Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 661 Menguping

perkataanku merubah drastis ekspresi pada wajah joko Chu. dia bertanya padaku apa yang sedang aku katakan?

aku berkata :" belakangan ini aku sedang menelusuri keluarga Yang. tujuanku adalah untuk menemukan kelemahan keluarga Yang lalu membalas semua dendamku kepada keluarga Yang. tetapi aku malah mengetahui kalau keluarga Yang belakangan ini sedang berhubungan dengan beberapa perusahaan yang bergerak dibidang produksi daun teh. oleh karena itu aku curiga kalau mereka ingin memulai karir dibidang daun teh."

setelah mengatakan itu, aku pun melirik kearah Joko. aku melihat dia telah mengerutkan keningnya dan ekspresi wajahnya berubah setelah dia kembali memandang foto dan video itu.

aku tahu dia mulai curiga dan aku kembali berkata :" sebenarnya masalah keluarga Yang ingin memulai karir dibidang daun teh tidak ada hubungannya sama sekali denganku. namun aku mulai curiga ketika melihat pertemuan mereka berdua. mungkin kamu belum mengerti aku. aku merupakan orang yang teliti. jikalau aku ingin menelusuri keluarga Yang, aku tidak mungkin hanya fokus kepada salah satu anggota keluarga mereka, melainkan kepada semua orang penting didalam keluarga mereka. aku juga akan menelusuri secara diam diam tentang makanan ataupun minuman yang mereka konsumsi dan juga siapa yang mereka hubungi. bagaimanapun ini berhubungan dengan relasi pada keluarga Yang."

Joko Chu pun menatapku dan berkata :" kalau ini, aku mempercayaimu."

aku menatapnya dan jika dilihat dari tatapan matanya, bisa diketahui kalau dia sudah mendalami diriku dari awal. ini mungkin merupakan hal baik dan mungkin juga merupakan hal yang buruk. karena kalau pihak lawan sudah mendalamiku, mungkin saja aku sangat susah mempengaruhi pemikirannya. namun sekarang aku sudah berhasil mempengaruhinya.

aku melanjutkan perkataanku :" aku mengatakan semua ini karena aku khawatir kamu berpikir sembarangan. bagiku, keluarga Chu merupakan sebuah partner kerja sama yang baik. oleh karena itu aku berharap tidak ada dusta diantara kita. aku mengatakan ini agar kamu tahu kalau aku tidak sengaja untuk menelusuri keluargamu. hanya saja karena pertemuan Wilsen dengan orang itu membuatku harus menelusurinya dan tahu kalau dia merupakan bagian dari keluarga Chu."

" meskipun aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, namun aku merasa ada yang tidak beres diantara mereka. oleh karena itu aku ingin memberitahu kepadamu agar kamu lebih berhati hati."

Joko Chu mendengar semua perkataanku dengan hening dan beberapa saat kemudian dia tersenyum sambil bertanya :" sudah selesai berbicara?"

melihat tatapannya yang normal itu, aku pun memiliki perasaan yang tidak begitu baik. aku pun berkata :" sudah."

" kalau sudah, aku akan berterimakasih kepadamu atas keperduliaanmu kepada keluargaku. sebenarnya kamu sudah salah paham. keluargaku dan keluarga Yang sebenarnya sedang berencana untuk kerja sama. oleh karena itu, tidak ada yang aneh pada pertemuan mereka. kamu berpikir terlalu banyak." kata Joko.

Samuel mengerutkan keningnya dan menatapku. aku juga menatapnya sebentar dan kembali berkata :" oh ya? sepertinya semua kekhawatiranku ini sia sia?"

Joko pun tersenyum dan berkata :" iya, namun aku berterimakasih pada keperdulianmu. hanya saja tadinya kamu mengatakan kalau keluarga Chu merupakan partner yang baik untuk bekerja sama. aku ingin memperjelas sesuatu hal yaitu meskipun aku sangat mengagumimu, namun keluarga Chu tidak berencana untuk bekerja sama denganmu. aku rasa kamu bisa mengerti meskipun aku tidak mengatakannya lagi. maaf atas semua ini."

hm.... sepertinya keluarga Chu tidak bisa dihadapi dengan semudah itu. apalagi tuan besar dari keluarga Chu. kalau tahu seperti ini, aku lebih baik mencari kepala keluarga Chu dari awal. meskipun bocah itu tidak ingin bekerja sama denganku, setidaknya dia bisa berterimakasih kepadaku karena telah memberi bantuan yang besar padanya. namun Joko Chu malah mengambil semua keuntungan dariku tanpa membalasnya sepersenpun.

aku pun tertawa ketika memikirkan itu karena aku sudah lama tidak dirugikan seperti ini kan?

melihat aku yang sedang tertawa, Joko pun bertanya apa yang sedang aku tertawakan. aku pun berkata dengan datar :" tidak apa apa, kalau memang tidak ada lagi yang bisa dibicarakan, aku juga tidak akan menganggu waktumu lagi. Samuel, antar tamu."

Joko mungkin merasa kalau dirinya sedikit tidak tahu malu dan hanya menatapku tanpa mengatakan apapun. aku pun berjalan kearah kasur sambil menghidupkan televisi. aku sudah malas menghiraukannya. sebenarnya tidak apa apa kalau tidak mendapatkan hasil hari ini. aku mengerti keadaan setiap orang dikeluarga Chu. bagi mereka, aku bagaikan sebuah bom yang bisa meledak kapan saja. mungkin saja mereka akan merasa rugi jika bekerja sama denganku. oleh karena itu aku mengerti kalau mereka takut untuk mencobanya.

namun aku benar benar telah memberi sebuah bantuan yang besar kepada keluarga Chu. sebuah bantuan besar yang mungkin saja mempengaruhi bisnis keluarga mereka. namun Joko Chu malah membahas tentang masalah kerja sama padaku. perlakuannya ini sama sekali tidak menghargaiku dan bahkan membohongiku. dia sama saja memandang rendah diriku.

mungkin wajahku penuh penghinaan, Joko pun pergi dengan canggung ketika melihat wajahku. sebagai formalitas, Samuel pun hanya mengantarnya sampai didepan pintu. dia pun berkata :" tuan Chu, meskipun kita tidak bisa bekerja sama, namun kami telah memberi sebuah bantuan yang besar kepadamu. aku harap kamu tidak menghianati kami."

Joko Chu mungkin mengerti arti dari perkataan ini dan langsung berkata :" tenang saja, aku tidak akan membocorkan semua masalah ini kepada orang lain."

" baiklah, kalau begitu aku mengantarmu sampai disini saja." setelah mengatakan itu, Samuel langsung menutup pintu kamar.

setelah menutup pintu, dia langsung bergegas kearahku dan bertanya :" Kak Alwi, bagaimana ini?"

aku tidak berkata apapun. dia mengira aku sedang marah dan tidak ingin berbicara. dia pun berkata dengan nada suara yang tidak begitu baik :" seharusnya kita tidak perlu mencarinya dari awal kalau tahu Joko Chu memiliki sifat seperti ini, kita bisa langsung mencari kepala keluarga Chu."

aku pun berkata dengan datar :" keluarga Chu mungkin saja sudah waspada kepadaku dari awal. tidak hanya dia, mungkin saja kepala keluarganya juga tidak akan bekerja sama denganku. mereka tidak percaya kalau aku bisa melawak ketiga keluarga besar lainnya dan juga merasa kalau aku tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi mereka, bahkan mungkin saja bisa merugikan mereka. oleh karena itu, jika kepala keluarga Chu yang datang hari ini, mungkin saja dia akan berterimakasih kepadaku dengan cara apapun kecuali bekerja sama denganku."

" namun ini lebih baik dibandingkan dengan tuan besar keluarga Chu yang hanya mengucapkan sebuah kata terimakasih. mereka harus tahu, kalau tanpamu, mereka mungkin saja akan kehilangan sebuah bisnis yang besar. ini masih tidak seberapa, yang terpenting adalah keluarga Yang mungkin saja merebut kesempatan berbisnis dibidang daun teh dari mereka. keluarga Yang mungkin juga akan menggunakan bisnis daun teh ini untuk menyerang keluarga Chu. menyebabkan bisnis keluarga Chu menjadi hancur. dapat dikatakan kalau kita telah memberi bantuan yang besar kepada mereka. keluarga Chu ini memanglah....."

Samuel tidak pernah marah dan aku tahu dia merasa tidak adil padaku. aku hanya berkata dengan datar :" lupakan sajalah, aku memang sudah menebak kalau bekerja sama dengan keluarga Chu bukanlah hal yang mudah untuk digapai. namun bantuan ini bukan terbuang sia sia begitu saja. tuan besar keluarga Chu lah yang tidak mengerti keadaan. aku akan membantu ayahnya untuk menghajarnya dan memberitahunya kalau tidak semua orang bisa dirugikan begitu saja."

mendengar aku ingin menghajar Joko Chu, Samuel tiba tiba bersemangat dan bertanya :" Kak Alwi, apa rencanamu selanjutnya?"

aku berkata :" pesanlah sebuah ruangan direstoran."

" ruangan seperti apa?"

" bukankah keluarga Chu akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan asing itu? seingatku mereka akan bertemu dihotel Shang-Rila. kita boleh memesan ruangan tepat disamping ruangan ereka."

Samuel mengerutkan keningnya setelah mendengar ini dan berkata :" tapi, apakah ini ada artinya?"

aku menatapnya dan berkata :" seperti katamu, aku tahu keinginanmu sangatlah besar. namun kita tidak bisa bekerjasama dengan keluarga Chu. namun aku rasa setidaknya kita harus meminta upah atas kerja keras kita kan?"

Samuel tertawa dan berkata :" iya Kak Alwi, upah seperti apa yang ingin kamu minta?"

aku pun berkata dengan datar :" itu semua bergantung pada seberapa berharganya kerja kerasku bagi kepala keluarga Chu."

Samuel menganggukkan kepala dan tidka bertanya lebih lagi. dia langsung pergi menyiapkan itu semua. tidak lama kemudian, aku pun bergegas pergi keruangan itu. aku pun memasang sebuah kamera tersembunyi diruangan itu sebelum anggota keluarga Chu dan beberapa perusahaan asing itu hadir disana.

ketika pukul 11.40, ruangan sebelah mulai dihadiri oleh orang orang.

terdapat 4 orang chinese dan 2 orang Australia pun hadir diruangan itu. keempat orang chinese itu adalah kepala keluarga Chu, David Chu, Tuan besar keluarga Chu, Joko Chu dan juga mata mata yang bernama Yusuf beserta seorang gadis cantik yang memiliki tinggi badan sekitar 170cm dan tubuh yang montok. sepertinya gadis ini merupakan asisten dari David Chu. kedua orang australia itu terbagi atas seorang pria dan wanita. mereka memiliki rambut bewarna emas dan kelihatannya memiliki aura yang sangat tinggi.

setelah mereka melakukan diskusi yang singkat, sekarang mereka mulai memasuki tahap yang penting, yaitu pengujian daun teh.

David menyuruh Yusuf untuk membawakan daun teh itu. Yusuf pun pergi dengan wajah penuh kegembiraan. dia lalu meletakkan daun teh itu diatas meja dan tidak ada satu orang pun yang menghalanginya.

Samuel mengerutkan kening dan berkata :" Kak Alwi, apakah Joko Chu tidak menghiraukan peringatan kita tadi?"

aku berkata dengan datar :" bukan begitu, apakah kamu tidak melihat Joko berdiri dibelakangnya dan mengawasinya? aku rasa setelah Joko pulang tadi, dia sudah berhasil mengetahui semua rencana Yusuf dan sudah memiliki cara penyelesaiannya. aku rasa semua daun teh itu adalah daun teh yang terbaik. semua daun teh milik Yusuf sudah diganti. hanya saja Yusuf sendiri tidak tahu akan hal itu."

seperti dugaanku. ketika kotak daun teh itu dibuka, kedua orang Australia itu pun memegang dan mencium daun teh itu. mereka juga menyeduh daun teh itu untuk diminum. mereka kelihatannya sangat puas dan memuji kualitas daun teh itu. ekspresi wajah Yusuf sangat terkejut ketika melihat itu. sedangkan David Chu tidak merasakan keanehan sama sekali. Joko Chu pun memegang bibirnya sendiri ketika Yusuf tidak memandangnya.

setelah itu, kedua orang Australia itu ingin pergi ke pabrik mereka dan David Chu meminta untuk makan siang terlebih dahulu. setelah itu dia akan membawa mereka pergi kesana. mereka pun mulai menyantap makanan siang mereka dengan senang. hanya Yusuflah yang terus melamun dan menghayal. tidak lama kemudian dia pun permisi untuk pergi ketoilet.

aku berkata kepada Samuel :" suruh bawahanku untuk mengikutinya. namun jangan tangkap dia dulu. aku rasa dia akan menghubungi keluarga Yang. ingatlah untuk mereka percakapan mereka."

" baiklah." Samuel langsung menjalankan perintah.

bawahanku bisa langsung bertindak karena mereka sudah berpura pura menjadi karyawan disini.

setelah Yusuf pergi, Joko dan David pun saling bertatapan.David juga berencana untuk pergi namun kedua orang Australia itu ingin bersulang dengannya. dia pun tidak jadi pergi dan mulai berbisnis kembali dengan wanita Australia itu.

sesuai informasi yang kami terima, Yusuf dengan paniknya masuk kedalam salah satu ruangan yang ada di lantai bawah. dari selah pintu dapat diketahui kalau orang yang ada didalam kamar itu merupakan anggota keluarga Yang.

aku mulai waspada karena bagaimanapun pertemuannya dengan keluarga Yang bukanlah merupakan hal yang baik.

Samuel pun berkata :" Kak Alwi, bawahan kita sudah berpura pura menjadi pelayan dan akan masuk kedalam. dia akan berpura pura salah mengantar makanan dan melemparkan alat perekam didalam ruangan mereka."

sambil mengatakan itu, dia pun membuka ponselnya dan aku pun mendengar suara Yusuf yang berkata :" rencanaku pastilah sudah diketahui? bagaimana sekarang?"

disaat yang bersamaan, aku mendengar suara Larry yang berkata :" apa yang kamu takutkan? mereka tidak membongkar semua ini dan anggap saja kamu tidak tahu apa apa."

" namun aku khawatir setelah kedua orang Australia itu pergi, mereka akan mulai memalukanku. tidak hanya itu, kalau mereka benar benar mengetahui identitas asliku dan juga rencanaku, maka semua rencana pekerjaan kita dipabrik akan dihentikan." kata Yusuf dengan penuh kekhawatiran.

Larry pun berkata :" kalau cara ini tidak ampuh, maka kita boleh melanjutkan dengan cara yang lebih sadis."

" sadis?"

" benar, kita boleh langsung meledakkan pabrik mereka. dengan begitu kedua orang Australia itu akan merasa kalau pabrik mereka sangatlah berbahaya. tidak hanya begitu, dengan melakukan ini, keluarga Chu akan mendapatkan masalah yang besar. mereka akan dituntut, ganti rugi, dan nama baik mereka akan hancur. itu sangatlah menarik. hahahaha."

mendengar perkataan Larry, aku langsung murung dan berkata dengan cuek :" dasar binatang!"

awalnya aku mengira kalau dia tidak sejahat itu. mungkin dia begitu membenciku karena masalah Widya. namun sekarang aku sudah sadar kalau dia memang seperti binatang! jika terjadi ledakan pada pabrik, bagaimana dengan karyawan mereka?

mendengar itu, aku pun berkata :" Samuel, suruhlah orang untuk menghalangi mereka."

setelah mengatakan itu, aku langsung membuka pintu dan berjalan keruangan sebelah.....

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu