, barang ekspres ini tidak mungkin akan dikirim kemari. Satu hal lagi, pihak lain yang mengirimkannya telah dikirim ke Sulistio. Ini menandakan bahwa dia tahu aku sedang dalam situasi buruk dan mengirimkannya kepada Sulistio supaya tidak diketahui orang-orang.”

Tentu saja masih ada satu titik yang terpenting dimana aku belum memberitahu mereka, yaitu pengiriman ekspress yang dikirim Sulistio sama sekali tidak mengabariku. Ini menandakan bahwa si pengirim ingin memberikan kejutan untukku, sebuah kejutan, jadi bagaimana mungkin ini adalah barang yang buruk, bukan? Memikirkannya, aku mengabaikan kekhawatiran mereka, memutar cicinku, menggunakan pisau yang tersembunyi di dalam cincin untuk membuka bungkusan ekspres itu. Kemudian aku membalikkan cincin tersebut ke bentuk awal dan mengusap bagian atasnya dengan jariku.

Wolf Wang yang melihat gerakanku ini pun tertawa dan berkata, “Bentuk cincinmu sangat istimewa. Aku merasa kamu akan menyentuhnya dari waktu ke waktu, saking sukanya kamu tidak ingin melepaskannya. Bagaimana dengan itu? Apakah istri keponakanmu yang memberikannya?”

Dia berkata demikian untuk mengerjai aku, tapi dia tidak tahu bahwa perkataanya sesaat membuat ku dalam situasi yang canggung. Aku sekilas melihat wajahnya Aiko, melihat wajahnya pucat dimana dia terlihat seakan tidak seperti biasanya. Hatiku pun merasa tidak tenang. Aku pun dengan canggung terbatuk dan mengedipkan mataku ke Wolf Wang. Wolf Wang yang menyadarinya berkata, “Oh, mari kita buka dan lihat isi pengiriman ekspress ini.”

Aku pun dengan canggung tersenyum dan berkata, “Baiklah.”

Setelah selesai mengatakannya, aku pun mengambil keluar barang tersebut. Ternyata hanya sebuah album foto.”

Ketika aku membuka album tersebut, aku melihat Jessi yang sedang berdiri di depan patung liberty dengan menggunakan jaket hitamnya dengan senyuman yang begitu mempesona. Fotonya melawan cahaya, wajahnya pun tersembunyi dalam cahaya yang menyilaukan tersebut. Ada beberapa bagian tidak jelas terlihat, tapi kepolosannya menambahkan sisi misterius dan membuatnya sangat menawan.

Aku menatap dirinya yang terdapat di foto. Senyumannya yang menular tersebut sesaat membuatku merasa semua letih dan keraguanku telah digantikan oleh perasaan yang manis dan bahagia ini. Jessi, ketika sedang melaksanakan tugasnya di luar negeri, dia bahkan mengambil waktu untuk berfoto agar aku dapat mengenanginya, dan mengirimkan foto ini dengan melintasi lautan hingga sampai ke tanganku, supaya memberitahuku bahwa dia baik-baik saja.

Ketika Martin melihat Jessi yang berada didalam foto tersebut, tidak dapat menahan diri dan dengan sopan berkata, “Ada banyak wanita cantik yang terdapat di Negara Utara, senyumannya bahkan dapat membuat seluruh kota bahagia. Kehidupan gadis ini sungguh menarik, bahkan aura yang dipancarkan sangat elegan dan bermartabat.”

Wolf Wang mengangguk kepalanya dan tidak dapat menahan diri untuk memujinya. “Gadis ini terlihat mirip dengan ibumu ketika masa mudanya. Ah, siapakah dia?”

Aku tidak membalas mereka. Di depan kedua sesepuh ini, aku sunguh-sunguh tidak enak membiarkan mereka mengetahui mengenai masalah hubungan asmaraku. Sebenarnya, aku dapat berbohong kepada mereka dengan mengatakan dia adalah temanku. Tapi aku pun tidak bersedia melakukannya. Walaupun Jessi tidak akan mengetahuinya, menurutku perkenalan seperti itu seakan-akan tidak menghargai dirinya. Makannya aku langsung terdiam dan tidak membalas mereka.

Wolf Wang mereka orang sama-sama adalah manusia. Melihat diriku yang terdiam, mereka pun saling memandang dan segera menutup mulutnya seakan tahu apa yang harus dilakukannya.

Aku pun lanjut membalik halaman foto tersebut. Beberapa foto di depan adalah fotonya Jessi, tapi aku tahu dengan sifatnya, dia tidak akan merepotkan dirinya hanya demi mengirimkan foto ini kepadaku. Sesuai dugaan, ketika aku membalikkan hingga ke halaman tujuh, fotonya pun berubah menjadi orang lain.

Di dalam foto ini, seorang wanita yang menggendong anaknya sedang duduk diatas kursi. Dibelakangnya terdapat pria tinggi yang sedang berdiri. Pria tersebut mengenakan kacamata emas. Dia kelihatan seperti orang yang jujur, namun dibalik matanya itu penuh dengan kelicikan. Sama seperti yang diberikan Legi Zhong kepadaku, yaitu “penjahat munafik”.

Aku pun mengeluarkan foto kuning ini dan membalikkan ke halaman belakang, dimana terdapat tulisan “Rehabilitasi rumah sakit jiwa swasta Beijing, nama perempuan Michelle, mantan istrinya Noel, berpura-pura menjadi gila.”

Aku sama sekali tidak dapat memahami apa yang dimaksud dari perkataan ini, tapi Wolf Wang tiba-tiba merebut foto tersebut dan berkata, “Noel, bukankah dia pemimpin agennya Yancheng?”

Aku pun mengangkat alisku dan mengulangkan perkataan di foto tersebut, rumah sakit jika, berpura-pura menjadi gila, seakan-akan perkataan ini memiliki arti yang rahasia. Mengapa mantan istrinya Noel berpura-pura menjadi gila? Siapakah yang memaksakannya untuk berpura-pura menjadi gila? Apakah Noel?

“Alwi, lanjutkan ke halaman berikutnya,” kata Aiko.

Aku pun menanggapinya dan segera melanjutkan ke halaman berikut foto tersebut. Foto kali ini menunjukkan sepasang kekasih yang terlihat sangat mesra. Pria tersebut memeluk wanita tersebut dari belakang dan wanita tersebut mencium dia di sisi pipinya. Pria ini adalah Noel, sedangkan wanitanya pasti bukan Michelle. Aku pun mengambil foto tersebut dan memutarkan ke bagian belakangnya dimana tertulis: “Serigala di hati, anjing di paru-paru, kebajikan palsu. Melakikan hal jahat untuk meraih sebuah reputasi. Kejahatan membunuh istri dan menelantarkan putranya. Jojo menginginkan nyawamu.”

Puisi yang kurang baik ini sungguh tegas sehingga ketika aku melihat foto barusan tersebut, aku pun dapat dengan jelas melihat bengkak yang terdapat di garis tubuh kedua orang ini, dimana itu merupakan goresan yang dalam. Dan warna tulisan tangan puisi tersebut sangat tipis dan juga berbeda dengan tulisan tangannya Jessi. Aku pun berpikir, ini mungkin ditulis oleh Michelle, tapi mengapa foto tersebut bisa berada di tangannya Jessi?

Aku pun berpikir, Jessi pasti sudah menghabiskan banyak upayanya untuk mendapatkan barang ini, bukan? Dan juga dengan petunjuk ini, kita akan lebih mudah untuk mencari lebih banyak mengenai Noel.

Aku pun sambil berpikir, sambil menyerahkan foto tersebut ke Wolf Wang. Kemudian lanjut membalikkan ke halaman berikutnya. Kali ini adalah foto wanita seorang diri. Wanita ini memiliki paras yang cantik, tapi pandangan matanya ada sedikit sembrono, sehingga terlihat tidak begitu terhormat. Wanita ini adalah ‘kekasih’ nya Noel, tentu saja ini kemungkinan juga yang saat ini.

Aku pun mengambil keluar fotonya, membalikkan ke bagian belakang. Tulisan tangan di bagian belakangnya masih beru, seperti dengan foto yang pertama, ini adalah tulisannya Jessi. Diatas tertulis kata demikian: “Claire, istri Noel saat ini. Peran: merupakan simpanan Chris.”

Kalimat yang singkat, tapi memiliki terlalu banyak informasi yang tersembunyi. Aku langsung berkata, “Paman Wang, kamu segera mencari orang untuk menyelidiki Claire ini. Jika diperlukan, kamu boleh melakukan tindakan kasar untuk menghadapinya.”

Mendengar perkataan ini, Paman Wang segera berlari sambil menelepon. Sekarang Noel berada di Yancheng dan Claire kemungkinan juga berada disana, sehingga sangat praktis untuk menyelidikinya.

Ketika memikirkannya, aku pun bertanya kepada Martin, “Paman Martin, apakah ada yang tahu bahwa kamu telah kembali ke Yancheng?”

Martin pun menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak ada.”

Aku mengangguk kepalaku dan berkata, “Kalau begitu baguslah. Demi tidak ada sedikit kesalahan, kamu tunggu hingga paman Wang mendapat bukti yang cukup baru kamu boleh muncul. Lagian pula, berita mengenai kehilanganmu telah tersebar kemana-mana. Pekerjaan di Yancheng pada saat ini ada yang menggantikanmu untuk melakukannya, jadi tidak masalah kalau kamu hilang dalam beberapa hari tersebut.”

Mendengar perkataan ini, Martin mengangguk kepalanya dan berkata, “Aku mengerti. Kamu tenang saja. Aku dan Wolf Wang itu sehati-sepikiran. Namun, wanita cantik yang memberikan kamu foto ini merupakan nyonya muda Jessi yang legendaris itu, bukan?”

Aku pun tersenyum dan diam-diam menyetujui jawabannya. Dia sekilas melihat Aiko, mengangkat alisnya dan berkata, “Alwi, bocah ini sungguh bahagia ya. Kamu ditemani gadis yang cantik seperti Aiko, juga dibantu oleh gadis cantik seperti Jessi. Singkatnya, kamu membuat semua orang iri.”

Wolf Wang dengan tertarik berkata, “Ooo? Ternyata gadis imi adalah nyonya muda Jessi, ya?”

“Paman Wang juga mengenal dia?” aku pun tidak menduga akan menanyakannya.

Wolf Wang pun tertawa terbahak-bahak. “Taulah, bagaimana mungkin tidak mengenalnya, bukan? Keluarganya Jessi dengan ayahmu memiliki hubungan yang baik. Ketika aku dengan tante Ding pergi ke Beijing untuk menghadiri pernikahan ayah dan ibumu, orang tuanya Jessi pun juga pergi kesana. Saat itu, kita saling bercanda. Aku berkata bahwa jika ibumu melahirkan seorang putri, dia akan menjadi menantu kakakmu. Orangtuanya Jessie pun bilang jika melahirkan satu putra dan satu putri, siapapun tidak ada yang boleh merebuti mereka. Kedua keluarga tersebut telah menentukan nasib bayinya. Karena masalah ini, aku pun hampir saja berantem dengan yang memiliki satu marga dengan Jessi, yaitu marga Song.”

Mendengarkan perkataan ini, sekujur tubuhku pun merinding. Aku tidak menyangka bahwa diriku dan Jessi malah memiliki hubungan seperti ini. Aku pun tidak dapat menahan diri dan bertanya, “Kemudian, apakah kedua keluarga tersebut telah menetapkannya?”

Setelah selesai mengatakannya, aku pun merasa ini sungguh lucu, karena aku telah diculik oleh orang-orang ketika aku baru dilahirkan. Pada saat itu, bagaimana mungkin aku dapat memutuskan untuk menikahi Jessi dengan identitasku yang seperti itu, bukan?

Ketika memikirkannya, aku pun mendengarkan Wolf Wang berkata, “Kelihatannya ada terjadi pertukaran tanda mata…Pada saat itu, keluarga Song punya nyonya besar telah lahir duluan dan ibumu pada saat itu melihat bahwa dirinya telah mengandung seorang anak laiki-laki. Kedua keluarga tersebut memutuskan tunangannya, dan tidak sabar untuk menggantikan marga Song-nya menjadi ke Mei, mereka bahkan khusus meneleponku untuk memamerkannya. Sayangnya, setelah kecelakaan ayahmu, kita sudah tidak saling berhubungan lagi.”

Wolf Wang pun mengoceh dan lagi-lagi mengatakan beberapa hal, tetapi di pikiranku terus terulang-ulang perkataannya yang barusan dan terdapat perasaan yang indah dalam hatiku. Ternyata… Jessi adalah tunaganku, kan?

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu